"Pembuatan senjata utama kita harus segera di selesaikan dalam waktu dekat ini! Untuk memperkuat pertahanan kita di perbatasan! Mata-mata kita melaporkan kalau Kerajaan Hang di sebelah timur akan memasuki perbatasan kerajaan kita!" tutur Kaisar Ming.
"Mereka datang hanya untuk mencari mati!" kata Jendral Shan Bo.
"Aku sudah tak sabar untuk membantai mereka satu persatu! Akan ku tumpahkan seluruh darah mereka hingga sampai tetes darah terakhir! Aku akan berjaga di perbatasan hari ini!" kata Souji.
"Tapi kau kan masih dalam rangka berbulan madu, Komandan Souji" kata Kaisar Ming.
"Tak apa-apa Yang Mulia. Aku justru ingin membantai pasukan musuh sebelum aku menikmati Xiao Lung malam ini!"
Xiao Lung merinding mendengar kata-kata Souji itu!
Hari itu juga, Komandan Souji, Perwira Pasukan Kerajaan Ming pergi ke perbatasan untuk melaksanakan tugas nya sebagai pemimpin tertinggi pasukan kerajaan.
Bersama dengan Jendral Shan Bo, mereka melakukan pengawasan di perbatasan secara diam-diam dan tersembunyi. Ternyata pasukan Kerajaan Hang memang datang menyerang karena menyangka pengawasan di perbatasan akan longgar karena Kerajaan Ming masih dalam keadaan berpesta setelah kemarin melangsungkan pernikahan Komandan Souji. Peperangan pun tak terelakkan.
Sementara Xiao Lung diam sendiri di kamarnya pada malam itu. Souji masih juga belum kembali dari peperangan.
Sebelum Xiao Lung masuk kedalam kamar, Nyonya Zhu Ying sempat berkata kepada Xiao Lung. "Berdoalah agar kerajaan kita dapat memenangkan peperangan! Peperangan masih berlangsung sampai pada malam ini! Aku khawatir sekali karena menurut Kaisar, senjata utama kita masih dalam tahap penyelesaian dan belum di kirim ke perbatasan!"
"Baik Nyonya, aku tidak akan tidur malam ini untuk mendoakan kemenangan bagi kerajaan kita" kata Xiao Lung.
Sepanjang malam Xiao Lung tak hentinya berdoa untuk kemenangan dan keselamatan Komandan Souji dan Jendral Shan Bo. Menjelang pagi, barulah ia dapat tertidur.
Sampai akhirnya Xiao Lung di bangunkan oleh Bibi Chuo untuk segera membersihkan diri dan berpakaian. "Nona Xiao Lung, Jendral Shan Bo dan Komandan Souji sudah berhasil memenangkan peperangan! Sekarang mereka dalam perjalanan pulang! Kau segeralah membersihkan diri untuk menyambut Komandan Souji!"
Xiao Lung menurut. Dia membersihkan diri, berpakaian dan berdandan dengan di bantu oleh Bibi Chuo. Kemudian Xiao Lung di suruh berdiam diri di kamar menunggu kepulangan Komandan Souji. Makanan pun di antar ke kamarnya.
Menurut Bibi Chuo, pasti Komandan Souji ada pada kondisi yang kelelahan karena berperang sehari semalam dan pasti akan langsung masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat di temani Xiao Lung. Xiao Lung sangat gugup.
Menjelang siang, Xiao Lung mendapat kabar bahwa Komandan Souji sudah sampai di istana kerajaan.
Tak lama kemudian, Souji pun muncul di kamar tidurnya untuk menemui Xiao Lung.
"Tuan, anda sudah pulang" kata Xiao Lung menyapa sambil menyuguhkan secangkir teh hangat.
"Tentu aku sudah pulang dan membawa kemenangan! Mereka hanya datang ke perbatasan untuk menyerahkan darah, kekuasaan dan nyawa mereka padaku! Kerajaan Hang di sebelah timur kini sudah menjadi bagian dari Kerajaan Ming! Malam tadi aku berhasil membunuh Kaisar mereka! Jasad nya bahkan ku seret dengan kudaku sepanjang perjalanan sampai hancur! Tak lama lagi seluruh daratan China akan menjadi milik Kerajaan Ming!" tutur Souji seraya menyeringai.
Xiao Lung bergidik! Sampai tak sadar kalau Souji sudah menyentuh dagu nya. "Ah..." Xiao kaget dan menatap Souji.
"Aku merasa lelah Xiao Lung, temani aku di ranjang!" kata Souji.
"B... Baik Tuan"
Souji merangkul pinggang Xiao Lung lalu menarik ikat pinggang pakaiannya. Sekali sentak jatuhlah pakaian Xiao Lung ke lantai. Xiao Lung segera naik ke atas ranjang dan melihat bagaimana Souji menanggalkan pakaian Komandan Kerajaannya dengan tergesa-gesa. Xiao Lung melihat pakaian Souji yang masih penuh dengan noda darah dimana-mana! Darah musuh-musuhnya!
Dengan bertelanjang dada, Souji ikut naik ke atas ranjang dan mendekap tubuh Xiao Lung ke dadanya. Xiao Lung mencium bau amis darah yang membuatnya mual! Terbayang di matanya tubuh Kaisar Hang yang jasadnya di seret dengan kuda sampai ke istana kerajaan hingga hancur! Oh Tuhan... Kejam sekali manusia satu ini!
"Nona Xiao Lung, ku dengar tubuh wanita itu lebih nikmat dari perburuan nyawa seorang musuh!" bisik Souji lalu terasa lidah nya menyapu telinga Xiao Lung. Nafas Souji terasa panas di tengkuk Xiao Lung.
Xiao Lung gemetar. "Tuan... Apakah Tuan tidak merasa lelah?" kata Xiao Lung berusaha mengulur waktu.
"Justru karena aku merasa lelah, aku ingin melebur menjadi satu bersama dengan mu saat ini juga!" Souji mencium lekat bibir Xiao Lung.
Tak ada kelembutan disana! Xiao Lung benar-benar merasa mual mencium bau amis darah yang keluar dari tubuh Souji! Entah berapa banyak nyawa yang sudah di buru nya dalam peperangan semalam!
'Dor!' 'Dor!' 'Dor!'
Tiba-tiba terdengar gedoran di pintu kamar Souji! Souji melepaskan ciumannya di bibir Xiao Lung dan melirik ke arah pintu dengan pandangan tidak senang!
"Siapa itu?! Siapa yang berani mengantar nyawanya untuk ku?! Berani mengganggu perburuan ku pada kenikmatan tubuh istriku!" desis Souji marah! Di lepaskan nya dekapan dari tubuh Xiao Lung lalu menerjang keluar dari kamarnya!
Satu sosok tubuh kecil tampak di luar kamar. Seorang anak kecil berusia sekitar 10 tahun. Dandanan nya seperti anak laki-laki tapi jelas kalau dia adalah anak perempuan!
Mata Souji berkilat marah! "Siapa kau?!!!" bentak nya keras dengan suara yang menggelegar! Membuat para pengawal pun berdatangan.
Xiao Lung segera turun dari ranjang. Memakai pakaian nya dengan tergesa-gesa lalu ikut berlari keluar kamar. Xiao Lung ikut kaget saat melihat ada seorang gadis kecil yang berdandan seperti layaknya anak laki-laki.
"Komandan kejam! Dasar iblis! Binatang pun tidak akan berlaku sekejam dirimu! Penindas! Pembunuh!" teriak anak itu kepada Souji!
Para pengawal pun kaget mendengar teriakan anak itu! Sementara itu Souji hanya menyeringai. Di remas nya kerah baju anak itu lalu di angkat ke atas sehingga anak itu melejang-lejang karena kakinya sudah tidak menapak lagi di lantai.
"Bocah sialan! Berani nya kau menyusup kedalam istana dan menggedor pintu kamarku! Kau sudah bosan hidup?! Siapa kau?!" bentak Souji.
"Lepaskan aku! Lepaskan aku!" teriak anak itu dengan berani.
Dengan sekali hentak Souji melemparkan tubuh anak itu hingga terbanting ke tembok istana!
Xiao Lung tercekat! Melihat bagaimana tubuh anak itu terbanting dan menggeliat pelan di lantai! Tidak sampai di situ, Souji berjongkok dan menarik rambut anak itu dengan kasar!
"Akh!!!!!!!" jerit anak itu kesakitan!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Alfiatun Khasanah
moga2 dgn adanya xiao lung, jendralnya jadi berubah baik
2022-05-09
1
Neng Niehan
waduhhhhhh kejem amat bang
2022-02-25
1
bocahnya ga mikir itu mahh, salah sendirii 😓
2021-07-02
2