Wedding With My Lecturer

Wedding With My Lecturer

Bagian 1_Problem

Seorang gadis berlari dengan wajah terburu-buru sembari membawa tas selempang miliknya. Hari ini dia bangun terlambat karena dengan perilaku bodoh, dia malah menonton drama thailand yang dimainkan oleh Thor, aktor kesayangannya. Dia sampai melupakan jika ada jadwal pagi yang sudah melambai.

Eiren, gadis yang sudah berada di tingkat akhir masih melangkah menaiki tangga dengan setengah berlari. Dia tidak sabar jika harus menunggu lift terbuka. Dalam hati dia masih menggerutu. Di kampus se-elit ini harusnya juga menggunakan eskalator.

Eiren masih melaju tanpa menghiraukan beberapa sapaan dari teman satu jurusan. Dia tidak peduli apayang dipikirkan teman-temannya karena sekarang tugasnya adalah sampai di kelas dengan segera. Tidak ada waktu untuk menyahuti basa-basi dari mereka semua.

Eiren berhenti tepat di ruang C dan melihat dari kaca bening yang terletak di pintu. Matanya menangkap tak ada pergerakan apa pun di dalam kelas. Matanya juga tak melihat pria yang seharusnya sudah mengajar. Dalam kondisi seperti ini, dia benar-benar bernapas lega dan berterima kasih sebanyak mungkin kepada Tuhan.

Eiren membuka pelan pintu tersebut dan menutupnya kembali. Langkahnya terdengar pelan, tetapi buru-buru. Dia takut jika nanti dosen mata kuliah kali ini mengetahui bahwa dia terlambat. Setelah sampai di bangku, dia langsung duduk dan menghela napas lega.

“Eiren Azura, anda terlambat lima belas menit tiga puluh detik,” ucap seseorang membuat Eiren membelalakan mata.

Eiren langsung bungkam dan menatap pria yang sejak tadi bersembunyi di balik pintu dengan mata membelalak. Dia tidak menyangka ternyata dosennya bersembunyi hanya untuk menangkapnya.

“Apa yang anda lakukan semalam sampai bisa terlambat dalam mata kuliah saya?” tanyanya dengan nada dingin.

“Maaf, Pak. Semalam saya sakit perut. Jadi, susa tidur,” ucap Eiren asal. Padahal semalam dia hanya menonton drama thailand di salah satu aplikasi hingga selesai.

“Baik, setelah pelajaran selesai, temui saya di ruangan.”

Eiren hanya mengangguk dan tak ada niat untuk menjawab sama sekali. Dia kembali fokus memperhatikan mata kuliah yang tengah di bahas, mengenai inflasi dan sebagainya. Dia bahkan masih mangantuk dan tak berniat masuk kampus hari ini.

“Eiren, kamu sakit?” tanya pria di sebelahnya dengan nada pelan, takut jika dosen galak di depan mendengarnya.

Eiren menggeleng dan mendekatkan tubuh. “Aku nonton drama thailan dan lupa waktu,” jawab Eiren tak kalah pelan, “lagian kamu ngapa gak jemput tadi?”

Alex, pria di sebelahnya hanya tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Aku juga terlambat berangkat. Keasikan main game. Tapi masin untung karena jam pelajaran kurang tiga puluh detik.”

Eiren hanya mendengus kesal dan kembali melanjutkan pelajaran. Dia tidak mau jika nantinya mendapatkan hukuman lagi karena mengobrol ketika jam pelajaran berlangsung. Seisi kelas juga memilih bungkam dan mendengarkan dengan seksama hingga selesai.

🍁🍁🍁🍁🍁

Eiren mengetuk pelan pintu ruangan bertuliskan ‘Adelio Cetta’. Setelah sang pemilik mengizinkannya masuk, dia langsung membuka pintu dan menatap pria dengan pakaian rapi tengah duduk di singgahsananya dan memandang dengan mata berkilat dingin. Langkahnya mulai meninggalkan koridor kampus dan masuk ke dalam ruang dosen galak tersebut.

“Anda akan berdiri di sana sampai kapan, Eiren?” tanya Adelio dengan suara tegas.

Eiren yang ditegur langsung melangkah dan duduk di kursi tepat di depan Adelio saat ini duduk. Matanya menunduk tak kuat menahan godaan pria tampan tanpa cela yang sudah tersaji di hadapannya. Jujur, meski Adelio gala, Eiren sempat mengaguminya karena tubuh dan wajah yang benar-benar membuatnya meleleh.

“Eiren Azura, anda terlambat dalam pelajaran saya sudah hampir lima kali. Apa sebegitu tidak senangnya anda dengan mata kuliah yang saya ajarkan?” tanya Adelio dengan suara tegas dan mata menatap tajam.

Eiren menggeleng dan tak mau menatap Adelio sama sekali. Dia pernah mendengar rumor bahwa pria di hadapannya ini bukan hanya kejam, tetapi juga lumayan mesum. Namun, sejauh dia melihat, tak pernah sekali pun dia melihat pria tersebut berbuat aneh-aneh.

“Apa selain hobi datang terlambat, anda juga mulai kehilangan pita suara sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan saya, Eiren?” sindirnya dengan wajah datar.

Eiren yang mendengar langsung mendongak dan menarik napas dalam, menghembuskannya pelan. “Maaf, Pak. Bukannya saya sudah menjelaskan alasan saya terlambat?”

“Tentu,” sahut Adelio cepat, “anda sudah mengatakannya. Tetapi, apa anda pikir saya cukup percaya dengan semua ucapan anda? Saya meragukannya. Setiap mata kuliah saya anda selalu saja terlambat dengan alasan yang sama. Apa itu lazim?”

Eiren yang mendengar merutiki dirinya sendiri. Kenapa dia selalu menggunakan alasan yang sama? Sekarang dia mulai menyesal karena sejak kecil tidak pernah berbohong sama sekali.

“Maaf, Pak. Soal itu saya....”

Adelio meletakan buku tebal dan membuat Eiren menghentikan ucapannya. Matanya menatap bingung kepada buku tebal yang sudah terhidang di depannya. Keningnya mengerut bingung. Apa yang akan dilakukan dosennya kali ini? Perasaannya mulai tak enak melihat ekpresi Adelio yang masih tetap tenang. Apalagi buku akutansi dan bank yang ada di hadapannya, membuatnya semakin merasa tak enak.

“Bawa buku ini, Nona Eiren. Salin setiap babnya hingga selesai. Setiap pukul delapan pagi anda harus sudah mengumpulkannya di ruangan saya,” ucap Adelio masih dengan tatapan datar.

Eiren yang melihat langsung manganga tak percaya. Apa yang dikatakan pria di hadapannya ini? Menyalin buku dengan ratusan bab? Apa dia mulia gila? Eiren menatap horor pria di hadapannya saat ini.

“Jika anda tidak bisa menyetorkan setiap babnya tepat pada pukul delapan, saya akan memberikan nilai E pada mata kuliah saya,” tambah Adelio datar.

Eiren menarik napas dalam dan menghembuskannya keras. Matanya menatap Adelio dengan tatapan menantang. Dengan perasaan kesal, dia segera menarik buku tersebut dan bangkit.

“Dengar, Pak Adelio. Saya tidak akan membiarkan anda tidak meluluskan saya dalam mata kuliah anda,” kata Eiren dan langsung keluar dari ruangan.

Adelio yang melihat hanya memasang wajah datar dan kembali larut dalam tumpukan bukunya. Dia tidak peduli dengan apa yang dikatakan Eiren karena baginya, tidak ada yang penting dalam kehidupannya. Selain dirinya sendiri.

🍁🍁🍁🍁🍁

Eiren membanting buku tebal yang baru saja dibawanya dari ruangan Adelio keras, membuat dua anak manusia yang tengah asik menikmati makanannya terlonjak kaget. Tanpa izin terlebih dahulu, Eiren langsung duduk dan menyeruput es jeruk milik pria di sebelahnya. Keduanya langsung menghentikan kunyahan dan menatap Eiren bingung.

“Hei, apa yang dibicarakan sama dosen ganteng dan sexy?” tanya Jessica yang sejak tadi menatapnya penuh harap.

“Dosen ganteng dan sexy? Dosen gila baru iya,” jawab Eiren ketus. Apa yang bisa dikatakannya selain itu? Dia bahkan sudah menyesal pernah mengaguminya.

“Sayang, apa yang Pak Adelio katakan?” tanya Alex, kekasih Eiren yang masih menatap kekasihnya dengan lekat.

Eiren mendengus kesal dengan wajah yang menunjukan bahwa mood-nya benar-benar sedang hancur. “Aku disuruh menyalih buku setebal ini dan menyetorkannya setiap jam delapan pagi. Apa gak gila, hah? Bahkan jam segitu belum ada dosen yang berangkat ke kampus.”

“Hah?” Alex dan Jessica yang mendengar langsung membelalakan mata tak percaya dan mulut melongo lebar.

“Kamu gak minta keringanan? Kamu, kan, baru beberapa kali aja terlambatnya,” celetuk Jessica.

“Kalau aku melakukan hal seperti itu, yang ada malah hukumannya semakin berat,” jawab Eiren masih menahan kesal.

Jessica yang mendengar hanya bisa bersimpati. Dia juga tidak bisa melakukan apa pun karena jika dia membela Eiren, nilainya juga dipertanyakan.

“Sabar ya, beb. Kita akan semangatin kamu terus,” ucap Jessica memberi semangat. Eiren yang mendengar hanya mengangguk mengiyakan.

_____

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

awal yg menarik

2021-08-17

0

Mom Dee 🥰

Mom Dee 🥰

apakah cuma aku aja ya yg sampai saat ini blm tertarik dengan namanya drakor²an 🙈

2021-07-07

1

Cahya Aini

Cahya Aini

aq mampir thor

2021-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1_Problem
2 Bagian 2_Luka
3 Bagian 3_Dosen Galak
4 Bagian 4_Menghindar
5 Bagian 5_Elio Menyebalkan
6 Bagian 6_Sisi Lain Adelio
7 Bagian 7_Berhenti Menjadikanku Istimewa
8 Bagian 8_Menolak
9 Bagian 9_Terasa Jauh
10 Bagaian 10_Merasa Tersakiti.
11 Bagian 11_Butuh Penjelasan
12 Bagian 12_Bagaimana dengan Kita?
13 Bagian 13_Tunggu Aku
14 Bagian 14_Mencoba Percaya
15 Bagian 15_Peringatan Pertama
16 Bagian 16_Memang Kenyataan
17 Bagian 17_Alone
18 Bagian 18_Aku Mohon Sabar
19 Bagian 19_Pesta Kampus
20 Bagian 20_Malam Pesta
21 Bagian 21_Kesalahan
22 Bagian 22_Please, Lupakan
23 Bagian 23_Menjauh
24 Bagian 24_Kesialan Bertubi
25 Bagian 25_Stop Janji Manis
26 Bagian 26_Perjanjian Konyol
27 Bagian 27_Penolakan
28 Bagian 28_Ingin Sendiri
29 Bagian 29_Dua Sisi Berbeda
30 Bagian 30_Menaklukan Eiren
31 Bagian 31_Calon Menantu
32 Bagian 32_Tidak Ada Pilihan
33 Bagian 33_Pindah Rumah
34 Bagian 34_Lelah
35 Bagian 35_Rahasia Elio
36 Bagian 36_Meminta Restu
37 Bagian 37_Terasa Memilukan
38 Bagian 38_Wanita Masa Lalu
39 Bagian 39_Maafkan Aku
40 Bagian 40_Usaha Pertama
41 Bagian 41_Mulai Menikmati
42 Bagian 42_Perpisahan Terbaik
43 Bagian 43_Kapan Menikah?
44 Bagian 44_Terbangun
45 Bagian 45_Beri Penjelasan
46 Bagian 46_Mulai Terbiasa
47 Bagian 47_Cemburu
48 Bagian 48_Merindukanmu
49 Bagian 49_Wanita Lain
50 Bagian 50_Tetap Santai
51 Bagian 51_Apa Maumu Eiren?
52 Bagian 52_Protes Eiren 1
53 Bagian 53_Aku Bukan Rumahmu
54 Bagian 54_Aku Bukan Rumahmu 2
55 Bagian 55_Aku Bukan Rumahmu 3
56 Bagian 56_Perlahan Menjauh
57 Bagian 57_Aku Ingin Pergi
58 Bagian 58_Ku Mohon, Kembali
59 Bagian 59_Tidak Butuh Pengganti
60 Bagian 60_Menghilang
61 Bagian 61_Terasa Hancur
62 Bagian 62_Kebahagiaan dan Kehancuran
63 Bagian 63_Jangan Pergi
64 Bagian 64_Will You Marry Me?
65 Bagian 65_Tetap Bersama
66 Bagian 66_Rencana Elio
67 Bagian 67_Hari Penting
68 Bagian 68_Milikku Selamanya
69 Bagian 69_Paket Liburan?
70 Bagian 70_Mau Punya Berapa Baby?
71 Bagian 71_Honeymoon
72 Bagian 72_Elio Mesum
73 Bagian 73_Eiren Sensitif
74 Bagian 74_Dua Garis
75 Bagian 75_Kabar Mengharukan
76 Bagian 76_Tidak Berharap
77 Bagian 77_Cerita Feli
78 Bagian 78_Kenyataan
79 Bagian 79_Aku Mencintaimu
80 Bagian 80_Sikap Cemburu Elio
81 Bagian 81_Saling Mengerti
82 Bagian 82_Terasa Menyebalkan
83 Bagian 83_Bilang Mama Papa, yuk
84 Bagian 84_Restu Kok Maksa
85 Bagian 85_Semakin Cinta
86 Bagian 86_Rencana Pernikahan Feli
87 Bagian 87_Suka Dicemburui
88 Bagian 88_Perdebatan Tidak Penting
89 Bagian 89_Kabar Pernikahan
90 Bagian 90_Lindungi Dia, Tuhan
91 Bagian 91_Malaikat Kecil
92 Bagian 92_Pesta Penyambutan
93 Bagian 93_Keluarga Kecil
94 Bagian 94_Kabar Membahagiakan
95 Bagian 95_EXTRA PART 1
96 Bagian 96_EXTRA PART 2
97 UCAPAN TERIMA KASIH
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bagian 1_Problem
2
Bagian 2_Luka
3
Bagian 3_Dosen Galak
4
Bagian 4_Menghindar
5
Bagian 5_Elio Menyebalkan
6
Bagian 6_Sisi Lain Adelio
7
Bagian 7_Berhenti Menjadikanku Istimewa
8
Bagian 8_Menolak
9
Bagian 9_Terasa Jauh
10
Bagaian 10_Merasa Tersakiti.
11
Bagian 11_Butuh Penjelasan
12
Bagian 12_Bagaimana dengan Kita?
13
Bagian 13_Tunggu Aku
14
Bagian 14_Mencoba Percaya
15
Bagian 15_Peringatan Pertama
16
Bagian 16_Memang Kenyataan
17
Bagian 17_Alone
18
Bagian 18_Aku Mohon Sabar
19
Bagian 19_Pesta Kampus
20
Bagian 20_Malam Pesta
21
Bagian 21_Kesalahan
22
Bagian 22_Please, Lupakan
23
Bagian 23_Menjauh
24
Bagian 24_Kesialan Bertubi
25
Bagian 25_Stop Janji Manis
26
Bagian 26_Perjanjian Konyol
27
Bagian 27_Penolakan
28
Bagian 28_Ingin Sendiri
29
Bagian 29_Dua Sisi Berbeda
30
Bagian 30_Menaklukan Eiren
31
Bagian 31_Calon Menantu
32
Bagian 32_Tidak Ada Pilihan
33
Bagian 33_Pindah Rumah
34
Bagian 34_Lelah
35
Bagian 35_Rahasia Elio
36
Bagian 36_Meminta Restu
37
Bagian 37_Terasa Memilukan
38
Bagian 38_Wanita Masa Lalu
39
Bagian 39_Maafkan Aku
40
Bagian 40_Usaha Pertama
41
Bagian 41_Mulai Menikmati
42
Bagian 42_Perpisahan Terbaik
43
Bagian 43_Kapan Menikah?
44
Bagian 44_Terbangun
45
Bagian 45_Beri Penjelasan
46
Bagian 46_Mulai Terbiasa
47
Bagian 47_Cemburu
48
Bagian 48_Merindukanmu
49
Bagian 49_Wanita Lain
50
Bagian 50_Tetap Santai
51
Bagian 51_Apa Maumu Eiren?
52
Bagian 52_Protes Eiren 1
53
Bagian 53_Aku Bukan Rumahmu
54
Bagian 54_Aku Bukan Rumahmu 2
55
Bagian 55_Aku Bukan Rumahmu 3
56
Bagian 56_Perlahan Menjauh
57
Bagian 57_Aku Ingin Pergi
58
Bagian 58_Ku Mohon, Kembali
59
Bagian 59_Tidak Butuh Pengganti
60
Bagian 60_Menghilang
61
Bagian 61_Terasa Hancur
62
Bagian 62_Kebahagiaan dan Kehancuran
63
Bagian 63_Jangan Pergi
64
Bagian 64_Will You Marry Me?
65
Bagian 65_Tetap Bersama
66
Bagian 66_Rencana Elio
67
Bagian 67_Hari Penting
68
Bagian 68_Milikku Selamanya
69
Bagian 69_Paket Liburan?
70
Bagian 70_Mau Punya Berapa Baby?
71
Bagian 71_Honeymoon
72
Bagian 72_Elio Mesum
73
Bagian 73_Eiren Sensitif
74
Bagian 74_Dua Garis
75
Bagian 75_Kabar Mengharukan
76
Bagian 76_Tidak Berharap
77
Bagian 77_Cerita Feli
78
Bagian 78_Kenyataan
79
Bagian 79_Aku Mencintaimu
80
Bagian 80_Sikap Cemburu Elio
81
Bagian 81_Saling Mengerti
82
Bagian 82_Terasa Menyebalkan
83
Bagian 83_Bilang Mama Papa, yuk
84
Bagian 84_Restu Kok Maksa
85
Bagian 85_Semakin Cinta
86
Bagian 86_Rencana Pernikahan Feli
87
Bagian 87_Suka Dicemburui
88
Bagian 88_Perdebatan Tidak Penting
89
Bagian 89_Kabar Pernikahan
90
Bagian 90_Lindungi Dia, Tuhan
91
Bagian 91_Malaikat Kecil
92
Bagian 92_Pesta Penyambutan
93
Bagian 93_Keluarga Kecil
94
Bagian 94_Kabar Membahagiakan
95
Bagian 95_EXTRA PART 1
96
Bagian 96_EXTRA PART 2
97
UCAPAN TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!