Sangat Terkejut

"Maaf Tuan Besar, apakah Tuan Besar percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Tuan Muda Bryan?" Tanya George.

"Tentu saja Aku percaya padanya. Aku hanya ingin memberikan perhatian kepada cucu-cucuku. Jika cucuku berani membohongiku maka Aku harus mematahkan kakinya." Jawab Kakek William.

"Tuan Besar, apakah Tuan Besar ingin Saya mengingatkan Tuan Muda Bryan untuk tidak membohongi Tuan Besar?" Tanya George.

"Tidak perlu. Aku harus menemukan cara untuk menyatukan mereka berdua karena Gracella adalah wanita yang tepat untuk cucu kesayanganku Bryan." Jawab Kakek William.

George hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka pergi menuju ke kamarnya masing-masing sambil mencari ide agar hubungan Gracella dan Bryan berjalan dengan harmonis.

Sedangkan di tempat yang sama di mana Bryan masih berada di atas tubuh Gracella membuat Gracella terkejut dan mendorong tubuh Bryan namun Bryan mengatakan kalau Kakek William masih berada di depan pintu.

Setelah dua pasang langkah kaki berjalan menjauh barulah Bryan mengangkat tubuhnya. Bersamaan ke dua tubuh mereka terasa panas padahal udara di kamarnya dingin di tambah jantung mereka berdetak kencang.

Gracella yang ingin tidur di sofa langsung di larang oleh Bryan dan meminta Gracella untuk tidur di ranjang sedangkan dirinya tidur di sofa. Tidak membutuhkan waktu lama mereka tidur dengan pulas hingga pagi menjelang.

xxxxxxxxxxxxxxxx

Pagi-pagi sekali Kakek William sudah bangun dan masih memakai pakain tidur dengan di temani George yang berdiri di sampingnya.

"Tuan Besar, apakah Tuan Besar sudah siap?" Tanya George.

"Sudah siap." Jawab Kakek William.

Kakek William kemudian berbaring di ranjang dengan di bantu George setelah berbaring George berteriak kalau Kakek William tiba-tiba sakit.

"Cepatlah datang untuk melihatnya!" Teriak George.

Bryan yang saat itu memeluk Gracella dari arah belakang sangat terkejut dengan teriakan George membuat Gracella dan Bryan berlari ke arah kamar Kakek William.

"Apa yang terjadi?" Tanya Bryan ketika melihat Kakek William berbaring di ranjang dengan sepasang matanya tertutup dengan rapat.

"Kakek." Panggil Gracella dengan wajah kuatir.

"Mana yang sakit, Kek?" Tanya Bryan sambil duduk di sisi ranjang sambil memegang ke dua tangan Kakek William.

Hening

"Apakah dokter sudah datang?" Tanya Bryan.

"Dokter sudah datang dan mengatakan kalau Tuan Besar masuk angin dan penyakit lama jadi perlu istirahat." Jawab George berbohong.

"Gracella." Panggil Kakek William dengan nada lirih.

"Kakek manggil Gracella?" Tanya Bryan memastikan.

"Ya. Kamu berdirilah biarkan Gracella duduk." Jawab Kakek William.

Bryan langsung berdiri dan meminta Gracella untuk duduk di sisi ranjang. Gracella dengan patuh duduk di sisi ranjang sambil menggenggam tangan Kakek William.

"Jika Kakek masih kedinginan maka Aku akan membuatkan Kakek sup ayam dan ditambahkan beberapa irisan jahe agar dapat mengusir hawa dingin." Ucap Gracella dengan nada lembut.

"Gracella, tidak perlu repot-repot. Kakek sendiri yang mengetahui penyakit Kakek." Jawab Kakek William dengan suara lirih.

"Kakek kuatir jika Kakek pergi hanya kamu dan Bryan yang tersisa di keluarga William ini." Sambung Kakek William dengan wajah sendu.

'Lalu kemana orang tua Kak Bryan?' Tanya Gracella sambil melirik sekilas ke arah Bryan yang terlihat sangat kuatir dengan kondisi Kakek William.

"Kakek, Aku ingin menghubungi seseorang." Ucap Bryan sambil berdiri.

Kemudian Bryan pergi meninggalkan mereka bertiga sedangkan Kakek William sesekali merintih kesakitan membuat Gracella sangat kuatir.

Gracella sangat berharap Kakek William berbicara dalam hati agar dirinya bisa mendengarnya dan melakukan apapun agar Kakek William semangat untuk hidup serta bisa beraktifitas kembali.

"Kakek sangat kuatir suatu hari nanti Kakek tidak akan berada di sini lagi. Sedangkan Bryan adalah satu-satunya yang tersisa di keluarga ini karena itulah sebelum saat itu tiba Kakek ingin melihat kehadiran anak kalian karena Kakek ingin sekali bisa menggendong cicit." Ucap Kakek William.

"Tidak, Kakek. Kakek pasti akan berumur panjang." Ucap Gracella.

"Gracella. Ketika Bryan masih sangat muda, orang tua Bryan mengalami kecelakaan mobil. Kecelakaan mobil itu meninggalkan bayangan mendalam di hati Bryan. Hal itu membuat Bryan melakukan psikoterapi hingga saat ini. " Ucap Kakek Bryan sambil menangis.

Gracella memalingkan wajahnya ke arah lain sambil menahan agar air matanya tidak keluar.

"Gracella, sejujurnya kamu adalah satu-satunya wanita yang pernah berhubungan dengan Bryan. Kakek tahu kalau sebenarnya di dalam hati Bryan sangat menyukaimu." Ucap Kakek William sambil masih menangis.

"Kakek ingin menanyakan sesuatu padamu, bisakah kamu tinggal bersama Bryan demi Kakek?" Tanya Kakek William penuh harap.

Gracella hanya menganggukkan kepalanya sambil masih menahan air matanya agar tidak keluar. Sedangkan Kakek William berusaha untuk duduk sambil menggenggam tangan Gracella.

Kakek William sangat senang mendengarnya kemudian Kakek William menceritakan masa lalu Bryan sedangkan Gracella hanya diam mendengarkan cerita Kakek William dan terkadang Gracella bertanya.

Sedangkan di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana Bryan duduk di sofa panjang. Ke dua tangannya di tekuk seperti orang berdoa kemudian diarahkan ke keningnya sambil memejamkan matanya.

Tidak berapa lama datang Gracella, Gracella berjalan ke arah Bryan yang masih duduk dan memejamkan matanya. Gracella berdiri sambil memegang ke dua bahu Bryan.

"Kakek William sudah tidur jadi Kak Bryan jangan terlalu khawatir dengan keadaan Kakek. Mungkin karena cuacanya yang lumayan dingin membuat Kakek sakit tapi Kakek baik-baik saja." Ucap Gracella dengan nada lembut sambil masih memegang ke dua bahu Bryan.

"Bukankah kamu akan melakukan sesuatu untuk dikerjakan? Pergilah dan kerjakan pekerjaanmu dulu, hubungi Aku jika kamu membutuhkan Aku." Ucap Bryan yang berusaha bersikap tegar.

Gracella hanya terdiam dan masih berdiri sambil menatap Bryan yang masih duduk di sofa dan menundukkan kepalanya. Gracella tiba-tiba teringat dengan perkataan Kakek William di mana Kakek William mengatakan :

"Kakek sekarang sudah berusia lebih dari delapan puluh tahun. Tidak akan lama lagi rambut Kakek akan habis bersamaan Bryan satu-satunya yang tersisa di keluarga William. Bisakah kamu tinggal bersama Bryan demi Kakek?"

Gracella tahu kalau saat ini hati Bryan sangat sedih membuat Gracella duduk di samping Bryan kemudian menarik ke dua tangan Bryan agar menghadap dirinya.

"Segala urusanku dapat di tunda hingga lusa jadi hari ini Aku akan menemanimu dan sekaligus merawat Kakek. Aku akan membuat sup ayam dan ditambahkan beberapa irisan jahe agar dapat mengusir hawa dingin." Ucap Gracella sambil melihat Bryan menundukkan kepalanya.

"Bagaimana kalau kita membeli beberapa bahan bersama-sama di supermarket lalu kita bersama-sama membuat sup ayam untuk Kakek?" Tanya Gracella sambil mengarahkan tangannya ke arah dagu Bryan kemudian mengangkatnya agar menatap dirinya.

Entah kenapa Bryan membiarkan apa yang dilakukan oleh Gracella karena biasanya dirinya akan marah. Bryan menatap wajah cantik Gracella yang tersenyum menatap dirinya membuat kesedihan Bryan mulai berkurang.

"Cara ini memang lebih efektif dibandingkan minum obat." Ucap Gracella sambil masih memegang dagu Bryan.

"Ayo kita pergi bersama." Ajak Gracella sambil menarik perlahan ke dua sudut bibir Bryan hingga membentuk senyuman.

Bryan hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju kemudian mereka pergi ke supermarket. Setelah belanja kebutuhan Bryan dan Gracella pulang ke mansion milik Kakek William.

Sampai di mansion Gracella mulai memasak sup ayam dengan ditambahkan beberapa irisan jahe sedangkan Bryan yang tidak pernah memasak hanya melihat apa yang dilakukan Gracella.

'Calon istriku memang sangat berbeda dan Aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan Gracella. Secepatnya Aku akan menikahinya.' Ucap Bryan dalam hati.

Gracella yang mendengar suara hati Bryan menahan senyumannya agar Bryan tidak curiga. Setelah dua puluh lima menit kemudian sup ayam dengan tambahan beberapa irisan jahe sudah selesai.

Bryan membawa mangkok sambil berjalan ke arah kamar Kakek William bersama Gracella. Sampai di depan pintu Gracella memanggil Kakek William membuat Kakek William sangat terkejut sekaligus panik dalam waktu bersamaan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :

Terpopuler

Comments

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Semoga cesepatnya Graciela hamil, Hayo kakek William jangan sampai ketahuan bohongnya pd cucu dn cucu mantunya..

2024-08-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!