cita-cita Agung

kesedihan tergambar jelas dimata agung, kerinduan akan kampung halaman, kerinduan pada keluarga, terutama kerinduan pada ibunya yang harus bertarung sendiri dengan kehidupan setelah ditinggal ayahnya.

Agung mendesah membayangkan ibunya yang begitu begitu berharap pada agung, ibunya terlalu ingin melihat agung sebagai anak tertua akan menjadi orang sukses.

mimpi ibunya adalah motivasi agung untuk tetap bertahan di kota Medan, harapan ibunya yang membuat agung tidak pernah menyerah untuk menggapai cita-citanya, cita-cita yang selalu menjadi bahan tertawaan semua orang karena Agung sejak dulu hanya bercita-cita menjadi orang kaya

Agung tidak perduli apa jenis pekerjaannya, mau jadi karyawan, PNS atau pengusaha atau yang lainnya, yang terpenting dia harus jadi orang kaya.

Suatu mimpi yang dianggap mustahil bagi orang lain, mengingat status Agung yang bukan keturunan bangsawan atau hartawan.

Setelah selesai menyanyikan lagu ciptaanya, agung beranjak masuk kedalam rumah sewanya , dia harus cepat tidur karena besok dia ada janji dengan seorang mahasiswa bernama Indah yang ingin memakai jasanya dalam bimbingan pembuatan skripsi.

Keesokan harinya ketika jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, agung mendengar ketukan di pintunya.

Karena sudah ada janji agung yakin yang bertamu ke rumahnya pasti mahasiswa yang ingin konsultasi pembuatan skripsinya, sehingga agung berjalan untuk membuka pintu.

"maaf bang, saya datang terlambat karena jalan macet"

"no problem, ayo masuk "

Namun Agung terkejut melihat orang yang menemani Indah.

" hei, kamu Fika "

"eh, ternyata bang Agung rupanya"

Ternyata orang yang bersama indah adalah Fika.

" eh kalian saling kenal" tanya Indah heran

"ehm. Iya kemarin ketemunya "

Agung terlihat sedikit nervous, karena jujur tadi malam sebelum tidur dia teringat pada Fika.

" iya, yang aku ceritakan semalam, waktu aku kecopetan di carefour"

" oh bang Agung toh yang membantumu semalam, bang Agung memang hebat, sudah tampan, pintar, baik hati dan jago berkelahi lagi, betul-betul cowok idaman, lamar aku dong bang... hehehe "

"bisa saja kamu ndah, emangnya mau makan cinta, ayo masuk "

Mereka berjalan masuk ke kost Agung.

"maulah, asal bang Agung mau nikah sama Indah, Indah rela makan sepiring berdua, ha...ha... "

Mendengar candaan Indah Agung hanya menggelengkan kepala, dan Fika hanya diam tanpa komentar.

"eh, apa kalian saling suka, kalau saling suka biar aku mundur dari persaingan mengejar bang Agung demi sahabat tercinta"

Agung dan Fika terlihat salah tingkah mendengar candaan Indah yang menggoda mereka.

" ya udah aku mundur saja deh bang, ntar Fika ngumumin di medsos nya aku dibilang pagar makan tanaman he..he.."

Fika semakin salah tingkah mendengar candaan Indah.

" sudah ayo kita mulai belajar nya'

Ucap Agung mengalihkan pembicaraan.

" ok, tapi apa bang Agung gak naksir sama temanku yang cantik jelita ini, pemirsa banyak lo bang"

" eh kok sih ndah" sahut Fika karena tidak nyaman dengan ucapan Indah.

"seperti gak kenal saja sama abang ndah, kan sudah Abang bilang, abang belum mikir cinta sebelum cita-cita Abang tercapai, ayo kapan mulai belajarnya?"

Ha..ha.. iya deh abangku, cintaku Indah gak lupa koq sama cita-citanya Abang, yah sudah ayo kita mulai"

Indah akhirnya berhenti menggoda Agung dan Fika dan mulai serius mendengarkan penjelasan Agung bagaimana cara menulis skripsinya.

1.5 jam kemudian bimbingan yang diberikan Agung akhirnya selesai.

" ok bang kami pamit pulang tiga hari lagi indah datang lagi, tapi kalau Fika nya gak bisa ikut abang tetap harus semangat ngajarin Indah"

Merah padam wajah Agung dan Fika mendengar godaan indah pada mereka.

" apaan sih ndah?"

Sudah jangan didengarkan omongan si indah memang orangnya suka bercanda"

" ha.. ha.. bikin cemburu saja, belum jadian saja terus dibelain...ha..ha kami pulang dulu bang, kau ikut pulang gak fik?"

Fika salah tingkah dan berjalan mengikuti indah yang pergi meninggalkannya.

" Fika pulang dulu bang"

" ok, hati-hati..."

Fika mengangguk pada Agung dan berjalan menyusul Indah.

"ntah kapan aku bisa memikirkan tentang cinta"

Agung menggelengkan kepalanya dan kembali masuk kedalam rumah sewanya.

Setelah mengganti pakaian, agung mengeluarkan motor bututnya karena dia berencana mau ke rumah Andre untuk mematangkan rencana tentang usaha dagang gerobak jamu yang sudah mulai rampung.

Sementara itu Fika yang lagi nongkrong di sebuah kafe setelah kembali dari rumah Agung masih terus diusilin oleh Indah.

,,eh, ini serius, kau memang gak naksir bang Agung kan?"

" gak lah ndah, aku memang kagum sama dia, dan jujur dia pria yang hebat tapi kan lu tau kalau papaku gak ngijinin aku pacaran, kalau ada yang suka disuruh langsung melamar "ucap Fika dengan nada da kesal dengan prinsip orang tuanya.

" iya juga sih, kalian berdua memang termasuk golongan orang aneh di zaman sekarang ini"

Indah menggelengkan kepalanya melihat prinsip ayah Fika dan cita-cita Agung.

" memangnya bang Agung itu cita-citanya apa sih?"

Fika sejak tadi memang penasaran dengan cita-cita Agung yang bahkan menurut Indah termasuk kategori aneh.

"cita-cita bang Agung itu apa sih kok dibilang aneh"

"ayo penasaran kan Oke aku bilangin ya bang Agung itu punya cita-cita jadi orang kaya jadi dia nggak mau mikirin yang lain dia mau fokus sama cita-citanya, aneh nggak untuk cowok zaman sekarang ini?"

Fika bengong mendengar cita-cita Agung dan dia juga sepakat cita-cita Agung termasuk aneh untuk anak muda zaman sekarang ini.

"makanya aku bilang kalian berdua itu bisa dimasukkan dalam golongan orang-orang aneh di zaman sekarang ini....ha...ha.. kalian berdua mungkin jodoh kali ya makanya sama-sama aneh"

Fika cemberut mendengar candaan indah, walaupun jujur Fika harus mengakui dia memang sama-sama aneh dengan Agung.

mungkin orang-orang yang mendengar tentang mereka akan tertawa mengejek mereka karena rasanya di zaman canggih saat ini sangat jarang ditemui orang jangan langsung nikah tanpa pacaran.

dan orang juga akan bengong jika dengar cita-cita Agung yang gak mikir hal lain termasuk cinta sebelum jadi orang kaya.

"ya udah, nggak usah terlalu dipikirkan jodoh nggak akan ke mana, ntar nggak bisa tidur Baru tahu lu"

mereka berdua terus bercanda dan menjelang sore akhirnya mereka bubar kembali ke rumah mereka masing-masing.

sesampainya di rumah Fika masih terus teringat dengan cita-cita nya Agung dia sampai menggelengkan kepala ketika berpikir mungkin Agung akan jadi panglima lajang tua atau sering disingkat orang panglatu

karena menurut Fika akan sulit bagi Agung untuk mewujudkan cita-citanya mengingat kondisi keluarga Agung yang bukan anak pejabat atau keturunan orang kaya.

tapi jujur Fika harus mengakui dalam hatinya Agung itu termasuk lelaki pilihan selain tampan, Agung juga pintar, baik hati dan jago berkelahi.

sementara itu Andre dan Agung telah menyelesaikan diskusi mereka dan mereka sepakat setelah selesai gerobak untuk jualan jamu dikerjakan oleh tukang mereka akan memulai bisnis mereka bahkan Andre setelah mentransfer uang 70 juta sesuai dengan kesepakatan ke rekening Agung.

Episodes
1 gagal melamar pekerjaan
2 menolong Fika
3 cita-cita Agung
4 Agung memulai usaha
5 pembukaan usaha gerobak jamu
6 hati Fika yang gundah
7 patah hati
8 Agung tersadar
9 menyelamatkan Dila
10 menolong tuan Hendrik
11 tawaran pekerjaan di perusahaan
12 Agung ke perusahaan Cemerlang Jaya
13 memaparkan rencana kerja
14 bertemu teman SMA
15 Dihadang
16 dalang penganiayaan Dila
17 memeras ayah tiri Dila
18 mempelajari warisan pengobatan tradisional
19 mengobati orang pingsan di trotoar jalan
20 benturan di lapak bypass
21 pertarungan
22 Angkat saudara
23 berkunjung ke rumah tuan Dedi
24 mendapatkan hadiah dari tuan Dedi
25 fasilitas untuk Agung dari perusahaan Cemerlang Jaya
26 memulai usaha bimbel
27 konflik di toko baju
28 Kemarahan Roy
29 Reuni
30 Reuni 2
31 identitas Agung di perusahaan Cemerlang Jaya
32 negosiasi
33 menolong profesor Julian
34 kesepakatan dengan profesor Julian
35 menyerang markas geng harimau
36 geng harimau mengaku kalah
37 Draft
38 membantu tuan Darto
39 pesta pertunangan Fika
40 pesta pertunangan Fika 2
41 persiapan pembukaan bimbel
42 menolong orang yang mengalami kecelakaan
43 membeli kado ulang tahun Kakek
44 masalah di tempat pusat perbelanjaan
45 bertaruh
46 Bibi meminta maaf
47 semua meremehkan Agung
48 Draft
49 Beni jadi wakil manajer
50 acara ulang tahun kakeknya Agung
51 pemberian kado ulang tahun
52 kado ulang tahun untuk kakek Aditya
53 Draft
54 anak buah Tuan Bram
55 Draft
56 geng banteng hitam
57 menunjukkan geng banteng hitam
58 peresmian pembukaan bimbel
59 nama bimbingan belajar
60 ikrar persahabatan
61 Draft
62 launching obat kecantikan
63 lelang obat kecantikan
64 bertarung dengan preman
65 ketua geng elang hitam
66 berlatih teknik beladiri
67 kerusuhan di tempat bimbel
68 mengembangkan bisnis lain
69 mengatur rencana bisnis
70 kebakaran
71 berhasil menyelamatkan pelanggan restoran
72 berniat membeli rumah
73 konflik di perumahan elit
74 Tuan Hendrik berangkat ke perumahan elit
75 menjadi anak angkat Tuan Hendrik
76 bertarung dengan lelaki bertopeng
Episodes

Updated 76 Episodes

1
gagal melamar pekerjaan
2
menolong Fika
3
cita-cita Agung
4
Agung memulai usaha
5
pembukaan usaha gerobak jamu
6
hati Fika yang gundah
7
patah hati
8
Agung tersadar
9
menyelamatkan Dila
10
menolong tuan Hendrik
11
tawaran pekerjaan di perusahaan
12
Agung ke perusahaan Cemerlang Jaya
13
memaparkan rencana kerja
14
bertemu teman SMA
15
Dihadang
16
dalang penganiayaan Dila
17
memeras ayah tiri Dila
18
mempelajari warisan pengobatan tradisional
19
mengobati orang pingsan di trotoar jalan
20
benturan di lapak bypass
21
pertarungan
22
Angkat saudara
23
berkunjung ke rumah tuan Dedi
24
mendapatkan hadiah dari tuan Dedi
25
fasilitas untuk Agung dari perusahaan Cemerlang Jaya
26
memulai usaha bimbel
27
konflik di toko baju
28
Kemarahan Roy
29
Reuni
30
Reuni 2
31
identitas Agung di perusahaan Cemerlang Jaya
32
negosiasi
33
menolong profesor Julian
34
kesepakatan dengan profesor Julian
35
menyerang markas geng harimau
36
geng harimau mengaku kalah
37
Draft
38
membantu tuan Darto
39
pesta pertunangan Fika
40
pesta pertunangan Fika 2
41
persiapan pembukaan bimbel
42
menolong orang yang mengalami kecelakaan
43
membeli kado ulang tahun Kakek
44
masalah di tempat pusat perbelanjaan
45
bertaruh
46
Bibi meminta maaf
47
semua meremehkan Agung
48
Draft
49
Beni jadi wakil manajer
50
acara ulang tahun kakeknya Agung
51
pemberian kado ulang tahun
52
kado ulang tahun untuk kakek Aditya
53
Draft
54
anak buah Tuan Bram
55
Draft
56
geng banteng hitam
57
menunjukkan geng banteng hitam
58
peresmian pembukaan bimbel
59
nama bimbingan belajar
60
ikrar persahabatan
61
Draft
62
launching obat kecantikan
63
lelang obat kecantikan
64
bertarung dengan preman
65
ketua geng elang hitam
66
berlatih teknik beladiri
67
kerusuhan di tempat bimbel
68
mengembangkan bisnis lain
69
mengatur rencana bisnis
70
kebakaran
71
berhasil menyelamatkan pelanggan restoran
72
berniat membeli rumah
73
konflik di perumahan elit
74
Tuan Hendrik berangkat ke perumahan elit
75
menjadi anak angkat Tuan Hendrik
76
bertarung dengan lelaki bertopeng

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!