Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Bab 1 . Keguguran

Keadaan panik serta suara riuh ambulance menghiasi keadaan rumah aliza saat ini . Suami aliza berlarian mengikuti petugas ambulance saat tubuh aliza di angkat ke dalam mobil . Ariya suami aliza ikut masuk kedalam mobil sambil memegang erat tangan istrinya.

"Aliza , aku tau kamu kuat.bertahanlah ku mohon!... "ucap ariya mengecup tangan aliza yang tidak sadarkan diri.

****************

Dokter keluar dari ruangan UGD , dengan reflek Arya berdiri menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan aliza dok?. "tanya arya dengan wajah yang begitu khawatir dengan keadaan istri dan calon bayinya.

"Kami tidak bisa menyelamatkan kedua nyawa sekaligus , bapak harus memilih untuk menyelamatkan ibuk aliza atau menyelamatkan anak bapak. "

deg...

Arya seketika terdiam dengan ucapan dokter tersebut .

"Bapak harus memutuskannya segera , karna ibuk aliza harus segera di tangani . "

Dengan suara bergetar , arya membuat keputusan berat dalam hidupnya. "Selamatkan istri saya dok. " ucap arya memegang tangan dokter tersebut di ikuti butiran bening yang jatuh dari matanya.

"Baiklah bapak bisa menandatangani surat persetujuannya terlebih dahulu. Kami akan mempersiapkan ruang operasi segera untuk ibuk aliza. "ucap Dokter tersebut yang langsung di turuti oleh Arya .

Arya menandatangani surat persetujuan operasi aliza , tidak mudah untuk arya mengikhlaskan kepergian anaknya yang selama ini di damba -dambakannya bersama aliza . Mereka begitu menantikan kehadiran anak ini sejak lama, bahkan mereka berdua juga sudah mempersiapkan kamar serta perlengkapan bayi yang sudah ditata rapi di dalam kamar.

"Terimakasih sus. "ucap arya memberikan kembali surat persetujuan operasi tersebut.

Derttttttr....Dreetttt

Ponsel arya bergetar saat arya selesai dengan persyaratan operasi aliza . Arya segera merogoh ponselnya dari dalam kantongnya untuk melihat siapa yang menghubunginya selarut ini.

Kinara is call...

Arya segera mengangkat telfon begitu tau jika yang menghubungi adalah adiknya.

"Halo nara ,kenapa nelfon mas malam -malam seperti ini? " tanya Arya menyembunyikan kesedihannya.

"Umi mas ... " ucap nara dengan suara yang gemetar sekaligus panik.

"umi kenapa?. "tanya arya yang ikut panik begitu mendengar suara nara .

"Umi jatuh dari kamar mandi mas . " Ucap nara dengan tangisannya.

Arya begitu panik mendengar kabar yang ia dengar dari adiknya , Arya bingung karna keadaan aliza yang juga membutuhkannya.

"Umi masih di kamar mandi mas , Nara ngga tau harus minta tolong sama siapa . Mas kesini sekarang ya , umi kesakitan mas!. "Desak nara masih dengan isak tangisnya menenangkan uminya yang kesakitan.

Arya melihat perkiraan berapa jam operasi aliza , karna masih dua jama lagi Arya pun langsung berlari pergi meninggalkan rumah sakit untuk melihat keadaan uminya .

"Maafkan aku aliza , aku akan segera kembali begitu melihat keadaan umi . Aku akan berada tepat di depanmu begitu kamu sadar nanti. "batin Arya langsung melajukan mobilnya dengan cepat.

****************

Nuansa serba putih serta bau obat -obatan yang menyengat menyuguhi pemandangan serta indra penciuman aliza ketika ia baru saja siuman. Aliza melihat sekeliling ruangan , tidak ada satupun orang yang berada di sisinya.

"Mas Arya ...! "panggil Aliza mencari keberadaan suaminya.

"Mas!... "ucapnya lagi berusaha untuk bangkit namun perutnya terasa begitu sakit , hingga aliza menyadari jika ada yang berbeda dengan kandungannya.

Aliza meraba bagian perutnya yang terasa berbeda .Bibir aliza bergetar, air matanya mulai berjatuhan ,kejadian sebelum ia sampai di rumah sakit pun terlintas di benak aliza .

"Ngga !.. " ucap aliza menggelengkan kepalanya .

"Ngga mungkin !.. " ucapnya lagi sambil terisak.

"Mas!... MAAASSSS! "Pekik aliza yang tidak bisa berpikir jernih . Aliza ingin suaminya menyangkal semua yang ada di pikirannya saat ini.

"MAAASSS!... " Pekik aliza lagi yang membuat para perawat yang berjaga langsung berlari ke kamar aliza .

"ibuk tenang dulu ya buk , saya akan panggilkan dokter untuk memeriksa keadaan ibuk!. " ucap perawat itu kepada aliza .

perawat itu segera keluar dari ruangan aliza untuk memangil dokter. Begitu sampai di ruangan aliza dokter itupun langsung memeriksa keadaan aliza .

"Apa ibuk aliza merakan gejala lain selain nyeri di bagian perut?. "tanya dokter tersebut menatap aliza.

"Anak saya gimana dok?. " Tanya aliza masih berlinang air mata.

Sontak dokter itu langsung terdiam mendengar pertanyaan aliza .

"Buk aliza bisa tanyakan langsung pada suami ibuk nantinya !. "ucap dokter itu menolak untuk menjawab pertanyaan aliza.

"Apa anak saya meninggal?. " tanya aliza dengan bibir yang bergetar mengutarakan isi pikirannya.

"Suami ibuk akan menjelaskannya nanti , lebih baik sekarang ibuk istirahat untuk pemulihan pasca operasi!. "ucap dokter itu lagi.

Aliza mencengkram kuat jas dokter tersebut. " ANAK SAYA DI MANA DOK?!. "teriak aliza .

"Maaf buk ,tapi ibuk yang tenang dulu !. " Pinta dokter tersebut menahan cengkraman tangan aliza.

"Anak saya mana dok!.. Hiks... Hiks... "ucap aliza terisak.

"Bawa anak saya kesini !... " ucap aliza lagi menghentakkan jas dokter itu .

Dokter itupun langsung mengode perawat untuk menyuntikkan obat penenang untuk aliza . Karna kondisi aliza seperti ini akan berdampak buruk kepada kondisinya.

"Ibuk aliza yang tenang ya , "ucap perawat itu menyuntikkan obat penenang pada aliza .

"Anak saya dok!... " ucap aliza yang sudah setengah sadar. Perlahan-lahan cengkraman tangan aliza terlepas dari jas dokter itu sebelum akirnya aliza tak sadarkan diri.

.

.

.

Bersambung...

EPILOG

Sinar matahari mulai redup , dedaunan layu berjatuhan di terpa angin ,dan burung -burung yang bergerombol mulai kembali ke sarangnya. Namun aliza masih duduk diam menikmati suasana sore yang tenang di taman belakang kampus tak lupa dengan sebatang rokok di tangannya untuk menenangkan pikirannya yang kacau. Sesekali angin mengibaskan dress mini di atas lutut dengan bagian punggung yang terbuka yang di kenakan aliza.

Kecantikan aliza menarik perhatian para pria yang berada di sana.Kemulusan kulit aliza yang seputih salju , dengan bibir kecil ,dan mata coklat yang begitu indah di tambah lagi hidung mancung bak boneka hidup membuat aliza tidak terganggu dengan para pandangan lelaki yang melihatnya begitu lekat . Aliza seolah memaklumkan semua itu karna aliza menyadari jika dirinya memang sesempurna itu untuk di pandang .

Seorang pria menghampiri aliza , pria itu berdiri di hadapan aliza yang tengah duduk menikmati senja yang indah.

Seolah tau maksud pria itu aliza pun langsung mengusirnya . "gue ngga punya nomor hape yang bisa di kasih sama lo, jadi mending lo minggir dari hadapan gue sekarang !. " ucap aliza menikmati hisapan rokoknya tanpa melihat pria itu.

Pria itu membuka jaket yang ia kenakan lalu memberikannya pada aliza , "Saya juga ngga punya nomor hape yang bisa saya kasih sama kamu tapi saya punya ini yang bisa menyelamatkan mata saya dan orang -orang yang ada di sini dari zina mata karna pakaian kamu!. " ucap pria itu yang membuat aliza sontak langsung menatapnya. Mata teduh dan wajah yang seolah -olah memancarkan sinar yang menenangkan hati membuat aura positif begitu melekat di diri pria yang ada di hadapannya saat ini. Aliza sempat terdiam karna terpana dengan ketampanan pria itu , namun ia segera sadar demi harga dirinya.

Aliza menolak jaket yang di berikan pria itu , "Bukan salah gue karna yang punya mata itu lo. Gue ngga nyuruh lo atau orang -orang di sini buat liat gue. " ucap aliza menaikkan satu alisnya .

"Lo bisa tutup mata abis itu jalan, gampangkan?. "sambungnya lagi.

Pria itu membuka lipatan jaketnya lalu menjatuhkannya di wajah aliza , hingga wajahnya tertutupi .

"Bagaimana jika kamu yang menutup mata seperti yang kamu bilang!. " ucap pria itu lalu pergi meninggalkan aliza yang masih tertutup jaket.

Aliza dengan kesalnya mengibaskan jaket pria itu dari wajahnya . umpatan di lontarkan aliza begitu jaket pria itu terlepas dari wajahnya.

"Dasar cowok gila!. "teriak aliza mencari keberadaan pria tersebut yang sudah tak terlihat lagi.

Aliza menatap jaket pria itu yang ia buang ke atas rerumputan taman . Ada secarik kertas yang keluar dari kantong jaket tersebut.

Aliza tersenyum sinis melihat kertas tersebut , "Dia sengaja lakuin itu buat narik perhatian gue. " ucap aliza mengambil kertas tersebut lalu membacanya.

"Rokok itu ngga baik buat kesehatan , sesuatu yang ngga baik itu haram dalam islam!. "

Isi surat pria tersebut yang langsung membuat aliza berteriak keras ,"GUE KRISTEN!. " teriak aliza membuat kertas tersebut lalu pergi dari taman tersebut dengan perasaan yang begitu kesal.

Terpopuler

Comments

Endang Supriati

Endang Supriati

uminya sama kinara tdk punya tetangga, krn judes galak,pelit,jutek,jahat ,sombong,angkuh.jd tetangga engga ada suka,tetangga semuanya najis tralala.
tinggal bawa ke rumah sakitt apa tinggal dihutan!!!!!!!!! tetangganya anjing,babi,tikus.

2024-09-18

1

Astrid valleria.s.

Astrid valleria.s.

mampir thor 😘 semangat up

2024-06-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!