Tibalah Xiao Lung pada hari pernikahannya. Xiao Lung duduk diam di dalam tandu yang membawanya berangkat ke istana untuk melangsungkan pernikahannya.
Pagi-pagi sekali, rumahnya sudah di datangi rombongan kerajaan yang berjumlah 40 orang, laki-laki dan perempuan. Kemudian, Xiao Lung pun di dandani dan di arak ke istana dengan tandu pengantin. Kenyataan kalau dia harus menikah dengan seorang Komandan Pasukan Kerajaan Ming membuat Xiao Lung gelisah dan tegang.
Selama 5 hari ini, Bibi Chuo, begitu Xiao Lung memanggil Dayang Chuo yang ditugaskan untuk mendampinginya, mengajarkan banyak hal pada Xiao Lung tentang tata cara hidup sebagai anggota keluarga kerajaan. Tapi apakah Xiao Lung akan mampu menyesuaikan diri nanti?
Tentang Komandan Souji, tak banyak yang bisa Bibi Chuo ceritakan. Dia hanya mengatakan bahwa Souji adalah anak angkat Jendral Shan Bo yang memimpin seluruh pasukan Kerajaan Ming. Orangnya tampan namun dingin. Dia juga selalu membawa pulang kemenangan untuk Kerajaan Ming bersama dengan Jendral Shan Bo.
Terdengar suara musik yang keras dan tandu berhenti. Tahulah Xiao Lung kalau dia sudah sampai di gapura Kerajaan Ming. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Mahkota berkerudung yang menutupi kepalanya terasa bertambah berat.
"Mempelai wanita! Silahkan turun dari tandu!" terdengar suara pemimpin upacara pernikahan.
Xiao Lung perlahan turun dari tandu di papah oleh Bibi Chuo. Langkah Xiao Lung terhuyung saking gugupnya.
"Jangan gugup Nona. Aku akan memapah mu" bisik Bibi Chuo.
Selanjutnya, Xiao Lung menjalani ritual pernikahan nya satu persatu dengan perasaan yang susah dan tak berdaya. Ritual pernikahan yang begitu banyak membuat nya sangat lelah.
Hingga tiba saatnya Souji membuka kerudung merah yang menutupi kepalanya nya dan bertatap muka dengan Xiao Lung untuk yang pertama kalinya.
Komandan Souji ternyata begitu tampan dan gagah. Bibirnya yang tipis hanya menyeringai sedikit saat menatap wajah Xiao Lung. Sorot matanya begitu dingin dan membuat Xiao Lung takut. Dengan gugup dan gemetar Xiao Lung langsung menundukkan wajahnya.
Selanjutnya acara di lanjutkan dengan menjamu para tamu yang seolah tidak ada habisnya. Belum lagi acara musik yang diselingi acara kembang api yang suaranya memekakkan telinga.
Malam harinya di kamar pengantin, Xiao Lung duduk di atas ranjang di temani Bibi Chuo. Diluar masih terdengar suara musik dari aula istana. Hari sudah larut malam dan Bibi Chuo harus meninggalkan Xiao Lung sendiri.
"Aku harus pergi, Nona" kata Bibi Chuo.
"Bibi mau kemana? Jangan tinggalkan aku Bibi... Aku takut" kata Xiao Lung.
"Tidak bisa Nona! Aku tidak mungkin menemani mu. Sebentar lagi Komandan Souji akan mendatangi mu di kamar ini!"
"Ke... Kenapa dia akan mendatangi ku disini?" tanya Xiao Lung dan akhirnya dia merasa bodoh sendiri! Kenapa dia bertanya seperti itu?! Bukankah ini memang kamar tidur Komandan Souji?! Dan kini Xiao Lung adalah istri sah dari Komandan Souji!
"Maafkan Bibi, Nona. Izinkan Bibi pergi. Komandan Souji akan marah besar jika tiba disini dan melihat ku masih ada disini. Nona diam saja. Tenangkan hati Nona. Tugas Nona malam ini adalah melayani Komandan Souji. Buat dia bahagia malam ini" tutur Bibi Chuo.
"Melayani nya?!" Xiao Lung merasa tidak mungkin dapat melayani Souji malam ini. Tubuhnya terasa lunglai dan tak bertenaga. Akibat dari upacara dan ritual pernikahan yang di jalani nya sejak pagi.
"Maaf Nona Lung. Aku harus segera pergi" Bibi Chuo meninggalkan Xiao Lung seorang diri.
Entah berapa lama Xiao Lung duduk mematung di atas ranjang pengantin, sampai kemudian Souji muncul dan langsung mengunci pintu kamar.
Jantung Xiao Lung seolah berhenti berdetak. Tubuhnya gemetaran.
Souji melirik sekilas pada Xiao Lung lalu membuka pakaian pengantinnya sendiri hingga kini dia bertelanjang dada. Di bukanya sepatunya dan di lemparkan nya asal-asalan ke sudut kamar. Lalu dia pun meminum air putih yang ada di atas meja.
Xiao Lung bingung. Apa yang kini harus dia lakukan?
Hingga akhirnya Xiao Lung mendengar Souji mendengus dan berkata. "Hari ini aku lelah sekali! Segudang ritual pernikahan ini sangat membuat ku tersiksa! Rasanya lebih baik aku pergi berperang untuk membantai lawan-lawan ku daripada harus menjalani semua ritual ini!"
Lelah? Xiao Lung coba bicara pada suaminya, "Tuan, apakah Tuan merasa lelah? Apakah Tuan mau ku pijat?"
Souji mendekati Xiao Lung lalu duduk di sisinya, di atas ranjang pengantin mereka berdua. Souji menatap wajah Xiao Lung lekat-lekat, seolah sedang mengamati barang yang hendak di beli nya.
Xiao Lung menunduk takut.
"Luar biasa! Jenderal Shan Bo bilang sudah memilihkan calon istri yang sangat cantik untuk ku! Tadinya aku tidak percaya! Tapi setelah aku membuka kerudung pengantin mu tadi, tahulah aku kalau kau memang benar-benar cantik seperti apa kata Jendral Shan Bo!" tutur souji seraya menyeringai dingin. Bukannya tersenyum manis!
Souji memegang dagu Xiao Lung dan mengangkatnya agar Xiao Lung tidak terus-terusan menunduk. "Tapi kau terlalu cantik! Siapa namamu? Ah! Namamu Xiao Lung kan? Kau ini seperti boneka salju! Terlalu cantik dan rapuh! Kau bilang kau ingin memijat ku tadi?!"
"I... Iya Tuan... Kalau Tuan merasa lelah, aku bisa bantu memijat" kata Xiao Lung gugup.
Souji malah tertawa. "Tangan sehalus dan sekecil itu, apa bisa memijat ku?! Omong kosong! Sekarang tanggalkan baju pengantin dan mahkota mu itu! Apa kau tidak merasa berat terus-terusan memakainya sedari pagi?!"
"Apa?... Tanggalkan baju pengantin ini?..." tanya Xiao Lung gemetar.
Kening Souji berkerut. "Iya! Tanggalkan baju pengantin mu itu! Memangnya sampai kapan kau mau memakainya?!"
"Tapi... Tapi Tuan, aku tadi sudah meminta pada Bibi Chuo untuk membantu melepaskan baju pengantin ini. Tapi katanya tak boleh. Hanya Tuan yang berhak menanggalkan baju pengantin ini dari tubuh ku"
Souji malah terbahak-bahak! "Kau ingin aku yang menanggalkannya dari tubuhmu?!"
"Bukan aku... Tapi ini katanya sudah menjadi ritual"
"Ritual lagi! Baiklah! Aku akan bantu untuk melepaskan baju pengantin itu dari tubuhmu!" Souji menarik paksa jubah dan pakaian pengantin Xiao Lung dari tubuhnya. Pakaian itu jatuh kelantai. Xiao Lung kini hanya tinggal memakai pakaian dalam tipis yang sama sekali tidak mampu menutupi keindahan tubuhnya.
Souji lelet kan lidah nya. Xiao Lung silangkan tangan di depan dadanya.
"Kau benar-benar sempurna Nona Lung! Rasanya aku ingin memburu dan menerkam tubuh mu saat ini juga! Melihat bagaimana darah yang menetes dari tubuh indah mu! Hahahaha! Tapi jangan khawatir! Aku tidak akan memburu mu malam ini. Aku tidak menginginkan mu malam ini! Aku lelah!"
Xiao Lung pun menarik nafas lega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
anggela
kok seram
2021-09-05
2
Jadi degdegan sendiri
2021-06-30
3
cella_cuteee
menghadapi istri kek menghadapi musuh dlm peperangan, sama skali ga ada lembutnya 😂
2021-06-10
4