Our Feelings
Gadis itu duduk berselonjoran diatas tempat tidur sambil memainkan ponselnya. Sesekali gadis itu tersenyum tipis saat melihat foto-foto didalam ponsel miliknya. Bayangan dan kenangan masalalu saat masih kuliah terus bergulir diingatannya, seiring dengan bergulirnya gambar-gambar kenangan yang ia geser dengan jari jempolnya.
Tiba-tiba terlintas begitu saja diingatannya akan masa-masa indah saat kuliah dulu, apalagi saat bersama kedua sahabatnya.
Rasanya waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin ia merasakan bagaimana suka dukanya menjadi seorang pelajar di Universitas.
Kartia Kirana Amran biasa disapa Tia, memiliki dua sahabat yang begitu dekat melebihi keluarga sendiri. Andri dan Hani, dua orang yang ia temui saat petama kali melakukan pendaftaran saat masuk Universitas. Entah bagaimana hubungan mereka bisa begitu dekat, hingga mereka selalu bersama, Yah, dipikir lagi memang sewajarnya, sebab Tia Hani dan Andri adalah Mahasiswa satu Fakultas. Namun entah itu secara kebetulan atau memang sudah takdir, ketiganya merasa memiliki persamaan prinsip. Dan mungkin karena itu ketiganya menjadi sahabat hingga kini.
Tia kembali tersenyum, kali ini senyumnya lebih lebar daru yang tadi. Foto yang ia lihat di ponselnya saat ini mengingatkannya akan pertama kali saat bertemu Andri dan Hani saat pertama kali menginjakkan kakinya di Universitas Swasta terbesar dikota.
Falsh Back On
Saat itu Tia sedang kebingungan bagaimana caranya melakukan pendaftaran ulang. Sementara suasana kampus sangat begitu ramai, sebab sudah memasuki tahun ajaran baru.
Tia yang baru saja datang dari desa merasa kebingungan, sebab ia tak melihat satu sosokpun yang ia kenal. Hingga akhirnya ia menggerutu pada dirinya sendiri.
" Huft,, pepatah yang megatakan bahwa dunia tak selebar daun kelor itu memang benar, faktanya dunia ini begitu lebar hingga di kampus yang besar ini aku tak melihat siapapun yang aku kenal "
Tentu Tia menyadari, bagaimana bisa ia mendapati seseorang yang ia kenal, ia tahu bahwa didesa tempatnya dibesarkan akan mengunci gadis dirumah ketika lulus sekolah Menengah Atas. Di desanya gadis seumurannya akan dijodohkan, dan jarang gadis sesusianya akan diberi kebebasan untuk melanjutkan pendidikan.
Beruntung, sebab Tia berasal dari keluarga yang lumayan mampu didesa, sehingga keras kepala dan pembangkangan yang dilakukan Tia, mampu meluluhkan hati orang tuanya untuk tetap mengizinkannya melanjutkan pendidikan dikota besar.
Gadis itu masih termenung memandangi kerumunan Mahasiswa baru yang entah apa yang mereka bincangkan. Tia menatap disekelilingnya, ia mengendus kesal sebab semua orang membentuk kelompok dan hanya dirinya yang sendiri. Seperti makhluk kesepian saja. Begitu pikirnya.
" haaaahhh... seharusnya aku membujun Ningsih agar mau kuliah dan ikut denganku.. tapi memang dasar, dia itu gadis blo'on, punya cita-cita tapi tidak mau mewujdkannya " sekali lagi Tia menggerutu kesal, kesendiriannya saat ini membuatnya sangat bosan.
Namun dari arah yang berlawanan, seseorang ternyata sedang memperhatikannya. Pria itu sedang duduk bersama pria lain yang nampaknya para senior dikampus itu. Dari tadi perhatiannya teralihkan pada gadis yang menyendiri tanpa seoarang teman. Pria itu menyadari bahwa gadis itu pasti merasa bingung, dan nampak jelas bahwa gadis itu masih baru dikota ini.
Pria itu beranjak dari duduknya, dan berniat menghampiri gadis yang sedang dilanda kebingungan itu.
" Hai,, Kamu Maba yah?" Sapanya saat sudah berada disamping gadis yang sedang duduk termenung dibawah pohon. Tia menoleh saat mendengar ada seseorang yang menyapanya.
" Hai,, iya kak aku Maba " ucap Tia ramah.
" Boleh ikut duduk ?" pintanya. Dan Tia mengangguk senang.
" Kamu sendirian? teman kamu mana? " tanyanya
" Aku baru disini kak,, aku belum punya teman " jawab Tia jujur.
"Oh, pantas saja aku perhatikan dari tadi kamu hanya sendiri dan seperti orang kebingungan, rupanya kamu masih baru " ucap pria itu. Tia hanya terseyum sekenanya.
" Oh iya, kenalkan Aku Andri " ucap Pria itu yang dengan ramah mengulurkan tangannya. Tia langsung menyambar uluran tangan Andri dan juga menyebutkan namanya.
" kalau boleh tau, kamu kenapa, sepertinya ada masalah? " tanya Andri penasaran
" Mmm ini,, aku mau melakukan pendaftaran ulang tapi aku bingung, katanya kita harus kebank yah,, dan aku nggak tau kebank mana? aku takut nyasar soalnya kak " jawab Tia.
" Oh itu,, tidak usah keluar kampus kalau mau kebank dan melakukan pendaftaran ulang, sebab dikampus ini ada Bank kok " kata Andri
" Oh yah? "
" ia,, sini aku antar "
" Makasih Kak " dengan sigap Tia berdiri sebab mendapat tawaran yang sangat membantunya untuk menyelesaikan segala urusannya.
" jangan panggil Kak, aku juga Maba kok " ucap Andri. Mereka lalu beriringan menuju ke Bank yang letaknya berada didalam kampus.
Sesampainya disana, ternyata keadaan begitu sangat ramai. Dijam seperti ini rupanya masih banyak Maba yang mempunyai tujuan yang sama.
" Wah rame yah " kata Tia
" iya, tahun Mahasiswa baru lebih banyak dari yang kemarin " ucap Andri, Tia hanya ber oh sambil menyaksikan kerumunan orang-orang berdesakan saat menunggu antrian.
Mata Andri kembali tertuju pada gadis cantik yang nampak berada dalam kerumunan orang-orang yang ikut mengantri. Gadis itu nampak berbeda dan lebih menonjol, sebab gadis itu sangat cantik, dan banyak pasang mata pria yang memandanginya.
Andri merasa harus menolongnya untuk keluar dari kerumunan itu, sebab menurutnya bahaya jika gadis itu terus berada diantara kerumanan sementara banyak mata liar yang menatapnya penuh lapar.
Andri menyuruh Tia agar menunggunya sebentar, dan berpesan agar tidaj bergeser dari tempatnya sedikitpun sebelum ia kembali, dan Tia pun mengiayakannya.
Andri melangkahkan kakinya menuju kekeramaian itu. Langkah Andri semakin cepat saat melihat ada tangan liar yang mencoba menyentuh pinggang gadis yang tak luput dari pandangannya sejak awal.
Andri berhasil meraih tangan nakal itu, dan mencengkramnya dengan begitu kuat. Andri melihat Pria pemilik tangan itu, Andri manatapnya dengan tatapan tajam seakan ini menerkamnya. Bahkan jika ini bukan diarea kampus mungkin Andri sudah melayangkan beberapa pukulan untuk pria bodoh itu.
" Hei Bro hati -hati dengan tanganmu, jangan sampai karena tanganmu ini hidupmu akan berakhir mengenaskan " ucap Andri penuh ancaman. Pria itu ketakutan dan memilih untuk segera pergi.
Gadis itu menyadari ada keributan kecil yang sedang terjadi. Ia menatapa Andri yang kini berdiri tidak jauh dari dirinya.
" Sebaiknya kamu keluar dari kerumunan ini, terlalu bahaya jika kamu tetap disini " ucap Andri, gadis itu kebingungan.
" Hah? maksudnya?" tanya gadis itu
" Kamu tidak tau, bahwa ada seseorang hampir saja melecehkanmu tadi " ucapan Andri tentu saja berhasil membuat gadis itu nyaris berteriak. Namun karena sadar bahwa sekarang ia berada ditengah keramaian, akhirnya ia hanya menekan sedikit suaranya.
" Apa? bagaimana bisa?" tanya gadis itu
" Ditempat yang ramai seperti ini apa saja pasti bisa terjadi,, jadi sebaiknya kamu ikut aku saja " ajak Andri, namun gadis itu nampak berpikir. Bagaimana jika pria itu adalah orang yang sama ingin melecehkannya. Begitu pikirnya.
" Tenang, aku orang baik,, aku hanya mengajakmu agar menjauh dari sini,, dan menunggu disana " Andri menunjuk arah dimana ada Tia yang dari tadi diam ditempatnya. Gadis itu sedikit lebih legah, sebab ia tak akan sendirian. Dan dengan sigap gadis itu mengikuti langkah Andri.
" Hai " sapa Tia ramah pada gadis itu.
"Hai " balasnya
" Oh iya,, kenalkan aku Andri " Andri mengulurkan tangannya pada Gadis itu. dan dengan ramah gadis itu membalas uluran tangannya.
" Aku Hani " ucap gadis itu. Dan Tiapun malakukan hal yang sama. Setelah acara perkenalan mereka selesai, Andri menawarkan diri untuk membantu gadis-gadis yang baru ia kenal saat itu juga.
" Kalian mau melakukan pendaftaran ulang kan? " Kedua gadis cantik itu mengangguk semangat mendengar pertanyaan Andri.
" Sini berkas kalian,, biar aku yang stor, kalian tidak perlu ikut ditengah kerumunan itu " ucap Andri.
" emang bisa begitu?" tanya Hani
" bisa dong,, satpam di Bank itu temanku jadi gampang " ucap Andri
" Oh pantes,, rupanya kamu punya kenalan orang dalam " ucap Tia
" Yasudah sini berkas kalian, biar aku bantu " Dengan segera Hani dan Tia menyerahkan berkas ditangan mereka kepada Andri.
Begitulah, awal mula pertemuan mereka saat dikampus. Bagi Tia sendiri bertemu dengan pria sebaik Andri adalah suatu keberuntungan. Sebab pria yang memang dasarnya berhati baik itu selalu saja menawarkan diri untuk direpotkan olehnya bahkan sahabatnya Hani.
Flash Back Off
Tia kembali menatap fotonya dengan kedua sahabatnya di galeri ponselnya. foto-foto yang ia abadikan saat Hani menikah. Yah, kini salah satu dari mereka telah menikah. Hani lebih dulu mendahului Tia dan Andri melangkah kejenjang pernikahan. Dan lebih membahagiakan lagi pria yang dinikahi sahabatnya itu adalah Sepupu dari sahabatnya pula, yaitu Andri.
Tia ingat betul bagaimana perjuangan pria itu yang sekarang menjadi suami dari sahabatnya mendapatkan cinta Hani. Begitu susah dan rumit, mengingat bahwa sahabatnya itu dulu sangat membenci seuaminya karena profesi suaminya adalah seorang polisi.
Tia sekali lagi tersenyum memandangi foto -foto kenangan saat pernikahan sahabatnya itu.
" Hemm,, sampai sekarang aku masih belum percaya kalau Hani sudah menikah dengan Raja, bahkan saat ini Hani sedang mengandung anak Raja... jodoh memang tidak ada yang tahu " gumamnya.
Tia kembali menggulir foto-foto di diponselnya, meski sudah beberapa kali ia melihatnya, rasanya ia tak akan pernah bosan. Sebab kenangan yang ia lalui bersama Hani dan Andri, adalah hal yang sangat berharga disetiap jamnya.
" Kira-kira siapa yah jodohku?? " Entah kenapa ucapan itu terucap begitu saja dari bibir Tia. Dan disaat yang bersamaan, seseorang telah menghubunginya melalui handphone seluler yang ada ditangannya saat ini.
" ANDRI "
-
Bersambunggg....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Yuli Purwa
witing Trisno,,,, jalaran ga Ono sing liyo 😜🤣🤣🤣
2023-12-19
0
Sarhye Sarinem
nyesal baru liat kenapa tidak dari kemarin2 di tanya
2021-11-27
0
Ari
Nyesel knp baru mampir skrg,,ternyata eh ternyata alur ceritanya keren,,,tumbs up thorr
2021-04-10
0