Lian'S Story
Lian Az-Zahra Putri
Gadis mungil sederhana berusia 21 tahun, memiliki karakter yang unik. Dia memiliki sifat yang cuek namun cukup perhatian terhadap orang - orang yang disayanginya. Walaupun terkesan jutek sebenarnya lian mempunyai hati yang lembut. Dia seperti wanita pada umumnya yang mudah menangis karena sesuatu hal namun lebih suka tangisannya itu tidak diketahui orang lain. Dibalik wajah polos dan keimutannya, Lian memiliki kecerdasan yang membanggakan.
Alvino Putra Winata
Pria berusia 30 tahun penerus perusahaan keluarganya. Kaya, ganteng, berkuasa tentunya membuat dia tidak punya banyak waktu untuk kehidupan cintanya. Selektif dalam memilih pasangan. Posesif jika menyangkut keluarga terutama orang tuanya yang begitu dia sayang.Tegas jika urusan pekerjaannya tidak sesuai. Walaupun terkesan galak tak membuat para wanita berhenti memujanya. Setia terhadap satu cinta dan tidak ada kamus dalam hidupnya untuk berpoligami membuatnya menjadi rebutan kolega bisnisnya untuk dijodohkan dengan anak atau Saudara mereka.
Arya Winata
Ayah Alvino yang berprinsip kuat. Disiplin, tegas dan berwibawa. Menjadikannya berhasil menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di Indonesia. Sebenarnya sifatnya tidak berbeda jauh dari Alvino anaknya. Tetapi dengan bertambahnya usia, Arya Winata berubah menjadi lebih kalem dan bijaksana menghadapi sebuah masalah.
Meylin Hua
Ibu dari Alvino yang sayang keluarga. Berhati lembut berbanding terbaik dengan suaminya. Sabar dan pengertian. Meylin akan menjadi penengah ketika anak dan suaminya bertengkar. Wanita cantik dan sederhana walaupun mempunyai harta berlimpah dari suaminya.
Chia Putri Winata
Adik kandung Alvino yang manja tapi begitu manis jika sudah ada maunya. Karena sayangnya terhadap kakak gantengnya itu membuatnya sedikit berulah jika tidak menyukai teman wanita kakaknya. Gadis kecil ini sedikit nakal tapi mempunyai prestasi bagus di nilai akademisnya. Kelemahannya hanya pada Alvino kakaknya yang dianggapnya galak.
Lian harus mengalami ujian bertubi-tubi. Karena kepolosannya membawa petaka yang tidak ia duga sebelumnya. Ditipu pacarnya yang ternyata pria beristri membuatnya belajar untuk berhati-hati memilih pasangan.
Akibat dari kepolosannya itu dia hampir kehilangan kesuciannya dan uang tabungan serta deposito miliknya habis entah kemana.
Lalu, kasus di perusahaan tempat dia bekerja sempat membuatnya stress dan hampir hilang kendali. Lian sempat terkena guna - guna karena kecerdasan otaknya membongkar kasus korupsi dikantornya membuat orang-orang yang terlibat merasa terancam dengan keberadaannya. Belum lagi, kematian ayahnya yang mendadak ditengah karirnya yang menjulang tinggi. Bagaimana tidak, peristiwa yang berurutan terjadi membuat Lian harus menjalani pengobatan dari seorang psikiater dan udztad yang disarankan oleh dokter yang menanganinya.
Semoga dia kembali bangkit dari trauma setelah kejadian demi kejadian dalam hidupnya. Sebenarnya kandasnya kisah cinta dengan pacar pertamanya masih sangat membekas di hati Lian. Sampai akhirnya dia merasakan cinta yang berbeda dari Alvino yang membuat Lian merasa terlindungi. Alvino yang menyukai gadis mungil itu harus meyakinkan pujaan hatinya berkali-kali bahwa tidak semua laki-laki kaya seperti yang ada dalam pikirannya.
Hari ini, Lian memutuskan untuk resign dari pekerjaannya di sebuah mall di kota nya. Dia sudah mendapatkan restu dari kedua orang tuanya untuk merantau ke Jakarta. Walaupun dengan berat hati orang tuanya mengijinkan tapi dia berhasil meyakinkan orang tua yang dia sayangi itu.
"Aku akan jaga diri baik-baik. Ibu tenang aja ya bu." Lian dan ibunya berpelukan tak kuasa menahan air mata perpisahan untuk pertama kalinya dan untuk jangka waktu yang lama tentunya.
"Wes, bubar acara nangisnya nanti telat nduk ke stasiunnya. Mau berangkat jam berapa?" Ayah Lian menghentikan adegan mengharukan antara ibu dan anak itu.
Jam empat sore waktunya berangkat ke stasiun kota. Setelah sholat ashar, Lian diantar oleh ibu dan adiknya ke stasiun kota menggunakan tadi online yang sudah dipesan sebelumnya.
"Hati-hati yo nduk, jaga diri baik-baik. Besok kalo sudah sampai segera telpon ibu." Tak kalah sang adik pun berpesan agar Lian tidak berbicara dengan sembarang orang mengingat Jakarta adalah kota besar. Segala macam tipe orang banyak berjuang hidup ditempat itu.
Akhirnya setelah memakan waktu lebih dari 20 jam perjalanan sampailah Lian di stasiun Jatinegara. Dia sudah janjian akan dijemput oleh Wati, salah satu staff HRD tempat kerja Lian yang baru. Kebetulan mereka berasal dari almamater yang sama.
"Liiiaaannnnn." Wati setengah berteriak memanggil Lian yang berada agak jauh darinya.
"Mbak Waatii, Ya Allah mbaaak aku agak takut tidak ketemu sampeyan hehehe." Lian menghampiri Wati dan mereka berpelukan
"Wes, ayo sarapan dulu, aku lapar neh."
Setelah Wati mengajak Lian untuk mengisi perutnya di sebuah warung dekat stasiun mereka pulang ke apartemen Wati.
"Subhanallah, akhirnya aku sampai Jakarta juga mbak. Suwun ya mba Wati."
Lian tak hentinya memandang takjub keadaan Jakarta pagi itu. Sedangkan Wati dibalik kemudi mobilnya hanya geleng-geleng kepala dan sesekali tertawa melihat kelakuan norak Lian.
Akhirnya sampai juga mereka disebuah apartement yang cukup mewah di kawasan Jakarta Utara. Setelah mandi dan membereskan kopernya Lian dan Wati ngobrol santai sambil ngopi.
"Mbak cuma bisa bantu kamu sampai sini saja Lian, selebihnya kamu harus berusaha sendiri karena kita beda divisi dan pimpinan, mbak harap kamu bisa jaga diri juga, ini Jakarta lhoo, katanya ibukota lebih kejam daripada ibu tiri itu benar adanya, nanti kamu juga paham kok." Wati memberi petuah kepada Lian menjelang malam. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, mereka memutuskan untuk beristirahat karena besok Senin banyak pekerjaan menanti.
Karier ditempat baru dikota besar yang kejam inilah Lian menggantungkan harapan untuk mengangkat derajat keuangan keluarganya. Merubah pandangan orang lain terhadap dirinya dan tentunya keluarga yang dia cintai.
Di dalam kamarnya, Lian teringat kenangan masa lalunya. Mantan pacar Lian adalah Reza Adiputra yang tak lain adalah saudara sepupu Dimas. Reza sendiri tidak bisa berbuat apa- apa untuk membela kekasihnya. Masih teringat jelas bagaimana dia dihina oleh keluarga pacarnya.
"Ibumu hanya penjual nasi di warung rendahan!! Kamu apa sepercaya diri itu mau bersanding dengan anak saya?? Warisan apa yang orang tuamu punya untukmu, ahh aku lupa bahkan untuk makan pun kamu kesusahan. Cihh!" Begitulah hinaan yang diterima Lian dari ibunda Reza.
Harapan untuk menikah dengan kekasihnya kandas seiring dengan putusnya jalinan kasih keduanya. Reza sendiri, dia memilih mengalah dan mengikuti keputusan orang tuanya.
Lian memandangi langit-langit kamarnya, ingatan tentang penghinaan dari orang tua Reza kembali seperti kaset rusak. Mengusik kedamaiannya di kota besar ini. Tempat baru yang diharapkan Lian merubah nasibnya. Tak terasa dia menangis hingga terlelap tidur.
Note : Nduk \= dalam bahasa Jawa adalah panggilan terhadap anak perempuan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Indraqilasyamil
hai kak yoeja ...
2021-03-10
0
Cut SNY@"GranyCUT"
Menarik ceritanya... mulai baca..
2021-02-16
0
Ari Martiana
Mulai mampir.....
2021-01-17
0