Bab 14

"Ada aku, Ros." lagi Galih mengatakannya dengan lirih. Tidak di pungkiri hatinya sakit seolah melihat dirinya sendiri yang berada di posisi pacar Rosa saat ini.

Apakah kamu juga punya alasan yang sama seperti Rosa saat ini, Kalina? Batin Galih.

Hanya akhirnya Galih memberanikan diri mendekat di saat Rosa sudah di batas normalnya. Jika tidak segera di bantu Galih di khawatirkan akan berenang ke laut. Dan pasti Galih akan merasakan rasa bersalahnya semakin besar.

Akhirnya Rosa memeluk tubuh Galih yang sudah dia habis habisan memukul dadanya, meraung di dalam pelukan suaminya saat ini.

"Aaaaaaaaaaaa!" berteriak Rosa setelah melepaskan dari pelukan suaminya.

"Bang, kenapa disini saat ini sakit sekali rasanya!!!!! Aku ingin membuangnya saja, Bang!!!" teriak Rosa yang entah bisa mendapatkan jawabannya. Rosa yang menunjuk ke arah dadanya.

Air matanya terus menetes dan mengalir membasahi wajahnya. Matanya sudah membengkak, tapi tidak kunjung air matanya berhenti.

Galih hanya menggelengkan kepalanya dan memegang tangan Rosa.

"Ros, maafkan aku. Aku telah menyakitimu bahkan tidak berdaya saat ini yang tidak bisa melepaskanmu juga!" lirih Galih.

"Merusak mimpimu dan mimpi kalian karena aku!!! Aku yang bersalah disini, Ros!!! Apakah sudah benar keputusanku ini????" lagi Galih memandang wajah Rosa yang sembab dan bengkak.

Rosa terdiam, dan kemudian tersadar. Jika perilakunya saat ini pasti menyakitinya juga yang tidak lain suaminya sendiri. Sikapnya yang memutuskan pacarnya hanya untuk tetap berada di samping suaminya dengan janji yang telah diberikannya. Tapi apa saat ini, dia pun akhirnya menyakitinya.

"Bang, maafkan aku. Aku lupa ada Abang yang juga terluka disini. Aku butuh waku sendiri Bang, karena inilah jadi aku menyakitimu," Rosa memeluk suaminya.

"Maafkan aku, Bang. Pulanglah! Tinggalkan aku disini sendiri!" pinta Rosa yang mengurai pelukannya.

"Tidak Ros!" tolak Galih yang menahan tangannya saat Rosa akan menjauh darinya.

"Bang mengertilah!" lirih Rosa yang keras kepala.

"Keras kepala!" Galih yang sudah tidak ingin di bantahnya langsung mengendong dan membawanya ke dalam mobil yang di parkir tidak jauh dari saat ini berada.

"Bang!!!!"

"Bang!!!!"

Teriak Rosa yang terus memukul punggung suaminya. Tapi sayangnya di acuhkan oleh Galih.

"Duduk dan diamlah!" perintah Galih saat mendudukkan istrinya di jok mobilnya.

Kesal dan marah Rosa yang di perintahkannya, tapi mau tidak mau harus menurutinya. Jam juga sudah di angka jam 12 lewat.

"Bang kita mau kemana?" Tanya Rosa yang Galih membawa mobilnya menjauh ke arah luar kota.

"Diam saja! Cukup kamu menurut!" perintah Galih yang matanya terus tertuju di depan.

Pemaksa! Kesal Rosa dalam hatinya.

Namun diamnya saat ini, kembali mengingat bagaimana Dirga keadaan saat ini. Pastilah hancur!!!

Mas Dirga, maafkan aku!!!! Cepat atau lambat hubungan ini pasti berakhir, aku terpaksa menyakitimu. Benar katamu dulu jika lebih baik tersakiti dari pada kamu menyakitiku kan. Ini akhirnya terjadi, Mas. Harusnya jangan pernah mengatakan seperti itu. Sama saja dengan doa, sekarang menjadi nyata kan Mas.

Cinta ini masih begitu dalam dan dimiliki olehmu Mas. Tapi aku tidak berdaya sekarang, tidak bisa lagi memperjuangkan hati ini, Mas. Aku yang menyakitimu, tapi aku juga yang lebih sakit merasakan perpisahan ini. Mas, jika waktu bisa di ulang aku tidak akan suka kabur ataupun prank kamu dengan hal seperti ini yang kini malah nyata terjadi. Ku kira bermain berpisah itu hanya permaianan belaka tapi ternyata Tuhan menjadikan hal ini nyata.

Mas, aku tidak berharap kamu memaafkan aku bahkan benci lah aku sebesar cintamu padaku. Aku yang telah mengkhianati cinta kita ini, meninggalkanmu sendiri di perahu yang sedang berhenti di dermaga cinta. Batin Rosa.

Lelah menangis akhirnya Rosa tertidur di dalam perjalanan. Galih yang melihat itu, menepikan mobilnya lebih dulu. Menutup tubuh istrinya dengan jaket tebal yang selalu ada di mobilnya. Kemudian melajukan lagi perjalanannya hingga sampai di tempat tujuannya.

Di gendongnya Rosa saat tiba di hotel yang akan di jadikan tempat menginap mereka. Setelah benar benar Rosa nyaman dalam tidurnya di atas kasur.

"Dokter Irna, ya aku harus menghubunginya. Tapi ini sudah sangat larut. Lebih baik aku kirimkan pesan saja," lirih Galih yang membuka hp Rosa. Mencari nama Dr. Irna lalu disimpan di hpnya. Memberikan kabar jika bisa tolong dibantu untuk izin kembali selama tiga hari kedepan untuk menengkan diri.

Lalu memberikan kabar pada orang rumahnya jika mereka tidak kembali kerumah selama tiga hari kedepan, dan menceritakan semuanya kejadian hari ini. Semuanya hanya lewat pesan.

Galih yang keluar dari kamar membuka sedikit pintu balkon agar bisa mendengar jika istrinya terbangun. Mengambil rokok dan di isapnya, memandang laut yang ada di depannya saat ini. Sangat berat bebannya kali ini, tidak lagi ada air matanya.

Karena kamu, Kalina! Aku menyakiti sepasang kekasih lainnya yang terpaksa harus berpisah! Akibat ulahmu yang pergi meninggalkanku tanpa penjelasan yang pasti! Batin Galih yang menarik panjang isapan rokoknya.

*

Sementara di tempat berbeda, Dirga.

Setelah keluar dari tempat restoran yang menjadi saksi perpisahan cintanya itu. Saat ini berada di dalam kamar apartemennya seorang diri setelah sebelumnya mengusir Dr. Irna dan Dr. Panji.

"Jadi kalian sudah mengetahui ini hah!" marah Dirga saat sampai di apartemennya setelah bungkam sepanjang perjalanan.

Masih waras jika dia mengamuk di jalan akan terjadi kecelakaan yang tidak baik bagi semuanya. Menunggu hingga di tempatnya.

"Ga! Aku bisa jelasin!" ucap Dr. Panji.

"Ternyata kalian semuanya telah bersengkokol dengannya! Aku kira kalian sahabatku tapi nyatanya bukan!" ejek Dirga.

"PERGI!" usir Dirga yang sangat marah.

"Ga! Dengar dulu! Tidak seperti-"terpotong ucapan Dr. Irna karena pintu telah di tutup dengan keras.

Brak!

"Untung aku ga jantungan!" ucap Dr. Irna lagi.

"Biarkan dia sendiri dan tenang dulu, kita sebaiknya pulang, Sayang. Kita harus mengerti posisinya saat ini yang sangat terluka akibat percintaan yang kandas di tengah jalan." pinta Dr. Panji.

Dirga yang mengambil rokok dan anggur di tempat pendingin. Lalu meminumnya dan di isapnya batang rokok di tangannya.

"Hanya kamu yang selalu setia padaku! Aku kira Rosa adalah wanita yang bisa aku percaya menjadi istriku. Tapi dia berkhianat hanya demi harta yang berlimpah yang lebih kaya dariku! Matre!" hardik Dirga yang mulai mabuk.

Sudah 5 botol malam ini dia habiskan. namun rasa sesak dan sakit hatinya tidak kunjung reda.

"Sial!!!! Sakitnya masih ada!!!" marah Dirga yang memukul dadanya. Oleng tubuhnya namun matanya masih tetap terjaga.

"Ros, Rosa!!!! Kenapa kamu lakukan ini padaku!!!! Apa kurangku padamu!!!!" teriak Dirga yang terus meracau dalam mabuknya.

...****************...

Terima kasih telah setia menanti up dari mommy ini.

Like dan komentarnya ya di tunggu.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101 tamat
102 promo karya baru
103 promo karya terbaru
104 Promo karya baru
105 promo karya terbaru
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101 tamat
102
promo karya baru
103
promo karya terbaru
104
Promo karya baru
105
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!