Bab 6

"Ada," jawab jujur Rosa.

Terkejut Galih dengan jawaban Rosa, yang biasa wanita yang ingin dekat dengannya selalu tidak jujur. Menutupi dan juga berbohong jika sudah mempunyai pacar. Namun ternyata berbeda dengan istrinya ini.

"Kenapa, Bang?" tanya Rosa yang sadar Galih terdiam.

"Jadi aku merusak hubungan kalian? Aku yang jadi pe bi nor?" jelas Galih.

Ha!

Ha!

Tertawa Rosa mendengarnya, baru sadar jika memang dia yang masuk ke dalam hubungan orang lain. Dan itu dia lakukan dengan sedikit memaksa, bukan sedikit tapi banyak.

Iya memang! Kenapa masih juga bertanya secara jelas lagi! Batin Rosa.

"Kenapa?" Tanya Galih.

"Bang, walau aku masih belum mencintaimu dan belum ada rasa di hati ini. Tapi aku akan berusaha menjaga pernikahan ini, sesuai dengan janjimu Bang. Aku minta waktu untuk menyelesaikan masalahku baik baik dengannya," ucap Rosa yang setelah selesai tertawa.

"Memang siapa pacarmu?" Tanya Galih.

"Hem, nanti aku pertemukan langsung dengannya. Walau memang sedikit sulit untuk bertemu dengannya." jelas Rosa.

"Baiklah." jawab Galih.

Walau benar pernikahan ini sah dan tercatat tanpa adanya cinta di dalamnya namun tidak menutup kemungkinan keduanya bisa saling jatuh cinta setelah bersama sejalannya waktu yang di laluinya.

"Apakah kamu mencintainya?" pertanyaan bodoh apa lagi coba ini yang di keluarkan oleh Galih yang nyatanya sudah pasti di ketahuinya.

"Yakin ingin mendengarnya Bang?" ucap Rosa yang tersenyum.

Di angguki oleh Galih, sepertinya penasaran.

"Iya, Bang. Maaf ya, ini pasti menyakitkan. Tapi rasa ini akan aku usahakan perlahan membuangnya dengan ganti nama Abang didalamnya," ucap Rosa yang bisa membuat Galih salah tingkah karena ucapan romantisnya itu.

Deg!

Memang wajar jika dia mencintaimu, bahkan aku saja yang baru kenal dan menjadi istriku saja sudah di buat nyaman. Natural dan tidak bertele tele, jujur dan humble. Batin Galih memuji Rosa.

Tersenyum Rosa, rasanya tidak ingin menyakiti suaminya ingin menghargainya. Walau belum ada rasa di hatinya, ingin berkata jujur tidak akan menutupi hal apapun lagi seperti yang sudah sudah.

"Ada lagi Bang?" Tanya Rosa.

"Keluargamu, maksudnya bibimu? Apakah mereka baik padamu, merawatmu?" tanya Galih yang penasaran.

"Mereka baik, Bang." ucap Rosa yang tidak mungkin jujur kali ini.

Kenapa aku tidak percaya dengan jawabannya kali ini, akan aku selidiki. Batin Galih.

"Ya sudah kita sarapan dulu," pinta Galih saat pintu kamar hotelnya telah di ketuk.

Rosa yang membuka kan pintunya dan masuk satu orang pelayan dengan mendorong hidangan sarapan untuk mereka berdua.

"Terima kasih," ucap Rosa yang tersenyum saat pelayan itu berhenti di depan sofa.

"Iya, Nyonya, Tuan selamat menikmati," ucapnya sopan. Setelah itu pergi dan di tutup kembali oleh Rosa.

"Biar aku ambilkan, Bang," pinta Rosa.

"Hem," jawab Galih yang membiarkan Rosa yang mengatur sarapannya.

"Ini, ini," ucap Rosa yang di angguki oleh Galih.

Tidak pemilih, bagus jadi aku tidak sulit. Batin Rosa.

Sarapan telah selesai dan Rosa sudah mendapatkan balasan dari email rumah sakit tempatnya bekerja.

"Bang, ini sudah ada balasannya," ucap Rosa yang memberikan hp nya.

"Oh, ya sudah. Sudah di setujui, jadi kita bisa bersama selama tiga hari kedepan. Dan aku tidak akan pergi kemanapun tanpamu, Ros," ucap Galih dengan senyuman yang bisa membuat hati wanita klepek klepek.

Idih senyumannya, bisa meleleh hati ini dengan cepat jiak terus begitu. Batin Rosa.

"Kita disini selama tiga hari Bang?" Tanya Rosa.

"Tidak, tapi hari ini biarkan dulu kita disini, tanpa keluar kamar. Aku harap kamu setuju?" ucap Galih.

"Baiklah," jawab Rosa.

"Tapi, Bang. Bibi Anah pasti mencariku, jika hari ini aku tidak pulang?" baru ingat jika masih ada bibinya yang mengomel jika tidak pulang.

"Ya sudah malam nanti aku akan mengunjungi rumah bibimu, agar kamu tidak di khawatirkan lagi. Karena sekarang sudah ada aku yang akan bertanggung jawab," jelas Galih.

"Tapi, apakah tidak membuat mereka terkejut, Bang?" bimbang Rosa.

"Percayakan saja padaku, Ros. Aku akan menyakinkan mereka," ucap Galih.

"Baiklah," jawab Rosa yang mengalah. Jika malam nanti ya biarkan saja nanti.

Siapa sih sebenarnya pacar kamu itu? Aku sangat penasaran? Apakah aku mengenalnya atau tidak? Batin Galih yang penasaran.

"Kenapa Bang? Kok bengong lagi?" tanya Rosa.

"Tidak, oya kamu Bang bengong terus? Apa itu kebiasaanmu?" tanya Rosa.

"Tidak, Ros. Aku hanya-" terputus ucapan Galih."Bukan apa apa, nanti kita akan kerumah bibimu. Apakah kesukaan mereka yang tinggal disana? Supaya bisa di siapkan dari sekarang," ucap Galih yang mengalihkan pembicaraannya.

"Oh, tidak ada yang khusus, Bang. Jadi apa saja pasti mereka suka. Kami bukan dari kalangan atas, Bang. Kami orang rendah," merendah Rosa.

"Jangan begitu, kamu tidak rendah. Kamu spesial bagiku, jangan ulangi ucapanmu yang tadi ya," Galih tidak menyukai kata kata Rosa yang membuatnya merendahkan dirinya sendiri.

"Sebentar, aku telp Dion dulu," lanjut Galih yang mengambil hpnya.

"Hallo Tuan," ucap Dion saat di telp.

"Siapkan segala keperluan yang di butuhkan untuk kami bawa kerumah Rosa malam ini," perintah Galih.

"Siap Tuan, ada lagi?" Tanya Dion.

"Cari HP untuk istriku dan juga gaun untuk kesana," perintahnya lagi.

"Oke, Tuan." jawab Dion yang selalu siap sedia di waktu kapan pun.

"Sudah beres. Kita lanjutkan pembicaraan kita lagi," pinta Galih.

"Memang apa lagi Bang?" Tanya Rosa yang setaunya sudah semua informasi yang di butuhkan.

"Belum, kamu melupakan satu hal. Kamu bekerja dimana?" tanya Galih.

"Oh iya itu benar, aku suster di rumah sakit kota Bang, suster untuk di ruangan anak anak." ucap Rosa.

"Wah, berarti kamu sangat penyayang ya, Ros. Karena bisa sabar menghadapi anak anak yang pastinya banyak masalah saat ingin di periksa," salut Galih yang tanpa diketahui istrinya itu seorang suster.

"Ya begitulah, Bang. Tapi karena sudah terbiasa ya biasa saja," jelas Rosa.

"Adakah yang pernah menyulitkanmu dalam mengurus anak anak di rumah sakit?" tanya Galih.

"Tidak, Bang. Sejauh ini masih bisa terkendali," ucap Rosa.

"Trus apakah ada yang menggodamu?" Tanya Galih lagi.

"Hem, ada beberapa Bang. Tapi sekarang sih sudah tidak," jelas Rosa. Ya mau gimana ada yang akan mengganggunya jika Dokter ahli jantung saingan mereka. Dokter Dirga yang selain ahli jantung juga anak pemilik rumah sakit di tempatnya bekerja.

Andai kau tahu Bang, beban beratku nanti saat harus menjelaskan hubungan ini padanya. Pastinya aku sudah menyakitinya? Entah apa balasan dariku atas penghianatan dari hubungan ini. Semoga saja ada jalan dari Tuhan untuk memudahkan dalam menjelaskan.

...****************...

Terima kasih semuanya yang telah mendukung dan menanti up mommy ya.

Like dan komentar di tunggu ya

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101 tamat
102 promo karya baru
103 promo karya terbaru
104 Promo karya baru
105 promo karya terbaru
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101 tamat
102
promo karya baru
103
promo karya terbaru
104
Promo karya baru
105
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!