BAB 10

"Benarkah? wah kasihan sekali kamu mas pasti kamu sangat mencintainya ya, tapi tenang saja aku akan mencarikan kamu perempuan yang cocok denganmu mas" ucap Realina dengan memberikan tatapan prihatin.

"Tidak perlu karena berapa bulan lagi wanita itu akan pisah dengan suaminya" sorot mata Farel memandang Realina dengan tatapan serius.

"Wah perempuan yang kamu cintai itu hampir sama seperti aku yang sebentar lagi akan bercerai."

Sekar dan Farel pun terdiam mendengar perkataan dari Realina. Melihat semua orang terdiam membuat Realina berpikir apakah dia salah berbicara.

"Kenapa kok pada diam aku salah bicara ya?" tanya Realina dengan muka bersalah.

"Kamu enggak salah bicara kok Rea" ucap Sekar.

"Kalau boleh tahu nama wanita itu siapa sih? wanita itu sungguh beruntung karena dicintai oleh mas Farel begitu lama apalagi mas Farel sepertinya orangnya perhatian."

'Orang yang selama ini aku cintai itu kamu Rea tapi sayang kamu enggak sadar dengan perasaanku itu' batin Farel sambil menatap wajah Realina dengan intens.

"Kalau wanita itu kamu bagaimana?" tanya Farel.

Raut wajah Realina seketika kaget tapi langsung berganti dengan menahan senyum karena dia berpikir bahwa Farel hanya berucap asal dan bercanda kepadanya.

"Kamu itu ada-ada saja mas, bercandaan kamu itu enggak lucu deh. Masa kamu cinta sama aku sih?" Realina terkekeh garing agar menghilangkan rasa canggung dalam dirinya.

Melihat suasana dalam ruangan berubah menjadi canggung Sekar pun mencoba mencairkan suasana kembali dengan mengalihkan pembicaraan.

"Rea keadaan kamu apakah benar-benar sudah sembuh?" tanya Sekar.

"Sudah ibu, aku tidak sabar untuk segera keluar dari rumah sakit" ucap Realina dengan senyum manisnya.

"Iya kamu tidak sabar untuk mengajukan gugatan cerai kan?" ucap Farel menimpali.

"Hah! benar yang dikatakan oleh Farel? kamu mau cerai dengan Keanu?" Sekar kaget sekaligus sedikit senang mendengarnya.

Realina memberikan tatapan mautnya kepada Farel karena memberitahukan hal itu kepada Sekar, takutnya Sekar kepikiran dan penyakit darah tingginya kambuh kembali.

"Kenapa kamu memberitahu ibu sekarang sih mas" gumam Realina dengan kesal.

Farel yang bisa mendengar gumaman Realina pun menaikkan satu alisnya, "kenapa? ibu juga perlu tahu jadi enggak perlu ditutupi."

Mendengar ucapan dengan nada santai dari Farel tentu Realina langsung mendelik kan matanya. "Ibu lihatlah mata Rea akan segera keluar" Farel yang tahu sebentar lagi akan di amuk oleh Realina pun akhirnya kabur keluar dari ruangan.

"Sini kamu mas! mau lari kemana?!" Realina yang akan mengejar Farel pun langsung ditahan oleh Sekar.

"Sudah kamu enggak usah perdulikan Farel, sekarang mending kamu duduk dan ceritakan semua tentang yang di ucapkan Farel tadi benar atau tidak. Lagian kamu juga masih sakit lebih baik perbanyak istirahat."

"Sini duduk dekat ibu dan ceritakan semuanya" lanjut Sekar.

"Sebenarnya apa yang diucapkan oleh mas Farel memang benar aku ingin mengajukan gugatan cerai secepatnya karena menurutku aku itu penghalang dalam hubungan mas Keanu dan Rinta. Jadi kalau aku sudah bercerai nanti sudah tidak ada penghalang untuk mas Keanu dan Rinta untuk segera menikah."

"Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? padahal Keanu dan Rinta banyak menyakiti kamu, seharusnya kamu memisahkan mereka berdua secara kamu saat ini masih istri sah dari Keanu."

"Aku enggak mau melakukan itu bu kasihan dengan anak yang dikandung oleh Rinta kalau tidak memiliki figur seorang ayah."

"Ya sudah terserah kamu, semoga kelak kamu mendapat pengganti lebih lebih lebih baik daripada Keanu."

"Amin" Realina hanya mengamini do'a dari Sekar selagi do'a itu baik, Realina juga tidak tahu apakah dia akan segera mendapatkan pengganti Keanu karena jujur saja Realina sedikit trauma dengan akhir pernikahannya ini.

"Selamat pagi" sapa dokter yang baru saja masuk ke ruangan.

Realina dan Sekar pun berdiri, "pagi dok" balas Sekar.

"Bagaimana keadaannya nyonya Realina apakah sudah mendingan" ucap dokter basa basi.

"Sudah mendingan dok bahkan badan saya sudah sehat sekali."

"Wah sepertinya nyonya Realina sangat semangat untuk segera pulang, ayo nyonya saya periksa terlebih dahulu."

Realina segera naik ke atas brankar lalu membaringkan tubuhnya, setelah itu dokter pun mulai memeriksa keadaan Realina. Sesudah memeriksa semuanya dokter tersenyum ke arah Realina.

"Keadaan anda saat ini sudah sangat sehat."

"Apakah saya boleh pulang dok hari ini?" tanya Realina antusias.

"Tentu saja boleh tapi saya sarankan anda harus menjaga pola makan dan meminum suplemen vitamin karena tubuh anda saat ini kekurangan vitamin."

"Baik dok saya akan meminum banyak vitamin dan memakan makanan yang mengandung banyak vitamin juga" Realina mengangguk yakin.

"Tapi jangan terlalu berlebihan, kalau tidak nanti saya akan resepkan vitamin yang akan anda minum. Ya sudah kalau begitu saya pamit, saya harus memeriksa pasien yang lain" pamit dokter dengan memberikan senyum dan anggukan sopan.

Setelah dokter pergi Realina pun senang bukan main, "akhirnya aku bisa pulang juga bu, ayo kita bereskan barang-barangku."

"Astaga segitu senangnya kamu Rea pulang dari rumah sakit padahal kamu baru satu hari di rawat di sini" Sekar menggelengkan kepalanya melihat betapa senangnya Realina saat akan pulang.

"Aku tidak senang berada di sini ibu karena selama di sini aku diharuskan untuk istirahat terus-menerus yang mana membuat badanku malah bertambah sakit semua."

"Bukannya kalau istirahat badan jadi lebih enakan ya?"

"Kalau aku enggak ibu, mungkin karena aku sering melakukan semuanya sendiri jadi kalau tidak gerak rasanya sungguh tidak nyaman."

"Jadi kamu selama tinggal dengan Keanu kamu melakukan semuanya sendiri?"

"Iya bu, aku selalu mengerjakan semuanya sendiri tanpa bantuan siapapun, aku bicara seperti ini bukan untuk menjelekkan mas Keanu ya bu tapi aku berbicara sejujurnya."

"Ya ampun Rea kasihan sekali kamu, memang sepertinya bagus kalau kamu segera cerai dengan dia."

Realina senang mendengar Sekar yang mendukung keputusannya. "Ayo kita segera mengemas barang-barangmu, oh iya setelah ini kamu akan tinggal di mana?"

"Rencananya aku akan tinggal di apartemen mas Farel."

"Kenapa kamu enggak tinggal di rumah ibu saja untuk menemani ibu."

"Aku tidak enak bu, apalagi mas Keanu kan sering keluar masuk rumah ibu. Aku tidak ingin bertemu dengan mas Keanu sesudah bercerai dan selama masa iddah."

"Iya lebih baik kalian tidak bertemu sesudah perceraian."

Setelah selesai berkemas pas sekali Farel masuk ke dalam ruangan. "Kok kalian sudah beres-beres barang Realina? memang Rea sudah diperiksa oleh dokter?" tanya Farel bingung.

"Sudah diperiksa dan dokter sudah memperbolehkan Realina untuk pulang, kamu itu darimana aja kok baru muncul?" ucap Sekar.

"Aku dari luar ngurusin kerjaan sebentar terus balik lagi ke sini, kalau udah semua ayo kita pulang."

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kita tunggu kebahagiaan realine dan penyesalan keanu

2024-10-12

0

Akun Lima

Akun Lima

pantesan sepi ternyata tokoh utamanya lembek

2024-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!