Takdir Cinta Xiao Lung
Pada sekitar abad 770 SM, berdirilah satu kerajaan yang dipimpin oleh Dinasti Ming. Kerajaan besar yang makmur dan sejahtera. Kerajaan ini terletak di sisi sebelah selatan daratan China.
Lima tahun yang lalu, kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang Kaisar bernama Ming Han yang arif dan bijaksana. Rakyat hidup tenang dan sejahtera. Sandang pangan pun berlimpah.
Namun, lima tahun belakangan ini semuanya berubah sejak kerajaan beralih kepemimpinan ke tangan Kaisar Ming Feng yang tidak lain adalah adik kandung dari Kaisar Ming Han.
Kerajaan beralih kepemimpinan sejak Kaisar Ming Han wafat karena sakit keras yang misterius. Bahkan, permaisuri dan anak-anak Kaisar yang berjumlah dua orang pun turut wafat dikarenakan penyakit tersebut.
Sebenarnya, Kaisar masih memiliki seorang selir dan seorang anak laki-laki yang kala itu masih berusia 15 tahun. Tapi mereka menghilang entah kemana sejak peristiwa meninggalnya Kaisar dan keluarganya.
Selanjutnya, dalam kepemimpinan Kaisar Ming Feng, kerajaan tetap kaya raya bahkan bertambah makmur. Hanya saja, Sang Kaisar baru hanya mementingkan kekayaan diri sendiri tanpa memikirkan kesejahteraan rakyatnya.
Kaisar Ming Feng memperkaya diri sendiri dengan mendirikan pusat pembuatan senjata yang dulu sangat ditentang oleh Kaisar Ming Han.
Rakyat semakin menderita karena setiap harinya di paksa untuk berkerja keras di pusat pembuatan senjata tersebut selama 20 jam dalam sehari. Semua laki-laki di paksa bekerja keras di pusat pembuatan senjata, sementara perempuan bekerja keras di bidang pertanian dan perkebunan.
Selama lima tahun belakangan ini, rakyat hidup di dalam ketakutan karena Sang Kaisar tidak segan untuk menyiksa rakyatnya yang dianggap bekerja lamban, lemah, apalagi yang terindikasi hendak memberontak dan mencoba keluar dari wilayah kerajaan.
Sang Kaisar tidak bertindak sendirian dalam melakukan penyiksaan terhadap rakyatnya. Dia hanya tinggal memerintah dan selanjutnya orang-orang yang menjadi kaki tangannya yang akan melaksanakan semua kehendaknya.
Ada Jendral Shan Bo yang terkenal kejam dan sadis. Juga ada Komandan Pasukan Souji yang tidak kalah kejamnya bahkan tidak segan untuk menumpahkan darah rakyat di hadapan rakyat lainnya.
Rakyat hidup di dalam ketakutan dan kengerian selama bertahun-tahun. Tidak ada lagi rasa tenang dan rasa damai dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari.
Entah sampai kapan ini semua akan berakhir...
Rakyat hampir putus asa...
Hingga di suatu siang di awal musim panas, seorang gadis cantik berusia 18 tahun tengah berlari-lari kecil di belakang rumahnya yang dihiasi berbagai macam bunga aneka warna. Sang gadis sangat senang sekali menangkap kupu-kupu.
Parasnya yang cantik dengan kulit putih bersinar yang sedikit kemerahan karena terkena sinar matahari. Matanya yang bening. Rambut hitam panjangnya yang sepinggang dihiasi pita berwarna putih di kedua sisi kepalanya. Kedua halisnya yang bertaut indah dan bibirnya yang semerah apel.
Dialah Xiao Lung, adik dari Xiao Guang, seorang Pemimpin Pasukan Kerajaan Ming. Xiao Lung sudah tidak lagi memiliki kedua orang tua. Sejak kecil, dia hanya hidup berdua bersama kakaknya, Xiao Guang yang terpaut usia 10 tahun darinya. Selama ini, Xiao Guang yang bekerja sementara Xiao Lung bersekolah dan mengurus rumah. Saat ini sekolahnya telah rampung.
Siang itu, Xiao Guang baru saja pulang dari tugasnya sebagai Pemimpin Pasukan Kerajaan yang bertugas menjaga di perbatasan. Dia langsung menemui adiknya yang pasti saat itu sedang ada di belakang rumah mereka untuk menangkap kupu-kupu. Xiao Guang sudah hafal betul kegemaran adiknya.
"Xiao Lung!" seru Xiao Guang.
"Iya Kak?" Xiao Lung segera datang menghampiri Kakaknya. "Kakak sudah pulang? Aku akan menyiapkan makan siang."
"Iya, aku juga sudah lapar. Kau sendiri sudah makan?"
"Sudah, Kak."
"Kalau begitu, mari kau temani aku makan! Ada hal penting yang ingin ku bicarakan denganmu!"
"Ada apa, Kak?"
"Nanti saja kita bicarakan di dalam!"
"Baiklah, Kak." Xiao Lung segera menyiapkan makan siang untuk Kakaknya. Hatinya berdebar-debar menunggu pembicaraan yang tadi sempat dikatakan oleh Kakaknya.
"Xiao Lung," kata Xiao Guang.
"Iya, Kak?" tanya Xiao Lung.
"Usiamu kini sudah menginjak 18 tahun. Aku fikir, sudah waktunya kau untuk menikah!"
Wajah Xiao Lung seketika berubah panik saat mendengar perkataan Kakaknya. "M-menikah?!"
"Ya! Menikah! Dan aku sudah memiliki calon suami yang tepat untukmu!"
"Apa?!" Xiao Lung terkejut bukan main. "Kakak tidak sedang bergurau kan?!"
"Mana mungkin aku bergurau dengan hal sepenting ini! Besok, orang-orang dari kerajaan akan datang kesini untuk melamarmu!"
"Orang kerajaan?!"
"Ya! Masaklah makanan yang enak dan banyak! Mungkin besok akan ada sekitar 10 sampai 15 orang yang akan datang kesini untuk melamarmu. Acara lamaran tersebut akan dipimpin langsung oleh Yang Mulia Jenderal Shan Bo!"
"Aku tak habis mengerti! Kenapa Jendral Shan Bo yang akan datang untuk melamarku?! Apa aku akan dijadikan istri keduanya?! Tidak! Aku tidak mau!"
"Tutup mulutmu! Yang Mulia Jenderal Shan Bo adalah seorang suami yang sangat setia! Kau bukan dilamar untuk menjadi istri keduanya!"
"Lalu, kenapa harus dia yang datang kesini untuk melamarku?!"
"Jenderal Shan Bo melamarmu untuk dijadikan istri dari Komandan Pasukan Souji!"
Komandan Pasukan Souji?!
Xiao Lung belum pernah bertemu langsung dengan orang yang bernama Souji. Tapi Xiao Lung sudah banyak mendengar kisah tentang orang itu. Komandan Pasukan Kerajaan Ming yang terkenal sadis dan kejam! Mempunyai naluri membunuh yang sangat kuat! Menumpahkan darah adalah hal yang biasa untuknya! Bukan hanya musuh-musuh nya, tetapi, seorang Komandan Souji bisa dengan tega membunuh rakyatnya sendiri bahkan dihadapan keluarganya. Sudah banyak teman sekolah Xiao Lung yang harus kehilangan ayah ataupun saudara laki-laki nya karena harus mati ditangan seorang Komandan Souji!
Lalu sekarang Xiao Lung harus menikah dengan laki-laki seperti itu?! Ini bagaikan mimpi terburuk bagi Xiao Lung!
"Tidak Kakak! Aku tidak mau menikah dengan Komandan Souji! Dia terkenal begitu kejam dan haus darah! Kerajaan kita menjadi kerajaan yang tidak tentram dibawah kepemimpinannya dan Jendral Shan Bo! Apa Kakak sudah lupa?! Ayah dan Ibu meninggal setelah bekerja terlalu keras dibawah kepemimpinan mereka! Karena perbuatan mereka!" tutur Xiao Lung berapi-api.
"Kau tidak bisa menolaknya, Xiao Lung! Bagaimana pun juga Kaisar Ming Feng adalah Raja kita sekarang! Kita harus taat kepadanya! Kakak masih beruntung di jadikan Kepala Pasukan karena bertubuh tegap dan mempunyai sedikit ilmu bela diri! Tadi pagi Kakak dipanggil oleh Jendral Shan Bo dan dia mengatakan kalau besok akan melamarmu untuk dijadikan istri Komandan Pasukan Souji!" tutur Xiao Guang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Murni Dewita
mampir
2023-12-11
1
Nengah Oka
san bo,
2022-09-10
1
Neng Niehan
mampir
2022-02-25
0