Zela Is Only For Zevan
Tok tok tok
"Pak Z, saya datang untuk mengantarkan dokumen yang anda minta". Ujar Sang Asisten dibalik pintu
Membuat seorang pria dalam ruangan tersebut menarik atensinya dari kaca besar dihadapannya yang menampakan gedung dan seluruh kota disekitarnya, "Masuk!" Jawab Pria yang dipanggil Z tersebut.
Setelah mendengar sebuah perintah dari sang Bos untuk masuk, Nila--sang asisten Pun Masuk.
Ceklek
Pintu Terbuka menampilkan ruangan yang bernuansa gelap, segelap hati sang bos-nya, bahkan ketika melangkahkan kaki menuju meja kerja sang bos berada, udara di sekelilingnya terasa menyeramkan.
"P-Pak Z, Dokumennya." Nila menyodorkan dokumen yang diminta oleh sang bos dengan perasaan gugup, bukan Karna dia Berada dekat dengan sang bos, tetapi siapa yang tak akan gugup bila orang yang dipanggil menatap dirinya seakan akan ingin menguliti dan memakannya hidup-hidup. Sedangkan sang bos hanya mengambil dokumen yang dia sodorkan tanpa berniat melepaskan tatapan tajam padanya, Sungguh dia benar-benar ingin segera keluar dari ruangan sang bos saat ini. Begitu Nasib Nila yang menjadi Asisten Seorang Zevandra.
Berbicara tentang seorang Zevandra, Mungkin semua orang akan mengatakan Zevandra adalah Pria dengan Sejuta Pesona, yang merupakan Penerus dari Keluarga Penguasa di Negara A. kekuasaan, harta, semua dalam tangannya. Namun tak seorangpun yang tahu sebenarnya tentang seorang Zevandra CEO dari AZE Group Selain Keluarganya sendiri, dan tentu sebagai seorang asisten Nila juga mengetahui Fakta tersebut. Bahwasanya seorang Zevandra tak memiliki cinta, untuk mengetahui perasaan cinta saja dia telah kehilangan hal itu, membuatnya menjadi pria Workaholic sejati, bukan hanya itu saja, nyatanya Zevandra memiliki penyakit Insomnia parah, sikapnya pun sangat kejam, dingin dan sadis sekali kepada karyawannya, jika ada yang berbuat kesalahan bahkan sekecil apapun tak segan-segan kata 'Pecat' keluar dari bibirnya.
"Keluar!" Satu kata itu berhasil menyadarkan Nila dari lamunan sesaatnya, "Baik Pak Z" dengan gerakan cepat secepat dikejar monster, seperti itulah Nila keluar dari ruangan sang bos, sebelum dirinya membuat kesalahan dengan membuat sang bos mengulang ucapannya dan akhirnya berakhir pemecatan. Yah walaupun begitu dia yakin sang bos tak mungkin memecatnya Karna dirinya sangat~ sangat berguna.
***
Kini tinggallah Pria yang selalu disebut sebut Pak Z dalam ruangan yang bernuansa gelap tersebut. Padahal hari masih terbilang cukup ah tidak lebih tepatnya sangat cerah, namun ruangan tersebut begitu suram dan hanya menampilkan cahaya dari kaca besar di sampingnya, benar benar menggambarkan Karekteristik Pemilik ruangan.
Z masih diam di kursi kebesarannya tanpa ada niatan untuk membuka dokumen yang sedang dipegangnya saat ini, dokumen yang diberikan oleh asisten keduanya beberapa menit yang lalu. Dirinya bahkan hanya menatap kosong dokumen tersebut seakan-akan tangannya terasa begitu berat untuk membukanya, takut akan apa yang diketahuinya nanti setelah membuka dokumen tersebut.
Entah apa yang di pikirkan Z saat ini, hingga lamunannya buyar oleh nada dering handphonenya yang berbunyi menampilkan nama sang Mommy. Dengan begitu engga-nya Z menjawab telepon dari wanita yang melahirkannya itu.
"Ya Mom?"
"Kau dimana? Mommy ingin bertemu, ada yang mau mommy bicarakan denganmu son."
"Aku sedang sibuk mom, nanti saja"
"Benarkah? Mommy tidak percaya. Mommy yakin saat ini kamu sedang duduk dikursi kebesaranmu itu sambil melamun memikirkan 'gadis itu', yak kan?!" tebakan sang mommy tepat sasaran, "Hei... Son, masih banyak gadis dan wanita diluar sana, kau hanya tinggal menunjuknya saja dan mereka akan datang langsung padamu," lanjut sang mommy menasehatinya dengan gaya khasnya-- seperti tak ada beban.
Mungkin benar apa yang dikatakan oleh mommy-nya, namun tetap saja bukan itu yang dia inginkan. Teman temannya bahkan pernah membuatkan akun untuknya di kencan aplikasi dan menyuruhnya pergi berkencan namun tak berhasil mengusir seorang 'Aza' dalam pikirannya, Karna tak berhasil teman-temannya nekat mengajaknya ke club malam dan tentu saja semua itu sia-sia hingga teman-temannya menyerah.
Benar, yang dia inginkan adalah 'Aza' seorang Azaela Shaqueena, gadis 10 tahun lalu yang sudah menarik perhatiannya, namun Karna ego dan tindakan kekanak-kanakannya membuat Azaela pergi dan menghilang bagai tak pernah ada dunianya dan sekarang, setelah menunggu 10 tahun lamanya, ketika kekuasaan ada ditangannya, akhirnya dia bisa mencari tahu tentang Azaela.
Butuh waktu yang cukup lama untuk bisa sampai diposisinya saat ini, ketika Sang Kakek dan Daddy-nya menekannya untuk segera menjadi seorang ahli waris.
"Son? hei son, kau masih disana?" tanya sang mommy, pasalnya dari tadi Z hanya diam mendengarkan ocehan sang mommy-nya itu.
seketika lamunannya buyar, " Ya mom?"
"Kau mendengarkan apa yang mommy katakan kan?" tanya wanita paruh baya diseberang telepon tersebut memastikan.
"Ya mom" jawab Z sekenanya.
Wanita paruh baya yang masih terlihat Awet muda diusianya yang sudah berkepala empat itu menggeram kesal karena jawaban sang anak yang begitu singkat dan terus berulang-ulang ketika ditanya, seperti tak ada kalimat lain yang bisa diucapkan.
"Apa tidak ada kalimat lain yang bisa kau ucapkan?" teriak Dynara Atharraska Zayyan Rafassya, istri Pimpinan Rafassya Group sekaligus Mommy nya sendiri.
Z menjauhkan handphonenya, suara sang mommy berteriak begitu melengking hingga telinganya terasa gatal dan ketika sang mommy kembali mengoceh di seberang telepon Z hanya mendengarkan saja, membiarkan sang mommy.
"Oh my, kenapa aku bisa melahirkan anak yang begitu dingin seperti mu, padahal Mommy dan Daddy mencoba mencari gaya yang bagus bagus agar ketika kau lahir kau menjadi anak yang hangat dan ramah tidak dingin dan cuek," Oceh Dynara dengan frontal.
Membuat Z memijit pelipisnya, Kepalanya sudah sangat pusing memikirkan pekerjaan dan Azaela, sekarang ditambah oleh sang mommy yang berbicara tanpa rem, "Mom, sekarang aku sedang sibuk, nanti saja kita bertemu dan lanjutkan pembicaraan kita mom, sudah dulu ya mom, love you mom."
"Tapi mom bel---," tanpa menunggu jawaban sang mommy, Z langsung mematikan sambungan telepon.
"Huft" Z menghela nafasnya, ia menyandarkan punggungnya di kursi, lagi lagi dia memijit pelipisnya, dia yakin mommy di sana pasti menggeram kesal Karna ulahnya, namun saat ini ia tak ingin di ganggu entah itu oleh mommy-nya, ataupun siapapun.
Tak lama setelahnya Z bangkit dan menuju rak buku, menarik salah satu buku hingga tak berselang lama rak buku tersebut berpindah dan menampilkan pintu di baliknya. Perlahan Z membuka pintu tersebut, sebuah ruangan kecil terpampang didepannya, itu adalah ruangan tempatnya selalu beristirahat. Z kembali melangkahkan kakinya menuju ranjang berukuran sedang dan menenggelamkan dirinya di sana.
Sesaat dia melupakan dokumen yang diberikan Asisten keduanya, didalamnya berisi informasi tentang orang yang dicarinya, Azaela Shaqueena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments