Via melajukan mobilnya menuju satu perusahaan menengah ke atas. Rumah satu lantai dengan halaman yang luas, menjadi rumah baru untuk dirinya dan Cecilia.
Ya mereka akan memulai kehidupan baru berdua di rumah ini.
" Sayang, ini rumah kita yang baru, apa Cecil engga apa kita sekarang tinggal di rumah ini??! Tanya Via kearah sang putri yang menatap ke arah rumah di depan mereka.
Cecil tersenyum " Engga apa ma. Yang penting kita tinggal berdua dan penuh kasih sayang, Cecil udah cukup.
Cecil sayang mama, ucap gadis kecil itu memeluk Via.
Via tersenyum memeluk anak nya. Cecilia adalah anak yang sangat pengertian padahal usianya masih sangat kecil.
" Ayo masuk sayang, nanti mama tunjukin kamar baru Cecil ya.
Kedua ibu dan anak itu keluar mobil dan berjalan masuk rumah.
" Selamat datang nyonya dan nona kecil. Ucap seorang bibi yang selama ini menjaga rumah ini, sejak Via beli setahun lalu untuk investasi.
Namun nyatanya kini hunian inilah tempat tinggal nya yang baru dengan sang anak.
" Terima kasih Bi, di mobil ada koper kita, bibi bisa bawain masuk ke kamar kita pinta Via sopan.
Bibi mengangguk dan keluar menuju mobil lalu mengantarkan koper majikan nya ke kamar masing-masing
Sedangkan di perusahaan besar, lelaki tampan itu tengah fokus dengan banyak nya dokumen penting yang nanti siang akan dia bawa meeting dengan investor.
Kenan, ya laki-laki tampan itu adalah Kenan, pria yang di temui Via di pantai waktu itu.
Kenan merupakan seorang CEO, dan juga pemegang saham terbesar di beberapa usaha nya.
" Tuan Ken, ini laporan perusahaan Gg global yang Anda minta, ucap Siska sekretaris Kenan.
Kenan menerima dan memeriksa semua nya, layak atau tidak perusahaan Gg global menjalin kerja sama dengan perusahaan miliknya.
Setelah selesai dengan dokumen yang dia periksa, Kenan langsung keluar ruangan menemui asisten nya.
Willy, melihat atasan nya telah siap dengan dokumen dan akhirnya mereka pergi untuk meeting di salah satu hotel ternama ibu kota
" Ingat Wil, saya tidak ingin ada kesalahan.
Semua ini harus sesuai dengan keinginan saya.
Willy mengangguk paham keinginan sang bos besar. Siapa yang tak mengenal seorang Kenan Atalarik, CEO dingin dan kejam nya tak pandang bulu.
Mobil berhenti di hotel tempat meeting. Willy dan Kenan keluar mobil menuju restoran hotel yang telah di reservasi untuk meeting mereka.
Semua orang yang menunggu kedatangan Kenan dan Willy berdiri saat melihat pembisnis muda itu berjalan kearah mereka.
" Selamat siang tuan Kenan dan tuan Willy, sapa hangat rekan bisnis Kenan.
" Siang, tuan Andrean. Kenan dan Willy langsung duduk di kursi yang kosong.
Mereka berbincang biasa mulanya hingga sekarang fokus dengan pembahasan bisnis.
Pembangunan Mega proyek mall dan hotel, yang di gadang-gadang akan menjadi icon di surabaya, membuat para pembisnis yang terlibat ingin menunjukkan persentase mereka, jika mereka layak untuk mendapatkan kerja sama yang bernilai puluhan milyar itu.
Meeting berlangsung selama dua jam, dan keberuntungan selalu di menangkan oleh Kenan. Seperti saat ini, Tender puluhan milyar ini kembali dia menangkan.
" Kirim kontrak kerja sama nya ke perusahaan saya hari senin tuan Andrean. Karena besok saya akan kunjungan ke perusahaan cabang, ucap Kenan.
Tuan Andrean mengangguk dan semua pamit.
Semua yang ikut meeting tau, jika tender kali ini pun pasti di menangkan oleh Kenan, mereka semua mengakui kecerdikan dan kelihaian Kenan dalam bekerja.
" Tuan Kenan, bisa kita bicara dulu?! Tanya Tuan Andrean melihat Kenan dan asisten nya akan pamit.
Kenan mengangguk dan duduk kembali. " Anda ingin membicarakan apa Tuan??! Kalau bisa segera katakan, karena saya akan meeting lagi dengan klien lain, lanjut Kenan.
Tuan Andrean mengangguk dan melihat Kenan. " Begini tuan Kenan, Anda tau bukan, jika putri saya Jessica sangat menyukai bahkan mencintai anda, bagaimana jika kita menguatkan lagi tali silaturahmi kita menjadi lebih dekat. Anda kan tau, jika Orang tua anda ingin anda dan Jesika anak saya menikah, maka saya kira, jika anda menyetujui pernikahan ini bisa kita lakukan dan dua perusahaan besar akan bersatu dan semakin kuat. Tolong anda pikirkan lagi, ujar
Tuan Andrean sangat takut Kenan menolak nya. Walaupun dia dan papa Kenan sahabat masa sekolah dulu.
Kenan tersenyum tipis. " Begini om, lebih enak kan kita ngomong santai, ujar Kenan dan Tuan Andrean mengangguk.
Begini om, Saya tidak bisa menerima perjodohan ini, karena sungguh saya tak ada perasaan lebih pada Jessica.
Saya juga belum memiliki niatan untuk berumah tangga lagi, cinta dan kasih sayang saya habis di istri saya, dan saya menolak perjodohan ini. Saya harap Om paham dan mengerti, hati tidak untuk mainan, saya memiliki prinsip-prinsip hidup yang terarah dan teratur. Saya harap om memaklumi nya.
Kalau sudah tak ada lagi yang perlu di bicarain saya pamit om dan salam sama Tante.
Kenan berlalu dengan Willy meninggalkan tuan Andrean yang termenung di tempat meeting nya dan berjalan keluar untuk pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments