Membeli Kado

Gadis itu tak henti-hentinya menatap jam yang melingkar indah dipergelangan tangannya. Dari wajahnya ia terlihat sangat jenuh, yah ia jenuh sebab ia sudah menunggu kurang lebih 30 menit kedatangan seseorang yang tadi pagi sempat mengajakknya berbelanja sore ini.

Sesekali gadis itu berdecak kesal sambil menghentakkan kakinyanke tanah.

" Ishhh,, Andri lama banget sih,, luntur deh bedak dan lipstik aku " Tia bergumam namun penuh dengan kekesalan.

Tak lama kemudian, mobil yang ia kenali sudah tiba didepan kostnya. Tanpa menunggu lama Tia langsung berlari menghampiri mobil yang ia yakini bahwa Andrilah pemilik mobil itu.

" Kamu kok lama sih? pegel aku tuh nungguin kamu " Tia mengomel setelah duduk disampimg kemudi dan memasng seat beltnya.

" Maaf tuan putri,, jalanan macet parah jadi agak lama " ucap Andri. Namun Tia tidak menanggapi ia masih memperlihatlan wajahnya yang penuh dengan kekesalan kepada sahabatnya itu. Melihat hal itu Andri tidak melajukan mobilnya dahulu, ia berbalik menghadap pada gadis yang sedang cemberut disampingnya.

" jangan ngambek dong Ti,, kan bukan salah aku kalau macet " ucap Andri dengan nada membujuk. Namun sekali lagi Tia tak bergeming.

Aduh,, kalau dia udah horor gini, bisa gawat nasib gue. Batin Andri

" Tia sayang,, maaf yah... okee lain kali aku akan datang tepat waktu,, kalau perlu aku sewa heli kopter deh buat jemput kamu " Dan ucapan Andri berhasil membuat Tia tertawa.

"ish,, apa sih,, nggak lucu ih " ucap Tia

" nggak lucu tapi ketawa "

" hem "

" Nggak ngambek lagi kan? kita jalan sekarang boleh?" Tia mengangguk semangat.

Diperjalanan mereka tak banyak bicara. Andri juga yang biasanya gencar menggoda sahabatnya itu, entah mengapa mendadak jadi bisu. Bukan apa-apa, ucapan sang Mami masih terngiang-ngiang dikepalanya.

" Ehem " Andri berdehem memecah keheningan diantara mereka.

" kamu sakit?" tanya Tia

" Nggak kok, tenggorokanku hanya sedikit gatal " mendengar jawaban Andri, Tia hanya ber Oh tidak ingin melanjutkannya lagi.

" Ti,, tau nggak tadi yang datang kekantor aku siapa?" tanya Andri

" nggak tau,, emang nya siapa?"

" tebak dulu "

" Emm Raja "

" Bukan "

" Tante Maya "

" Bukan "

" Office girl "

" Hem bukan "

" lalu siapa?"

" Lita "

" Apaaaa,,, Lita? " Tia seketika menjerit melengking saat mendengar nama Lita, meski ia sebenarnya tau bagaimana hubungan sahabatnya itu dengan wanita yang ia taksir beberapa tahun ini.

" Yah,, Lita tadi mampir kekantor aku " jawab Andri

" Terus?"

" Yah,, kita ngobrol, dan makan abis itu dia pulang "

" itu doang? "

" iya "

"Hem,,, sebenarnya hubungan kalian udah sampai mana sih? " tanya Tia

" Masih seperti yang dulu,, " Jawab Andri, yang menarika nafasnya dalam-dalam " Sebastian " sambungnya lagi.

"Sebastian? siapa lagi itu? " Tia menyerngit terheran

" Sebastian,, Sebatas Teman Tanpa Kepastian " jawab Andri,, dan sekali lagi sukses membuat Tia tertawa terbahak-bahak.

" Astaga Andri,, sebenarnya kamu itu PDKT atau apa? masa udah bertahun-tahun statusnya masih sama... Pergerakan kamu lelet kayak siput "ucap Tia dan itu membuat Andri berdecak kesal.

" heleh,, seneng kamu yah,, abis gimana yah,, aku juga bingung, Lita tuh sebenarnya ada rasa sama aku, tapi entah kenapa dia nggak mau kita hubungan yang lebih,, alasannya apa dia juga nggak ngasih tau " ucap Andri serius.

" Hemmm,, yaudah sih cari yang lain aja,, dari pada kamu digantungin gitu... mending sukanya sama yang pasti-pasti aja " Tia memberi saran.

" Susah Ti,, aku kalau udah suka sama orang yaudah itu aja,, kamu kan tau aku orangnya susah banget nyaman sama orang, apa lagi cewek. Sejauh ini teman dekat aku yg cewek kan cuma kamu sama Hani, ada Lita eh dianya gitu.. hufftt "

" Hemm,, aku cuma kasih saran sih,, soalnya nggak enak tau kalau digantungin gitu... aku sih kasian sama kamunya aja,, Ganteng-ganteng tajir eh Jomblo lumutan " Tia prihatin namun menyelipkan kata ejekan didalamnya.

" Yeeee kayak kamu nggak jomblo aja. " Mereka berdua hanya terkekeh.

Akhirnya dalam beberapa menit mereka sudah tiba dipusat perbelanjaan. Sesuai rencana mereka akan ke toko perlengkapan bayi untuk membeli hadiah untuk anak sahabat mereka.

" Andri, bagaimana kalau beli box bayi ?" Tia memberi saran sambil berdiri disamping berdiri yang terlihat begitu lucu dimatanya.

" Kamu pikir Raja tidak akan memberikan keranjang itu untuk anaknya? ".ucap Andri

" iya juga sih,, habis apa dong, susah juga nyariin hadiah buat bayi yang org tuanya Sultan " ucap Tia, gadis itu bingung harus memberikan apa untuk keponakan barunya. Bagaimana tidak, pasti Hani dan Raja sudah memberikan semuanya untuk anak pertama mereka. Begitu pikirnya.

" Aku akan membelikan mainan robot kontrol ini pada ponakanku " ucap Andri, ditangannya terdapat robot kontrol berukuran besar, dan tentu dengan harga yang besar pula. Dan tentu Tia dibuat tertawa lagi olehnya.

" hei,, kenapa tertawa,, apa ada yang lucu? " tanya Andri

" Andri,, kamu pikir apa?? anak Hani itu baru lahir sebulan yang lalu,, kamu pikir dia udah bisa main robot-robot,, yang ada ayahnya yang bakalan main itu " jawab Tia.

" iya juga yah " Andri bergumam, kemudian meletakkan kembali mainan robot ditempat semula.

" Permisi Pak Bu, ada yang bisa sata bantu?" seorang pelayan toko datang mengahmpiri mereka.

" Begini mbak,, kado yang pas untuk anak yang baru lahir apa yah?" tanya Andri

" Oh,, biasanya, yang datang kesini akan membelikan sepaket baju cantik sesuai jenis kelamin, atau sepaket perawatan bayi " jawab pelayan itu, namun Andri kurang menyukainya, ia ingin hal yang lebih besar.

" Ada yang lain nggak mbak ?tanya Andri

" oh ada,, kalau mau Bapak, bisa memberikan stroller cantik ini sebagai kado " jawab pelayan toko itu. Andri sepertinya tertarik dengan stroller bayi yang di tunjukkan oleh pelayan tadi. Dan dengan segera Andri menyuruh pelayan itu untuk membawanya ke meja kasir.

" Tia,, aku udah beli nih,, kamu masih ada yang mau di beli ? " tanya Andri, yang menghampiri Tia yang sibuk memilah-milah pakaian bayi yang lucu-lucu

" Udah kok,, aku juga udah pilih kado " ucap Tia, Mereka berdua kemudia berjalan menuju kekasir untuk membayar tagihan mereka.

Dan saat Tia ingin membayar tagihannya, ia sedikit terkejut sebab tagihannya ternyata sudah dibayar oleh Andri.

" Maaf Bu,, semuanya tadi sudah dibayar sama Suaminya " ucap Kasir itu, dan hampir saja membuat Tia tertawa lagi,, rasanya hari ini terlalu banyak yang menggelitik hatinya.

Apa? Suami? emangnya aku sama Andri kayak Suami Istri...

" Oh,, yaudah makasih yah Mbak " ucap Tia kemudian berlalu menyusul Andri.

".Kenapa kamu bayarin punya aku?" tanya Tia, kini mereka sudah berada didalam mobil.

" Yah sekalian,," jawab Andri

".Ih,, kamu kebiasaan, aku kan bisa bayar sendiri "

" iya tau,, tapi emang biasanya gitu kan,, kalau kamu jalan sama aku, cuma aku yang boleh keluarin duit " ucap Andri.

"iya,, tapi ini beda Ndri,, kesannya aku nggak kasi apa-apa ke keponakan aku " ucap Tia, ia terlihat memasang wajah kesalnya.

" Udah nggak apa-apa Tia,, bukannya kamu selalu bilang, kalau uang aku uang kamu juga " ucap Andri, dan memang selama Andri menjabat sebagai Direktur diperusahaannya, Tia selalu mengatakan kalau semua milik Andri adalah miliknya juga.

" Hemm,, iya yah,, aku lupa hehehe,, udah kayak istri kamu aja akunya " ucap Tia asal.

" Kalau gitu kamu jadi istri aku aja gimana?" ucap Andri, seketika Tia berbalik dan entah mengapa detak jantungnya kembali tak berdegub. Dan dengan segera Tia kembali menetralkan detak jantungnya. Entah mengapa saat ia dihadapkan pada situasi seperti itu perasaannya selalu saja tak karuan, padahal dulunya tak begitu.

" ehem,, Andri kalau kamu menjadikanku istri, lalu bagaimana dengan Lita? " ucap Tia

"Oh,, jadi kalau tidak ada Lita kamu mau?" tanya Andri sedikit menggoda

" Dih,, dasar konyol,, nggak lah,, kamu itu bukan tipeku " ucap Tia

" Oh yah,, padahal aku ganteng, tajir, kamu nggak bakalan menyesal jadi Nyonya Andriawan Handoko " ucap Andri.

" Idih,, sejak kapan kamu jadi narsis dan GR gitu? " Tia terheran, pasalnya Sahabatnya itu sejauh yang ia ketahui bahwa dia tak pernah bangga akan dirinya sendiri.

" Hem,, sejak Mami selalu maksa buat nikah " jawab Andri

"hah Tante Maya paksa kamu nikah?" dan Andri mengangguk.

" Sebenarnya dia nggak maksa sih,, cuma dia udah jenuh liat aku jomblo terus,, apa lagi sekarang Raja udah punya anak, mungkin karena itu Mami juga mau liat aku nikah " Andri curhat.

" Yaudah nikah aja sih,, apa susahnya.. aku rasa kamu mggak akan sulit dapat calon " ucap Tia,, ada sedikit kegetiran yang ia rasankan saat mengatakan hal itu.

" Masalahnya aku nggak mau dijodohkan, aku mau nikah sama pilihan aku sendiri " ucap Andri

" Dan kamu udah punya pilihan? "

" hufffttt ntahlah,, awalnya aku berharap sama Lita,, tapi dengan sikapnya yang seperti itu, aku jadi nggak yakin " ucap Andri.

" Berarti nggak ada pilihan lain lagi dong,, yang sabar yah Ndri " Tia mengusap pundak Andri, berharap memberinya sedikit kekuatan pada sahabatnya itu.

" Tau nggak Ti. bahkan Mami suruh aku nikah sama kamu aja loh " Andri tak ingin larut dalam perasaannya sehingga ia kembali menggoda sahabatnya itu.

" Dih,, ogah. ide tante Maya tuh konyol " ucap Tia, namun tak bisa dipungkiri bahwa hatinya berkata lain.

" konyol apanya,, bagus dong,, kamu sendiri aku juga sendiri, nggak ada yang salah sama ucapan Mami menurut aku " ucap Andri, demi apapun ia ingin sekali tertawa melihat wajah Tia yang sudah memerah.

" engggg,,, udah ah,, nggak usah dibahas,, puyeng pala aku tuh " ucap Tia, ia berusaha menghindar dari topik pembicaraan antara dirinya dan Andri. yang entah mulai kapan ia menjadi canggung.

Sementara Andri masih berusaha menahan senyumannya.

Entah mengapa akhir-akhir ini aku lebih senang menggodamu. Melihatmu salah tingkah begitu, membuatku semakin gemas saja. Batin Andri, seakan mempunyai hobi baru. Mungkin ia akan lebih gencar menggoda sahabatnya ketika bersama.

-

Bersambunggg.....

Upnya lama yah... Maaf yah.... Sebenarnya kendalanya karena aku nggak ada referensi sama sekali tentang novel ini... aku nulis benar-benari 10000% halu. Berbeda dengan dua novelku sebelumnya, semua punya referensi dari pengalaman pribadi, jadi gampang nulisnya...

But,, aku harap meski nopel ini benar-benar real halu dari Othor, aku harap tidak mengurangi rasa dalam membaca.

Terimakasih untuk sabar menanti.. jangan lupa tinggalkan jejak yah jika selesai membaca. Biar aku semangat ngehalunya....

Terpopuler

Comments

Esthining Putri Utami

Esthining Putri Utami

ohh jd gemess baca nya.. si Andri n Tia yg pd ga sadar sbnr nya pd pny rasa yg sama

2021-03-23

0

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-07

0

Mamak_A

Mamak_A

seru!

2020-12-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!