Bab 15

"Ros, Ros, Ros," ucapnya yang dalam tidur.

"Rosa kamu kejam!!!" terus saja Dirga meracau hingga pagi.

Tubuhnya yang sudah tidak bisa bekerja sama saat ini menopangnya. Akhirnya tertidur juga dia di sofa depan.

Melupakan tugas yang selama ini tidak pernah ia lalai. Dari mulai dia mengambil sumpah jabatan sebagai Dokter, namun kali ini dia yang melupakan tugasnya. Dering hp yang sudah berapa kali berdering tapi yang punya tidak terbangun juga.

Bahkan Dr. Panji dan Dt. Irna bergantian menghubunginya tetap hasilnya sama nihil. Berdering tapi tidak di angkat. Banyak operasi dan tinjauan yang harusnya menjadi tanggung jawabnya yang sudah biasa dia lakukan secara profesional. Namun kali ini lalai, dan terpaksa Dr. Panji yang menggantikan mencari Dokter lain yang mengurus tanggung jawabnya.

"Rosa izin dan Dirga kabur dari tugasnya. Benar benar cocok mereka!" keluh Dr. Irna saat makan siang bersama suaminya.

"Kita harus mengerti posisi mereka, Sayang. Ini tidak mudah di terima baik keduanya dan terlebih masih ada cinta yang dalam disana." jelaa Dr. Panji.

"Kamu bisa melihat semalam saat Rosa dan Dirga saling memandang bukan. Cinta mereka masih ada bahkan sama besarnya, tapi karena alasan yang di miliki Rosa akhirnya menyakiti hubungan itu. Dirga perlu waktu menerima ini yang sangat mendadak, terlebih amarahnya yang tertahan Sayang. Aku akan ke apartemennya dulu, kamu pulang kerumah sendiri ya, aku mengkhawatirkannya." ucap Dr. Panji.

Yang aku takutkan dia kembali pada kebiasaannya itu. Itulah yang aku takutkan dia yang patah hati seperti ini. Bahkan keluarganya saja tidak mampu mencegahnya. Batin Panji.

*

Malam harinya saat lepas tugas Dr. Panji yang sendiri langsung menuju apartemen mewah Dirga. Membuka dengan pin yang dia ketahui, masuk dan sudah ia duga sebelumnya. Memilih sendiri ke tempat tinggal sahabatnya karena alasan yang ini juga.

"Sungguh tidak berubah sikap kasarmu, Ga! Sangat arogan dan berantakan," oceh Panji yang berjalan dengan melangkah hati hati. Banyak pecahan botol yang bekas di minumnya dan barang barang yang sudah berserakan.

Entah sudah berapa botol ia tenggak dari semalam. Yang jelas sudah banyak bekas botol kosong di lihat Panji.

Di papahnya Dirga masuk ke dalam kamarnya yang beruntung belum porak poranda seperti yang di luar.

"Sayang, art kita dua orang tolong minta kemari sekarang," telp Panji pada istrinya.

Setelah itu dengan mengecek tubuh sahabatnya yang telah tertidur.

"Beruntung tubuhmu kuat, Ga!" ucap Panji seorang diri disana.

"Aku paham posisimu saat ini tidak bersalah namun jadi korban. Entah kamu bisa menerima kenyataan ini kapan? Yang jelas aku harus bisa menyakinkan bahwa sumpah tugasnya tidak bisa di abaikan karena masalah pribadinya saat ini," lanjut Panji.

Tidak lama artnya datang dan langsung membersihkan tempat Dirga yang sangat berantakan.

*

"Bang, kenapa aku disini. Aku harus bekerja," tanya Rosa yang ternyata bangun kesiangan pagi ini.

Wajahnya yang masih sembab dan bengkak kedua matanya. Galih menatap penuh luka pada istrinya. Walau dia berusaha akan kuat tapi tetap saja bisa jelas di lihat olehnya.

"Tetaplah disini sampai kamu bisa tenang. Untuk pekerjaanmu sudah aku wakilkan mengurus izinnya. 3 hari kedepan kita tetap disini. Aku berharap kita bisa jujur satu sama lainnya. Tapi sebelum itu sebaiknya kamu membersihkan diri dulu, makanan sudah datang nanti bisa dingin jika kita terus saja berbicara," jelas Galih.

Tanpa menjawab Rosa turun dari ranjang dan melangkah ke arah kamar mandi.

"Walau berat harus aku pertanggung jawabkan ini. Bagaimanapun dia sekarang sudah menjadi tanggung jawabku dan harus aku menjaganya dengan baik. Terlanjur janjiku yang telah terucap, kini waktunya membuat dia yakin akan pernikahan ini walau tanpa didasari cinta," ucap Galih seorang diri yang menunggu Rosa.

Sedangkan Rosa yang berendam di dalam bathtub dengan aroma terapi lavender membuat sedikit relax tubuhnya, walau pikirannya masih kacau.

Bagaimana kondisimu, Mas. Aku harap kamu bisa jaga dirimu tanpaku bersama denganmu lagi. Aku sudah tidak bisa melakukan hal yang sama seperti dulu, kini aku menjadi istri orang lain. Mas, tidak berharap bisa di maafkan tapi tetap menjadi diri Mas yang baik dan peduli sekitar. Batin Rosa.

Mengingat potongan demi potongan kisah masa lalunya bersama Dirga. Tiga tahun bukan waktu yang singkat, selama perjalanan percintaannya itu di lalui dengan suka dan duka saling mendukung dan menguatkan satu masa lainnya.

Mas, ini mungkin sudah suratan takdir yang mengharuskan kita tidak bersama. Hanya belajar bagaimana membangun rumah tangga yang baik, terima kasih sudah selalu ada untukku. Menemani sepanjang waktu yang sulit untuk ku lalui. Batin Rosa.

"Ros, Ros," panggil Galih dari luar karena sudah satu jam tidak keluar dari kamar mandi.

"Ya Bang, tunggu," ucap Rosa yang bergegas mandi dan memakai baju santai yang sudah ia bawa ke dalam.

"Maaf lama, Bang," ucap Rosa yang baru saja keluar.

"Duduklah, lain kali jangan di lakukan lagi. Tidak baik berlama lama di dalam sana," pinta Galih.

"Iya, Abang." jawab Rosa.

Akhirnya keduanya memakan sarapannya tanpa berbicara, dan Galih terus saja memandang dalam sarapannya itu. Wajah yang tampak sembab istrinya menjadi tidak bernafsu dalam makan pagi ini.

"Abang kenapa ga habis?" Tanya Rosa saat selesai sarapan.

Ya Rosa makan banyak kali ini, energinya sudah banyak terkuras dan rasa sedihnya masih sangat sakit di hatinya. Dengan makan yang banyak pasti akan bisa meluapkan kembali rasa sesak dk hatinya.

"Buatmu saja, Ros." jawab Galih.

"Bang, walau sedih tetap saja makan jangan di lupakan," ucap Rosa.

"Tapi aku tidak bisa, Ros. Wajahmu selalu ada di luka yang sudah aku torehkan. Aku gagal membuatmu bahagia, Ros. Aku jadi ragu apakah bisa memenuhi janjiku ini?" risau Galih.

"Bukannya Abang yang bilang padaku dan menyakinkan padaku juga jika Abang akan membuatku bahagia? Jika ini awal dari jalan aku bisa bahagia, kenapa tidak aku lalui? Aku memang saat ini sangat terluka Bang, kasihlah aku obat darimu!" pinta Rosa.

"Apakah Abang lupa, memaksa aku menikah! Tanpa pernah bertanya sebelumnya tentangku dahulu? Menyakinkan padaku jika abang tidak pernah meninggalkanku! Hatiku memang belum ada Abang! Masih namanya yang sudah aku lukai karena pengkhiatan ini. Bantu aku Bang! Aku butuh Abang!" lirih Rosa.

"Kemarilah, Ros!" pinta Galih yang merentangkan tangannya.

"Menangislah! Karena aku kalian terluka! Karena aku pula yang merusak hubungan kalian! Maafkan aku Ros, yang menarikmu dalam luka di hatiku ini." memeluk istrinya sangat erat.

Menangis keduanya dalam berpelukan. Meluapkan rasa masing masing yang tersakiti.

...****************...

Terima kasih semuanya yang selalu setia menanti up dari mommy.

Like dan komentarnya ya di tunggu.

Terpopuler

Comments

dapurAFIK

dapurAFIK

Karena ulah Kalina mereka jd tersakiti 😥

2024-07-31

2

wati

wati

ceritanya bikin candu

2024-07-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101 tamat
102 promo karya baru
103 promo karya terbaru
104 Promo karya baru
105 promo karya terbaru
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101 tamat
102
promo karya baru
103
promo karya terbaru
104
Promo karya baru
105
promo karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!