Keibuan

Dering telfon kembali berbunyi, entah ini yang keberapa kali, Namun gadis itu tetap saja mengabaikannya. Bukan apa-apa ia mengabaikan panggilan yang selalu memaksa untuk dijawab itu, namun ada perasaan yang tak nyaman dalam hatinya entah karena apa, gadis itu sendiripun tak tahu.

Sementara seberang sana, seorang pria nampak frustasi sebab sedari tadi ia kesal dikarenakan telfon yang ia tujukan pada seseorang selalu terabaikan dari semalam hingga pagi ini.

Akhirnya, pria itu memilih untuk mengirim sebuah pesan, meski ia tahu akan dibalas atau tidak.

Tia sayang,, Bidadariku... kamu yakin mau pergi sendiri ke rumah Hani menghadiri acara Aqiqah anaknya? nggak mau aku jemput sekalian? - Andri

Andri menekan tombol send dan dengan segerap pesan itu terkirim pada nomor yang dituju.

satu menit, dua menit, tiga menit, sampai satu jam berlalu ternyata hasilnya sama. Tidak ada balasan dari nomor tersebut.

Akhirnya pria itu kesal sendiri dan merebahkan tubuhnya setelah membanting hpnya diatas tempat tidur.

" Arrggggghhhhhh... " Andri mengerang frustasi. ia mengacak-acak rambutnya dan membuang nafasnya dengan kasar.

" Tuh anak kenapa sih,, nggak biasanya dia kayak gitu,, apa aku ada salah yah? " Gumamnya. Andri kembali memutar memori kehari kemarin dimana saat ia bersama dengan Tia, ia memaksa pikirannya untuk kembali ke puluhan jam yang lalu untuk mengetahui tindakan atau perkataan apa yang ia lakukan kemarin sehingga membuat sahabat wanitanya bersikap aneh seperti sekarang ini.

Dan dengan bersusah payah Andri mengingat kejadian kemarin hasilnya nihil. Ia merasa bahwa kemarin semua baik-baik saja.

Disisi lain, Tia yang sedang berbaring diatas ranjang empuknya memandang Ponsel ditangannya yang terus berkedap-kedip. Ia baru saja membaca dari pesan dari sahabat prianya itu.

Ada rasa kesal yang terlihat jelas di wajah manisnya.

Tia kemudian memainkan jarinya ke atas tombol-tombol pada layar ponsel. Yah, gadis itu berniat membalas pesan dari Andri yang sejak sejam lebih ia abaikan.

Nggak usah dijemput,, aku bisa pergi sendiri kok naik motor,, kan aku udah bilang semalam! - Tia

Pesan itu terkirim, namun belum beberapa detik berlalu, balasan dari pesannya sudah masuk.

Kenapa nggak bareng aja sih,, kan biasanya kamu perginya sama aku? - Andri

Nggak perlu, lagian aku ada urusan,, makanya aku milih pergi sendiri aja,, biar dari tempat Hani, aku bisa langsung menyelesaikan urusanku - Tia

urusan apa? kan aku bisa antar...- Andri

Tia tak lagi membalas pesan dari Andri, ia tak tahu lagi harus memberi alasan apa, sebab memang sebuah urusan yang ia katakan kepada Andri hanyalah sebuah alasan.

" Hufftt,,, bukannya aku nggak mau pergi sama kamu, tapi masa ia sih aku pergi sama kamu, di saat kamu ajak Lita,, aku jadi obat serangga dong.. " ucap Tia lirih.

Dan yah,, itu alasan terbesar Tia memilih untuk berangkat sendiri kerumah sahabatnya Hani. Meski awalnya ia berencana akan pergi bersama dengan Andri, namu setelah tadi malam ia urungkan.

Pasalnya, semalam sebelum ia tidur, Andri sempat menelfonnya dan berbincang-bincang sebelum tidur. Namun ada hal yang membuat Tia merasa tak nyaman. Dimana saat Andri mengatakan bahwa ia akan mengajak Lita bersamanya untuk menghadiri acara syukuran kelahiran anak pertama sahabatnya nanti, dan ternyata gadis yang bernama Lita itu bersedia menemaninya. Dan seketika itu pula Tia merasakan hal yang tak nyaman pada hatinya.

"Mmmmm,, Ndri,, sepertinya aku nggak bisa pergi sama kamu deh besok, aku akan berangkat sendiri naik motor,, soalnya aku ada urusan mendadak... " Ucapan Tia yang ternyata dari semalam sudah memberi alasan palsu.

-

Tia bergegas kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sudah hampir siang, dan ia tak mau terlambat ke acara sykuran sahabatnya. Bahkan ia memilih untuk berangkat lebih awal, bagaimana tidak, tentu ia tahu bagaimana sifat Andri yang terkesan memaksa, meski ia selalu berkata tidak, namun Andri akan datang secara tiba-tiba tanpa ia sadari. Dan sebelum itu terjadi Tia akan bergerak seribu kali lebih cepat dari biasanya.

Untung saja Tia melakukan gerakan lebih cepat dari biasanya. Sebab ternyata 10 menit setelah ia menancap pedal gasnya menuju ketempat Hani, Andri sahabat prianya dan juga Lita tentunya datang secara tiba-tiba kekostnya dengan menggunakan mobil.

Setelah penjaga kost memberitahukan pada Andri bahwa Tia sudah berangkat 10 menit yang lalu, Andri akhirnya pasrah. Meski sesaat ia begitu kesal dan sangat jelas terdengar decakan dari mulutnya.

" Kenapa And? " tanya Lita

" nggak apa-apa... kita jalan yuk " jawab Andri

" Loh,, Tia gimana? "

" Udah berangkat duluan katanya "

" Ohh "

10 menit yang lalu,, berarti Tia belum jauh dari sini,,, ishh tuh anak kenapa sih... tumben mendadak horor.

Andri bergumam dalam hati.

Dikediaman Raja dan Hani.

Nampak rumah mereka telah dikunjungi banyak tamu, terutama dari keluarga besar Raja dan Hani, tak lupa pula teman-teman Raja sesama polisi dan rekan Hani dari mantan kampusnya yaitu para dosen-dosen.

Terlihat seorang gadis baru saja memarkirkan motornya. Dan setelah itu ia berjalan dengan langkah cepat sambil membawa kado di genggamannya. Rasanya ia begitu bahagia ingin sekali bertemu dengan sahabatnya terutama ponakannya yang baru sebulan lalu terlahir kedunia.

" Asslamualaikum.. " ucap Tia saat memasuki rumah.

" Waalaikumsalam " jawab serempak beberapa orang yang nampak di dalam rumah itu termasuk Lisa Mama Hani.

" Eh Tia,, kok baru datang.. masuk sayang " Lisa menghampiri Tia dan menggandeng tangan gadis itu untuk masuk.

" Eh,, Tia,, kamu sendirian?" tanya Elsa yang rupanya tak sengaja duduk disamping Tia

"iya Tante saya sendiri " jawab Tia

" Loh,, kok sendiri,, Andri mana,, bukannya kemarin dia bilang mau pergi kesini sama kamu " Maya Mami dari Andri yang entah dari mana ikut menimpali.

" engg,, itu tante,, Andri nyusul soalnya dia mau jemput temannya katanya " jawab Tia asal

" hah,, teman?? Cewek? " tanya Maya penasaran

" Sepertinya sih cewek tante " jawab Tia

" Siapa yah,, setau Tante teman cewek Andri cuma kamu,, nggak biasanya dia jemput teman cewek lain,, apa jangan-jangan itu - "

" Eh,, Tante Hani mana?" Seketika Tia memotong ucapan Maya, sebelum Mami dari sahabatnya itu banyak bertanya sebaiknya Tia menghindar dulu.

" Ada kok dikamar, lagi nidurin anaknya. " jawab Elsa

" Raja ada disana juga?" tanya Tia lagi

" Nggak,, Raja di luar lagi bicara sama rekan kerjanya " Jawah Lisa

" Oh,, yaudah Tia masuk kekamar Hani dulu yah Tante " pamit Tia, dan dengan cepat gadis itu berlalu menuju kamar sahabatnya.

Didalam kamar, Tia melihat sahabatnya sedang asik menyanyikan lagu tidur untuk bayi laki-laki yang tengah berada dipelukannya.

" Ehemm " Tia berdehem,, sehingga membuat ibu muda itu menghentikan nyanyiannya.

" Tia,,, kamu kok datangnya telat sih " ucap Hani

" Maaf,, aku ada urusan tadi. " jawab Tia asal, gadis itu menatap bayi mungil yang sangat tampan berada dengan nyaman di pelukan ibunya.

" Ih,, ganteng banget sih kamu nak.." Tia menoel-noel pipi bulat si bayi, sehingga membuat bayi itu menggeliat.

" jangan ditidurin dong ponakan aku Han,, kan aku baru datang nih " sambungnya lagi.

" Tadi diluar dia rewel Ti, jadi aku pikir dia ngantuk. " ucap Hani

" bangun dong sayang,, Anty cantik datang nih " Tia kembali menoel pipi si bayi.

" sini aku gendong Han. " pinta Tia

"Emang kamu bisa?" tanya Hani ragu

" Yah bisalah... sini aku gendong " dengan sigap Tia mengambil alih sang bayi dari tangan ibunya. Dan benar Tia mampu menggendong bayi dengan benar.

" Nah kan bisa " ucap Tia bangga sambil mengayunkan tangannya secara perlahan.

" iya loh, kamu bisa Ti,, udah pantes kamu jadi ibu " ucap Hani.

" Eh,, kamu kesini sama siapa? Andri mana?" tanya Hani. ia baru menyadari bahwa ternyata Tia sedari tadi hanya datang sendirian.

" Andri,, emmm paling bentar lagi datang kok " jawab Tia yang tak mengalihkan pandangannya dari bayi tampan di pelukannya.

" emang kamu kesini sendirian? "

" he'em,, aku naik motor "

" Lah tumben,, biasanya selalu barengan sama Andri kayak kancing sama baju "

" Dih,, emang aku sedekat itu yah sama Andri,, perasaan biasa aja deh "

" hahahaha,,, kamu nggak sadar atau emang kamu yang cuek,, kalian berdua tuh kayak Smartphone sama kuota, kalau salah satunya nggak ada bakalan nggak ada arti sama sekali " ucap Hani

"heleh,, nggak jelas kamu Han " Tia tak ingin menanggapi lebih jauh lagi.

Sementara diluar sana, ada sepasang muda-mudi yang baru tiba. Pria yang sudah sangat dikenal namun siapa gadis yang bersama dengan pria itu? Rasanya tidak ada satupun yang mengenalinya.

" Andri,, kamu baru datang sayang " ucap Lisa yang tidak sengaja berpapasan dengan Andri di pintu masuk.

" Iya tante,, Hani dan Tia dimana? " tanya Andri, matanya sedari tadi berputar mencari keberadaan seseorang

" Ada dikamar,, Mami kamu juga ada diruang tengah.. Ayo kalian masuklah " Lisa mempersilahkan.

Saat Andri dan Lita sudah duduk disebuah sofa. Tiba-tiba wanita paruh baya datang menghampirinya.

" Kok kamu baru datang sih nak,, kata Tia kamu jemput teman kamu,, ini teman kamu?" tanya Maya yang sibuk memperhatikan Lita dari ujung kaki hingga ujung kepala. Maya bukanlah seorang ibu yang memandang status, namu ia lebih teliti terhadap cara berpakaian wanita, sebab Maya terkesan lebih menyukai gadis-gadis yang pakaiannya tertutup kurang lebih seperti Tia. Dan beruntung Lita saat ini mengenakan pakaian sopan.

" Kenalin Mi,, ini teman aku Lita " ucap Andri,, Lita kemudia berdiri menyambut uluran tangan Maya dan saling berkenalan.

" Heemm,, jadi dia adalah - "

" cuma teman aku kok Mi " Andri langsung memotong ucapan Maya.

" huftt,, dari dulu hanya teman,, kapan kamu memperkenalkan Mami sama pac -"

" Mami,,, sebaiknya Mami panggilkan Hani dan Tia kesini,, masa ia ada tamu mereka dikamar " sekali lagi Andri memotong ucapan Maya.

" Lihat dia Lita,, dia selalu saja menghindar jika ditanya hal seperti itu.. " ucap Maya kesal

" Sabar Tante,, mungkin Andri belum siap " ucap Lita sopan

" dari dulu belum siap,, Tante jadi lelah mendengarnya " setelah itu Maya berlalu, dan pergi kekamar Hani untuk memberitahukan bahwa Andri telah datang.

" Aku bukannya nggak siap Lita,, sebenarnya aku udah siap,, hanya saja tidak ada seorangpun yang mau menerima kesiapanku " ucap Andri lirih, dari bahasanya ia jelas telah menyindir secara halus perasaan Lita yang sampai sekarang menggantungkan hubungan mereka. Lita tertunduk bibirnya keluh, entah apa yang harus ia jawab mengenai hal itu.

Tak lama kemudian, Hani datang bersama Tia dengan bayi dalam gendongannya. Andri menatap kedua sahabat wanitanya dengan tersenyum haru. Namun ada yang lebih menyejukkan hatinya, yaitu saat melihat sahabatnya yang belum menikah itu sangat mahir menggendong seorang bayi.

Senyum haru berubah menjadi hangat, ketika bayang-bayang Tia yang merangkul seorang bayi semakin mendekat. Ada rasa senang yang menjalar dihatinya, entah itu perasaan senang karena apa. Andripun tak mengerti. Namun satu yang ia pahami bahwa Tia yang ia kenal seperti anak-anak, konyol dan manja, seketika berubah menjadi sosok wanita keibuan ketika menggendong seorang bayi.

" Cantik dan sangat pantas " gumamnya.

-

Bersambunggg......

Maafkan aku yah.. udah menggantungkan novel ini terlalu lama,, bukan niat aku seperti itu... Namun apalah dayaku disaat keadaanku tidak memungkinkan untuk menulis. Dan aku juga tak ingin memaksakan menulis jika keadaan tubuhku sedang down.... Namun aku janji, saat aku pulih seutuhnya, aku akan menulis serajin mungkin...

Terimakasih untuk kamu yang sudah setia... 🙏🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Yuli Purwa

Yuli Purwa

cepetan halalin bang Andri 😜😁😁

2023-12-20

0

L🌿

L🌿

Mampir bawa boom like, komen, 5 rate dan fav💛
Semangat Thor 💪 Saling Dukung 🤗

Ditunggu feedbacknya
"Istri Pilihan Papa"
"Cinta Dan Musuh"

2021-01-21

0

An

An

nungguin bucin...

2020-12-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!