Bagian 3_Dosen Galak

Eiren menatap buku besar di depannya dengan rasa frutasi yang langsung menyerang begitu saja. Dia menatap dengan pandangan kesal. Sudah hampir lima jam dia menulis di kertas folio dan kali ini rasa pegal di pergelangan tangannya semakin membuat rasa lelahnya mulai terasa.

Eiren meletakan kepalanya di bantal kecil di sebelahnya dan meletakan pulpennya di kertas yang sejak tadi digoresnya dengan tinta. Beberapa kali dia menguap karena rasa lelah dan juga mata yang mulai mengantuk. Bahkan, saat ini rasa kantuknya sudah hampir mencapai seratus persen.

“Dasar dosen gila, mendingan juga aku ketik dari pada aku catat. Kalau begini, bisa-bisa besok tangan aku patah. Lagian, mana mungkin di baca,” ucap Eiren dan langsung menyunggingkan senyum setan.

Eiren mendongakan kepalanya dan langsung memutar musik keras. Padahal masih pukul dua dini hari dan sekarang dia semakin tidak bisa tidur karena ulah dosen tampan, tetapi gila. Dia melupakan di mana dia saat ini berada. Mengabaikan seisi kosan yang langsung terbangun karena ulahnya.

Eiren kembali menulis dengan begitu semangat. Dia masih berada di halaman dua puluh ketika memilih mengistirahatkan tubuhnya dan sekarang sudah berada di halaman tiga puluh sembilang, atau lebih tepatnya di akhir bab.

“Nah, ginikan enak. Ngapain juga nulis sampai empat puluh halaman kalau akhirnya juga gak di baca,” celetuk Eiren dengan wajah bangga karena pikiran brilliant-nya.

“Emangnya dia aja yang bisa ngerjain anak orang,” gerutu Eiren kesal mengingat hukuman yang diberikan kepadanya.

Dia masih begitu senang ketika pintu kamar di buka dan menampilkan Feli dalam mode berbeda. Gadis tersebut sudah membelalakan mata tajam dan menatap ke arahntya, siap menerkam kapan saja.

“Kamu itu gila apa gimana sih, Ei? Ini masih jam dua dini hari dan kamu muter musik keras banget,” celetuk Feli dengan jemari yang menepuk sebelah tangannya, seolah memberi tahukan mengenai waktu, padahal dia tidak membawa jam sama sekali.

Eiren yang ditegur hanya tersenyum dan mematikan musiknya. Bibirnya masih mengembangkan senyum tanpa rasa bersalahnya. Tangannya menggaruk pelan tengkuknya yang tidak gatal.

“Lagian ngapain juga kamu jam segini belum tidur, hah? Besok terlambat lagi loh kamu,” ucap Feli mengingatkan karena Eiren sering sekali terlambat.

Eiren memanyunkan bibir dan menatap Feli dengan pandangan memelas. “Kamu tahu, Feli? Aku sedang dalam masa hukuman. Jadi, aku masih mencoba menyelesaikannya.”

“Hah? Hukuman apa?” Feli mengerutkan kening heran bercampur bingung.

Eiren hanya menurunkan pandangannya dan menatap tumpukan buku dan kertas yang sudah berceceran di lantai kamar. Dia bahkan belum menyelesaikan beberapa kertas folio yang sudah entah ke mana.

“Kamu dapat hukuman dari siapa?” Feli menatap Eiren dengan pandangan menyelidik. Dalam hati dia benar-benar ingin tertawa keras dan mengejek teman satu kosnya tersebut.

Eiren menghela napas panjang dan menatap tanpa minat. “Siapa lagi kalau bukan dosen galak. Adelio cetta.”

Seketika Feli langsung tertawa keras, mengejek kebodohan Eiren yang selalu mencari gara-gara dengan siapa pun. Padahal sudah ratusan kali dia mengingatkan agar Eiren tidak mencari masalah dengan dosen tersebut.

“Sukurin, salahnya dibilangin gak pernah didengerin,” sahut Feli masih dengan tawa yang semakin keras dan mendapatkan tatapan menajanlm dari seisi kosan.

Eiren yang mendengar hanya menggerutu kesal. Andai saja gadis di hadapannya bukanlah temannya, kepalan tangannya akan dengan senang hati melayang dan memukul Feli hingga dia merasa kapok.

Dasar teman kurang ajar, batin Eiren dengan perasaan dongkol.

_____

“Sial. Kenapa kesiangan lagi,” ucap Eiren yang membuang selimutnya dan segera berlari ke dalam kamar mandi.

Eiren mengambil handuk dan sgegera membersihkan diri. Tepat pukul tujuh lewat lima belas menit, dia baru saja bangun dari tidurnya. Sebenarnya jika dia harus membersihkan diri terlebih dahulu, dia tidak akan datang tepat waktu.

Eiren datang dengan menggunakan handuk mandi dan segera membuka lemari. Matanya menatap deretan baju yang sudah tergantung. Tanpa pikir panjang, dia langsung mengambil sembarang pakaian dan memakainnya. Eiren bahkan tidak sempat merias wajahnya dan segera keluar dari kamarnya. Dia langsung keluar ruangan dan mengambil motor yang memang sengaja ditinggalkannya di kosan, meski terkadang dia pulang dan pergi di antar oleh Alex. Namun, jika dalam keadaan mendesak, mana mungkin dia menghubungi kekasihnya dan menunggu dengan lama.

Eiren menembus jalanan yang sudah tampak penuh dengan kendaraan dan segera melaju ke kampus. Tidak sampai satu jam dia sudah sampai dan segera memarkirkan motornya. Langkahnya segera menuju ke ruangan dosen yang sudah membuatnya bangun pagi-pagi sekali.

Matanya melirik jam tangan yang dikenakan dan menatap khawatir. Eiren bahkan menggunakan tangga kampusnya dari pada lift karena dia benar-benar mengejar waktu untuk cepat sampai.

Eiren menghela napas panjang dan mengatur napasnya. Tanpa permisi terlebih dahulu, dia langsung masuk ke ruangan yang dituju. Baru saja membuka pintu, matanya sudah dibuat terbelalak karena pemandangan tidak lazim yang tersuguh di hadapannya.

“Hah?” ucap Eiren dengan mulut yang sudah terbuka lebar.

_____

Adelio masih menikmati hisapan dan *** dari gadis yang saat ini duduk di atas pangkuannya, menikmati setiap sensasi aneh yang sudah merambat ke seluruh tubuh. Tangannya bahkan sudah bermain-main di bagian bawah gadis tersebut. Namun, seseorang membuat seluruh kegiatannya berhenti. Adelio menghentikan aktivitasnya dan melihat siapa yang sudah memasuki ruangannya tanpa izin dan mendapati Eiren tengah berdiri mematug.

“Pergilah, aku ada urusan dengan gadis itu,” ucap Adelio dan langsung dituruti.

Gadis tersebut turun dari pangkuannya dan segera melangkah keluar. Meninggalkan Eiren yang masih diam terpaku dan dirinya yang tersenyum tanpa rasa malu. Adelio duduk santai dan menatap Eiren lekat.

“Apa kamu tidak mau segera menyerahkan tugas yang saya berikan dan hanya diam di situ, Eiren?” ucap Adelio dengan pandangan tajam.

Eiren yang menengar langsung kembali ke alam sadarnya dan menatap Adelio dengan pandangan jijik. Dia melangkah dan segera duduk di hadapan pria tersebut dengan wajah masam yang tidak dituupi sama sekali. Mimpi apa semalam bisa lihat kejadian menjijikan seperti itu, gerutu Eiren yang langsung membuang ingatannya mengenai kejadian beberapa menit yang lalu.

“Berhentilah menggerutu dan mana tugasmu?” tegur Adelio seakan tahu apa yang ada di dalam hati Eiren.

Eiren langsung menyerahkan kertas polio tersebut dengan wajah bangga. Dia merasa sanggup menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar. Adelio yang melihat langsung mengambilnya dan membuka perlahan. Mengamati tulisan dan isi yang ada di dalamnya

“Sudah, kan, Pak? Kalau begitu saya keluar,” ucap Eiren dengan wajah yang mendongak sombong. Dia sudah bangkit dan siap keluar dari ruangan dosen galaknya.

“Kamu memang sudah mencatat, Eiren, tetapi kamu sudah melakukan kecurangan dalam hal ini,” kata Adelio membuat Eiren menghentikan gerakannya. Menatap Adelio yang masih memandangnya dengan tajam.

Adelio membanting kertas tersebut dan meneliti Eiren dengan pandangan dingin. “Aku bahkan sudah hafal dengan seluruh isi buku tersebut, mulai dari paragraf, sub judul, dan halaman. Jadi, aku tahu kamu sudah melakukan kecurangan dalam hal ini,” jelas Adelio membuat Eiren langsung tercengang tidak percaya, “jadi berapa halaman yang sudah kamu lewati?”

Eiren langsung diam seketika dan tidak berani menjawab apa pun. Dia tidak menyangka bahwa ternyata dosennya membaca dengan teliti. Hatinya semakin sakit ketika melihat Adelio membating hasil tulisan yang sejak semalam dikerjakan tepat di depan matanya.

“Biasanya saya tidak pernah mentolerir kesalahan yang dilakukan siapa pun. Apalagi jika itu menyangkut dengan kejujuran. Tetapi, kali ini saya benar-benar sednag berbaik hati kepada anda, Nona Eiren. Silahkan ambil kembali tugas anda dan kumpulkan lagi dengan halaman yang sudah lengkap tepat saat makan siang,” ucap Adelio panjang lebar dan segera bangkit. Matanya menatap Eiren dengan pandangan menusuk yang sekaligus merendakhannya.

“Jangan coba-coba untuk membongi saya atau hasilnya tidak akan baik,” ujarnya dengan suara tegas dan segera keluar ruangan.

Eiren hanya menghentakan kaki kesal karena ternyata pikirannya salah. Adelio bukan sosok yang bisa dikelabuhinya dengan mudah. “Dasar dosen galak gak punya hati,” gerutunya karena dia masih harus mengerjakan tugas yang diberikan Adelio kepadanya. Dia tidak mau jika harus mengulang mata kuliah dengan orang seperti Adelio. Menyebalkan.

_____

Terpopuler

Comments

Lusiana Serly

Lusiana Serly

hohoho... dosen bebas adegan pulgar di kampus

2022-12-21

0

Yoga Yoga

Yoga Yoga

dosen keplek

2022-07-12

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

jd jijik liat adelio🤮🤮🤮🤮🤮

2021-08-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Problem
2 Bagian 2_Luka
3 Bagian 3_Dosen Galak
4 Bagian 4_Menghindar
5 Bagian 5_Elio Menyebalkan
6 Bagian 6_Sisi Lain Adelio
7 Bagian 7_Berhenti Menjadikanku Istimewa
8 Bagian 8_Menolak
9 Bagian 9_Terasa Jauh
10 Bagaian 10_Merasa Tersakiti.
11 Bagian 11_Butuh Penjelasan
12 Bagian 12_Bagaimana dengan Kita?
13 Bagian 13_Tunggu Aku
14 Bagian 14_Mencoba Percaya
15 Bagian 15_Peringatan Pertama
16 Bagian 16_Memang Kenyataan
17 Bagian 17_Alone
18 Bagian 18_Aku Mohon Sabar
19 Bagian 19_Pesta Kampus
20 Bagian 20_Malam Pesta
21 Bagian 21_Kesalahan
22 Bagian 22_Please, Lupakan
23 Bagian 23_Menjauh
24 Bagian 24_Kesialan Bertubi
25 Bagian 25_Stop Janji Manis
26 Bagian 26_Perjanjian Konyol
27 Bagian 27_Penolakan
28 Bagian 28_Ingin Sendiri
29 Bagian 29_Dua Sisi Berbeda
30 Bagian 30_Menaklukan Eiren
31 Bagian 31_Calon Menantu
32 Bagian 32_Tidak Ada Pilihan
33 Bagian 33_Pindah Rumah
34 Bagian 34_Lelah
35 Bagian 35_Rahasia Elio
36 Bagian 36_Meminta Restu
37 Bagian 37_Terasa Memilukan
38 Bagian 38_Wanita Masa Lalu
39 Bagian 39_Maafkan Aku
40 Bagian 40_Usaha Pertama
41 Bagian 41_Mulai Menikmati
42 Bagian 42_Perpisahan Terbaik
43 Bagian 43_Kapan Menikah?
44 Bagian 44_Terbangun
45 Bagian 45_Beri Penjelasan
46 Bagian 46_Mulai Terbiasa
47 Bagian 47_Cemburu
48 Bagian 48_Merindukanmu
49 Bagian 49_Wanita Lain
50 Bagian 50_Tetap Santai
51 Bagian 51_Apa Maumu Eiren?
52 Bagian 52_Protes Eiren 1
53 Bagian 53_Aku Bukan Rumahmu
54 Bagian 54_Aku Bukan Rumahmu 2
55 Bagian 55_Aku Bukan Rumahmu 3
56 Bagian 56_Perlahan Menjauh
57 Bagian 57_Aku Ingin Pergi
58 Bagian 58_Ku Mohon, Kembali
59 Bagian 59_Tidak Butuh Pengganti
60 Bagian 60_Menghilang
61 Bagian 61_Terasa Hancur
62 Bagian 62_Kebahagiaan dan Kehancuran
63 Bagian 63_Jangan Pergi
64 Bagian 64_Will You Marry Me?
65 Bagian 65_Tetap Bersama
66 Bagian 66_Rencana Elio
67 Bagian 67_Hari Penting
68 Bagian 68_Milikku Selamanya
69 Bagian 69_Paket Liburan?
70 Bagian 70_Mau Punya Berapa Baby?
71 Bagian 71_Honeymoon
72 Bagian 72_Elio Mesum
73 Bagian 73_Eiren Sensitif
74 Bagian 74_Dua Garis
75 Bagian 75_Kabar Mengharukan
76 Bagian 76_Tidak Berharap
77 Bagian 77_Cerita Feli
78 Bagian 78_Kenyataan
79 Bagian 79_Aku Mencintaimu
80 Bagian 80_Sikap Cemburu Elio
81 Bagian 81_Saling Mengerti
82 Bagian 82_Terasa Menyebalkan
83 Bagian 83_Bilang Mama Papa, yuk
84 Bagian 84_Restu Kok Maksa
85 Bagian 85_Semakin Cinta
86 Bagian 86_Rencana Pernikahan Feli
87 Bagian 87_Suka Dicemburui
88 Bagian 88_Perdebatan Tidak Penting
89 Bagian 89_Kabar Pernikahan
90 Bagian 90_Lindungi Dia, Tuhan
91 Bagian 91_Malaikat Kecil
92 Bagian 92_Pesta Penyambutan
93 Bagian 93_Keluarga Kecil
94 Bagian 94_Kabar Membahagiakan
95 Bagian 95_EXTRA PART 1
96 Bagian 96_EXTRA PART 2
97 UCAPAN TERIMA KASIH
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bagian 1_Problem
2
Bagian 2_Luka
3
Bagian 3_Dosen Galak
4
Bagian 4_Menghindar
5
Bagian 5_Elio Menyebalkan
6
Bagian 6_Sisi Lain Adelio
7
Bagian 7_Berhenti Menjadikanku Istimewa
8
Bagian 8_Menolak
9
Bagian 9_Terasa Jauh
10
Bagaian 10_Merasa Tersakiti.
11
Bagian 11_Butuh Penjelasan
12
Bagian 12_Bagaimana dengan Kita?
13
Bagian 13_Tunggu Aku
14
Bagian 14_Mencoba Percaya
15
Bagian 15_Peringatan Pertama
16
Bagian 16_Memang Kenyataan
17
Bagian 17_Alone
18
Bagian 18_Aku Mohon Sabar
19
Bagian 19_Pesta Kampus
20
Bagian 20_Malam Pesta
21
Bagian 21_Kesalahan
22
Bagian 22_Please, Lupakan
23
Bagian 23_Menjauh
24
Bagian 24_Kesialan Bertubi
25
Bagian 25_Stop Janji Manis
26
Bagian 26_Perjanjian Konyol
27
Bagian 27_Penolakan
28
Bagian 28_Ingin Sendiri
29
Bagian 29_Dua Sisi Berbeda
30
Bagian 30_Menaklukan Eiren
31
Bagian 31_Calon Menantu
32
Bagian 32_Tidak Ada Pilihan
33
Bagian 33_Pindah Rumah
34
Bagian 34_Lelah
35
Bagian 35_Rahasia Elio
36
Bagian 36_Meminta Restu
37
Bagian 37_Terasa Memilukan
38
Bagian 38_Wanita Masa Lalu
39
Bagian 39_Maafkan Aku
40
Bagian 40_Usaha Pertama
41
Bagian 41_Mulai Menikmati
42
Bagian 42_Perpisahan Terbaik
43
Bagian 43_Kapan Menikah?
44
Bagian 44_Terbangun
45
Bagian 45_Beri Penjelasan
46
Bagian 46_Mulai Terbiasa
47
Bagian 47_Cemburu
48
Bagian 48_Merindukanmu
49
Bagian 49_Wanita Lain
50
Bagian 50_Tetap Santai
51
Bagian 51_Apa Maumu Eiren?
52
Bagian 52_Protes Eiren 1
53
Bagian 53_Aku Bukan Rumahmu
54
Bagian 54_Aku Bukan Rumahmu 2
55
Bagian 55_Aku Bukan Rumahmu 3
56
Bagian 56_Perlahan Menjauh
57
Bagian 57_Aku Ingin Pergi
58
Bagian 58_Ku Mohon, Kembali
59
Bagian 59_Tidak Butuh Pengganti
60
Bagian 60_Menghilang
61
Bagian 61_Terasa Hancur
62
Bagian 62_Kebahagiaan dan Kehancuran
63
Bagian 63_Jangan Pergi
64
Bagian 64_Will You Marry Me?
65
Bagian 65_Tetap Bersama
66
Bagian 66_Rencana Elio
67
Bagian 67_Hari Penting
68
Bagian 68_Milikku Selamanya
69
Bagian 69_Paket Liburan?
70
Bagian 70_Mau Punya Berapa Baby?
71
Bagian 71_Honeymoon
72
Bagian 72_Elio Mesum
73
Bagian 73_Eiren Sensitif
74
Bagian 74_Dua Garis
75
Bagian 75_Kabar Mengharukan
76
Bagian 76_Tidak Berharap
77
Bagian 77_Cerita Feli
78
Bagian 78_Kenyataan
79
Bagian 79_Aku Mencintaimu
80
Bagian 80_Sikap Cemburu Elio
81
Bagian 81_Saling Mengerti
82
Bagian 82_Terasa Menyebalkan
83
Bagian 83_Bilang Mama Papa, yuk
84
Bagian 84_Restu Kok Maksa
85
Bagian 85_Semakin Cinta
86
Bagian 86_Rencana Pernikahan Feli
87
Bagian 87_Suka Dicemburui
88
Bagian 88_Perdebatan Tidak Penting
89
Bagian 89_Kabar Pernikahan
90
Bagian 90_Lindungi Dia, Tuhan
91
Bagian 91_Malaikat Kecil
92
Bagian 92_Pesta Penyambutan
93
Bagian 93_Keluarga Kecil
94
Bagian 94_Kabar Membahagiakan
95
Bagian 95_EXTRA PART 1
96
Bagian 96_EXTRA PART 2
97
UCAPAN TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!