Setibanya Di Rumah Sakit.
"Permisi Suster, bisakah anda memanggilkan seorang dokter? Pria ini Pingsan dan Shock sebelumnya." Zela menjelaskan situasi pada suster setelah sampai di salah satu rumah sakit terdekat di Kota B ini.
"Baik nona. Pak tolong baringkan di sini!" Titah Salah satu suster yang membawa brankar.
"Bagaimana dengan Dokternya?" Zela bertanya sekali lagi
"Jang khawatir Nona, Temanku sedang memanggil dokter—"
"—Tunggu sebentar Nona, anda tak boleh masuk kedalam." Lanjut suster yang sebelumnya menenangkan ku bername tag Tika.
Tak lama setelahnya Seorang Dokter ditarik oleh Suster untuk masuk kedalam ruangan tempat Pria yang pingsan karena hampir tertabrak.
"Pak Sebaiknya anda pulang, masalah pasien adalah tanggung jawab saya"
"Tapi Nona saya yang telah menabraknya!"
"Itu adalah ketidaksengajaan jadi Bapak tak perlu memusingkannya. Saya yang akan menanggungnya Karena saya yang naik mobil bapak."
"Kalau begitu saya permisi dulu Nona"
"Ya Pak"
Setelah itu Bapak Supir taksi pun meninggalkan Rumah sakit, sedangkan Zela masih setia menunggu dokter keluar dari Pintu ruangan yang ada di depannya saat ini.
Beberapa menit berlalu dokter yang mengecek keadaan Pria yang hampir ditabrak oleh Sang supir taksi tersebut keluar, "Bagaimana keadaannya Dok?"
"Jangan khawatir Nona, Pria didalam hanya mengalami shock ringan dan karena juga sepertinya dia habis minum minum hingga kepalanya sakit dan Pingsan. Anda tidak perlu khawatir pria didalam sudah siuman, dia hanya membutuhkan istirahat." Jelas sang dokter bernama tag Leo
"Terimakasih banyak dokter...Leo"
"Panggil Saja saya Leo, Ah! apa kau mengenal Pria didalam itu" Tunjuk Leo
"Tidak! aku tidak mengenalnya, tiba tiba saja dia berada didepan taksi yang ku tumpangi membuat Supir taksi terkejut dan berhenti secara mendadak." Zela menjelaskan kronologi kejadian dia bertemu dengan pria didalam sana.
"Ku kira kau mengenalnya. Tak apa, aku mengenal keluarganya jadi kau tak perlu mencemaskan pria didalam."
"Baiklah"
"Yah, kau bisa melanjutkan aktivitasmu yang tertunda Nona, biar aku yang mengurus Pria itu"
"Terimakasih sekali lagi dok eh ma-maksudku L-Leo." Ujar Zela tersenyum kaku, "Kalau begitu aku Permisi."
"Tunggu!" Leo kembali berjalan dan berhenti tepat didepan Zela
"Ada apa?"
"Kau sungguh kejam Nona. Kau Pergi tanpa meninggalkan Namamu Padaku, itu sungguh sangat kejam" Ujar Leo dramatis membuat Zela tertawa kecil,
"Oh maafkan aku, Namaku Zela. Senang Bertemu denganmu Leo" ucapnya memperkenalkan diri dan mengangkat tangan kedepan bermaksud berjabat tangan.
"Nama yang begitu indah Nona Zela, Senang berkenalan dengan Anda" Jawab Leo menerima uluran tangan Zela.
Menurutku Leo adalah pria playboy yang suka menggombal dengan rayuan seperti ini. Contohnya saja saat ini dia belum melepaskan tanganku, "Dasar Pria" kataku dalam hati geram.
"Bisakah kau melepaskan tanganku!" Zela berkata dengan memperlihatkan senyum terpaksa. Dia merasa jengah sekali.
"Ah! maafkan aku. Apa aku boleh meminta nomormu Nona Zela yang cantik" tanyanya sambil menyodorkan ponsel genggamnya
'Cantik' dia bilang. Sungguh membuat Zela mual dengan Gombalan mautnya, "Maafkan Aku Dokter Leo sepertinya waktuku sudah terbuang cukup lama disini, lain kali saja jika kita bertemu aku akan memberikan nomorku," Jawab Zela Cepat lalu melangkah dengan tergesa-gesa keluar dari rumah sakit, "Berlama-lama di tempat seperti ini bersama pria itu membuatku ingin menonjok mukanya yang sok ganteng, yah walaupun memang ganteng," Lanjutnya sambil menonjok udara di depannya berharap yang dia tonjok adalah wajah pria tadi–Leo.
...****************...
"Bisa-bisanya kau Pingsan Karna mabuk," Ejek seseorang yang tak lain tak bukan Leo sendiri kepada sahabatnya yang beberapa saat lalu dirinya periksa.
Bagaimana dia tak mengejek sang sahabat, kalau dia begitu mengenalnya. Zacky sahabatnya ini tak pernah dikalahkan perihal minuman, namun lihatlah saat ini, dia terbaring di ranjang rumah sakit!!! Sungguh Konyol.
Flashback
"Dokter Leo!!!" teriak salah seorang suster
"Ada apa suster Ana? Kenapa kau berlari-lari di lorong Rumah Sakit? Itu tidak boleh anda lakukan karena anda bisa membahayakan orang lain."
"Maaf pak, tapi.... Ada pasien yang harus anda periksa!"
"Apa kau tidak lihat? Aku sedang mau mengecek pasien!" dokter Leo berkata dengan nada sinis
"Ish, bukan yang itu, tapi di sana" tunjuk suster Ana kearah lain, " Ayok dokter," lanjut suster Ana.
Dokter Leo Kaget ketika Memasuki ruangan, dia melihat Zacky terbaring lemah, namun ketika mengecek kondisi sahabatnya itu, dia hanya pingsan karena pengaruh alkohol.
Flashback End
Mengingatnya kembali membuat Leo tak habis pikir, namun berkat itu dia bertemu dengan Gadis Cantik. Sayang sekali dia hanya mengetahui namanya saja.
"Apa kau sudah gila? Kenapa kau tersenyum seperti pria mesum?" Zacky mendelik, dia pikir sahabatnya sudah gila karena senyum-senyum sendiri.
"Ekhem... Tidak. Sepertinya kau salah lihat" Elaknya
"Kau pikir aku buta?"
"Maybe!"
"What"
"Diamlah, sebelum aku menelpon Kakakmu!" ancam Leo tak main main
"K-Kau"
"Apa?" Leo tersenyum dengan penuh kemenangan, Zacky tak bisa berkata-kata dan hanya memalingkan wajahnya.
...****************...
Akhirnya setelah sebuah tragedi yang membuat Zela harus menunda Acara Sarapannya, kini dia sekarang berada di salah satu restoran terkenal di kota B tersebut, memesan semua menu yang dia sukai dan memakannya dengan lahap.
Setelah semua makanan telah habis, Zela memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan terbesar di sana, membeli beberapa kebutuhannya dan Oleh oleh untuk dibawa pulang ke kota N. Hingga tak terasa hari sudah sore, Zela pun memutuskan untuk Kembali ke hotel.
Setibanya di hotel Zela menyimpan semua barang belanjaannya di sebuah koper kecil, yah. Zela menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan hanya untuk berkeliling saja, setelah membeli beberapa barang yang diperlukan dan oleh oleh, dia memilih untuk melihat lihat saja. Dia adalah tipe Wanita yang tidak suka menghambur hamburkan uang untuk sesuatu yang tak penting sama sekali.
Karna Hari semakin larut, Zela memutuskan untuk memesan makanan layanan hotel. Selepas Makan, Zela kembali mengecek ponselnya dan tak lama setelahnya dia bersiap siap untuk tidur, dia harus pulang ke Kotanya, Kota N dengan penerbangan Pagi.
...****************...
Sementara itu di Kediaman Rafassya terjadi sebuah Drama Sepasang suami istri dan anak Pertama mereka. Siapa lagi kalau bukan pasangan Zayyan dan Dynara dan jangan lupakan anak mereka Zevandra.
"Wah, sepertinya hari ini makanan utamanya sup daging yah?" Tanya Zayyan yang tiba-tiba sudah berada di meja makan.
"Iy-Iyah Tuan" Jawab Bibi Pelayan yang sedang menyajikan makanan, sebut saja namanya Bibi Romlah
"Loh, Nyonya kemana bi? Biasanya udah ada di sini sama Bi Romlah," Zayyan celingak-celinguk mencari keberadaan sang istri, Pasalnya sejak pulang dari kantor dia tak melihat keberadaan sang istri
"A-anu tuan, i-itu tuan, Nyonya.... itu tuan—" belum sempat Bibi Pelayan menjawab, Sang Tuan Rumah kembali bertanya,
"Itu apa Bi Romlah?"
"Nyonya di taman belakang tuan," Jawab Bi Romlah cengengesan.
"Malam-malam Begini?! Di taman?!" Beo Zayyan membuat Bi Romlah mengangguk.
Baru juga ditanyakan oleh Sang Tuan Rumah, Nyonya Rumah tiba-tiba datang dari arah samping dengan Wajah yang ditekuk.
"Ada apa honey?" Melihat hal itu Zayyan sangat khawatir, "Apa ada yang membuatmu marah? Katakan padaku, siapa yang sudah membuat My Sweetie seperti ini, biar aku habisi Orangnya."
"Kalau begitu habisi saja anakmu itu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments