" dia seorang janda," batin Erlan.
Erlan terus membaca dengan seksama setiap inci kata yang ada di dalam map itu.
" ternyata suami nya bekerja di perusahaan ku," lirih Erlan.
" Zein, apa Feli dan mantan suami nya pernah bertemu di dalam perusahaan, semenjak Feli ada," ucap Erlan.
" sampai saat ini sih belum tuan, memang nya ada apa," ucap Zein.
" terus awasi gerak gerik mantan suami nya, bukan nya dia terlibat dalam kasus penggelapan uang," ucap Erlan yang di angguki oleh Zein
....
" Feli, pekerjaan kita tinggal sedikit lagi," ucap Sinta.
" hm iya kamu benar, ternyata usah keras Kita tak mengkhianati hasil," ucap Feli.
" aku juga sudah tak sabar gajian nya Feli, pasti pak bos nambahin gaji kita nih," kekeh Sinta.
" jangan terlalu berharap Sinta, gaji yang kita dapat beserta bonus yang selalu di kasih pak bos harus kita syukuri, itupun udah lumayan," ujar Feli.
" iya kamu benar Feli , tapi apa kau tidak merasa bahwa pak Kevin menyukai mu," ucap Sinta tiba tiba.
" Sinta, kamu ngomong apa sih, tidak mungkin pak Kevin suka dengan ku, aku hanya lah seorang wanita biasa, bahkan aku juga seorang janda, aku tak pantas bersanding dengan pak Kevin," ucap Feli .
" tapi bagaimana kalau pak Kevin memang menyukai mu dan tak mempermasalahkan status mu," ucap Sinta lagi.
" sudah lah Sinta, aku tidak ingin membahas apapun lagi, dan aku tidak ingin merasakan yang nama nya cinta lagi," ucap Feli bangkit dari duduk nya dan segera keluar..
" kamu mau ke mana Feli," ucap Sinta.
" aku pengen cari cemilan, perut ku lapar, karena tadi pagi aku gak sarapan," ucap Feli..
" tunggu aku," teriak Sinta dan segera mengikuti langkah kaki Feli.
....
" mau ke mana kalian," ucap Erlan yang baru saja selesai rapat dan tak sengaja bertemu dengan Feli di lobby.
" eh tuan, apa boleh saya mencari cemilan dulu?, tadi pagi saya tidak sarapan jadi lapar,"lirih Feli
" ini masih jam kerja, jangan seenaknya di perusahaan saya, " ucap Erlan.
" baiklah tuan, maaf," ucap Feli dan ingin kembali melanjutkan pekerjaan nya.
" tapi Feli, kamu kan sedang lapar, tidak baik jika bekerja dalam keadaan perut kosong, nanti kamu sakit," ucap Sinta.
" tidak apa-apa sin, aku masih bisa menahan nya," ucap Feli dan berlalu dari sana.
...
" galak sekali sih itu tuan Erlan," ucap Sinta.
" shtttt!!, jangan berkata seperti itu Sinta, bagaimana kalau ada yang mendengar nya?, kita bisa dalam bahaya," ucap Feli melanjutkan pekerjaan nya.
Sedangkan di ruangan CEO. Erlan menyuruh seorang OB untuk membawa makanan untuk Feli.
" bawa makanan ini untuk nya," ucap Erlan.
" dan bilang pada nya untuk memakan nya terlebih dahulu sebelum bekerja," ucap Erlan.
" baik tuan," ucap OB itu.
..
"Permisi nona, ini ada makanan untuk nona Feli, dari tuan Erlan,"
Sinta menoleh ke arah Feli," eh simpan saja di sana pak," ucap Feli.
" tuan Erlan berpesan untuk memakan nya terlebih dahulu sebelum melanjutkan pekerjaan anda nona," ucap OB itu lagi.
Feli pun mengangguk dan segera mengambil makanan itu, setelah kepergian OB itu, Sinta mendekati Feli.
" Feli, apa kau memiliki hubungan dengan tuan Erlan?, kenapa dia sampai membelikan mu makanan," ucap Sinta.
" kamu kalau ngomong suka ngasal deh, aku juga gak tau kenapa dia berinisiatif untuk membeli makanan ini, bukan nya tadi dia marah, saat Kita ingin keluar mencari makanan" ucap Feli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments