Tak akan ada seorang manusia pun yang siap dengan kejutan yang tuhan berikan terlebih kejutan itu adalah sesuatu yang buruk yang bahkan tak pernah terlintas sedikit pun dalam benak Alena selama ini.
" Bu, jika ibu membutuhkan sesuatu bisa menekan tombol darurat ini " ucap suster tadi sebelum meninggalkan Alena yang sudah kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
" sus, kapan saya bisa pulang ?" tanya Alena yang baru kembali membuka suaranya setelah keluar dari ruang dokter Bayu.
" nanti saya tanya dokter Bayu dulu, apa ibu harus melakukan pemeriksaan lanjutan atau ibu sudah bisa di perbolehkan pulang " ucap suster tadi yang memang tak memiliki kewenangan mengijinkan Alena untuk keluar dari rumah sakit.
" baiklah, tapi jika boleh saya ingin pulang " ucap Alena yang kini sudah memiringkan tubuhnya membelakangi suster yang masih berdiri di samping tempat tidurnya.
Lain halnya dengan Aris yang langsung di sambut tangisan dari Zahwa saat Aris masuk ke dalam ruang rawat Zahwa.
" sayang, sudah dong " ucap Aris yang sejak tadi terus berusaha menenangkan Zahwa yang masih menangis dalam pelukannya.
" ayah harus janji kalo ayah ngga akan pernah pergi lagi " ucap Zahwa kembali posesif pada Aris.
" memang ayah mau pergi kemana ?" tanya Aris pura pura tak mengerti.
" ayah hanya pergi bekerja jadi kamu tenang saja ok, ayah akan selalu bersama Zahwa " ucap Aris sambil menatap ke arah Erika yang saat ini sedang menghindari tatapan Aris.
" Zahwa bobo ya, ayah pasti jagain Zahwa " ucap Aris yang terkadang bingung bagaimana membujuk Zahwa yang semakin posesif pada dirinya.
" mungkin Zahwa merasa jika ayahnya sudah tak menyayangi nya lagi " ucap Erika yang tentu saja langsung mendapat tatapan yang cukup tajam dari Aris.
" lebih baik kamu diam jika setiap perkataan mu tak bisa menenangkan Zahwa " ucap Aris yang kesal dengan apa yang Erika lakukan.
" tapi bukan kah itu kenyataan nya ?" tanya Erika yang merasa apa yang iya katakan tidak lah salah.
" jangan dengarkan apa yang Bunda mu katakan " ucap Aris sambil membelai rambut Zahwa agar bisa kembali tertidur agar Zahwa bisa segera pulih dan bisa kembali pulang ke rumah.
Dan tak butuh waktu lama akhirnya Aris pun berhasil menidurkan Zahwa meski tertidur Zahwa tetap menggenggam lengan Aris agar Aris tak meninggalkan dirinya dan ibunya.
" sebenarnya apa yang kamu inginkan ?" tanya Aris yang sejak tadi berusaha menahan amarahnya yang tak bisa Aris keluarkan di hadapan Zahwa.
" mas sangat tau apa yang Erika inginkan " ucap Erika yang bahkan tak merasa bersalah setelah semua sikap yang Erika tunjukan pada Aris sejak kemarin.
" tapi Alena juga sangat membutuhkan ku " ucap Aris yang paham jika Erika ingin dirinya menceraikan Alena dan memilih dirinya yang jelas jelas sudah bisa memberikan seorang anak yaitu Zahwa.
" wanita itu akan baik baik saja setelah lepas dari mas, karena sebelum kalian bersama pun kalian bukan lah siapa siapa "
" tapi berbeda dengan yang terjadi pada Zahwa jika kita berpisah " ucap Erika dengan raut wajah yang di buat sedih.
" Zahwa akan menjadi anak broken home jika kita berpisah " ucap Erika lagi.
" jadi Erika mohon pertimbangkan perasaan Zahwa saat mas akan mengambil keputusan" ucap Erika yang kini sudah menggenggam tangan Aris berharap dengan melakukan itu bisa membuat Aris luluh.
" Erika tau jika mas belum bisa sepenuhnya mencintai Erika meski kita sudah tiga tahun menikah bahkan dalam pernikahan kita sudah ada Zahwa di antara kita "
" tapi Erika yakin jika mas sudah berpisah dengan Alena mas akan bisa menerima Erika sepenuh hati dan kita bisa memulai semuanya dari awal " ucap Erika sambil menatap mata Aris yang memang sangat meneduhkan hatinya.
" bisa kan mas memilih kami ?" tanya Erika yang ternyata mendapat anggukan dari Aris yang kini sudah terbuai dengan setiap ucapan Erika terlebih jika sudah menyangkut masalah Zahwa, Aris akan sangat lemah.
" terima kasih mas " ucap Erika yang benar benar merasa bahagia bahkan tanpa sadar Erika memeluk erat Aris dan menyadarkan kepalanya di dada Aris.
" tapi ada satu syarat yang harus kamu lakukan " ucap Aris yang masih membiarkan Erika berada dalam pelukannya.
" katakan, apapun syarat nya akan Erika lakukan " ucap Erika sambil menatap ke wajah Aris tanpa merubah posisinya.
" jangan pernah menampakan wajah mu dan Zahwa di hadapan Alena apapun yang terjadi dan jangan pernah mengusik Alena tentang apapun " ucap Aris yang mulai bisa memahami karakter Erika.
" Erika janji selama mas tak pernah mengkhianati Erika dan tak akan meninggalkan Zahwa, Erika pasti akan menepati nya " ucap Erika yakin.
" baiklah tapi mas mohon beri mas waktu untuk mengatakan semua itu pada Alena " ucap Aris yang entah bagaimana harus menyampaikan semua itu pada Alena wanita yang hingga saat ini masih sangat dicintainya tapi juga sudah iya khianati.
Berbeda dengan Alena yang sejak tau jika dirinya mengidap alzheimer membuat Alena mencari tau tentang gejala dan apa yang akan terjadi jika kondisinya semakin memburuk nanti, setidaknya Alena bisa mengantisipasi semua itu sebelum hal yang fatal terjadi padanya nanti.
" ibu akan mempertahankan kamu sayang dan ibu yakin jika kita akan bisa melewati semuanya " ucap Alena sambil mengelus perutnya yang sudah terlihat membuncit.
Dan setelah berbicara pada janin yang ada dalam kandungannya Alena pun akhirnya terlelap mungkin juga karena pengaruh obat yang Alena minum membuat Alena tertidur cukup cepat.
Hingga Alena tak menyadari saat seorang laki laki yang bahkan masih menggunakan jas dokter memasuki kamarnya.
" apa yang terjadi padamu Al hingga kamu bisa mengidap penyakit seperti ini " ucap laki laki tadi yang ternyata adalah dokter Bayu.
" dokter ? Sedang apa dokter disini ?" tanya Aris yang baru saja masuk ke dalam kamar rawat Alena setelah memastikan Zahwa tertidur.
" saya hanya memeriksa kondisi pasien karena menurut suster, pasien meminta untuk bisa pulang hari ini juga " ucap dokter Bayu mencari alasan.
" apa Alena baik baik saja ?" tanya Aris.
" bagaimana hasil medical check up istri saya dok ? Apa semuanya baik baik saja hingga istri saya minta pulang ?" tanya Aris yang memang belum tau hasil medical check up Alena.
" maaf tapi pasien meminta jika dirinya lah yang ingin menyampaikan semuanya pada suaminya " ucap dokter Bayu seperti yang Alena minta.
" kenapa begitu ? Bukan kah seorang suami berhak tau kondisi istrinya ? " tanya Aris yang merasa dokter yang ada di hadapannya sedang menutupi sesuatu dari dirinya.
" saya hanya menyampaikan apa yang pasien inginkan dan saya mohon jangan memaksa jika memang pasien tak ingin menceritakan semuanya "
" tapi percayalah jika sampai saat ini istri anda masih baik baik saja " ucap dokter Bayu menggantung.
" maksudnya apa dok ? Kenapa dokter berkata seperti itu ? Apa ada hal serius yang terjadi pada Alena ?"
✍️✍️✍️ apa Aris akan menceraikan Alena di rumah sakit bahkan tepat di hadapan dokter Bayu ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments