Gema Di Hatiku
Senja, waktu yang tak pernah ia lewatkan kala pulang dari rutinitasnya. Saat awan biru berganti warna menjadi coklat keemasan siap meneduhkan hati seseorang yang tengah menikmatinya. Iya, dialah Gema Putra. Pemuda biasa yang 3 tahun ini bekerja di sebuah perusahaan travel kecil di kota Bandung. Awalnya Gema seorang backpacker, yaitu orang yang menyukai petualangan wisata karena biaya terbatas tetapi kesempatan tidak akan terbatas, menurutnya. Selama petualangannya, Gema selalu mengabadikan momen kala senja di setiap tempat yang selalu ia kunjungi. Karena Gema terlahir saat senja tiba, maka dari situlah Gema sangat menyukai senja hingga kini. Berawal sebagai backpacker saat ke Bandung, Gema bertemu dengan Pak Asep, pemilik sebuah perusahaan travel kecil di kota itu. Ia ditawari kerja di perusahaan itu sebagai pemandu wisata dan operator di kantor jika tidak ada kegiatan perjalanan wisata.
Dengan ditemani ibunya, Gema pindah dari Jogja ke Bandung karena di tempat kelahirannya itu Gema sudah tidak memliki kerabat lagi. Dari jerih payahnya bekerja di travel itulah Gema bisa memenuhi kebutuhan hidup ia dan ibunya. Karena memang ayah Gema telah lama meninggal sebelum Gema dilahirkan ke dunia. Ibunya berjuang seorang diri membesarkan seorang Gema hingga kini Gema tumbuh menjadi pemuda yang baik dan bertanggung jawab terhadap keluarganya.
*Pagi
Gema berangkat kerja tiap pagi dengan vespa kesayangannya. Tak lupa ia selalu mencium tangan ibunya sebagai restu Gema menjalankan tugasnya di kantor.
“Bu, Gema berangkat kerja dulu ya,” pamit Gema.
“Iya Nak, hati-hati di jalan. Semoga hari ini lancar,” kata Ibu Gema.
“Aamiin,” kata Gema seraya menyalakan vespanya.
Gema menyusuri jalanan pagi yang sejuk ditemani mentari yang masih malu-malu menampakkan senyumnya. Setibanya di kantor, Gema disapa oleh Pak Didin, office boy travel yang selalu hangat menyambut Gema setiap pagi.
“Mas Gema kok udah datang?” tanya Mang Didin dengan senyumnya.
“Iya Mang Didin, ada project baru dari Pak Bos. Gema masuk dulu ya” kata Gema seraya dibalas anggukan oleh Mang Didin.
Gema masuk ke ruangan kantornya yang masih sepi karena belum ada pegawai lain yang datang.Ia menyalakan laptopnya dan mulai mengerjakan paket wisata keluarga yang akan menjadi materi presentasi ke sebuah pabrik yang akan mengadakan acara gathering. Kemarin sebelum pulang, Gema mendapat kepercayaan dari Pak Asep untuk mengerjakan project tersebut. Gema masih memandangi layar laptopnya dengan ditemani secangkir kopi yang baru dibuatkan Mang Didin. Satu jam berlalu, salah satu pegawai datang langsung menghampiri Gema.
“Pagi Mas Gemaku yang ganteng,” sapa Rani dengan centilnya.
Siapakah Rani?.....
Rani adalah anak Pak Asep, bos Gema di travel. Gadis yang centil dan bersikap manja pada Gema. Tapi Gema tidak pernah menanggapinya bahkan sudah menganggap Rani seperti adiknya sendiri. Meskipun Rani termasuk gadis yang manis, tapi Gema tidak pernah tertarik dengannya. Karena Gema masih belum kepikiran menjalin hubungan dengan seorang gadis, apalagi dengan Rani, anak bosnya sendiri.
“Pagi juga, putri Pak Asep yang manja,” balas Gema sambil mengacak-acak rambut Rani.
“Ih kok diacak-acak sih rambut Rani. Habis dari salon lho kemarin,” kata Rani dengan cemberut.
“Biar nanti ke salon lagi dong,” balas Gema seraya menghindar ke ruang dapur untuk mengambil kue yang selalu disiapkan Mang Didin setiap pagi.
“Menyebalkan tau,” ketus Rani seketika duduk di meja kerjanya.
Gema kembali ke mejanya dan berkutat lagi dengan laptopnya. Gema lumayan mahir mengerjakan paket gathering keluarga karena ia sudah terbiasa membawa rombongan keluarga di setiap ada tour. Meskipun tergolong perusahaan travel kecil, tetapi travel Pak Asep cukup terkenal di kalangan pemilik perusahaan dan pabrik-pabrik besar di kota Bandung karena Pak Asep termasuk orang yang mudah bergaul dengan orang-orang tertentu. Dari situlah travelnya semakin terkenal dengan paket wisata yang murah dan terjangkau bagi semua kalangan. Tiba-tiba Pak Asep datang dengan gaya rambut klimis dan kumis tebalnya langsung menuju meja Gema.
“Gimana Gema, project gatheringnya apa sudah siap?” tanya Pak Asep.
“Hampir selesai Pak Asep, tinggal bikin Fixed Costnya aja. Satu jam lagi saya bawa ke ruangan Bapak,” kata Gema.
“Baguslah. Kerjamu sangat gesit anak muda. Saya tunggu di ruangan. Segera selesaikan. Jika tidak ada refisi, segera kita presentasikan ke Alana Jaya Tekstil nanti siang,” kata Pak Asep.
“Siap Pak Bos,” balas Gema sambil bersikap hormat ibarat sedang upacara bendera hari Senin.
Tak lama setelah Pak Asep ke ruangannya. Gantian Rani si penguntit mulai mengganggu Gema. Dengan alasan mengajak Gema sarapan, Rani yang suka bergelayut manja di lengan Gema berkata dengan manjanya.
“Mas Gemaku yang ganteng. Mau sarapan bareng aku gak?” tanya si Rani pada Gema yang sedang fokus dengan kertas,pulpen dan kalkulatornya.
“Bentar anak manja. Ini aku lagi ngebut bikin presentasi buat nanti siang. Kamu duluan aja deh,” risih Gema sambil melepaskan tangan Rani dari lengannya.
“Aku kan pengen sarapan sama Mas Gema,” Rani mengerucutkan bibirnya sambil duduk lebih dejat dekat Gema.
“Satu jam lagi harus aku bawa ke Pak Asep ini materi. Udah kamu duluan aja cari sarapan. Tuh Riko dan Lina udah datang. Kamu sama mereka aja atau sama yang lain dulu deh,” kata Gema masih fokus ke layar laptopnya.
“Iya udah deh. Tapi Mas Gema janji nyusul kan?”
“Iya nanti aku nyusul,” jawab Gema singkat.
(Kapan si penguntit itu berhenti menggangguku,batin Gema).
Riko menghampiri Gema yang kelihatan sedikit frustasi setiap kali Rani yang selalu ingin mencari perhatian darinya. Karena memang hanya dia satu-satunya cewek paling aneh dan super manja di kantor itu. Ya memang tidak salah dia bersikap seperti itu karena dia anak pemilik travel.
"Gema aku nyusul Rani sama yang lain ya. Kamu tenang aja, aku bakalan ajak dia ngobrol yang agak lama supaya kamu lebih fokus ngerjain project itu," kata Riko yang melihat Gema tengah melamun.
"I..Iya di Riko. Aku kurang fokus kalo digangguin dia terus. Makasih banyak Bro," ujar Gema sedikit lega.
"Siap Bro. Aku duluan yaa," pamit Riko kemudian meninggalkan meja Gema.
(Semoga mereka agak lama biar aku bisa menyelesaikan ini dan segera direview Pak Asep).
Kemudian Gema segera melanjutkan kembali pekerjaannya agak tidak mengecewakan Pak Asep. Gema berusaha sebaik mungkin agar paket wisata ini berkesan untuk gathering yang akan dilakukan bulan depan. Gema mencari lokasi-lokasi wisata baru yang belum pernah atau mungkin sedikit asing di mata wisatawan, karena memang akhir-akhir ini banyak lokasi wisata baru yang ada di kota Jogja. Dengan begitu, Gema berharap Pak Asep menyukai paket wisata terbarunya kali ini, tentunya dengan nuansa yang baru pula.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
🍫Bad Mood 🍰
hai thor aku mampir..
salam kenal yaa
2020-09-20
0
Maria Meylinda
pasti pacar mas gema...
ditunggu ya upnya...
2020-08-07
0