NovelToon NovelToon

Air Mata Pernikahan

Bab 1 . Keguguran

Keadaan panik serta suara riuh ambulance menghiasi keadaan rumah aliza saat ini . Suami aliza berlarian mengikuti petugas ambulance saat tubuh aliza di angkat ke dalam mobil . Ariya suami aliza ikut masuk kedalam mobil sambil memegang erat tangan istrinya.

"Aliza , aku tau kamu kuat.bertahanlah ku mohon!... "ucap ariya mengecup tangan aliza yang tidak sadarkan diri.

****************

Dokter keluar dari ruangan UGD , dengan reflek Arya berdiri menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan aliza dok?. "tanya arya dengan wajah yang begitu khawatir dengan keadaan istri dan calon bayinya.

"Kami tidak bisa menyelamatkan kedua nyawa sekaligus , bapak harus memilih untuk menyelamatkan ibuk aliza atau menyelamatkan anak bapak. "

deg...

Arya seketika terdiam dengan ucapan dokter tersebut .

"Bapak harus memutuskannya segera , karna ibuk aliza harus segera di tangani . "

Dengan suara bergetar , arya membuat keputusan berat dalam hidupnya. "Selamatkan istri saya dok. " ucap arya memegang tangan dokter tersebut di ikuti butiran bening yang jatuh dari matanya.

"Baiklah bapak bisa menandatangani surat persetujuannya terlebih dahulu. Kami akan mempersiapkan ruang operasi segera untuk ibuk aliza. "ucap Dokter tersebut yang langsung di turuti oleh Arya .

Arya menandatangani surat persetujuan operasi aliza , tidak mudah untuk arya mengikhlaskan kepergian anaknya yang selama ini di damba -dambakannya bersama aliza . Mereka begitu menantikan kehadiran anak ini sejak lama, bahkan mereka berdua juga sudah mempersiapkan kamar serta perlengkapan bayi yang sudah ditata rapi di dalam kamar.

"Terimakasih sus. "ucap arya memberikan kembali surat persetujuan operasi tersebut.

Derttttttr....Dreetttt

Ponsel arya bergetar saat arya selesai dengan persyaratan operasi aliza . Arya segera merogoh ponselnya dari dalam kantongnya untuk melihat siapa yang menghubunginya selarut ini.

Kinara is call...

Arya segera mengangkat telfon begitu tau jika yang menghubungi adalah adiknya.

"Halo nara ,kenapa nelfon mas malam -malam seperti ini? " tanya Arya menyembunyikan kesedihannya.

"Umi mas ... " ucap nara dengan suara yang gemetar sekaligus panik.

"umi kenapa?. "tanya arya yang ikut panik begitu mendengar suara nara .

"Umi jatuh dari kamar mandi mas . " Ucap nara dengan tangisannya.

Arya begitu panik mendengar kabar yang ia dengar dari adiknya , Arya bingung karna keadaan aliza yang juga membutuhkannya.

"Umi masih di kamar mandi mas , Nara ngga tau harus minta tolong sama siapa . Mas kesini sekarang ya , umi kesakitan mas!. "Desak nara masih dengan isak tangisnya menenangkan uminya yang kesakitan.

Arya melihat perkiraan berapa jam operasi aliza , karna masih dua jama lagi Arya pun langsung berlari pergi meninggalkan rumah sakit untuk melihat keadaan uminya .

"Maafkan aku aliza , aku akan segera kembali begitu melihat keadaan umi . Aku akan berada tepat di depanmu begitu kamu sadar nanti. "batin Arya langsung melajukan mobilnya dengan cepat.

****************

Nuansa serba putih serta bau obat -obatan yang menyengat menyuguhi pemandangan serta indra penciuman aliza ketika ia baru saja siuman. Aliza melihat sekeliling ruangan , tidak ada satupun orang yang berada di sisinya.

"Mas Arya ...! "panggil Aliza mencari keberadaan suaminya.

"Mas!... "ucapnya lagi berusaha untuk bangkit namun perutnya terasa begitu sakit , hingga aliza menyadari jika ada yang berbeda dengan kandungannya.

Aliza meraba bagian perutnya yang terasa berbeda .Bibir aliza bergetar, air matanya mulai berjatuhan ,kejadian sebelum ia sampai di rumah sakit pun terlintas di benak aliza .

"Ngga !.. " ucap aliza menggelengkan kepalanya .

"Ngga mungkin !.. " ucapnya lagi sambil terisak.

"Mas!... MAAASSSS! "Pekik aliza yang tidak bisa berpikir jernih . Aliza ingin suaminya menyangkal semua yang ada di pikirannya saat ini.

"MAAASSS!... " Pekik aliza lagi yang membuat para perawat yang berjaga langsung berlari ke kamar aliza .

"ibuk tenang dulu ya buk , saya akan panggilkan dokter untuk memeriksa keadaan ibuk!. " ucap perawat itu kepada aliza .

perawat itu segera keluar dari ruangan aliza untuk memangil dokter. Begitu sampai di ruangan aliza dokter itupun langsung memeriksa keadaan aliza .

"Apa ibuk aliza merakan gejala lain selain nyeri di bagian perut?. "tanya dokter tersebut menatap aliza.

"Anak saya gimana dok?. " Tanya aliza masih berlinang air mata.

Sontak dokter itu langsung terdiam mendengar pertanyaan aliza .

"Buk aliza bisa tanyakan langsung pada suami ibuk nantinya !. "ucap dokter itu menolak untuk menjawab pertanyaan aliza.

"Apa anak saya meninggal?. " tanya aliza dengan bibir yang bergetar mengutarakan isi pikirannya.

"Suami ibuk akan menjelaskannya nanti , lebih baik sekarang ibuk istirahat untuk pemulihan pasca operasi!. "ucap dokter itu lagi.

Aliza mencengkram kuat jas dokter tersebut. " ANAK SAYA DI MANA DOK?!. "teriak aliza .

"Maaf buk ,tapi ibuk yang tenang dulu !. " Pinta dokter tersebut menahan cengkraman tangan aliza.

"Anak saya mana dok!.. Hiks... Hiks... "ucap aliza terisak.

"Bawa anak saya kesini !... " ucap aliza lagi menghentakkan jas dokter itu .

Dokter itupun langsung mengode perawat untuk menyuntikkan obat penenang untuk aliza . Karna kondisi aliza seperti ini akan berdampak buruk kepada kondisinya.

"Ibuk aliza yang tenang ya , "ucap perawat itu menyuntikkan obat penenang pada aliza .

"Anak saya dok!... " ucap aliza yang sudah setengah sadar. Perlahan-lahan cengkraman tangan aliza terlepas dari jas dokter itu sebelum akirnya aliza tak sadarkan diri.

.

.

.

Bersambung...

EPILOG

Sinar matahari mulai redup , dedaunan layu berjatuhan di terpa angin ,dan burung -burung yang bergerombol mulai kembali ke sarangnya. Namun aliza masih duduk diam menikmati suasana sore yang tenang di taman belakang kampus tak lupa dengan sebatang rokok di tangannya untuk menenangkan pikirannya yang kacau. Sesekali angin mengibaskan dress mini di atas lutut dengan bagian punggung yang terbuka yang di kenakan aliza.

Kecantikan aliza menarik perhatian para pria yang berada di sana.Kemulusan kulit aliza yang seputih salju , dengan bibir kecil ,dan mata coklat yang begitu indah di tambah lagi hidung mancung bak boneka hidup membuat aliza tidak terganggu dengan para pandangan lelaki yang melihatnya begitu lekat . Aliza seolah memaklumkan semua itu karna aliza menyadari jika dirinya memang sesempurna itu untuk di pandang .

Seorang pria menghampiri aliza , pria itu berdiri di hadapan aliza yang tengah duduk menikmati senja yang indah.

Seolah tau maksud pria itu aliza pun langsung mengusirnya . "gue ngga punya nomor hape yang bisa di kasih sama lo, jadi mending lo minggir dari hadapan gue sekarang !. " ucap aliza menikmati hisapan rokoknya tanpa melihat pria itu.

Pria itu membuka jaket yang ia kenakan lalu memberikannya pada aliza , "Saya juga ngga punya nomor hape yang bisa saya kasih sama kamu tapi saya punya ini yang bisa menyelamatkan mata saya dan orang -orang yang ada di sini dari zina mata karna pakaian kamu!. " ucap pria itu yang membuat aliza sontak langsung menatapnya. Mata teduh dan wajah yang seolah -olah memancarkan sinar yang menenangkan hati membuat aura positif begitu melekat di diri pria yang ada di hadapannya saat ini. Aliza sempat terdiam karna terpana dengan ketampanan pria itu , namun ia segera sadar demi harga dirinya.

Aliza menolak jaket yang di berikan pria itu , "Bukan salah gue karna yang punya mata itu lo. Gue ngga nyuruh lo atau orang -orang di sini buat liat gue. " ucap aliza menaikkan satu alisnya .

"Lo bisa tutup mata abis itu jalan, gampangkan?. "sambungnya lagi.

Pria itu membuka lipatan jaketnya lalu menjatuhkannya di wajah aliza , hingga wajahnya tertutupi .

"Bagaimana jika kamu yang menutup mata seperti yang kamu bilang!. " ucap pria itu lalu pergi meninggalkan aliza yang masih tertutup jaket.

Aliza dengan kesalnya mengibaskan jaket pria itu dari wajahnya . umpatan di lontarkan aliza begitu jaket pria itu terlepas dari wajahnya.

"Dasar cowok gila!. "teriak aliza mencari keberadaan pria tersebut yang sudah tak terlihat lagi.

Aliza menatap jaket pria itu yang ia buang ke atas rerumputan taman . Ada secarik kertas yang keluar dari kantong jaket tersebut.

Aliza tersenyum sinis melihat kertas tersebut , "Dia sengaja lakuin itu buat narik perhatian gue. " ucap aliza mengambil kertas tersebut lalu membacanya.

"Rokok itu ngga baik buat kesehatan , sesuatu yang ngga baik itu haram dalam islam!. "

Isi surat pria tersebut yang langsung membuat aliza berteriak keras ,"GUE KRISTEN!. " teriak aliza membuat kertas tersebut lalu pergi dari taman tersebut dengan perasaan yang begitu kesal.

Bab 2.Benci

Sudah seminggu setelah pemulihan pasca operasi aliza selama itu pula aliza menahan semua kekesalan di hatinya kepada arya . Aliza Tidak menanyakan keberadaan anaknya pada arya begitupun dengan arya yang tidak membahas apapun soal anaknya. Arya bolak balik dari kamar uminya dan kamar aliza karna uminya mengalami retak tulang kaki akibat terjatuh dari kamar mandi. Aliza tidak mengacuhkan arya sedikitpun , Aliza banyak diam dan tak menghiraukan perhatian arya .

Hari ini adalah hari kepulangan aliza , Arya mengemas semua pakaian dan barang -barang aliza kedalam tas .

"Alhamdulilah akhirnya kamu bisa pulang sekarang sayang. " ucap arya tersenyum tulus kepada aliza .

Aliza hanya menatap arya sekilas lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. Melihat arya yang tersenyum kepadanya membuatnya begitu sakit hati . Bagaimana bisa arya bisa berpura -pura tersenyum seperti itu di hadapannya saat aliza tau jika anaknya sudah meninggal. Dan parahnya lagi arya tidak ada di sisinya di saat paling terpuruk seperti itu.

Aliza kembali mengalihkan pandangannya pada arya , aliza menatap lekat ke arah arya yang masih belum menjelaskan apapun kepadanya.

"Anak kita meninggalkan mas?. "ucap aliza dengan suara bergetar menahan air matanya.

Sontak arya langsung melihat ke arah aliza , " Kamu kenapa bilang kayak gitu sayang?. "ucap arya mencoba menenangkan aliza.

"Udah lah mas aku udah tau semuanya , ngga perlu di tutupin lagi!. " ucap aliza berlinang air mata.

Arya menutup resleting tas aliza , "Kita bahas ini di rumah ya sayang !. " ucap arya menyentuh bahu aliza namun langsung di tepis oleh aliza .

"Aku butuh penjelasan kamu sekarang !. Udah seminggu aku coba diem berharap kamu bisa jelasin ini semua tapi nyatanya kamu malah pura -pura kayak gini . Kurang sabar apa lagi aku mas?. "ucap aliza menepis air matanya .

"Sayang aku minta maaf sama kamu tapi aku akan jelaskan semuanya sama kamu. Sekarang kamu pulang dulu ya , didepan pitu akan sopir yang bakal bawain tas kamu dan anterin kamu pulang . Aku harus ke ruangan umi buat ngurus kepulangannya , kamu bisa ngertiin aku kan? "jelas arya yang menambah luka hati aliza.

Aliza tidak menjawab , aliza memalingkan wajahnya sambil menahan tangisan yang akan tumpah.

Arya menggenggam tangan aliza , " Aku tau kamu butuh aku di samping kamu sekarang tapi umi juga butuh aku sayang . "

"Aku janji akan jelasin semuanya sama kamu di rumah nanti!. "ucap arya kemudian melepaskan genggaman tangan aliza dan keluar dari ruangannya.

Air mata aliza sekita tumpah membasahi pipinya , walaupun ia sangat marah tapi aliza begitu berharap jika arya tidak akan meninggalkannya lagi . Aliza berharap arya akan mendahulukannya di bandingkan uminya.

"Kalau kamu sama umi terus aku sama siapa mas?... Hiks..hiks hiks... "ucap aliza terisak isak.

****************

Sepanjang perjalanan arya begitu tidak tenang memikirkan aliza yang ia tinggalkan begitu saja di rumah sakit . Jauh dari lubuk hatinya arya tidak ingin melakukan ini namun jika di lihat dari kondisi kesehatan keduanya umi arya jauh lebih membutuhkannya di bandingkan aliza yang jika di lihat jauh lebih sehat di bandingkan uminya.

"Mas nanti nyampe rumah mas temenin umi dulu ya! Nara ada tugas kelompok sama temen nara. " ucap gadis remaja itu sambil tersenyum ke arah arya.

''Tugas kelompoknya ngga bisa di kerjain besok aja dek , kan kamu tau kak aliza juga butuhin mas sekarang . ''

Wajah kinara seketika berubah menjadi cemberut mendengar penuturan arya.

"Ngga bisa mas , Mas kan tau seminggu ini nara nemenin umi di rumah sakit. "

"Ngga papa ,umi bisa sendirian di rumah. "potong umi arya menyela perdebatan kedua anaknya.

Arya menghela nafas ,melihat kondisi uminya yang masih menggunakan kursi roda .

"Arya ngga mau terjadi sesuatu yang buruk lagi sama umi!.

"Lalu istri kamu gimana? "

Arya terdiam beberapa saat.

"Aliza akan baik -baik aja , arya tau dia wanita yang kuat. "ucapnya meskipun hatinya menolak atas ucapannya.

****************

Meskipun aliza sangat marah dengan arya namun ia tetap menunggu arya , seperti janji yang di katakan arya . Namun sudah lewat tengah malam arya belum juga muncul. Aliza mencoba menenangkan pikiran dan hatinya yang tidak tenang , aliza marah namun aliza juga cemas jika terjadi sesuatu dengan arya . Aliza sudah beberapa kali menelfon arya namun tidak satupun panggilan aliza di jawab oleh arya .

Di tengah pikirannya yang kacau aliza teringat dengan Kinara , aliza langsung menelfonnya untuk memastikan keberadaan arya.

Tak berapa lama panggilan aliza di jawab oleh kinara.

"Halo kak. "

"Halo nara , kakak mau tanya mas aryanya masih di sana atau udah pulang?."

"Mas arya..., kayaknya udah tidur deh kak , emang mas arya ngga bilang sama kakak kalo dia ngga pulang? "

Aliza terdiam , butiran bening lagi -lagi kembali jatuh dari pelupuk matanya. Lagi -lagi Arya dengan mudahnya mengingkari janji yang sudah ia buat.

Aliza langsung mematikan telfon tanpa menjawab pertanyaan nara. Aliza tidak mampu menahan tangisnya sampai bibirnya pun rasanya tidak mampu ia gerakkan karna begitu kecewa.

.

.

.

Bersambung.

EPILOG

Aliza memandang jaket laki -laki yang menceramahinya di taman belakang kampus beberapa hari yang lalu. Entah kenapa laki -laki itu membuat aliza penasaran . sorot matanya yang teduh membuat aliza sulit untuk melupakannya. Aliza berulang kali bolak balik taman kampus hanya untuk bertemu dengan pria itu namun orang yang ingin ia temui tidak kunjung ia temukan. Tidak sampai di sana aliza bahkan dengan sengaja berkeliling kampus dari gedung ke gedung lainnya hanya untuk mencari pria yang bahkan tidak ia ketahui siapa nama bahkan jurusan kuliah yang dia tempuh .

Pasrah dengan semua usahanya , aliza pun menghentikan pencariannya . Sampai di mana ia mendengar suara yang tidak asing dari sebuah mesjid yang berada di dalam area kampusnya. Aliza menghampiri sumber suara , aliza masuk kedalam mesjid yang di dalamnya begitu banyak mahasiswa sedang menikmati ceramah yang di sampai oleh seorang pria yang ternyata adalah orang yang selama ini aliza cari -cari . Aliza terpana melihat betapa indahnya ciptaan tuhan yang berada di atas mimbar sambil menyampaikan kebaikan pada semua orang . Hati aliza begitu tenang saat pria itu melantunkan ayat suci al-quran .Suaranya yang merdu dan berirama yang indah membuat mata aliza tak lepas darinya . Lagi-lagi dalam hatinya aliza memuji betapa sempurnanya pria yang ada di depannya , yang mampu meluluhkan hatinya hanya dengan suara yang lembut . Untuk pertama kalinya Aliza merasakan jatuh cinta yang begitu indah tidak hanya dengan orangnya namun juga dengan agamanya .

Bab 3. Mari bercerai

Tok..

Tok..

Tok..

Arya mengetuk pintu rumah pagi -pagi sekali saat ia tersadar telah tertidur di rumah uminya dan melupakan janjinya pada aliza.

Aliza membuka pintu rumah dengan balutan mukena putih yang masih ia gunakan. Mata aliza yang sembab membuat Arya sontak langsung memeluknya.

"Mas minta maaf sayang, mas ngga maksud buat ingkarin janji mas ke kamu. "

Aliza tidak membalas pelukan arya.

"Mari bercerai mas!. " ucap aliza datar.

Arya tersentak mendengar penuturan aliza , arya melepaskan pelukannya lalu menatap aliza. "Tolong bilang ke mas kalau apa yang kamu bilang barusan itu salah!. " ucap arya dengan bibir bergetar.

Aliza menatap mata arya dengan wajah datar , lalu mengulangi ucapannya . "Aku mau kita pisah mas!. "

Arya menghela nafas dalam untuk menenangkan dirinya .

"Mas tau mas salah sayang , tapi ngga sepantasnya kamu mengatakan hal yang paling di benci allah seperti ini!. "

"Perceraian ngga akan ada jika salah satu dari kita ngga bermasalah mas. "

"Kamu terlalu membesar -besarkan masalah ini,"

Aliza menghela nafas panjang lalu menepis air matanya sebelum kembali menatap arya.

"Kesalahan kamu bukan ini aja mas !.Kamu sadar anak kita meninggal itu semua gara -gara kamu , kamu selalu pedulian umi dari pada aku bahkan di antara hidup dan mati aku kamu lebih pentingin umi di banding jagain aku. "

"Umi juga butuh aku za , kamu harusnya lebih ngertiin aku , abi udah ngga ada za . Satu -satunya tempat bergantung umi cuma aku . "

Aliza tertawa sinis , "Terus aku harus bergantung sama siapa mas, kalau bukan sama suami aku ?."

"Aku pedulin kamu sayang , ngga sedikitpun niat aku buat ninggalin kamu ,buat kamu sendiri , aku selalu prioritasin kamu ."

"Kamu lebih memprioritaskan umi di bandingkan aku mas. "ucap aliza menekankan ucapannya.

"Aku memprioritaskan kalian berdua !. "ucap arya ikut menekankan ucapannya.

"Aku ngga bisa memilih kamu atau umi karna di dalam islam anak laki -laki sampai kapanpun akan tetap milik ibunya ,dan surgaku ada di telapak kaki ibu. "

Aliza menatap arya dengan tatapan kecewa."Tapi kunci masuk surga ada pada ridho istri ,harusnya kamu ngga ngelewatin itu mas."

"Kalau sejaka awal kamu nikahin aku dengan prinsip anak laki -laki selamanya akan menjadi milik ibunya apa gunanya kamu punya istri? . Apa gunanya kamu punya istri tapi kamu masih di setir sama keluarga kamu? . Kamu salah dalam memahami itu mas. "

"Istri adalah amanah yang yang wajib untuk kamu jaga , kamu dahulukan , kamu muliakan kamu bahagiakan seperti janji yang jamu ucapkan di saat ijab kabul . "

"Jika kamu paham dengan agama kamu ngga akan menjadikan ini sebagai pembenaran terhadap semua kesalahan kamu . "Tegas aliza melepaskan semua yang selama ini telah ia tahan.

"Aku tau itu , tapi dengan kamu bicara lantang dan mendiamkan aku kamu sudah durhaka kepada suami kamu . Harusnya jika sejak awal kamu ngga suka kamu bilang sama aku , kita diskusi , kita cari jalan keluar . Bukan malah merakit bom waktu seperti ini!

Aliza terdiam , kata-kata arya begitu menyakiti hatinya . Bahkan setelah semua fakta yang ia katakan arya tidak menyesal sedikitpun . Arya masih mencari pembenaran atas semua yang ia lakukan.

"Jika bersuara lantang dan mendiamkan suami itu dianggap durhaka lantas bagaimana dengan suami yang menyakiti hati istri dan membuat istrinya merasa kesepian ?. "ucap aliza dengan suara serak karna tangisannya.

Arya merasa tertampar dengan ucapan aliza ,suara aliza yang melunak di tambah lagi dengan tangisannya membuat arya merasa berslaah dengan kata -katanya.

"Pikiran kita sama -sama kacau , Jadi mari berbicara lagi setelah kita sama -sama tenang. "ucap arya yang langsung berbalik badan dan keluar dari rumah.

Tangisan aliza pecah saat dentuman pintu tertutup di ikuti dengan langkah arya yang perlahan menjauh.Aliza langsung terduduk di atas lantai dengan tangisan yang menggambarkan bertapa hancur dirinya sekarang.

"Laki -laki yang benar- benar mencintai wanita tidak akan pernah pergi meninggalkan wanitanya di saat hati wanitanya hancur . Dia akan tetap di sana walaupun hatinya juga akan ikut hancur . "

"Dan mas akan seperti itu , mas ngga akan ninggalin wanita yang paling mas cintai ini sendiri. Bahkan setelah kita bertengkar dan berbaikan pun mas akan tetap di samping kamu untuk memastikan agar tidak setetes air mata pun jatuh dari mata kamu "ucap arya memegang mata indah aliza lalu tersenyum di hadapannya.

"Seberat apapun masalahnya nanti mas ngga akan pernah ninggalin kamu , meskipun kamu tidak ingin melihat mas sekalipun.

aliza tersenyum jahil , " Kalau seandainya aku ngusir kamu?. "

"Mas akan tetap di depan pintu sampai kamu bukain pintu untuk mas." ucap arya menatap tulus ke mata aliza.

"Makasi ya mas. "ucap aliza tersenyum ke arah arya yang begitu mencintainya .

"Mas yang berterimakasih sama kamu karna sudah hadir di hidup mas . Mas ngga akan pernah ninggalin kamu sayang, sampai kapanpun mas akan terus berada di samping kamu. "ucap arya memeluk tubuh mungil istrinya itu.

Bayangan ucapan arya dulu kepada aliza kembali terlintas di benaknya , menambah kepahitan kenyataan yang terjadi kepadanya saat ini. Omongan arya dulu terasa begitu menyakitkan saat kata -katanya tak seperti kenyataan yang ia lakukan sekarang .

.

.

.

Bersambung

EPILOG

aliza berdiri depan gerbang mesjid membiarkan semua mahasiswa keluar, mata aliza sibuk melihat ke sana kemari untuk mencari pria yang berhasil membuatnya menjatuhkan harga dirinya sendiri seperti ini.

Tiga orang pria keluar dari mesjid yang dimana salah satunya adalah pria yang di cari oleh aliza.

"Arya!. "teriak aliza memanggilnya. Karna mendengar ceramah yang ia bawakan tadi aliza jadi tau namanya.

Arya menoleh ke arah gadis yang memanggilnya, aliza berpamitan pada kedua temannya sebelum menghampiri aliza.

"Kamu manggil saya?. " tanya arya begitu sampai di dekat aliza.

Aliza mengalihkan pandangannya dengan wajah datarnya aliza mengiyakan pertanyaan arya.

"Nih jaket lo!. " ucap aliza memberikan jaket tersebut dengan pandangan yang ia alih -alihkan .

Aliza merasa malu dengan tampilannya saat ini yang mengenakan dress hingga mata kaki dengan bagian atasnya yang seharusnya terbuka namun kali ini aliza balut dengan sweater lengan panjang ,di tambah lagi penutup kepala yang ia temukan di dalam masjid masih membalut kepalanya.

arya menyembunyikan senyumnya melihat penampilan aliza yang mulai tertutup, walau belum sepenuhnya namun itu berhasil membuatnya terpukau.

Arya menerima jaket yang di berikan aliza .

"Penampilan kamu hari ini sangat cocok dengan wajahmu . " ucap arya mengalihkan pandangannya untuk menjaga matanya dari yang bukan mahramnya.

Aliza mengerutkan dahinya , "Lo muji gue tapi lo ngga liat gue , lo nyindir apa gimana?. " ucap aliza yang merasa tersinggung , Karna menurut aliza jika memang ia menyukai penampilannya harusnya ia menatap aliza bukan mengalihkan pandangan seperti yang di lakukan arya saat ini.

"Maaf jiak kamu merasa tersinggung tapi saya melakukan ini untuk menjaga pandangan saya dari perempuan yang bukan mahram saya . "

"Jadi gue harus jadi mahram lo biar bisa lo pandang ? "

"Iya "

"Oke , gue bakal jadi mahram lo kalau gitu"

Sontak ucapan aliza langsung membuat arya terkejut dan menatap mata aliza tanpa sengaja .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!