Bagian 4_Menghindar

Adelio tahu jika kali ini hukuamannya kali ini memang sedikit keterlaluan. Menyuruh seseorang menyalin dalam satu malam degan ketebalan tiap halaman minmal empat puluh halaman. Sedang keseluruhannya mencapai empat ratus halaman. Namun, dia hanya ingin memberi pelajaran dan teguran keras kepada gadis yang selalu terlambat datang ke kelasnya dan ternyata itu dilakukan dengan sengaja. Dia pernah mendengar bahwa Eiren mengelabuhinya dan semua alasan yang sama di bulan yang sama semakin memperkuat seluruh pendapatnya.

Kesal. Itulah kata yang menggambarkan perasaannya. Dia kesal karena Eiren, seorang gadis yang tidak memiliki keunggulan dan hal spesial apa pun membohonginya, mempermainkan kepercayaan yang sudah diberikannya selama ini. Itulah sebabnya dia menyuruh Eiren merangkum seisi buku. Sebenarnya dia hanya mengatakan menyalin dan bukan menulis tangan, tetapi entah pikiran dari mana Eiren malah menulisnya dengan tangan. Namun, dia tetap membiarkannya begitu saja.

“Pak Adelio,” sapa seorang wanita dengan pakaian rapi di hadapannya.

Adelio yang tengah berjalan di lorong kampus hanya diam dan menghentikan langkah. Dia menatap wanita tersebut dengan senyum tipis yang terasa enggan dikeluarkan.

“Kamu mau ke mana?” tanya wanita tersebut dengan senyum termanisnya.

Adelio hanya merutuki dalam hati, kenapa dia malah bertemu dengan wanita di hadapannya saat ini? Dia benar-benar ingin pergi sekarang juga dan kabur sejauh mungkin.

“Kamu lagi sakit? Kok diam aja?” tanyanya lagi dan semakin mendekat. Dia bahkan sudah mencondongkan tubuhnya dan mencoba menempalkan tangannya di kening Adelio, tetapi langsung dicegah.

“Maaf, Bu Siska. Saya harus segera pergi,” ucap Adelio datar sembari melepaskan genggaman tangannya.

“Ke mana? Bukannhya hari ini kamu tidak ada jadwal mengajar di jam pagi?” celetuk Siska dengan wajah sumringah. Dia bahkan sudah menghapal seluruh kegiatan Adelio di kampus. Dia tahu kapan pria tersebut memiliki jam mengajar pagi, sore bahkan sampai malam. Dan jangan lupakan, dia juga menghapal di mana letak ruangan mengajarnya.

“Ah, saya ada urusan di luar kampus,” jawab Adelio dengan senyum sumringah.

“Boleh aku ikut? Aku juga ada urusan di luar,” sahut Siska tidak mau mengalah. Dia masih terus berusaha mendekati Adelio meski sudah ratusan kali dia ditolak dan diacuhkan. Dia tidak peduli sama sekali.

Adelio menatap dengan kening berkerut. Dia ingin menolak, tetapi bingung harus mengatakan apa. Padahal dia sudah sering sekali menolak ajakan Siska dan ternyata itu tidak membuatnya kapok dan sadar.

Adelio masih akan membuka mulut dan menolak ajakan Siska, tetapi nasib baik karena Eiren dengan wajah kesal baru keluar dari ruangannya dan melangkah mendekat ke arah dirinya tengah bersama dengan Siska. Tanpa diduga, pikirannya melaju dengan cepat dan segera tersenyum manis, membuat Siska merasa terpesona. Matanya tidak beralih menatap pria di hadpaannya saat ini.

“Maaf, tetapi saya ada urusan dengan Eiren. Jadi, maaf Bu Siska tidak bisa ikut dengan saya,” ucapnya dan langsung mendekati Eiren.

Eiren yang masih menggerutu tentangnya langsung diam membeku. Dia takut jika pria tersebut marah karena perkataannya yang terus menjelekannya. Namun, ternyata yang terjadi adalah hal berbeda. Adelio malah menarik tangannya dan membuat Eiren menganga tidak percaya.

“Pak, apa-apaan ini?” tanya Eiren dengan wajah yang siap beradu argumen.

“Diamlah atau kamu akan mendapatkan masalah,” desis Adelio membuat Eiren diam seketika.

Eiren hanya dia menuruti kemana dosennya akan membawa dia pergi. Adelio melangkah melewati Siska yang membelakan mata dengan rahang yang sudah mengeras. Dia tidak terima dengan apa yang dilakukan Adelio sekarang. Pergi dengan mahasiswi? Dia tidak akan membiarkannya.

Siska mengikuti Adelio sampai di parkiran kampus. Dia mengira Adelio hanya main-main dan membohonginya, tetapi nyatanya tidak. Eiren masuk ke dalam mobil Adelio dan segera pergi bersama.

“Nyebelin,” geram Siska dengan gaya genitnya.

_____

“Maaf, Pak. Kita mau ke mana, ya?” tanya Eiren dengan pandangan penuh tanya. Ia masih bingung karena Adleio tiba-tiba menarik tangannya dan mengajaknya masuk ke dalam mobil. Setelahnya, dia malah pergi entah ke mana. Apalagi Siska yang sejak tadi mengikutinya dengan mulut yang terus saja berkata tidak enak di dengar.

“Apartemen saya,” jawab Adelio santai.

“Apa?!” teriak Eiren dengan mata membelalak, “kamu pikir saya gadis apaan sampai membawa ke apartemen segala. Turunin di sini,” bentak Eiren dengan tatapan menunjuukan semua maraahnya. Jadi, apa yang dipikrikan dosennya kali ini. Mengajak ke apartemen dan melakukan hal konyol bersamanya? Mimpi.

Adelio melirik ke arah Eiren dengan perasaan dongkol. Sejak pagi dia hanya berurusan dengan gadis yang sat ini sudah ada di sebelahnya dan berniat kabur. Padahal sudah jelas pintu dalam keadaan tertutup. Namun, Eiren tetap saja kekeh ingin keluar.

“Diamlah. Aku tidak akan berbuat macam-macam denganmu,” ucap Adelio dengan pandangan yang masih lurus menatap jalanan.

“Terus ngapain Bapak mau bawa aku ke apartemen?” tanya Eiren dengan wajah was-was, “jangan-jangan Bapak mau hukum aku lagi, ya? Aku disuruh bersihin apartemen Bapak, ya?” tebaknya semakin liar.

Adelio berdecak kesal dan menatap Eiren dengan pandangan menajam. “Aku tidak seburuk itu sampai menjadikan mahasiswiku sebagai asisten rumah tangga, Eiren. Aku akan menjelaskannya nanti setelah sampai di apartemen. Jadi, bisa kamu diam?”

“Kenaapa gak sekarang aja?” ujar Eiren kekeh dengan keinginanya

“Aku harus fokus menyetir. Jadi tenanglah. Kalau sampai kamu tidak bisa tenang, aku akan melakukan apa yang sudah da di kepalamu itu,” ancam Adelio sukses membuat Eiren diam.

Eiren memilih untuk diam dan duduk dengan tubuh yang di pepetkan ke pintu mobil dan menatap pria di sebelahnya dengan padangan penuh waspada. Dia takut jika nantinya Adelio akan melakukan hal macam-macam dan merugikannya. Seluruh pikiran negatifnya membuat Adelio merasa tidak nyaman karena ditatap terus-menerus

Adelio menghela napas panjang dan mengehntikan mobilnya, membuat Eiren langsung semakin waspada.

“Kenapa berhenti?” tanya Eiren dengan kening berkerut.

Adelio memiringkan tubuhnya dan menatap Eiren tajam. “Bagaimana aku bisa fokus kalau kamu lihat aku tanpa berpaling? Apa sebegitu tampannya aku sampai aku tidak mau melepaskan pandangan?”

Eiren yang mendengar langsung berdecih dan membuang pandangan menghadap ke depan. “Aku hanya berjaga, takut-takut kalau kamu nanti macam-macam sama aku. Bagaimana pun sebagai seorang wanita, aku harus bisa menjaga diri sendiri, kan? Apalagi belum lama aku melihat adegan mejijikan yang dilakukan olehmu tadi pagi.”

“Oh, jadi kamu melihatnya?” tanya Adelio dengan tatapa menggoda, “apa kamu juga ingin merasakannya?”

Eiren langsung menatap Adelio dengan pandangan yang menajam dan menandakan ketidaksukaannya dengan ucapan Adelio. “Jangan bermimpi, Pak.”

“Aku hanya menawarkan. Mungkin kamu juga mau duduk di pangkuanku. Atau kamu mau merasakan sentuhan tanganku?” sahut Adelio menggoda Eiren yang sudah semakin kesal kepadanya.

“Tidak akan pernah,” desis Eiren dengan mata membelalak dan tangan mengepal, siap melayangkan tinjuunya.

Adelio yang melhat reaksi Eiren hanya tertawa kecil dan segera menatap ke jalan. Menjalankan mobilnya dengan tawa yang masih dirasakan. Sedangkan Eiren, dia hanya diam dengan mulut yang sudah dikunci rapat. Sesekali Matanya melirik Adelio yang masih menertawakannya.

Dasar dosen nyebelin, gerutu Eiren mengabaikan tingkah Adelio yang jauh dari kata galak dan mendekati kata kekanak-kanakan. Ya, Adelio berbeda dengan yang tadi pagi memarahi Eiren karena telah membohonginya.

Aneh, pikir Eiren karena Adelio cepat sekali berubah. Bahkan tidak membutuhkan hari lain untuk membuatnya menghilangkan kekesalannya.

_____

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

dosen cabul itu mah si adelio😤😤😤😤

2021-08-17

0

Hilda 77

Hilda 77

aneh aja..kok gitu......
minimal jaim dikit lah sbg dosen...
secara Lo gambaran nya seperti sempurna, modal wajah, materi plus dosen juga.yah agak kecewa sih...tapi tetap semangat berkarya author 👍👍👍 moga makin sukses...

2021-05-09

0

Cahya Aini

Cahya Aini

dosen tengil

2021-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Problem
2 Bagian 2_Luka
3 Bagian 3_Dosen Galak
4 Bagian 4_Menghindar
5 Bagian 5_Elio Menyebalkan
6 Bagian 6_Sisi Lain Adelio
7 Bagian 7_Berhenti Menjadikanku Istimewa
8 Bagian 8_Menolak
9 Bagian 9_Terasa Jauh
10 Bagaian 10_Merasa Tersakiti.
11 Bagian 11_Butuh Penjelasan
12 Bagian 12_Bagaimana dengan Kita?
13 Bagian 13_Tunggu Aku
14 Bagian 14_Mencoba Percaya
15 Bagian 15_Peringatan Pertama
16 Bagian 16_Memang Kenyataan
17 Bagian 17_Alone
18 Bagian 18_Aku Mohon Sabar
19 Bagian 19_Pesta Kampus
20 Bagian 20_Malam Pesta
21 Bagian 21_Kesalahan
22 Bagian 22_Please, Lupakan
23 Bagian 23_Menjauh
24 Bagian 24_Kesialan Bertubi
25 Bagian 25_Stop Janji Manis
26 Bagian 26_Perjanjian Konyol
27 Bagian 27_Penolakan
28 Bagian 28_Ingin Sendiri
29 Bagian 29_Dua Sisi Berbeda
30 Bagian 30_Menaklukan Eiren
31 Bagian 31_Calon Menantu
32 Bagian 32_Tidak Ada Pilihan
33 Bagian 33_Pindah Rumah
34 Bagian 34_Lelah
35 Bagian 35_Rahasia Elio
36 Bagian 36_Meminta Restu
37 Bagian 37_Terasa Memilukan
38 Bagian 38_Wanita Masa Lalu
39 Bagian 39_Maafkan Aku
40 Bagian 40_Usaha Pertama
41 Bagian 41_Mulai Menikmati
42 Bagian 42_Perpisahan Terbaik
43 Bagian 43_Kapan Menikah?
44 Bagian 44_Terbangun
45 Bagian 45_Beri Penjelasan
46 Bagian 46_Mulai Terbiasa
47 Bagian 47_Cemburu
48 Bagian 48_Merindukanmu
49 Bagian 49_Wanita Lain
50 Bagian 50_Tetap Santai
51 Bagian 51_Apa Maumu Eiren?
52 Bagian 52_Protes Eiren 1
53 Bagian 53_Aku Bukan Rumahmu
54 Bagian 54_Aku Bukan Rumahmu 2
55 Bagian 55_Aku Bukan Rumahmu 3
56 Bagian 56_Perlahan Menjauh
57 Bagian 57_Aku Ingin Pergi
58 Bagian 58_Ku Mohon, Kembali
59 Bagian 59_Tidak Butuh Pengganti
60 Bagian 60_Menghilang
61 Bagian 61_Terasa Hancur
62 Bagian 62_Kebahagiaan dan Kehancuran
63 Bagian 63_Jangan Pergi
64 Bagian 64_Will You Marry Me?
65 Bagian 65_Tetap Bersama
66 Bagian 66_Rencana Elio
67 Bagian 67_Hari Penting
68 Bagian 68_Milikku Selamanya
69 Bagian 69_Paket Liburan?
70 Bagian 70_Mau Punya Berapa Baby?
71 Bagian 71_Honeymoon
72 Bagian 72_Elio Mesum
73 Bagian 73_Eiren Sensitif
74 Bagian 74_Dua Garis
75 Bagian 75_Kabar Mengharukan
76 Bagian 76_Tidak Berharap
77 Bagian 77_Cerita Feli
78 Bagian 78_Kenyataan
79 Bagian 79_Aku Mencintaimu
80 Bagian 80_Sikap Cemburu Elio
81 Bagian 81_Saling Mengerti
82 Bagian 82_Terasa Menyebalkan
83 Bagian 83_Bilang Mama Papa, yuk
84 Bagian 84_Restu Kok Maksa
85 Bagian 85_Semakin Cinta
86 Bagian 86_Rencana Pernikahan Feli
87 Bagian 87_Suka Dicemburui
88 Bagian 88_Perdebatan Tidak Penting
89 Bagian 89_Kabar Pernikahan
90 Bagian 90_Lindungi Dia, Tuhan
91 Bagian 91_Malaikat Kecil
92 Bagian 92_Pesta Penyambutan
93 Bagian 93_Keluarga Kecil
94 Bagian 94_Kabar Membahagiakan
95 Bagian 95_EXTRA PART 1
96 Bagian 96_EXTRA PART 2
97 UCAPAN TERIMA KASIH
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bagian 1_Problem
2
Bagian 2_Luka
3
Bagian 3_Dosen Galak
4
Bagian 4_Menghindar
5
Bagian 5_Elio Menyebalkan
6
Bagian 6_Sisi Lain Adelio
7
Bagian 7_Berhenti Menjadikanku Istimewa
8
Bagian 8_Menolak
9
Bagian 9_Terasa Jauh
10
Bagaian 10_Merasa Tersakiti.
11
Bagian 11_Butuh Penjelasan
12
Bagian 12_Bagaimana dengan Kita?
13
Bagian 13_Tunggu Aku
14
Bagian 14_Mencoba Percaya
15
Bagian 15_Peringatan Pertama
16
Bagian 16_Memang Kenyataan
17
Bagian 17_Alone
18
Bagian 18_Aku Mohon Sabar
19
Bagian 19_Pesta Kampus
20
Bagian 20_Malam Pesta
21
Bagian 21_Kesalahan
22
Bagian 22_Please, Lupakan
23
Bagian 23_Menjauh
24
Bagian 24_Kesialan Bertubi
25
Bagian 25_Stop Janji Manis
26
Bagian 26_Perjanjian Konyol
27
Bagian 27_Penolakan
28
Bagian 28_Ingin Sendiri
29
Bagian 29_Dua Sisi Berbeda
30
Bagian 30_Menaklukan Eiren
31
Bagian 31_Calon Menantu
32
Bagian 32_Tidak Ada Pilihan
33
Bagian 33_Pindah Rumah
34
Bagian 34_Lelah
35
Bagian 35_Rahasia Elio
36
Bagian 36_Meminta Restu
37
Bagian 37_Terasa Memilukan
38
Bagian 38_Wanita Masa Lalu
39
Bagian 39_Maafkan Aku
40
Bagian 40_Usaha Pertama
41
Bagian 41_Mulai Menikmati
42
Bagian 42_Perpisahan Terbaik
43
Bagian 43_Kapan Menikah?
44
Bagian 44_Terbangun
45
Bagian 45_Beri Penjelasan
46
Bagian 46_Mulai Terbiasa
47
Bagian 47_Cemburu
48
Bagian 48_Merindukanmu
49
Bagian 49_Wanita Lain
50
Bagian 50_Tetap Santai
51
Bagian 51_Apa Maumu Eiren?
52
Bagian 52_Protes Eiren 1
53
Bagian 53_Aku Bukan Rumahmu
54
Bagian 54_Aku Bukan Rumahmu 2
55
Bagian 55_Aku Bukan Rumahmu 3
56
Bagian 56_Perlahan Menjauh
57
Bagian 57_Aku Ingin Pergi
58
Bagian 58_Ku Mohon, Kembali
59
Bagian 59_Tidak Butuh Pengganti
60
Bagian 60_Menghilang
61
Bagian 61_Terasa Hancur
62
Bagian 62_Kebahagiaan dan Kehancuran
63
Bagian 63_Jangan Pergi
64
Bagian 64_Will You Marry Me?
65
Bagian 65_Tetap Bersama
66
Bagian 66_Rencana Elio
67
Bagian 67_Hari Penting
68
Bagian 68_Milikku Selamanya
69
Bagian 69_Paket Liburan?
70
Bagian 70_Mau Punya Berapa Baby?
71
Bagian 71_Honeymoon
72
Bagian 72_Elio Mesum
73
Bagian 73_Eiren Sensitif
74
Bagian 74_Dua Garis
75
Bagian 75_Kabar Mengharukan
76
Bagian 76_Tidak Berharap
77
Bagian 77_Cerita Feli
78
Bagian 78_Kenyataan
79
Bagian 79_Aku Mencintaimu
80
Bagian 80_Sikap Cemburu Elio
81
Bagian 81_Saling Mengerti
82
Bagian 82_Terasa Menyebalkan
83
Bagian 83_Bilang Mama Papa, yuk
84
Bagian 84_Restu Kok Maksa
85
Bagian 85_Semakin Cinta
86
Bagian 86_Rencana Pernikahan Feli
87
Bagian 87_Suka Dicemburui
88
Bagian 88_Perdebatan Tidak Penting
89
Bagian 89_Kabar Pernikahan
90
Bagian 90_Lindungi Dia, Tuhan
91
Bagian 91_Malaikat Kecil
92
Bagian 92_Pesta Penyambutan
93
Bagian 93_Keluarga Kecil
94
Bagian 94_Kabar Membahagiakan
95
Bagian 95_EXTRA PART 1
96
Bagian 96_EXTRA PART 2
97
UCAPAN TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!