Pagi itu setelah sholat subuh Lian dan Wati bersiap untuk berangkat ke kantor. Ditengah sarapan yang sudah Wati persiapkan sebelumnya Lian bertanya ke Wati,
"Mbak, pimpinanku orangnya gimana sih mbak?" Penasaran juga aku kayak apa orang nya batin Lian.
"Wes tenang aja, orangnya baik. Asal kamu bekerja ikuti aturan perusahaan Insya Allah aman." Wati menenangkan Lian yang tampak sedikit gelisah.
"Yaudah ayo mbak, keburu siang nanti macet." Kata Lian.
Setelah melewati kemacetan Jakarta mereka sampai juga di gedung 3 lantai tempat mereka bekerja. Salah satu perusahaan ekspedisi terkenal di Indonesia.
"Li, ruangan keuangan ada di lantai 3. Kamu naik sendiri gak masalah khan? Ruangan mbak ada di lantai 2 ada tulisannya besar, kalau ada apa-apa kabari mbak. Oiya, kamu cari Pak Fery dia atasan kamu." Wati meninggalkan Lian yang masih di dalam lift.
"Iya mbak, makasih." Kata Lian. Mereka berdua memang dekat walaupun waktu masih kuliah beda jurusan dan Lian adik tingkat Wati. Mereka bertemu di acara pengajian yang diadakan kampus secara rutin tiap minggunya. Jadilah mereka berteman sampai sekarang.
"Hey kamu, karyawan baru ya?" Kata ajeng ketika melihat Lian keluar dari lift celingukan agak bingung.
"Iya bu." Lian menghampiri Ajeng yang menyuruhnya mendekat.
"Saya Ajeng staff pajak disini. Kamu pasti Lian ya. Kamu tunggu disitu, duduk saja sambil nunggu pak Fery datang."
" Makasih bu." Kata Lian.
Mereka berdua berkenalan dan berbincang. Tampak akrab dan hal ini memudahkan mereka komunikasi dalam pekerjaan.
"Kamu anak baru, ikut ke ruangan saya." Tanpa mereka berdua sadari Fery datang bersama asistennya Anggi.
"Duduk Lian, mau sampai kapan kamu berdiri disitu terus!"
"I-iyyaa pak." Lian sedikit terkejut ketika tatapan Fery sedikit mengintimidasi.
"Ini berkas kamu pelajari dulu. Setelah makan siang nanti kamu harus presentasikan ke saya. Dengar Lian, tugas kamu memang berat sebagai karyawan baru, saya harap pengalaman kerja kamu membantumu menyelesaikan berkas ini. Kalau ada yang menyulitkan, kamu hanya boleh sampaikan ke saya atau Anggi. Ingat, kamu masuk ke perusahaan ini dengan kondisi departemen kamu bermasalah. Siaapp??"
"Insya Allah siap pak."
"Oiya ini jobdesk kamu, kamu baca dulu
sebelum berkas itu karena berhubungan dengan presentasi kamu nanti." Fery menyerahkan 2 lembar kertas berisi apa saja pekerjaan yang harus Lian kerjakan.
"Yasudah itu dulu. Kamu bisa kembali ke meja kamu." Lian keluar dari ruangan atasan nya membawa tumpukan berkas yang diterimanya tadi.
"Huuuffttt, bismillah Lian, kowe bisa." Batin Lian sambil duduk di meja nya mempelajari tugas pertama dari atasannya.Tak terasa waktunya makan siang. Lian turun ke cafetaria gedung itu bersama dengan Wati.
"Piye Li, pak Fery baik khan?"
"Baik sih mbak tapi kayaknya agak galak."
Mereka berdua tertawa bersama ngobrol sambil makan siang tentunya. "Mbak, habis makan siang ini aku disuruh presentasi sama pak Fery. Itu project baru mbak."
"Ohh, iya-iya tapi memang lumayan tuh profit nya Li. Bismillah dulu baca doa. Bisa lah kamu, mbak tahu kamu mampu. Ayo balik, nanti dicariin sama pak Fery kamu." Wati dan Lian kembali ke meja kerja masing-masing.
"Lian, di ruang meeting aja sekarang ya, pak Fery udah disana." Anggi mengajak Lian ke ruang meeting untuk presentasi.
Presentasi Lian kurang lebih dua puluh menit. Dia cukup mengerti isi dari berkas yang diterimanya tadi pagi. Fery sedikit terkejut karena Lian cepat menguasai bahan presentasinya itu.
"Gimana pak?" Anggi bertanya kepada atasanya.
" Ternyata kamu pintar juga Lian, padahal nilai IPK mu tidak terlalu tinggi. Pantas kalau kamu pernah menjadi SPV di tempat kamu sebelumnya. Saya senang melihat hasil kerja kamu. Hhmmm, baiklah kamu layak mendapatkan jabatan ini." Fery menyerahkan nametag bertuliskan nama Lian dengan jabatan AR / AP SPV dan kunci brangkas keuangan.
"Alhamdulillah, makasih pak." Lian menerima nametag dan beberapa berkas outstanding kerjaan dari pendahulunya.
"Sebelumnya kamu pasti sudah dapat info dari Wati khan apa dan bagaimana dokumen yang kamu pegang itu? Saya harap kamu tidak mengecewakan saya Lian. Ada yang kamu tanyakan?"
"Sementara belum pak."
"Ok, kembali ke ruangan kamu." Fery berdiri dan meninggalkan ruang meeting diikuti oleh Anggi dan Lian dibelakangnya.
Tak terasa waktu menjelang jam pulang kerja. Lian membereskan mejanya untuk bersiap pulang.
"Lian, saya duluan." Fery berjalan menghampiri ruangan Lian.
"Iya pak."
Setelah beberapa waktu akhirnya Lian keluar dan berpamitan dengan beberapa staff di ruangannya. Lian janjian di parkiran kantor dengan Wati untuk pulang bersama.
"Akhirnya selesai juga hari ini mbak. Aku tadi deg-deg an pas mau presentasi." Lian membuka pembicaraan di perjalanan.
"Hahahaha kamu kayak mau di eksekusi mati aja Li. Pede aja lagi. Kamu khan sudah terbiasa dengan hal begituan." Wati tertawa melihat wajah Lian yang tampak sedikit pucat karena lelah.
"Iiihhh mbak malah ngguyu, gak tahu apa jantungku mau copot. Tatapannya pak Fery itu lhoo mbakkk. Ngerriiii kayak mau makan orang!"
"Tapi beres khan hasilnya?"
"Iya sih mbak, akhirnya kerja ditempat baru dan ketemu mbak pula disini." Lian terkekeh tak menyangka bisa bertemu lagi dengan Wati bahkan sekarang tinggal satu atap.
"Terima kasih Gusti Allah." Batin lian bersyukur.
"Udah ah, mau makan apa Li? Kita makan diluar ya? Mbak lagi males masak."
"Apa aja lah mbak."
"Seafood yukk."
"Maauuu mbak."
Wati mengajak Lian makan di warung seafood langganannya yang sudah ramai pengunjung.
-- Satu jam kemudian --
"Alhamdulillah kenyang juga, yukk pulang."
"Enak mbak seafood nya." Lian berkata pada Wati sambil membuka pintu apartemennya.
Hari pertama Lian bekerja berakhir dengan baik tanpa hambatan. Dia berharap apa yang dicita-citakannya satu per satu terwujud menggantikan kekecewaan atas berakhirnya kisah cinta pertamanya yang menyesakkan dada.
Tuhan akan memberikan apa yang kau butuhkan, bukan apa yang kau inginkan disaat yang tepat.
Walaupun itu tidak sesuai dengan harapan,
manusia hanyalah wayang kehidupan, sudah memiliki peran dan takdir masing-masing.
Berusahalah, karena Tuhan sebagai dalang tidak akan merubah takdirmu tanpa usaha dan doamu.
Sesungguhnya Tuhan maha kuasa atas segala hal yang ada di dunia ini.
Tuhan maha kaya, mintalah agar berkecukupan.
Tuhan maha pengampun, minta maaflah jika salah.Tuhan pemilik hati manusia, cintailah Dia maka kau akan dapatkan cinta dunia.
Pada dasarnya Tuhan tidak akan memberikan hambanya cobaan diluar batas kemampuannya.
Bersyukur dan hadapi karena Tuhan sudah membuatnya sepaket dengan kunci jawaban cobaan itu.
(Lian Az Zahra Putri)
Note : Ngguyu \= Tertawa ( bahasa Jawa AP / AR \= Account payable / Account
Receivable
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Indraqilasyamil
berasa kembali kedunia kerja ...
2021-03-10
0
Ari Martiana
Semangat Lian...
2021-01-17
0
NEISYA M⃟3💋
mampir dan next
2020-12-23
0