" sayang kamu belum tidur ?" tanya Aris sambil memeluk istrinya dari belakang.
Alena pun berbalik dan menghadap suaminya yang kini sedang memeluknya dari belakang saat keduanya sudah bersiap untuk tidur karena waktu juga sudah hampir tengah malam.
" mas kenapa setiap mas pergi ke rumah ibu mas selalu pergi sendiri ?" tanya Alena yang merasa heran dengan kepergian suaminya yang tak pernah mengajaknya.
" sayang mas disana hanya satu malam, kamu pasti capek kalo ikut " ucap Aris.
" lagi pula saat ini kamu sedang program hamil jadi lebih baik kamu perbanyak istirahat dan jangan berpikir macam macam ok " ucap Aris mencoba meyakinkan Alena agar tak ikut dengannya besok.
Ya Aris dan Alena sudah menikah lebih dari sepuluh tahun dan hingga saat ini Alena masih belum di karuniai seorang anak pada pernikahan nya dengan Aris.
Alena hanya seorang wanita sederhana yang memilih menjadi seorang wirausaha demi mengisi waktu luangnya sedangkan Aris bekerja di kantor pemerintah daerah di kota mereka.
" baiklah " ucap Alena mencoba memendam rasa sedih dan kecewanya dalam pelukan Aris suami yang sangat iya cintai.
" maaf sayang, tapi mas yakin kamu akan mengerti jika kamu berada di posisi mas saat ini " ucap Aris dalam hati karena Aris bisa merasakan saat ini Alena pasti kecewa karena lagi lagi dirinya harus pergi sendiri ke rumah orang tua Aris.
Keduanya pun terlelap saling berpelukan seolah ingin menguatkan hati masing masing, sampai suara kicau burung dan cahaya mentari yang mulai mengintip di balik tirai kamar mengusik tidur dua insan yang masih betah saling berpelukan berbagi kehangatan satu sama lain.
" mas bangun, nanti mas ketinggalan pesawat" ucap Alena yang ternyata bangun kesiangan karena rasa nyaman dari pelukan yang Aris berikan.
" memang ini jam berapa ?" tanya Aris sambil menarik kembali Alena dalam pelukannya.
" hampir jam enam mas " ucap Alena yang jika saja boleh jujur Alena tak ingin Aris pergi hari ini dengan alasan apapun.
Aris pun bangkit dari tidurnya dan mulai membersihkan diri dan bersiap untuk pergi seperti yang iya bicarakan pada Alena semalam.
Sedangkan Alena menyiapkan sarapan untuk mereka berdua setelah sebelumnya dirinya membersihkan diri terlebih dahulu, tapi entah kenapa hari ini rasanya begitu lain seolah akan terjadi hal buruk atau akan terjadi sesuatu yangtak iya inginkan tapi Alena tak tau apa itu.
" sayang kamu kenapa ? Apa kamu baik baik saja ?" tanya Aris yang baru saja sampai di meja makan dengan koper kecil yang Alena yakini berisi pakaian.
" kenapa mas bawa koper ? Katanya cuma satu hari ?" tanya Alena yang entah kenapa semakin curiga dengan tujuan suaminya kali ini.
" sayang ini hanya untuk jaga jaga karena kita tak pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya " ucap Aris mencari alasan.
" ya sudah ayo sarapan nanti mas benar benar terlambat " ucap Alena yang lagi lagi harus meredam rasa curiganya demi membuat arus nyaman saat pergi meninggalkan dirinya.
Keduanya pun menikmati sarapan dalam keheningan hanya suara denting sendok yang berbenturan dengan piring yang terdengar di ruang makan hingga tak butuh waktu lama keduanya pun sudah menghabiskan sarapan mereka berdua yang Alena siapkan dengan penuh cinta.
" sayang mas pergi dulu, jaga diri baik baik ya" ucap Aris sambil mencium kening Alena yang Aris yakini jika saat ini Alena tak ingin dirinya untuk pergi.
" mas hati hati dijalan dan jangan terlalu lama disana karena Alena menunggu mas di sini " ucap Alena yang langsung menghambur dalam pelukan Aris suaminya.
Meski berat Alena pun melepaskan kepergian Aris yang akan bertandang ke rumah orang tuanya dan Aris pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan Alena yang tanpa Aris sadari jika air mata Alena jatuh saat kepergiannya.
Tapi tanpa Alena sadari jika Aris bukannya pergi ke bandara melainkan menuju kota tetangga yang hanya berjarak 150 km atau lebih tepatnya dua jam perjalanan dari rumah Alena ke arah tujuan Aris saat ini.
" kamu dimana ris ?" tanya seorang wanita paruh baya saat Aris baru saja mengangkat sambungan teleponnya yang biasa aris panggil dengan sebutan Bu Gendhis
" Aris baru saja masuk tol Bu mungkin satu setengah jam lagi Aris sampai " ucap Aris yang tau jika ibunya sedang menunggunya.
" apa Alena menghalangi mu pergi hingga kamu bisa terlambat seperti ini ?" tanya Bu Gendhis yang selalu saja mencari jalan untuk bisa menghina dan menjatuhkan Alena di mata Aris.
" sudah Bu, Aris sedang mengemudikan mobil" ucap Aris yang tak ingin mendengar ucapan ibunya yang selalu saja menghina Alena istrinya.
" jika bukan karena bakti Aris pada ibu Aris tak akan mungkin melakukan hal ini apalagi harus melakukan hal ini di belakang Alena " ucap Aris yang merasa bersalah atas apa yang akan iya lakukan saat ini.
Dan akhirnya seperti yang Aris ucapkan jika hanya butuh waktu satu setengah jam kini Aris sudah sampai di sebuah rumah yang di halaman nya sudah berdiri tenda dengan aksen putih dan gold.
" lihat Aris sudah datang " ucap Bu Gendhis yang sejak tadi menunggu putranya datang ke acara pernikahan yang sudah iya siapkan dengan calon besannya.
" tapi apa Aris tidak merasa terpaksa melakukan hal ini ?" tanya seorang wanita paruh baya yang usianya sedikit lebih muda dari Bu Gendhis yang di panggil dengan sebutan Bu Lastri.
" jeng tenang saja Aris anak yang baik yang akan menuruti setiap ucapan ibunya " ucap Bu Gendhis penuh percaya diri.
Aris yang sudah memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang sudah di sediakan pun akhirnya menghampiri Bu Gendhis dan Bu Lastri
" maaf Aris terlambat " ucap Aris sambil menyalami Bu Gendhis dan Bu Lastri.
" ya sudah sebaiknya kamu bersiap karena pak penghulu sedang dalam perjalanan menuju tempat ini " ucap Bu Gendhis yang bahkan tak menyuruh Aris untuk beristirahat barang sejenak.
Aris hanya bisa menghela nafasnya mengikuti setiap ucapan ibunya dan langsung mengikuti langkah Bu Lastri yang mengarahkan nya menuju sebuah kamar yang sudah di hias bak kamar pengantin pada umumnya.
" bersiap lah, di dalam sudah ada pakaian yang sudah ibu siapkan untuk mu dan ibu harap kamu jangan terlalu lama untuk bersiap karena sebentar lagi penghulu akan datang " ucap Bu Lastri yang tak menyadari apa yang akan iya lakukan pada putri semata wayangnya saat memutuskan untuk menikah kan putrinya dengan Aris.
" tunggu Bu, bisa Aris bicara berdua dengan Erika sebelum kami menikah ?" tanya Aris yang tak ingin membohongi Erika sebelum mereka terikat dalam ikatan pernikahan.
" kamu akan bertemu dengan Erika tapi nanti setelah kamu mengucap ijab kabul pernikahan atas nama Erika " ucap Bu Lastri.
" tapi bagaimana jika Erika Aris jadikan istri kedua, apa ibu rela ? " tanya Aris
" dan apa Erika akan bisa menerima jika Erika hanya akan memiliki sebagian dari diri Aris karena sebagian lagi milik istri Aris yang pertama ? " tanya Aris.
✍️✍️✍️ bagaimana sikap Bu Lastri saat mendengar apa yang Aris katakan ? Apa Bu Lastri akan membiarkan putrinya menjadi wanita kedua dalam rumah tangga wanita lain ? Atau mungkin Bu Lastri dan Erika memang sudah tau jika Erika akan menjadi istri kedua ?
Hai hai hai... Ketemu lagi sama R-kha di cerita receh R-kha yang baru, bagaimana kisah rumah tangga Alena Aris setelah hadirnya Erika ? Apa Alena akan tau apa yang Aris lakukan di belakangnya dan bagaimana jadinya setelah Alena tau apa yang Aris lakukan dengan Erika ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha author favorit kalian.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
" apa ibu rela jika Erika selamanya akan menjadi istri kedua ?" tanya Aris lagi setidaknya ini adalah usaha yang iya lakukan untuk menghentikan pernikahan nya dengan Erika karena Aris tak ingin menyakiti Alena istri yang iya nikahi bahkan saat dirinya masih belum menjadi apa apa.
" ibu sudah tau dan ibu yakin Erika tak akan selamanya menjadi istri kedua saat kamu sudah jatuh cinta pada Erika putri ibu " ucap Bu Lastri penuh keyakinan.
" apalagi saat kalian nanti memiliki anak perhatian dan fokus kamu hanya akan kamu curahkan untuk Erika dan anak kalian nanti " ucap Bu Lastri lagi.
" jadi ibu menerima jika untuk saat ini Erika menjadi istri kedua untuk mu tapi ibu yakin jika suatu saat nanti Erika hanya akan menjadi satu satunya istri untuk kamu " ucap Bu Lastri penuh keyakinan.
Mungkin jika dalam kondisi sadar atau kondisi orang tersebut baik baik saja tak akan ada seorang ibu yang rela anaknya menjadi wanita kedua yang akan selalu menjadi yang kedua dalam hal apapun, dan itu juga yang Bu Lastri rasakan dan pikirkan.
Tapi saat mengingat apa yang Bu Gendhis katakan dan janjikan saat meminta etika menjadi istri untuk putranya membuat Bu Lastri yakin jika hanya butuh waktu sebentar bagi Erika menjadi istri kedua dan bahkan Erika tak akan pernah tau jika dirinya menjadi istri kedua setelah Aris menceraikan Alena nanti.
Aris pun terbangun dari ingatan nya tentang apa yang terjadi tiga tahun lalu dimana itu adalah awal dirinya mengkhianati Alena hingga sejak saat itu Aris sering membohongi Alena dan terus mencari alasan untuk bisa tinggal di rumah Erika yang kini sudah tinggal di kota yang sama hanya beda perumahan dengan Alena.
" mas besok kan ulang tahun Zahwa, kita jadi kan makan malam untuk merayakan ulang tahun Zahwa ?" tanya Erika yang ingin menghabiskan waktu bertiga bersama Aris dan anak perempuan mereka yang bernama Zahwa yang saat ini sudah berusia dua tahun.
" mas ngga janji tapi mas akan usahakan " ucap Aris yang sudah lebih dari satu Minggu berada di rumah Erika yang tentu saja dengan alasan dinas keluar kota pada Alena.
Aris pun memilih keluar rumah agar bisa menghubungi Alena karena sejak tadi pikirannya terus tertuju pada Alena yang sudah dua hari ini jangan mengirim pesan dan susah untuk di hubungi.
" kamu kemana Al, apa kamu baik baik saja ?" tanya Aris yang masih berusaha mencoba menghubungi Alena tapi hingga lima kali sambungan itu tetap tak di angkat oleh Alena.
Tak ingin terus memikirkan Alena yang tak kunjung mengangkat sambungan teleponnya atau bahkan kembali menghubunginya, Aris pun memutuskan untuk pulang malam ini ke rumah Alena agar hatinya tenang jika Alena memang baik baik saja.
" Na, mas pergi sebentar ya mendadak ada pekerjaan yang harus mas kerjakan malam ini dan tak bisa di tunda lagi " ucap Aris yang masih berpikir jika Erika tak tau jika selama ini dirinya telah di jadikan istri kedua oleh Aris.
" kemana mas ? Yakin jika ini tentang pekerjaan ?" tanya Erika yang sudah tidak tahan harus berbagi dengan wanita yang sudah iya selidiki selama ini.
" maksud kamu apa " tanya Aris yang tiba tiba saja curiga jika Erika mengetahui segalanya.
" harus Erika jelaskan atau mas ingin menceritakan yang sejujurnya tanpa harus Erika paksa !" tanya Erika yang bukan menjawab pertanyaan Aris tapi balik bertanya pada Aris.
" kemarin tak sengaja Zahwa hampir saja kecelakaan tapi berhasil di selamatkan oleh seorang wanita yang mungkin jika di lihat usianya tak beda jauh dari mas, dan apa mas tau jika wanita itu memiliki toko sembako yang cukup maju di kota ini " ucap Erika yang tiba tiba saja menceritakan wanita yang iya temui kemarin siang.
" dan sebagai ucapan rasa terima kasih Erika mengajaknya ke rumah kita " ucap Erika lagi sambil menyajikan teh hijau yang biasa Aris minum sebelum tidur malam.
Aris masih mendengarkan apa yang ingin Erika ceritakan meski hatinya masih memikirkan Alena yang hingga saat ini tak bisa di hubungi.
" dan mas tau siapa nama wanita itu ?" tanya Erika yang kini sudah duduk di hadapan Aris yang bahkan belum menyentuh teh hijau yang Erika siapkan.
" Al ... " Erika mencoba mengingat nama wanita yang iya ajak ke rumah kemarin.
" ah iya namanya Alena... Ya Erika yakin namanya Alena " ucap Erika yang tak melepaskan pandangannya dari wajah Aris yang kini sudah pucat pasi.
Deggg
Aris semakin yakin jika Alena sedang tidak baik baik saja dan semakin yakin jika Alena sudah tau jika selama ini dirinya sudah mengkhianati nya.
Tanpa mengatakan apapun Aris bangkit dan mengambil kunci mobil meninggalkan Erika yang kini sudah tersenyum karena yakin jika malam ini hubungan Alena dan Aris suaminya akan berakhir.
" maaf kan aku mba, tapi Zahwa membutuhkan ayahnya dan mas Aris akan lebih fokus pada kami jika kamu sudah melepaskan mas Aris untuk selamanya " ucap Erika yang menag sengaja menceritakan apa yang terjadi bahkan dirinya lah yang membuat Zahwa hampir kecelakaan kemarin.
Lain halnya dengan Aris yang kini sudah melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh agar bisa sampai di rumah Alena karena kini pikiran Aris malah membayangkan hal yang buruk yang bisa saja Alena lakukan saat tau kebenaran dirinya selama ini.
Tok tok tok
" sayang, buka ini mas " ucap Aris yang kini sedang mengetuk pintu rumah Alena yang begitu gelap seolah tak ada penghuni di dalamnya.
" sayang " Aris yang baru ingat jika dirinya mempunyai kunci cadangan rumah Alena pun langsung membuka pintu rumah dan mencari keberadaan Alena setelah menyalakan lampu rumah Alena.
" sayang... Kamu dimana ?" panggil Aris yang terus mencari Alena di setiap sudut rumah tapi Alena tak kunjung di temukan.
" sayang ... " Aris yang hampir putus asa karena tak menemukan Alena di dalam rumah membuka pintu kamar yang sudah Alena dan Aris siapkan jika kelak mereka memiliki anak.
Dan ternyata Alena berada di dalam sana lebih tepatnya di atas tempat tidur meringkuk dalam gelapnya malam.
" sayang, kenapa lampunya tidak di nyalakan ?" tanya Aris sambil memencet saklar lampu kamar dimana Alena masih berada di dalam masih dalam posisi membelakangi nya.
" tak ada bedanya lampu di kamar ini gelap atau terang karena jangan kan di rumah ini dalam hidup Alena pun sudah tak ada lagi harapan yang tersisa " ucap Alena yang masih membelakangi Aris.
" sayang kenapa berbicara seperti itu ?" tanya Aris sambil melangkah maju mendekat ke arah Alena yang seolah tak ingin menatap dirinya.
" kenapa mas tega sama Alena ? Apa karena hingga saat ini Alena masih belum bisa memberikan mas keturunan hingga mas tega melakukan hal itu di belakang Alena selama ini ?" tanya Alena.
" apa salah Alena mas ? Kenapa mas begitu tega sama Alena ? Jika memang mas sudah tak mencintai Alena kenapa mas tak menceraikan Alena saja ?
" mas bisa jelaskan "
" beri mas waktu untuk bisa menjelaskan semuanya sayang "
✍️✍️✍️ apa yang akan Aris jelaskan untuk bisa meyakinkan Alena jika ini semua bukanlah kehendaknya dan apakah Alena akan bertahan setelah mengetahui pengkhianatan yang Aris lakukan padanya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
love you moreee 😘 😘 😘
Satu hari sebelum Aris pulang ke rumah Alena
Siang itu seperti biasanya untuk mengisi waktu luang dan untuk mengusir rasa gundah karena Aris tak kunjung pulang selama satu Minggu ini membuat Alena lebih banyak menghabiskan waktu di toko miliknya.
" Mita, ibu ke depan dulu ya mau beli rujak " ucap Alena yang tiba tiba saja siang menginginkan rujak buah yang tak jauh dari toko miliknya.
" biar Mila yang beli Bu " ucap Mila yang sudah menganggap Alena seperti saudaranya sendiri karena Alena memang begitu baik pada pegawai nya.
" ngga papa Mila, ibu aja yang beli " ucap Alena sambil berlalu meninggalkan Mila yang sedang mengisi barang barang di toko.
Alena pun berjalan menyusuri jalan menuju penjual rujak tapi tak sengaja matanya melihat seorang anak perempuan yang Alena perkiraan berusia dua tahun berjalan tanpa melihat sekeliling hingga sebuah motor hampir saja mengenai bocah kecil itu jika saja Alena tak sigap menarik tangan bocah perempuan itu.
" awas !!!" teriak Alena sambil menarik tangan bocah kecil yang juga menjerit kaget dengan sikap refleks Alena.
" bunda... " bocah kecil itu pun mulai menangis sambil melihat ke arah seorang wanita muda yang berjalan tergesa gesa menghampiri Alena dan anaknya yang saat ini ada dalam dekapan Alena.
" terima kasih mba, mba sudah menyelamatkan Zahwa " ucap wanita muda itu sambil menarik Zahwa dalam pelukannya dan tak lupa menciumi setiap jengkal wajah Zahwa putrinya.
" sama sama mba, lain kali lebih hati hati lagi ya jaga anaknya " ucap Alena yang tak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Zahwa yang mirip dengan seseorang tapi Alena tak tau siapa orangnya.
" iya mba "
" oh iya mba, sebagai ucapan terima kasih bagaimana jika mba mampir ke rumah saya yang tak jauh dari sini " ucap Erika.
" oh iya saya sampai lupa, kenalkan saya Erika dan ini anak saya Zahwa " ucap Erika sambil mengulurkan tangannya ke arah Alena sambil memperkenalkan diri.
" Alena " jawab Alena singkat sambil menyambut jabatan tangan Erika yang masih menggantung di hadapannya.
" bagaimana mba mau kan mampir ke rumah saya, saya memaksa " ucap Erika yang membuat Alena tak bisa menolak tawaran Erika.
Dan akhirnya Erika Zahwa dan Alena langsung menuju rumah Erika menggunakan motor Erika yang ternyata hanya berjarak dua blok dari toko miliknya.
" ayo mba masuk " ajak Erika yang baru saja membukakan pintu rumahnya dan mempersilakan Alena untuk masuk ke dalam rumah.
" silahkan duduk mba, saya buatkan minum "
" sayang temani Tante Alena dulu ya " ucap Erika sambil berlalu meninggalkan Alena dimana di dinding ruang tamu dimana Alena dan Zahwa berada ada Poto pernikahan nya dengan Aris yang berukuran cukup besar.
" sudah cukup selama ini aku bersabar menjadi istri kedua, tapi mulai saat ini tidak lagi " ucap Erika dalam hati sambil berlalu meninggalkan Alena menuju ruang makan untuk mengambil minum dan beberapa camilan untuk Alena yang Erika yakini sudah melihat Poto pernikahan nya dengan Aris.
" Zahwa butuh ayahnya dan kami ingin bisa memiliki mas Aris utuh tanpa harus membagi waktu dengan mu " ucap Erika sambil terus mengaduk sirup untuk Alena.
Sedangkan sejak masuk ke dalam rumah Erika pandangan Alena sejak awal tertuju pada Poto pernikahan wanita yang baru saja iya temui.
" mba, diminum "
" maaf alakadarnya " ucap Erika sengaja mengusik pandangan Alena yang masih berfokus pada Poto pernikahan milik nya.
" dia suami saya " ucap Erika penuh kebanggaan.
" namanya mas Aris, ayah Zahwa "
" kerja dimana ?" tanya Alena datar.
" hanya pekerja di dinas pemerintahan di kota ini " ucap Erika lagi sambil mengambil album pernikahan miliknya yang sengaja Erika letakkan di bawah meja ruang tamu seolah semua itu sudah Erika persiapkan sebelumnya.
" mba mau lihat ? " tanya Erika tapi sambil membuka album foto pernikahan dirinya dan Aris.
" kami menikah tiga tahun lalu di bandung " ucap Erika yang tiba tiba saja menceritakan semua itu pada Alena bahkan tanpa Alena minta ataupun tanyakan.
" tapi baru satu bulan ini saya pindah ke kota ini karena mas Aris sering lembur jadi jarang pulang ke Bandung " ucap Erika lagi yang ternyata apa yang di ceritakan Erika menyibak tabir kenapa satu bulan ini Aris jarang pulang ke rumahnya.
" memangnya sebelumnya gimana ?" tanya Alena yang entah kenapa ingin menanyakan hal itu.
" dua Minggu sekali mas Aris pulang ke Bandung, tapi karena Zahwa sudah besar dan Zahwa ingin tidur bareng ayahnya terus akhirnya saya meminta mas Aris untuk mengizinkan saya dan Zahwa untuk ikut ke kota ini " jawab Erika yang merasa rencana nya berjalan lancar.
" oh, semoga betah ya " ucap Alena yang masih mencoba bersikap tenang di hadapan Erika.
" maaf jika apa yang saya tanyakan sedikit tidak sopan ataupun lancang, tapi apa kamu tidak takut selama tiga tahun belakangan ini suami kamu tidak membawa mu langsung ke kota ini karena dia punya wanita lain mungkin ?" tanya Alena yang entah kenapa ingin memastikan sesuatu.
" saya percaya sama mas Aris karena mas Aris sangat mencintai saya dan ibu mas Aris juga sangat menyayangi saya jadi selama ibu mertua saya ada di pihak saya, saya yakin mas Aris tak akan berbuat macam macam karena mas Aris sangat menghormati ibunya" ucap Erika yang lagi lagi tepat sasaran.
" saya pulang dulu ya, anak anak pasti menunggu saya di toko " ucap Alena yang sudah tak bisa menguasai hati dan pikirannya setelah tau kenapa pernikahan Aris dan Erika bisa terjadi.
" saya antar ya mba " ucap Erika basa basi.
" tidak perlu, kasihan Zahwa " ucap Alena sambil membelai lembut pipi Zahwa yang kini sudah terjawab sudah wajah siapa yang terlihat di wajah Zahwa.
" hati hati ya mba, semoga kita bisa berteman baik " ucap Erika semakin sengaja.
" Hem " jawab singkat Alena yang sudah tak kuasa mengatakan apapun pada wanita yang ternyata adalah madunya.
Setelah kepergian Alena, Erika pun masuk dan mendudukkan diri di kursi yang tadi di tempati Alena sedangkan Zahwa sudah berpindah ke ruang keluarga dimana film kesukaan nya sedang tayang di televisi.
" aku tau ini sangat menyakitkan untuk mu, sama seperti ku yang juga sakit saat tau ternyata aku istri kedua dalam pernikahan mas Aris dan aku tak ingin selamanya menjadi istri kedua " ucap Erika sambil melihat ke arah Poto pernikahan dirinya dan Aris.
" toh kata ibu, kamu masih belum memiliki anak jadi aku yakin mas Aris akan lebih berat melepaskan ku dan Zahwa dari pada melepas kamu yang hingga saat ini masih belum memiliki anak " ucap Erika yang kini sudah bangkit setelah menyimpan kembali album pernikahan nya di lemari kaca tempat album Poto itu di simpan seharusnya.
Berbanding terbalik dengan apa yang Alena rasakan dimana hati Alena benar benar remuk saat tau laki laki yang iya yakini begitu sabar pada dirinya ternyata telah berkhianat bahkan dirinya begitu bodoh hingga bisa di bohongi selama tiga tahun ini.
" mil, kita tutup cepat hari ini, dan tolong pegang kunci toko ini karena saya harus pulang lebih dulu " ucap Alena yang tak ingin Mila sampai tau apa yang terjadi padanya.
✍️✍️✍️ oh jadi ini cerita sebenarnya kenapa Alena bisa terpuruk dan memilih tidur dalam kegelapan saat Aris datang ke rumah mereka.
Apa setelah Alena membongkar kebohongan Aris, Aris akan menceraikan Erika dan memilih dirinya ? Dan alasan apa yang akan Aris sampaikan pada Alena untuk membenarkan segala tindakannya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!