menolong Fika

"teringatnya berapa banyak uang pak Agung yang habis untuk biaya ayah dan ibu?"

"tidak banyak, untuk taksi hanya 100.000 dan untuk biaya jaminan di klinik satu juta, jadi semuanya sejuta seratus rupiah"

"baiklah berapa nomor rekening pak Agung biar saya transfer saja"

"5543..."

Rudi mengambil hp-nya dan mentransfer uang ke rekening Agung melalui m-banking.

"ding..."

mendengar ada notifikasi dari hp-nya, Agung melihat ada kiriman sebanyak 10 juta.

"maaf pak Rudi, saya tidak minta imbalan untuk menolong kedua orang tua pak Rudi, jadi tolong berapa nomor rekening pak Rudi biar saya transfer kembali sisanya"

terlihat ekspresi tidak senang di wajah Agung, melihat uang yang ditransfer Rudi ke rekeningnya, dan Rudi mencoba menjelaskan.

"sudahlah, saya ikhlas tidak usah dikembalikan lagi"ucap Rudi mencoba meyakinkan Agung.

"tidak pak, saya punya prinsip pak Rudi, saya orang yang suka uang, bahkan mungkin bisa dikatakan pencinta uang, namun saya tidak akan menerima uang ketika menolong orang yang sedang mengalami masalah"

Rudi akhirnya menyerah dan memberikan nomor rekeningnya pada agung, beberapa saat kemudian dari HP Rudi terdengar notifikasi, mendengar suara notifikasi dari hp-nya Rudi hanya tersenyum.

"oh ya pak Rudi karena bapak sudah sampai,saya pamit pulang dulu"ucap Agung,

"pak Agung pulang naik apa?"

"gampang lah pak, taxi kan banyak"

"ya udah saya antar saja pak Agung"

"baiklah kalau tidak merepotkan pak Rudi"

"Oke ayo"

mereka berdua masuk ke dalam mobil pak Rudi dan pak Rudi menjalankan mobilnya ke alamat yang di sebutkan oleh Agung.

"by the way, sebenarnya pak Agung tadi mau ke mana?"

Rudi bertanya pada Agung ketika mereka dalam perjalanan ketempat agung menitipkan motornya.

"sebenarnya tadi saya sedang mencari lapak untuk usaha saya"

", kalau boleh tahu memangnya pak Agung mau buka usaha apa? dan kira-kira lapak yang bagaimana yang bapak cari?"

"saya dan kawan saya ingin buka usaha gerobak jamu "

Agung menjelaskan model usaha yang akan dia buat bersama Andre.

Rudi kelihatan tertarik dengan usaha yang akan dibuka oleh Agung dan temannya.

"bagus itu, ternyata pak Agung kreatif juga ya, oh ya kebetulan saya punya tanah di Sisingamangaraja di daerah TPU coba pak Agung lihat ke sana, kalau tertarik kabari saya ini nomor HP saya"

"tapi yang Saya dengar harga sewa di sana cukup mahal pak, mungkin uang kami tidak cukup"

"sudah harga bisa nego, lagi pula kita kan saling tolong-menolong, nanti kalau usahanya sudah sukses baru harga disesuaikan"

Rudi mencoba menjelaskan dengan hati-hati karena dia takut Agung tersinggung dan tidak jadi memakai lapaknya.

"Oke saya tahu tempat itu dan saya rasa itu sangat cocok, karena saya lihat tukang ojek sering mangkal di sana, kira-kira berapa sewanya pak?"

"kan sudah saya bilang, nggak usah mikirin uang sewanya, kerja dulu nanti kalau sudah ada hasilnya baru kita bicarakan harga sewanya, oke"

Agung tentu paham niat Rudi yang ingin membalas budi, dan rasanya tidak enak kalau terus menolak akhirnya agung menerima tawaran Rudi.

mereka akhirnya sampai di tempat Agung menitipkan motornya dan setelah bertukar nomor HP, Rudi permisi kepada Agung Karena dia harus kembali ke klinik.

sementara Agung melanjutkan perjalanannya untuk mencari lapak lainnya dan akhirnya menjelang sore dia telah menemukan 4 lapak yang cocok menurut dia dan beberapa lapak sudah dibayar dp-nya, dan sisanya akan dia teruskan besok untuk mencarinya.

dia mengabari Andre tentang harga gerobak dan lapak-lapak yang akan mereka tempati.

ketika Agung sampai di rumah beberapa mahasiswa telah menunggu kedatangan Agung karena setiap hari banyak mahasiswa yang datang untuk konsultasi kepadanya.

keesokan harinya Agung kembali mencari lapak lain yang cocok untuk berjualan gerobak jamu, kali ini dia pergi ke arah Gatot Subroto karena daerah Gatot Subroto termasuk salah satu jalan paling ramai.

dia melihat satu tempat yang cukup ramai di daerah Carrefour, dia memarkirkan motornya karena ingin bertanya pada salah satu pemilik toko tentang tempat yang diinginkannya.

ketika dia sedang berdiri di trotoar, ingin menyeberang jalan tiba-tiba....

" copet..... tolong...."

Agung melihat seorang lelaki berbadan tegap penuh tato berlari ke arahnya, dia yakin orang ini adalah copetnya, karena lelaki itu sedang memegang tas wanita sambil berlari.

tanpa basa-basi Agung langsung melakukan tendangan ke arah perut lelaki itu.

"duukk..."

"baamm...."

semua orang yang menyaksikan Agung menendang perut si pencopet dibuat terkejut, karena ternyata tendangan Agung membuat si pencopet terjangkang 3 meter.

si pencopet yang terkapar di trotoar jalan meringis memegang perutnya yang terkena tendangan kaki Agung.

"kurang ajar kau tidak tahu siapa aku?"

Agung paling benci melihat pencopet, dia berjalan menghampiri si pencopet dan mengambil tas yang ada di tangan si pencopet

"memangnya kau siapa? sudah salah masih berani menggertak"

dengan nada sinis Agung menanggapi gertakan si pencopet .

"hei rupanya kau orang baru disini, kau tidak kenal aku si Baron, sebaiknya kau jangan campur dan kembalikan tas itu, kalau tidak kau akan habis"

"nggak usah ngancam aku paling benci diancam, aku tidak peduli siapa kau dan kalau gak terima ayo sini"

tentunya Agung yang terkenal sebagai orang tidak kenal takut, tidak akan peduli dengan manusia seperti Baron.

"dek ini tasmu, lain kali hati-hati"

Agung menyerahkan tas yang diambilnya dari pencopet kepada gadis yang dari tadi berlari ngos-ngosan mengejar si pencopet.

"terima kasih bantuannya mas"

Agung terkesima melihat penampilan gadis yang baru ditolongnya, karena Agung memang penggemar wanita yang tidak terlalu banyak riasan di wajah.

"sama-sama"ucap Agung

"jadi gimana bos Baron mau dilanjutin nggak?"

Agung menekan perut Baron dengan kakinya, yang membuat Baron meringis kesakitan.

", ampun bang aku nggak berani bang"

"oke kalau begitu pergilah, ingat namaku Agung dan jangan sampai kita ketemu lagi saat kau mencopet, aku habisi kau"

Baron langsung berlari menjauh, kelihatannya Baron gentar melihat mental dan kekuatan Agung.

setelah Baron pergi Agung juga pergi menyeberang jalan, sementara gadis yang ditolongnya kelihatan bengong seakan tidak percaya dengan tingkah Agung yang cuek dan tidak peduli padanya, padahal banyak lelaki yang sangat ingin mendekatinya.Hal ini tentunya membuat dia penasaran pada Agung.

sementara itu Agung telah sampai di tempat yang dia tuju setelah bertanya kepada pemilik toko di samping lapak yang ingin dia sewa, dia akhirnya mendapatkan nomor pemilik lapak.

Agung langsung menelpon pemilik lapak, setelah melakukan tawar-menawar sewa lapak akhirnya mereka sepakati.

merasa urusannya di tempat ini telah selesai Agung kembali menyeberang jalan ke tempat motornya dia parkirkan.

"eh masih di sini dek ?"

"iya mas lagi nunggu teman, oh ya perkenalkan nama saya Fika"

"agung "

mereka berjabat tangan berkenalan

"tinggal di mana dik?" tanya Agung

" jalan Abdul Haris mas, kalau masnya tinggal di mana?"

"SM Raja temannya ke mana dek?"

"tadi belanja di carefour mas, oh ya teman saya udah datang itu , sekali lagi terima kasih bantuannya tadi mas"

"sama-sama, Oke see you dek"

Agung melambaikan tangannya sambil berjalan ke arah motor bututnya.

Agung kembali mencari lapak lain dia mencari lapak di beberapa tempat dan akhirnya dia berhasil menemukan 5 sisa lapak untuk usahanya.

Agung kembali ke tempat kosnya seperti biasa selesai shalat magrib dia nongkrong dengan tetangga kosnya.

tiba-tiba Agung teringat dengan ibunya di kampung, sehingga dia mengambil gitar dan mulai menyanyikan lagu yang biasa dia nyanyikan untuk ibunya.

dengan perjuangan berat kau lahirkan aku

dengan tangan lembutmu kau tidurkan aku

dengan kasih sayangmu kau besarkan aku

oh ibu hari-hariku terbalut doamu

tanpa kenal lelah kau bimbing aku

derai air matamu kau tumpahkan untukku

bila aku terluka kau pasti datang kau hapus lukaku dengan kasih sayangmu

oh ibu hari-hariku terbalut doamu

Kini kau telah tua termakan usiamu namun kau tetap menyayangiku

ini kau telah rapuh tubuhmu telah lemah

namun kasihmu tetap untukku

oh ibu....oh ibu

walau segunung emas

walau sejuta bintang

walau seluruh alam

takkan cukup untukmu

Oh ibu...oh ibu

"

"

Episodes
1 gagal melamar pekerjaan
2 menolong Fika
3 cita-cita Agung
4 Agung memulai usaha
5 pembukaan usaha gerobak jamu
6 hati Fika yang gundah
7 patah hati
8 Agung tersadar
9 menyelamatkan Dila
10 menolong tuan Hendrik
11 tawaran pekerjaan di perusahaan
12 Agung ke perusahaan Cemerlang Jaya
13 memaparkan rencana kerja
14 bertemu teman SMA
15 Dihadang
16 dalang penganiayaan Dila
17 memeras ayah tiri Dila
18 mempelajari warisan pengobatan tradisional
19 mengobati orang pingsan di trotoar jalan
20 benturan di lapak bypass
21 pertarungan
22 Angkat saudara
23 berkunjung ke rumah tuan Dedi
24 mendapatkan hadiah dari tuan Dedi
25 fasilitas untuk Agung dari perusahaan Cemerlang Jaya
26 memulai usaha bimbel
27 konflik di toko baju
28 Kemarahan Roy
29 Reuni
30 Reuni 2
31 identitas Agung di perusahaan Cemerlang Jaya
32 negosiasi
33 menolong profesor Julian
34 kesepakatan dengan profesor Julian
35 menyerang markas geng harimau
36 geng harimau mengaku kalah
37 Draft
38 membantu tuan Darto
39 pesta pertunangan Fika
40 pesta pertunangan Fika 2
41 persiapan pembukaan bimbel
42 menolong orang yang mengalami kecelakaan
43 membeli kado ulang tahun Kakek
44 masalah di tempat pusat perbelanjaan
45 bertaruh
46 Bibi meminta maaf
47 semua meremehkan Agung
48 Draft
49 Beni jadi wakil manajer
50 acara ulang tahun kakeknya Agung
51 pemberian kado ulang tahun
52 kado ulang tahun untuk kakek Aditya
53 Draft
54 anak buah Tuan Bram
55 Draft
56 geng banteng hitam
57 menunjukkan geng banteng hitam
58 peresmian pembukaan bimbel
59 nama bimbingan belajar
60 ikrar persahabatan
61 Draft
62 launching obat kecantikan
63 lelang obat kecantikan
64 bertarung dengan preman
65 ketua geng elang hitam
66 berlatih teknik beladiri
67 kerusuhan di tempat bimbel
68 mengembangkan bisnis lain
69 mengatur rencana bisnis
70 kebakaran
71 berhasil menyelamatkan pelanggan restoran
72 berniat membeli rumah
73 konflik di perumahan elit
74 Tuan Hendrik berangkat ke perumahan elit
75 menjadi anak angkat Tuan Hendrik
76 bertarung dengan lelaki bertopeng
Episodes

Updated 76 Episodes

1
gagal melamar pekerjaan
2
menolong Fika
3
cita-cita Agung
4
Agung memulai usaha
5
pembukaan usaha gerobak jamu
6
hati Fika yang gundah
7
patah hati
8
Agung tersadar
9
menyelamatkan Dila
10
menolong tuan Hendrik
11
tawaran pekerjaan di perusahaan
12
Agung ke perusahaan Cemerlang Jaya
13
memaparkan rencana kerja
14
bertemu teman SMA
15
Dihadang
16
dalang penganiayaan Dila
17
memeras ayah tiri Dila
18
mempelajari warisan pengobatan tradisional
19
mengobati orang pingsan di trotoar jalan
20
benturan di lapak bypass
21
pertarungan
22
Angkat saudara
23
berkunjung ke rumah tuan Dedi
24
mendapatkan hadiah dari tuan Dedi
25
fasilitas untuk Agung dari perusahaan Cemerlang Jaya
26
memulai usaha bimbel
27
konflik di toko baju
28
Kemarahan Roy
29
Reuni
30
Reuni 2
31
identitas Agung di perusahaan Cemerlang Jaya
32
negosiasi
33
menolong profesor Julian
34
kesepakatan dengan profesor Julian
35
menyerang markas geng harimau
36
geng harimau mengaku kalah
37
Draft
38
membantu tuan Darto
39
pesta pertunangan Fika
40
pesta pertunangan Fika 2
41
persiapan pembukaan bimbel
42
menolong orang yang mengalami kecelakaan
43
membeli kado ulang tahun Kakek
44
masalah di tempat pusat perbelanjaan
45
bertaruh
46
Bibi meminta maaf
47
semua meremehkan Agung
48
Draft
49
Beni jadi wakil manajer
50
acara ulang tahun kakeknya Agung
51
pemberian kado ulang tahun
52
kado ulang tahun untuk kakek Aditya
53
Draft
54
anak buah Tuan Bram
55
Draft
56
geng banteng hitam
57
menunjukkan geng banteng hitam
58
peresmian pembukaan bimbel
59
nama bimbingan belajar
60
ikrar persahabatan
61
Draft
62
launching obat kecantikan
63
lelang obat kecantikan
64
bertarung dengan preman
65
ketua geng elang hitam
66
berlatih teknik beladiri
67
kerusuhan di tempat bimbel
68
mengembangkan bisnis lain
69
mengatur rencana bisnis
70
kebakaran
71
berhasil menyelamatkan pelanggan restoran
72
berniat membeli rumah
73
konflik di perumahan elit
74
Tuan Hendrik berangkat ke perumahan elit
75
menjadi anak angkat Tuan Hendrik
76
bertarung dengan lelaki bertopeng

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!