HAPPY READING Guyss!
Arya keluar dari mobilnya dan menghampiri aliza dengan Raffi di dalam cafe .
Aliza kaget melihat kedatangan Arya secara tiba -tiba .
Arya menggenggam tangan aliza "Ayo za, kita pulang sekarang!. "ucap Arya menatap Raffi dengan tatapan tidak senang.
Melihat tatapan arya pada raffi membuat aliza langsung mengiyakan ajakan Arya . " Raf gue balik dulu ya!. "ucap aliza memaksakan senyumnya .
Raffi mengangguk , " Oke ,See you next time za !. "jawab raffi membalas senyuman aliza sambil melihat aliza yang pergi bersama arya keluar dari kafe.
****************
"Jelaskan sama mas , kenapa kamu pergi tanpa seizin mas?. "Kemarahan arya membara mengingat aliza pergi tanpa izin dengan pria yang bukan mahramnya .
Arya tidak suka melihat aliza dekat dengan Raffi walaupun arya tau jika Raffi adalah sahabat aliza sejak lama. Bukan maksud arya ingin memutuskan persahabatan antara Raffi dan aliza namun Arya tau jika Raffi memiliki perasaan lebih kepada aliza . Lelaki mana yang rela melihat wanita yang sangat ia cintai dekat dengan pria yang jelas -jelas menyimpan rasa kepada istrinya . Terlebih Raffi muncul di saat rumah tangganya dengan aliza sedang tidak baik - baik saja . Arya takut kehadiran Raffi menambah kerusakan rumah tangganya dengan aliza.
"Aku cuma pergi sebentar mas itupun ngga jauh dari rumah kita , dan yang terpenting aku di sana ngga berdua. "jelas aliza .
"Lagian gimana aku mau izin sama kamu sedangkan kamu ngga ada di sisi aku kalau aku telfon pun kamu pasti ngga akan angkat, karna yang terpenting untuk kamu kan cuma umi"
"Apa ada kepikiran sama kamu buat telfon aku setelah kita bertengkar kemarin ?buat nanya keadaan aku gimana?ngga adakan ?."
"Jadi gimana caranya aku buat menghubungi kamu dalam keadaan seperti itu sedangkan kamu udah ngga peduli sama aku mas. "
Hati Arya menolak dengan semua penjelasan aliza kepadanya . Bukan kata - kata pembelaan seperti ini yang ingin di dengar oleh arya . Arya ingin aliza mengakui kesalahannya dan meminta maaf .
"Apapun itu keluar tanpa izin suami itu dosa aliza !. "tegas arya.
Aliza mengerutkan keningnya ,Padahal ini hanya masalah kecil yang seharusnya tidak perlu untuk di perdebatkan . Harusnya arya membahas soal pertengkaran mereka kemarin dan mendiskusikan permasalahan yang membuat pernikahan mereka berada di ujung tanduk. Seharusnya arya menyelesaikan permasalahan besar rumah tangganya bukannya memojokkan aliza dengan kesalahan kecil yang ia lakukan.
"Lantas gimana dengan kamu mas? Apa keluar dari rumah ini tanpa pamit dan ngga kasih kabar sama sekali ke aku itu ngga dosa?. "
"Kamu memojokkan aku dengan kesalahan kecil yang aku buat berdalih dengan kata -kata dosa yang kamu sendiri juga melakukan itu mas , Bahkan lebih dari aku. "
"ALIZA!. "Bentak arya yang membuat aliza terdiam tak berkutik . Aliza tidak menyangka jika arya akan tega membentaknya seperti ini. Hatinya seakan jatuh berantakan , air mata yang ia tahan sejak tadi mengalir dari pipinya begitu menatap arya yang tidak menyadari kesalahannya.
"Kenapa kamu selalu membantah kata - kata aku , aku ini suami kamu yang seharusnya kamu turuti . Sudah seharusnya ku menegur kesalahan kamu baik kesalahan besar ataupun kecil sekalipun . "
"Kenapa kamu terus - terusan membalikkan kata - kata aku ?.Aku kepala rumah tangga , aku imam kamu za ! . Dosa kamu dosa aku juga za , karna kamu istri aku . " Arya tidak bisa mengontrol emosinya sendiri.
"Mulai sekarang kamu ngga perlu nanggung dosa aku lagi mas , KITA CERAI!. "Tegas aliza berlari kedalam kamar .
Brak!...
Pintu kamar di banting keras oleh aliza dan terdengar berapa kali patikan kunci sebelum arya menghentikannya.
Arya memegang dadanya , ia merasakan sesak yang luar biasa . Tangannya gemetar , rasa takut dan gelisah kembali menyerangnya bahkan emosinya pun tidak mampu ia kendalikan.
Arya segera pergi karna arya tidak ingin kondisinya di lihat oleh aliza .
...****************...
Arya duduk di sebuah sofa dengan laki -laki berjas putih di hadapannya . Didinding ruangan itu banyak sekali lukisan serta kata -kata motivasi untuk bertahan hidup.
"Jadi apa yang membawa bapak ke sini?. "tanya dokter itu.
" Saya merasa kehilangan kebahagiaan . Kehidupan saya terasa begitu menyesakkan , saya pikir itu terjadi karna rasa kehilangan saya terhadap ayah saya baru saja meninggal tapi lama kelamaan sesak itu semakin membuat saya tersiksa . Saya merasa tidak bisa bernafas lega ataupun melakukan yang ingin saya putuskan. Saya selalu berada di tengah -tengah umi dan istri saya . Umi yang selalu membutuhkan bantuan saya dan istri yang selalu meminta saya untuk mengerti . Saya merasa seperti boneka yang di perebutkan ,setiap hari saya terus merasa sesak menjalankan kehidupan saya . Hari demi hari saya lalui melakukan yang terbaik untuk istri dan umi saya namun semua itu tetap terasa kurang sekuat apapun saya mengusahakannya saya terus kembali ke titik awal yang hanya memunculkan perdebatan dengan istri saya. "
"Awalnya saya ragu untuk datang ke sini karna saya pikir hanya orang gila yang akan menemui psikiater.Tapi saya tidak tau lagi harus bagaimana , saya benar - benar merasa putus asa . Jiwa dan raga saya di kuras habis -habisan . Rumah tangga saya hancur karna emosi yang tidak bisa saya kontrol, saya rasa saya benar -benar gila dok . Saya sudah gila ?!. "ucap arya memegang kepalanya .
" Bapak tidak gila namun dari gejala yang bapak ceritakan dapat di simpulkan jika bapak terkena depresi . Itu di sebabkan karna bapak terlalu keras dengan diri bapak , bapak terlalu memaksakan sesuatu di luar kemampuan bapak . Paksaan yang bapak ciptakan itu sendiri yang membuat bapak merasa tertekan di tambah lagi usaha usaha yang bapak lakukan tidak sesuai dengan ekspektasi bapak. Rasa kecewa atas pencapain ini lah yang membuat bapak merasa putus asa yang berujung pada penyalahan diri sendiri.Rasa bersalah ini yang terus menerus mengisi kepala bapak menambah tekanan tekanan baru di dalam diri yang membuat bapak semakin terpojok sehingga emosi yang di hasilkan pun tidak bisa terkendali.Bapak sulit mengendalikan diri bapak sendiri sehingga tanpa bapak sadari ketika bapak mengeluarkan emosi itu bapak menjadi meledak - ledak yang memuat bapak menyalahkan orang lain . Entah itu kepada istri bapak atau pada keluarga bapak yang lain."
Arya memegang kepalanya ia mengacak - acak rambutnya, ucapan dokter itu sangat related dengan apa yang ia lakukan pada aliza . Tanpa ia sadari ia sudah menjadikan aliza sebagai tempat pelampiasan kemarahannya . Arya menjadikan aliza kambing hitam atas tekanan -tekanan yang ia buat sendiri.
"Saya harus bagaimana dok , saya sudah melakukan segala cara untuk memperbaiki keadaan ini tapi semua yang saya lakukan justru memperburuk semuanya . "
"Yang harus bapak lakukan adalah menghapus semua tekanan yang bapak buat . Bapak harus bisa berani menolak sesuatu yang tidak bisa bapak lakukan . Bapak harus bisa menyayangi diri bapak sendiri, jangan terlalu kejam dengan diri sendiri. Dan tentunya untuk mencapai itu semua orang bapak perlu dukungan orang terdekat seperti istri bapak . Mau Bagaimanapun bapak harus bisa terbuka dengan istri bapak , komunikasi adalah cara terpenting dalam mengungkapkan perasaaan satu sama lain. "
"Bapak harus jujur dan bicara apa yang bapak rasakan kepada istri bapak , Karna ini adalah suatu bagian penting dalam proses penyembuhan bapak. "
"Saya hanya bisa mengarahkan , keputusan tetap di tangan bapak !. "
"Obat -obatan tidak akan bisa menyembuhkan jika tidak ada dorongan dari bapak sendiri untuk berubah . Perkuat iman dan perbanyak ibadah karna rasa putus asa tidak akan muncul jika iman tidak lemah !. "
Arya merenungkan perkataan psikiater itu dalam -dalam . Ia Mengakui jika selama ini ia memang menjauh dari sang pencipta karna selalu mengusahakan kebahagian dunia .
.
.
.
Bersambung
EPILOG
2 bulan kemudian ..
Arya dan aliza semakin dekat karna aliza yang selalu datang ke mesjid untuk mendengarkan Tausiah yang di sampaikan arya . Semakin hari aliza semakin merasakan ketertarikan kepada arya , rasa sukanya pada arya bertambah besar setelah aliza mengetahui semua kebaikan arya . Bukan hanya wajahnya yang tampan namun akhlak dan prilakunya juga tidak kalah dengan wajahnya . Aliza merasa menemukan orang yang tepat untuk membimbingnya ke jalan yang benar. Aliza merasa jika arya adalah petunjuk jalan yang di kirim oleh tuhan untuk memperbaiki kehidupannya yang suram. Setiap hari aliza selalu bertanya kepada arya entah itu soal agama atau sekadar basa basi agar ia bisa mendengarkan suara arya . Aliza tidak berhenti menggangu arya karna ia sudah tidak tahan dengan perasaannya sendiri.
"Arya !. "panggil aliza kembali menemui aliza di depan pintu mesjid . Berbeda dengan candaan dan pertanyaan aneh seperti sebelumnya kali ini raut wajah aliza justru lebih serius dari sebelumnya .
Ada yang mau gue omongin sama lo dan ini penting!. " tegas aliza menyuruh arya untuk mengikutinya.
Aliza membawa arya di sudut mesjid yang sepi dimana hanya ada mereka berdua di sana.
Arya mengambil jarak aman antara dirinya dengan aliza , jujur saja suasana hening dan sepi seperti ini membuat arya cemas . "Apa yang ingin kamu bicarakan?. " tanya arya memalingkan wajahnya ke lain arah agar tatapannya tidak beradu dengan mata aliza.
"Gua mau mualaf . "
Arya langsung melihat ke arah aliza namun dengan sekejap ia kembali memalingkan wajahnya . "Kamu serius dengan ucapan kamu ?.Agama bukan suatu hal yang bisa kamu permainkan terlebih jika ada alasan lain yang mendasari ke mualafan kamu . "
"Seperti alasan gue suka sama lo apa itu ngga boleh di jadikan sebagai alasan ?. " tanya aliza yang di angguki oleh arya .
"Jangan jadikan perasaan kamu sebagai tindakan untuk kamu meninggalkan agama kamu dan berpaling pada ajaran saya . Jika kamu ingin mualaf pastikan itu murni dari hati kamu sendiri dan keinginan kamu sendiri bukan karna siapa -siapa, karna yang menjalankan itu semua adalah kamu . Mualaf kamu tidak akan di akui oleh allah jika ada tujuan lain selain untuk menyembah kepadanya. "jelas arya .
"Gue udah putusin itu semua dan gue udah mikirin ini mateng - mateng . Gue ingin mualaf murni karna gue ingin menekuni agama islam lebih dalam karna di sini gue ngerasa hati gue nyaman , gue ngerasa tenang , gue merasa di akui . Jadi apa boleh gue untuk mualaf?. " tanya aliza .
"Islam tidak pernah melarang umatnya untuk melangkah ke jalan yang lebih baik , begitupun dengan saya . Saya tidak melarang kamu untuk masuk ke agama saya , saya akan sangat senang jika itu benar - benar keputusan kamu."
"Terlepas dari itu gue juga mau jujur sama lo kalau gue ingin lo menjadi pembimbing gue . "
"maksud kamu ,kamu ingin saya menjadi suami kamu? " tanya arya mengartikan ucapan aliza.
"Ha?. "ucap aliza yang kemudian tersenyum dengan pertanyaan arya .
Ada tebakan lagi nih guys , PINANG PINANG APA YANG ROMANTIS HAYOO ?! .
Jangan lupa komen buat yang tau jawabannya yaaa!
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments