NovelToon NovelToon

Zela Is Only For Zevan

Bab 1 Dokumen Penting

Tok tok tok

"Pak Z, saya datang untuk mengantarkan dokumen yang anda minta". Ujar Sang Asisten dibalik pintu

Membuat seorang pria dalam ruangan tersebut menarik atensinya dari kaca besar dihadapannya yang menampakan gedung dan seluruh kota disekitarnya, "Masuk!" Jawab Pria yang dipanggil Z tersebut.

Setelah mendengar sebuah perintah dari sang Bos untuk masuk, Nila--sang asisten Pun Masuk.

Ceklek

Pintu Terbuka menampilkan ruangan yang bernuansa gelap, segelap hati sang bos-nya, bahkan ketika melangkahkan kaki menuju meja kerja sang bos berada, udara di sekelilingnya terasa menyeramkan.

"P-Pak Z, Dokumennya." Nila menyodorkan dokumen yang diminta oleh sang bos dengan perasaan gugup, bukan Karna dia Berada dekat dengan sang bos, tetapi siapa yang tak akan gugup bila orang yang dipanggil menatap dirinya seakan akan ingin menguliti dan memakannya hidup-hidup. Sedangkan sang bos hanya mengambil dokumen yang dia sodorkan tanpa berniat melepaskan tatapan tajam padanya, Sungguh dia benar-benar ingin segera keluar dari ruangan sang bos saat ini. Begitu Nasib Nila yang menjadi Asisten Seorang Zevandra.

Berbicara tentang seorang Zevandra, Mungkin semua orang akan mengatakan Zevandra adalah Pria dengan Sejuta Pesona, yang merupakan Penerus dari Keluarga Penguasa di Negara A. kekuasaan, harta, semua dalam tangannya. Namun tak seorangpun yang tahu sebenarnya tentang seorang Zevandra CEO dari AZE Group Selain Keluarganya sendiri, dan tentu sebagai seorang asisten Nila juga mengetahui Fakta tersebut. Bahwasanya seorang Zevandra tak memiliki cinta, untuk mengetahui perasaan cinta saja dia telah kehilangan hal itu, membuatnya menjadi pria Workaholic sejati, bukan hanya itu saja, nyatanya Zevandra memiliki penyakit Insomnia parah, sikapnya pun sangat kejam, dingin dan sadis sekali kepada karyawannya, jika ada yang berbuat kesalahan bahkan sekecil apapun tak segan-segan kata 'Pecat' keluar dari bibirnya.

"Keluar!" Satu kata itu berhasil menyadarkan Nila dari lamunan sesaatnya, "Baik Pak Z" dengan gerakan cepat secepat dikejar monster, seperti itulah Nila keluar dari ruangan sang bos, sebelum dirinya membuat kesalahan dengan membuat sang bos mengulang ucapannya dan akhirnya berakhir pemecatan. Yah walaupun begitu dia yakin sang bos tak mungkin memecatnya Karna dirinya sangat~ sangat berguna.

***

Kini tinggallah Pria yang selalu disebut sebut Pak Z dalam ruangan yang bernuansa gelap tersebut. Padahal hari masih terbilang cukup ah tidak lebih tepatnya sangat cerah, namun ruangan tersebut begitu suram dan hanya menampilkan cahaya dari kaca besar di sampingnya, benar benar menggambarkan Karekteristik Pemilik ruangan.

Z masih diam di kursi kebesarannya tanpa ada niatan untuk membuka dokumen yang sedang dipegangnya saat ini, dokumen yang diberikan oleh asisten keduanya beberapa menit yang lalu. Dirinya bahkan hanya menatap kosong dokumen tersebut seakan-akan tangannya terasa begitu berat untuk membukanya, takut akan apa yang diketahuinya nanti setelah membuka dokumen tersebut.

Entah apa yang di pikirkan Z saat ini, hingga lamunannya buyar oleh nada dering handphonenya yang berbunyi menampilkan nama sang Mommy. Dengan begitu engga-nya Z menjawab telepon dari wanita yang melahirkannya itu.

"Ya Mom?"

"Kau dimana? Mommy ingin bertemu, ada yang mau mommy bicarakan denganmu son."

"Aku sedang sibuk mom, nanti saja"

"Benarkah? Mommy tidak percaya. Mommy yakin saat ini kamu sedang duduk dikursi kebesaranmu itu sambil melamun memikirkan 'gadis itu', yak kan?!" tebakan sang mommy tepat sasaran, "Hei... Son, masih banyak gadis dan wanita diluar sana, kau hanya tinggal menunjuknya saja dan mereka akan datang langsung padamu," lanjut sang mommy menasehatinya dengan gaya khasnya-- seperti tak ada beban.

Mungkin benar apa yang dikatakan oleh mommy-nya, namun tetap saja bukan itu yang dia inginkan. Teman temannya bahkan pernah membuatkan akun untuknya di kencan aplikasi dan menyuruhnya pergi berkencan namun tak berhasil mengusir seorang 'Aza' dalam pikirannya, Karna tak berhasil teman-temannya nekat mengajaknya ke club malam dan tentu saja semua itu sia-sia hingga teman-temannya menyerah.

Benar, yang dia inginkan adalah 'Aza' seorang Azaela Shaqueena, gadis 10 tahun lalu yang sudah menarik perhatiannya, namun Karna ego dan tindakan kekanak-kanakannya membuat Azaela pergi dan menghilang bagai tak pernah ada dunianya dan sekarang, setelah menunggu 10 tahun lamanya, ketika kekuasaan ada ditangannya, akhirnya dia bisa mencari tahu tentang Azaela.

Butuh waktu yang cukup lama untuk bisa sampai diposisinya saat ini, ketika Sang Kakek dan Daddy-nya menekannya untuk segera menjadi seorang ahli waris.

"Son? hei son, kau masih disana?" tanya sang mommy, pasalnya dari tadi Z hanya diam mendengarkan ocehan sang mommy-nya itu.

seketika lamunannya buyar, " Ya mom?"

"Kau mendengarkan apa yang mommy katakan kan?" tanya wanita paruh baya diseberang telepon tersebut memastikan.

"Ya mom" jawab Z sekenanya.

Wanita paruh baya yang masih terlihat Awet muda diusianya yang sudah berkepala empat itu menggeram kesal karena jawaban sang anak yang begitu singkat dan terus berulang-ulang ketika ditanya, seperti tak ada kalimat lain yang bisa diucapkan.

"Apa tidak ada kalimat lain yang bisa kau ucapkan?" teriak Dynara Atharraska Zayyan Rafassya, istri Pimpinan Rafassya Group sekaligus Mommy nya sendiri.

Z menjauhkan handphonenya, suara sang mommy berteriak begitu melengking hingga telinganya terasa gatal dan ketika sang mommy kembali mengoceh di seberang telepon Z hanya mendengarkan saja, membiarkan sang mommy.

"Oh my, kenapa aku bisa melahirkan anak yang begitu dingin seperti mu, padahal Mommy dan Daddy mencoba mencari gaya yang bagus bagus agar ketika kau lahir kau menjadi anak yang hangat dan ramah tidak dingin dan cuek," Oceh Dynara dengan frontal.

Membuat Z memijit pelipisnya, Kepalanya sudah sangat pusing memikirkan pekerjaan dan Azaela, sekarang ditambah oleh sang mommy yang berbicara tanpa rem, "Mom, sekarang aku sedang sibuk, nanti saja kita bertemu dan lanjutkan pembicaraan kita mom, sudah dulu ya mom, love you mom."

"Tapi mom bel---," tanpa menunggu jawaban sang mommy, Z langsung mematikan sambungan telepon.

"Huft" Z menghela nafasnya, ia menyandarkan punggungnya di kursi, lagi lagi dia memijit pelipisnya, dia yakin mommy di sana pasti menggeram kesal Karna ulahnya, namun saat ini ia tak ingin di ganggu entah itu oleh mommy-nya, ataupun siapapun.

Tak lama setelahnya Z bangkit dan menuju rak buku, menarik salah satu buku hingga tak berselang lama rak buku tersebut berpindah dan menampilkan pintu di baliknya. Perlahan Z membuka pintu tersebut, sebuah ruangan kecil terpampang didepannya, itu adalah ruangan tempatnya selalu beristirahat. Z kembali melangkahkan kakinya menuju ranjang berukuran sedang dan menenggelamkan dirinya di sana.

Sesaat dia melupakan dokumen yang diberikan Asisten keduanya, didalamnya berisi informasi tentang orang yang dicarinya, Azaela Shaqueena.

Bab 2 Menabrak Seseorang

•Mansion Rafassya•

Di kediaman Rafassya, tepatnya diruang tamu, seorang wanita yang masih terlihat awet muda itu begitu kesal karena anaknya yang tiba-tiba menutup telepon sebelum dirinya usai berkata, siapa lagi kalau bukan Nyonya Dynara.

Dynara melangkah ke arah dapur dengan menghentak hentakan kakinya, tak lupa wajahnya yang ditekuk namun menambah kesan lucu bagi siapa saja yang melihatnya, terutama para pelayan yang saat ini melihat sang nyonya berusaha untuk menahan tawa, bahkan ada yang sengaja menghindar.

Setibanya Dynara di dapur semua pelayan tampak tak terlihat sama sekali membuat Dynara bingung. Tentu saja semua pelayan tak nampak di mata seorang Dynara saat ini, sebab mereka menghindar dari sang singa betina. Bagaimana tidak jika setiap kali merasa kesal ataupun marah Dynara akan melampiaskannya di dapur.

Lihat saja saat ini dia berdiri ditempat berbagai peralatan memotong, mengambil sebuah pisau dan mengarahkannya kedepan, sungguh bagai seorang psikopat apalagi ditambah senyum misterius, membuat para pelayan yang sedang mengintip bergidik ngeri. Ini bukanlah pertama kali bagi para pelayan kediaman Rafassya melihat Dynara seperti itu, namun tetap saja mereka merasa ngeri.

Dynara kemudian mengambil sepotong daging di kulkas memotong motongnya sambil mengoceh, "Awas saja anak itu, mommy kebiri baru tau rasa, pantas saja dia dihantui terus oleh Aza, sikapnya itu benar-benar membuat siapa saja akan naik darah—"

Tak Tak Tak

Bunyi suara Pisau menyentuh Papan, membuat para pelayan mengigit jari mereka.

"—mommy doakan agar Aza selalu menghantuinya dan kalau mereka bertemu mommy akan minta sama Aza agar tak memaafkan anak itu," Lanjut Dynara tersenyum smirk, lantas meninggalkan dapur dengan potongan daging yang tak karu-karuan.

Para pelayan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mereka melihat Nyonya Zayyan Rafassya keluar dapur dengan santai dan dapat dipastikan bahwa makan malam nanti akan membuat Tuan Zayyan tercengang lagi.

...****************...

Di Negara B, tepatnya Kota B–Hotel bintang 3 lantai 5, terlihat seorang Wanita tengah memperhatikan pemandangan di balik kaca. Hari baru menunjukkan pukul 05.25 setempat, namun diluar sana terlihat ramai dan beberapa diantaranya sudah mulai beraktivitas, padahal waktu masih terlalu pagi dan belum terang sepenuhnya

Ting!

sebuah notifikasi pesan membuat atensi wanita yang sedang memandang luar jendela kamar hotelnya teralihkan– dengan sigap membuka handphonenya.

["ada kabar baik, proposal kita di terima dan mereka akan segera mengurus kontrak kerja samanya."]

Begitulah pesan yang tertera di handphone yang di genggamnya saat ini, wanita itu sangat senang mendengar kabar baik yang diberitakan oleh tunangannya, belum sempat membalas pesan, tunangannya sudah terlebih dahulu menelponnya dengan Video Call, tanpa pikir panjang Video call tersebut diangkatnya

"Hai sayang, bagaimana kabarmu disana?" tanya tunangannya begitu dia baru selesai menggeser ikon menerima Video call tersebut.

"Kabarku baik Ian."

"Baguslah. Aku ingin sekali memelukmu saat ini, kau tau ayahku akhirnya bisa bekerjasama dengan perusahaan terbesar, itu semua berkat mu sayang."

"Aku senang kau senang Ian,"

"Oh···· ayolah Ze, berkata seperti itu seakan-akan kau tak senang sama sekali, tolong hentikan seperti itu, aku ingin kau lebih terbuka lagi, ini sudah 10 tahun sayang···· itu waktu yang cukup lama."

"Aku tau Ian, tapi aku······ masih butuh waktu."

"Sampai kapan!"

Kini dirinya terdiam, bingung harus menjawab apa, melupakan masa lalu bukanlah hal yang mudah, dia sudah mencobanya namun tetap saja tak bisa.

"Maaf karna sudah menekan mu, sepertinya kau masih membutuhkan waktu lagi. Tak masalah aku akan menunggu sampai kau benar-benar bisa melupakan masa lalu mu" tunangannya berkata begitu perhatian disertai senyum tulus padanya, tapi dia tau bahwa tak selamanya tunangannya itu akan sabar menunggu.

Jujur saja tunangannya adalah pria yang romantis, perhatian, dan mau melakukan apa saja untuknya. Mungkin sebagian wanita jika diperlakukan seperti itu oleh tunangannya pasti mereka bahagia sekali atau jantung mereka akan berdetak cepat, tapi entah kenapa dirinya biasa biasa saja.

"Thanks Ian. Bisakah aku menutup telponnya, ada yang ingin aku kerjakan sekarang," pintanya

"Baiklah, Padahal aku sangat merindukanmu, tapi sudahlah kita bisa melakukannya lain waktu"

"Aku tutup!"

"Yeah, see you in city N, darling"

"See you Ian"

Panggilan dimatikan

Puk!

Dengan gerakan malas ia menghempaskan dirinya di sofa dekat kaca jendela. Padahal hanya menerima Video call dan berbicara dengan sang tunangan tapi begitu melelahkan, sampai kapan dia harus seperti ini.

Zela bingung apakah keputusannya sudah benar atau tidak, dengan menerima Dean Baskara sebagai tunangannya 3 tahun silam, sekarang dia sendiri yang jadi masalahnya. Dean–Tunangannya itu entah kenapa selalu menekan dirinya agar mereka ke jenjang serius, sungguh Zela tak pernah memikirkan ini sebelumnya, dia pikir dengan tunangan terlebih dahulu tak masalah untuk mengikat dirinya disisi Dean, namun sang tunangan ingin lebih–sebuah pernikahan.

Zela benar-benar lelah akan hidupnya, bahkan untuk membuka diri saja kepada Dean dia belum sepenuhnya terbuka, kejadian 10 tahun lalu membuatnya trauma hingga untuk mempercayai seseorang dan membuka diri kepada seseorang begitu mustahil dia lakukan, bahkan keluarga sang tunangan pun dirinya tak pernah terbuka. Satu-satunya yang dapat ia percaya dan dapat membuka dirinya saat ini adalah kakak angkatnya Zavier, namun sayang sang Kakak sedang berada di Negara C saat ini untuk mengikuti seminar dan dia tak ingin mengganggu sang kakak dengan masalahnya kali ini.

Cukup lama berperang dengan pikirannya, Zela akhirnya memilih untuk keluar mencari angin segar, jika berlama lama dalam kamar hotelnya mungkin dia akan tambah pusing itulah yang dipikirkannya. Dengan berpenampilan seandainya baju kaos putih dan celana jeans hitam serta topi bermerek yang terbalut di kepalanya membuat penampilan Zela yang seorang CEO Cafee Ternama di Kota N itu berubah 180 derajat dari biasanya, Sungguh tak akan ad yang tau bawah ternyata dia adalah seorang CEO.

Sebenarnya dia sangat nyaman dengan style yang dipakainya saat ini namun karena tuntutan pekerjaan membuatnya harus tampil sebagaimana mestinya seorang CEO, apalagi ketika keluarga Dean pernah sekali melihatnya berpenampilan seperti ini membuatnya di tegur. Mama Dean–Devita Baskara menegurnya yang tak memiliki sopan santun dalam halnya berpakaian

"Apa-apaan pakaian seperti itu? kau itu adalah kekasih anakku, kekasih seorang Calon CEO Baskara Corp, seharusnya kau berpakaian selayaknya seorang pendamping anakku, kenapa kau berpakaian seperti itu? Mirip Preman, kau bisa mempermalukan anakku nantinya."

masih teringat jelas kata kata Devita di kepalanya jujur saja saat itu dia sangat kesal, Padahal menurutnya penampilannya cukup sopan dibandingkan gaun yang dipakai oleh Devita sendiri, wanita yang melahirkan Dean itu malah sering berpenampilan menor dan glamor.

Tak butuh waktu lama, Zela akhirnya berada diluar kawasan hotel bertepatan dengan itu Taksi muncul di depannya, tanpa pikir panjang Zela menaiki taksi dan menyuruh sang sopir untuk mengantarnya ke salah satu restoran terdekat, dia sangat lapar dan butuh sarapan saat ini.

Ciiiit!

Bruk!

"Ouch, what's wrong sir?" Kaget, tentu saja tiba tiba saja sang supir taksi mengerem mendadak membuat kepalaku terkatuk kursi depan

"Sorry miss, I think I hit something" jawab sang supir taksi dengan panik

"Oh My Gosh, please look at it sir" titahku membuat Supir taksi tersebut terlihat mengecek keadaan orang yang di tabrak nya

Tok tok tok

"How is the condition?" tanyaku dengan nada khawatir.

"He's okay, Miss, but he looks like he's in shock and fainted."

"We have to take him to the hospital!"

"Okay Miss."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

Bab 3. Bertemu Playboy

Setibanya Di Rumah Sakit.

"Permisi Suster, bisakah anda memanggilkan seorang dokter? Pria ini Pingsan dan Shock sebelumnya." Zela menjelaskan situasi pada suster setelah sampai di salah satu rumah sakit terdekat di Kota B ini.

"Baik nona. Pak tolong baringkan di sini!" Titah Salah satu suster yang membawa brankar.

"Bagaimana dengan Dokternya?" Zela bertanya sekali lagi

"Jang khawatir Nona, Temanku sedang memanggil dokter—"

"—Tunggu sebentar Nona, anda tak boleh masuk kedalam." Lanjut suster yang sebelumnya menenangkan ku bername tag Tika.

Tak lama setelahnya Seorang Dokter ditarik oleh Suster untuk masuk kedalam ruangan tempat Pria yang pingsan karena hampir tertabrak.

"Pak Sebaiknya anda pulang, masalah pasien adalah tanggung jawab saya"

"Tapi Nona saya yang telah menabraknya!"

"Itu adalah ketidaksengajaan jadi Bapak tak perlu memusingkannya. Saya yang akan menanggungnya Karena saya yang naik mobil bapak."

"Kalau begitu saya permisi dulu Nona"

"Ya Pak"

Setelah itu Bapak Supir taksi pun meninggalkan Rumah sakit, sedangkan Zela masih setia menunggu dokter keluar dari Pintu ruangan yang ada di depannya saat ini.

Beberapa menit berlalu dokter yang mengecek keadaan Pria yang hampir ditabrak oleh Sang supir taksi tersebut keluar, "Bagaimana keadaannya Dok?"

"Jangan khawatir Nona, Pria didalam hanya mengalami shock ringan dan karena juga sepertinya dia habis minum minum hingga kepalanya sakit dan Pingsan. Anda tidak perlu khawatir pria didalam sudah siuman, dia hanya membutuhkan istirahat." Jelas sang dokter bernama tag Leo

"Terimakasih banyak dokter...Leo"

"Panggil Saja saya Leo, Ah! apa kau mengenal Pria didalam itu" Tunjuk Leo

"Tidak! aku tidak mengenalnya, tiba tiba saja dia berada didepan taksi yang ku tumpangi membuat Supir taksi terkejut dan berhenti secara mendadak." Zela menjelaskan kronologi kejadian dia bertemu dengan pria didalam sana.

"Ku kira kau mengenalnya. Tak apa, aku mengenal keluarganya jadi kau tak perlu mencemaskan pria didalam."

"Baiklah"

"Yah, kau bisa melanjutkan aktivitasmu yang tertunda Nona, biar aku yang mengurus Pria itu"

"Terimakasih sekali lagi dok eh ma-maksudku L-Leo." Ujar Zela tersenyum kaku, "Kalau begitu aku Permisi."

"Tunggu!" Leo kembali berjalan dan berhenti tepat didepan Zela

"Ada apa?"

"Kau sungguh kejam Nona. Kau Pergi tanpa meninggalkan Namamu Padaku, itu sungguh sangat kejam" Ujar Leo dramatis membuat Zela tertawa kecil,

"Oh maafkan aku, Namaku Zela. Senang Bertemu denganmu Leo" ucapnya memperkenalkan diri dan mengangkat tangan kedepan bermaksud berjabat tangan.

"Nama yang begitu indah Nona Zela, Senang berkenalan dengan Anda" Jawab Leo menerima uluran tangan Zela.

Menurutku Leo adalah pria playboy yang suka menggombal dengan rayuan seperti ini. Contohnya saja saat ini dia belum melepaskan tanganku, "Dasar Pria" kataku dalam hati geram.

"Bisakah kau melepaskan tanganku!" Zela berkata dengan memperlihatkan senyum terpaksa. Dia merasa jengah sekali.

"Ah! maafkan aku. Apa aku boleh meminta nomormu Nona Zela yang cantik" tanyanya sambil menyodorkan ponsel genggamnya

'Cantik' dia bilang. Sungguh membuat Zela mual dengan Gombalan mautnya, "Maafkan Aku Dokter Leo sepertinya waktuku sudah terbuang cukup lama disini, lain kali saja jika kita bertemu aku akan memberikan nomorku," Jawab Zela Cepat lalu melangkah dengan tergesa-gesa keluar dari rumah sakit, "Berlama-lama di tempat seperti ini bersama pria itu membuatku ingin menonjok mukanya yang sok ganteng, yah walaupun memang ganteng," Lanjutnya sambil menonjok udara di depannya berharap yang dia tonjok adalah wajah pria tadi–Leo.

...****************...

"Bisa-bisanya kau Pingsan Karna mabuk," Ejek seseorang yang tak lain tak bukan Leo sendiri kepada sahabatnya yang beberapa saat lalu dirinya periksa.

Bagaimana dia tak mengejek sang sahabat, kalau dia begitu mengenalnya. Zacky sahabatnya ini tak pernah dikalahkan perihal minuman, namun lihatlah saat ini, dia terbaring di ranjang rumah sakit!!! Sungguh Konyol.

Flashback

"Dokter Leo!!!" teriak salah seorang suster

"Ada apa suster Ana? Kenapa kau berlari-lari di lorong Rumah Sakit? Itu tidak boleh anda lakukan karena anda bisa membahayakan orang lain."

"Maaf pak, tapi.... Ada pasien yang harus anda periksa!"

"Apa kau tidak lihat? Aku sedang mau mengecek pasien!" dokter Leo berkata dengan nada sinis

"Ish, bukan yang itu, tapi di sana" tunjuk suster Ana kearah lain, " Ayok dokter," lanjut suster Ana.

Dokter Leo Kaget ketika Memasuki ruangan, dia melihat Zacky terbaring lemah, namun ketika mengecek kondisi sahabatnya itu, dia hanya pingsan karena pengaruh alkohol.

Flashback End

Mengingatnya kembali membuat Leo tak habis pikir, namun berkat itu dia bertemu dengan Gadis Cantik. Sayang sekali dia hanya mengetahui namanya saja.

"Apa kau sudah gila? Kenapa kau tersenyum seperti pria mesum?" Zacky mendelik, dia pikir sahabatnya sudah gila karena senyum-senyum sendiri.

"Ekhem... Tidak. Sepertinya kau salah lihat" Elaknya

"Kau pikir aku buta?"

"Maybe!"

"What"

"Diamlah, sebelum aku menelpon Kakakmu!" ancam Leo tak main main

"K-Kau"

"Apa?" Leo tersenyum dengan penuh kemenangan, Zacky tak bisa berkata-kata dan hanya memalingkan wajahnya.

...****************...

Akhirnya setelah sebuah tragedi yang membuat Zela harus menunda Acara Sarapannya, kini dia sekarang berada di salah satu restoran terkenal di kota B tersebut, memesan semua menu yang dia sukai dan memakannya dengan lahap.

Setelah semua makanan telah habis, Zela memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan terbesar di sana, membeli beberapa kebutuhannya dan Oleh oleh untuk dibawa pulang ke kota N. Hingga tak terasa hari sudah sore, Zela pun memutuskan untuk Kembali ke hotel.

Setibanya di hotel Zela menyimpan semua barang belanjaannya di sebuah koper kecil, yah. Zela menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan hanya untuk berkeliling saja, setelah membeli beberapa barang yang diperlukan dan oleh oleh, dia memilih untuk melihat lihat saja. Dia adalah tipe Wanita yang tidak suka menghambur hamburkan uang untuk sesuatu yang tak penting sama sekali.

Karna Hari semakin larut, Zela memutuskan untuk memesan makanan layanan hotel. Selepas Makan, Zela kembali mengecek ponselnya dan tak lama setelahnya dia bersiap siap untuk tidur, dia harus pulang ke Kotanya, Kota N dengan penerbangan Pagi.

...****************...

Sementara itu di Kediaman Rafassya terjadi sebuah Drama Sepasang suami istri dan anak Pertama mereka. Siapa lagi kalau bukan pasangan Zayyan dan Dynara dan jangan lupakan anak mereka Zevandra.

"Wah, sepertinya hari ini makanan utamanya sup daging yah?" Tanya Zayyan yang tiba-tiba sudah berada di meja makan.

"Iy-Iyah Tuan" Jawab Bibi Pelayan yang sedang menyajikan makanan, sebut saja namanya Bibi Romlah

"Loh, Nyonya kemana bi? Biasanya udah ada di sini sama Bi Romlah," Zayyan celingak-celinguk mencari keberadaan sang istri, Pasalnya sejak pulang dari kantor dia tak melihat keberadaan sang istri

"A-anu tuan, i-itu tuan, Nyonya.... itu tuan—" belum sempat Bibi Pelayan menjawab, Sang Tuan Rumah kembali bertanya,

"Itu apa Bi Romlah?"

"Nyonya di taman belakang tuan," Jawab Bi Romlah cengengesan.

"Malam-malam Begini?! Di taman?!" Beo Zayyan membuat Bi Romlah mengangguk.

Baru juga ditanyakan oleh Sang Tuan Rumah, Nyonya Rumah tiba-tiba datang dari arah samping dengan Wajah yang ditekuk.

"Ada apa honey?" Melihat hal itu Zayyan sangat khawatir, "Apa ada yang membuatmu marah? Katakan padaku, siapa yang sudah membuat My Sweetie seperti ini, biar aku habisi Orangnya."

"Kalau begitu habisi saja anakmu itu!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!