Saat Xiao Lung terbangun di pagi hari, betapa kagetnya nya dia saat mendapati berada di sebuah kamar yang asing. Perlahan Xiao Lung pun mengingat kalau dia kini sudah menjadi istri dari Komandan Souji.
Xiao Lung mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. Dia melihat Souji sedang memakai pakaian Komandan nya. Tampak nya Souji sudah membersihkan dirinya karena tercium bau harum dan rambutnya yang basah.
Xiao Lung segera bangun dan merapikan rambutnya. "Maaf Tuan, aku bangun terlalu siang" kata Xiao Lung lalu coba membantu Souji mengenakan ikat pinggang nya.
Souji menyeringai. "Tak apa. Aku sudah terbiasa untuk mengurus diriku sendiri! Kau pergilah untuk membersihkan dirimu! Aku akan menunggumu di aula utama. Kita akan melakukan upacara minum teh sebagai lambang kalau kau sudah resmi masuk menjadi anggota keluarga kerajaan"
"Baik Tuan"
Souji keluar kamar meninggalkan Xiao Lung. Dan masuklah Bibi Chuo. Dia melihat Xiao Lung yang tampak pucat. Bibi Chuo khawatir sekali karena bagaimanapun Xiao Lung masih terlalu muda.
"Nona, bagaimana? Apakah ada yang sakit?" tanya Bibi Chuo.
"Tidak Bibi" jawab Xiao Lung.
"Ah syukurlah. Aku semalaman tak bisa tidur karena khawatir pada dirimu. Sekarang ikut dengan ku!"
Bibi Chuo membawa Xiao Lung ke sebuah ruangan yang ada tepat di sebelah kamar tidur Xiao Lung. Ruangan besar yang sangat mewah. Tidak kalah mewah dan besarnya dengan kamar tidur Xiao Lung.
Ruangan itu di isi dengan kursi-kursi dan cermin besar. Ada banyak lemari besar dan berbagai kotak kaca disana. Di tengah ruangan ada semacam kolam kecil bertabur bunga aneka warna.
"Nona Lung, berendam lah di kolam itu! Pulihkan dirimu! Aku tahu kemarin adalah hari yang paling melelahkan dalam hidupmu" kata Bibi Chuo.
"Tapi..." Xiao Lung ragu.
"Tak usah merasa malu. Tanggalkan pakaian mu dan berendam lah. Aku akan menyiapkan pakaian dan perhiasan untuk mu"
Xiao Lung melepaskan jubah nya, membuka pakaian dalamnya lalu cepat-cepat masuk kedalam kolam yang penuh bunga itu. Kolam air bunga yang hangat. Nyaman sekali rasanya. Xiao Lung bahkan mencium ada semacam aroma terapi yang menyegarkan pernafasan dan menenangkan perasaan nya.
Tanpa Xiao Lung sadari, masuklah seorang wanita dewasa yang berusia sekitar 40 tahun ke dalam ruangan itu. Wanita itu sangat cantik walau sudah tidak berusia muda lagi. Dandanan nya benar-benar mewah dan menandakan kalau dia berasal dari kalangan terhormat.
"Selamat pagi pengantin baru" sapa wanita itu mengagetkan Xiao Lung yang sedang berendam sambil memejamkan matanya.
"Selamat pagi..." balas Xiao Lung.
Wanita itu mendekati Xiao Lung dan memandangi nya lekat-lekat. "Bagaimana dengan malam pertama mu? Apakah mengesankan?" tanyanya.
"Aku..." Xiao Lung tak bisa menjawab.
"Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri. Aku Zhu Ying, istri dari Jendral Shan Bo"
"Oh, anda Yang Mulia Nyonya Jendral Shan Bo. Aku Xiao Lung"
"Aku sudah tahu. Aku khusus datang kesini untuk mendampingi mu menuju aula utama. Masih ada beberapa menit lagi untuk mu berendam. Bagaimana rasanya sekarang? Sudah tidak terlalu sakit lagi kan?"
"Sakit...?"
"Iya! Sakit di bagian kewanitaan mu itu! Sudah jauh berkurang kan?!"
"Ah... Iya..." Xiao Lung memerah. Bagaimana mungkin dia ceritakan pada Nyonya Zhu Ying kalau semalam Komandan Souji tidak menyentuh nya.
"Xiao Lung, aku tahu pengalaman semalam tadi sangat menyakitkan untuk mu. Tapi nanti lama kelamaan kau juga akan terbiasa untuk melakukan nya! Malah nanti kau yang akan meminta nya sendiri! Seperti halnya aku pada suami ku, Jendral Shan Bo!" Nyonya Zhu Ying berkata blak-blakan.
Wajah Xiao Lung makin memerah. Sementara Bibi Chuo menutup mulut menahan tawanya.
"Kau tak perlu malu, Xiao Lung! Kita ini sama-sama wanita! Air rendaman yang kau pakai berendam itu adalah air obat untuk memulihkan kebugaran dan mengencangkan kembali otot-otot kewanitaan mu seusai melayani Komandan Souji semalaman! Tapi ku sarankan kau jangan terlalu sering melakukannya! Terlalu sering dipakai, tubuh wanita akan cepat rusak! Seperti halnya aku! Kau tahu? Jendral Shan Bo tidak pernah berfikir untuk mencari wanita lain!" Zhu Ying kembali bertutur. Wanita itu benar-benar cerewet!
Xiao Lung hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.
Selanjutnya Xiao Lung di bawa menuju aula utama untuk menyuguhkan cawan teh kepada seluruh anggota keluarga kerajaan. Sebagai lambang kalau dia sudah resmi masuk sebagai anggota keluarga Kerajaan Ming.
Cawan pertama Xiao Lung suguhkan kepada Kaisar Ming Feng. Kaisar merupakan pria tua berusia sekitar 50 tahun. Wajahnya angker dan rambutnya tipis mengkilat. Seringai tipis muncul saat dia menerima cawan teh dari Xiao Lung.
Cawan kedua di suguhkan kepada permaisuri Xian Gu. Seorang wanita paruh baya yang tampak cantik, keibuan dan ramah. Cawan ketiga di suguhkan kepada Ming Shuan. Putri tunggal Kaisar Ming Feng yang baru berusia 15 tahun. Cantik dan kelihatan periang. Matanya berkilat saat dia menerima cawan teh dari Xiao Lung. Kilatan persahabatan. Mungkin Sang Putri senang karena mendapatkan Xiao Lung sebagai kakak perempuan untuk nya.
Cawan berikutnya di berikan kepada Jendral Shan Bo dan Nyonya Zhu Ying juga kedua anak mereka yang masih kecil yaitu Shan Fei dan Shan Li.
Cawan terakhir dia berikan kepada Souji yang adalah suaminya sendiri.
"Selamat datang di istana, Xiao Lung. Semoga kau kerasan dan bisa segera menyesuaikan diri dengan kehidupan di istana ini" kata Permaisuri Xian Gu.
"Selamat datang Kakak Lung" sapa Ming Shuan.
"Terima kasih Yang Mulia" kata Xiao Lung.
"Aku ingin kau bisa segera memberikan anak laki-laki untuk Komandan Souji!" kata Kaisar Ming Feng keras dan tegas.
Xiao Lung hanya bisa mengangguk-angguk patuh.
"Selanjutnya istri ku akan mengajarimu banyak hal di istana ini" kata Jendral Shan Bo.
"Tenang sayang ku, Xiao Lung akan ku didik untuk menjadi istri yang manis!" kata Nyonya Zhu Ying.
Jendral Shan Bo tersenyum dan menggenggam tangan istrinya. Ternyata walaupun terkenal dengan kekejaman nya, Jendral Shan Bo merupakan suami yang baik untuk istrinya. Diam-diam Xiao Lung merasa kagum.
Selanjutnya mereka pun makan bersama di ruang makan yang besar dan megah dengan di layani banyak pelayan. Selama di meja makan, Kaisar Ming Feng banyak membicarakan hal tentang kerajaan bersama Jendral Shan Bo dan Komandan Souji.
Sementara yang wanita dan anak-anak duduk diam mendengarkan sambil menyantap makanan. Begitulah suasana makan siang di Kerajaan Ming.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Alfiatun Khasanah
masih menyimak ikut alur cerita
2022-05-09
0
Febri Ana
lanjuutt
2022-05-06
0
Sinorita Momoshiki
semangat thor
2021-07-17
1