BAB 3

Setelah kepergian Keanu, Realina berjalan dengan tertatih menaiki tangga. Sampai di dapur perut Realina serasa diremas membuatnya menjerit lirih.

"Mas perut aku lapar banget udahan, dedek bayinya pun sepertinya juga sudah lapar" rengek Rinta kepada Keanu.

"Sebentar ya sayang aku akan nyuruh Realina agar segera menyelesaikan masakannya, kamu duduk saja disini jangan capek-capek nanti dedek bayinya ikutan capek" Rinta tersenyum dan mengangguk.

"Rea kamu udah selesai masak belum? istri dan anak aku udah kelaparan itu."

"Shhh...belum mas, sepertinya aku tidak bisa masak sarapan karena perut aku sakit banget" ucap Realina dengan merintih kesakitan.

"Halah kamu itu hanya alasan saja bisanya, tadi alasan lemas sekarang perutnya sakit, kalau kamu tidak mau memasakkan kita sarapan itu ngomong aja jangan hanya alasan seperti itu" hardik Keanu.

"Aku mau aja masakin kalian sarapan biasanya aku juga kan yang masak? sekarang memang badan aku lemas dan perut aku sakit."

"Dasar perempuan enggak guna, udah enggak bisa hamil masak pun juga tidak bisa nyesel aku nikah sama kamu!" Keanu mendorong Realina hingga punggungnya menabrak pinggiran meja.

"Ahh...sakit mas" rintihan Realina tidak Keanu perdulikan sama sekali, dia malah menghampiri Rinta.

"Sayang kita sarapan diluar saja yuk, Wanita tidak berguna itu tidak bisa memasukkan sarapan untuk kita."

"Kenapa? apa karena aku yang akan makan sarapannya?" tanya Rinta dengan muka yang dibuat-buat sedih.

"Sudah kamu tidak usah memikirkan wanita itu, ayo sekarang kita segera cari sarapan agar anakku tidak merasa kelaparan."

Keanu mengulurkan tangannya ke arah Rinta, Rinta dengan senang hati pun membalas uluran tangan Keanu. "Kita mau cari makan di mana mas?"

"Di tukang bubur yang tempatnya tidak jauh dari sini, kamu mau kan?"

"Aku enggak mau bubur kalau aku makan bubur sekarang pasti akan langsung aku muntahkan karena teksturnya yang terlalu halus itu, mending kita sarapan di restoran bintang lima saja. Sepertinya dedek bayi ingin sarapan dengan croissant, muffin dan salad sayur pagi hari ini" ucap Rinta memelas sambil mengelus perutnya yang datar.

"Benarkah? wah apakah keinginanmu itu karena mengidam?" Keanu amat senang.

"Iya mas mana ini permintaan pertama dedek bayi, apakah kamu mau menurutinya mas?"

"Tentu sayang aku akan menurutinya, ayo kita pergi ke restoran bintang lima. Oh iya sayang kalau misalnya kamu ingin sesuatu kamu tinggal bilang saja denganku pasti aku akan segera menurutinya."

Rinta mengangguk dengan pandangan yang cerah, Rinta tidak sabar untuk meminta barang-barang mahal menggunakan alibi bahwa itu keinginan anaknya.

Mereka berdua pergi keluar tanpa memperdulikan Realina yang tengah terkapar di lantai dapur. Realina tidak sadarkan diri hingga setengah jam, saat sudah sadar Rinta bangun sendiri lalu mengambil minum di atas meja dengan mengesot.

"Lumayan air putih ini bisa mengganjal perutku" ucap Realina.

Setelah sedikit mendingan Realina memaksakan dirinya untuk memasak sarapan untuk dirinya sendiri. Realina memasak nasi goreng dengan bahan seadanya lalu memakannya dengan lahap. Sesudah makan keadaan Realina mulai mendingan dan tenaganya pun sedikit demi sedikit mulai kembali.

"Akhirnya tenagaku sudah mulai pulih, sekarang aku mending istirahat saja untuk memulihkan tenagaku agar kembali maksimal."

Dengan langkah pelan Ruby menuju kamar dekat dapur yang beberapa hari ini resmi menjadi kamarnya. Kamar dekat dapur ini sebenarnya kamar pembantu tapi sekarang digunakan oleh Realina. Didalam kamar hanya ada satu kasur lantai yang tipis dan selimut yang tipis pula.

Realina segera berbaring ke kasur, setiap bangun tidur pasti tubuhnya selalu sakit tapi selama dia diberi tempat tinggal di sini Realina masih bersyukur karena dia ingin memperjuangkan pernikahannya.

"Rea bangun! enak banget hidup kamu!" Keanu membangunkan Realina dengan menendang-nendang tubuhnya, padahal Realina baru saja tertidur.

"Eung...kenapa mas?" tanya Realina yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Kenapa, kenapa? kamu itu banyak tanya sekali! kamu tidak ingat tugas kamu selama tinggal di rumah ini? kamu itu harus bersih-bersih rumah, masak dan mencuci semua bajuku dan Rinta!"

"Kalau aku mengerjakan semua itu terus Rinta ngapain?" tanya Realina tidak terima.

"Rinta ya istirahat lah, kamu tahu sendiri kan dia sedang hamil saat ini. Kamu yang tidak bisa hamil pasti tidak akan tahu bagaimana susahnya saat mengandung, cepat bangun jangan malas seperti itu!"

Realina yang malas ada keributan lagi akhirnya menurut, dia mulai mencuci dan membersihkan rumah. Saat mengepel lantai Rinta dengan sengaja menginjak lantai yang sudah dipel Realina.

"Ups...aku tidak sengaja menginjaknya" ucap Rinta pura-pura bersalah padahal dalam hatinya dia bersorak senang.

Dengan sabar Realina kembali mengepel lantai yang sudah diinjak oleh Rinta. Dengan sengaja lagi Rinta menginjak lantai kembali.

"Haduh aku tidak sengaja lagi menginjaknya" ucap Rinta dengan muka mengejek.

"Rinta kamu sengaja ya ingin mengerjai aku?" tanya Realina menyelidik.

"Kalau iya kenapa? kamu tidak terima?" tanya Rinta pongah.

Rinta berani berperilaku seperti itu karena saat ini Keanu tidak ada dia sudah berangkat bekerja setengah jam yang lalu. Coba saja ada Keanu di sini pasti Rinta akan berperilaku lemah lembut.

Realina menghembuskan nafas lelah, "Rinta aku saat ini sudah capek jadi jangan buat kerjaanku bertambah berat seperti saat ini."

"Capek ya? itu sih derita kamu! memang tugas kamu kan disini sebagai pembantu."

"Aku bukan pembantu! aku masih sah istri mas Keanu saat ini, bukan seperti kamu wanita murahan yang mau-mau saja mengandung anak dari pria yang belum sah menjadi suamimu" cibir Realina sedikit sadis.

"Berani sekali ya kamu! yang terpenting aku seorang wanita yang bisa mengandung dan tidak mandul seperti kamu!" balas Rinta tak kalah sadis.

"Bangga sekali kamu hanya karena bisa mengandung, oh iya anak siapa yang kamu kandung? jangan-jangan itu bukan anak mas Keanu?"

"Ini anak mas Keanu!" ucap Rinta dengan emosi.

"Kalau memang itu anak mas Keanu enggak perlu marah seperti itu dong, biasa saja."

"Lama-lama kamu ngeselin ya! aku akan melaporkan semua perlakuanmu denganku tadi kepada mas Keanu agar dia menghukum kamu lebih kejam lagi!"

"Aku tidak takut laporkan saja kalau perlu kamu buat sandiwara saja seperti yang selama ini terus kamu lakukan."

"Oh kamu menantangku?" Rinta yang sudah mulai geram pun berjalan mendekat ke arah Realina dengan tergesa-gesa, keadaan lantai yang licin membuat Rinta terpeleset kebelakang.

"Haduh perutku sakit sekali!" ringis Rinta sambil memegangi perutnya.

"Rinta!" Realina segera berlari menuju Rinta yang sudah terbaring di lantai.

"Ya ampun Rinta kamu keluar darah!" Realina panik sendiri melihat darah mulai keluar ke paha Rinta.

"Arghh...sakit sekali perutku!" Rinta terus merintih hingga kemudian tidak sadarkan diri karena terlalu merasa sakit.

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kasian rea tr jg dia yg di salahkan lg sm keanu

2024-10-12

0

Sitifirash Sulaiman

Sitifirash Sulaiman

perempuan bodoh udah di siksa masih lagi tunggu

2024-09-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!