Guardian Devil

Guardian Devil

Bab 1. Sekelompok Pembuli

Alika berlari dengan terburu-buru menyusuri lorong sekolah, ia berlari sambil membawa beberapa buku dalam dekapannya. Saat ini pukul dua siang, waktunya pelajaran Biologi dan mereka harus berpindah ruangan dari ruang kelas mereka di lantai satu menuju lab Biologi di lantai dua.

Alika berusaha mengejar teman-temannya yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Ini adalah pelajaran Biologi pertamanya sejak masuk SMA. Alika belum tau apakah gurunya adalah guru yang baik atau tidak.

Minggu lalu, saat masa orientasi siswa, Alika tak bisa fokus karena terus saja dikerjai oleh para mentor. Ini semua karena Bella. Entah bagaimana ia bisa masuk ke sekolah yang sama dengan Bella lagi setelah berhasil melarikan diri saat kelas enam SD dulu.

"Takdir memang kejam," batin Alika kala itu, saat ia melihat wajah cantik Bella tepat di depan matanya. Sialnya lagi, Alika berada di kelas yang sama dengan Bella dan gerombolannya.

Dulu, saat Alika masih duduk di bangku sekolah dasar. Bella menghasut seorang anak perempuan yang paling tenar di sekolahnya. Hingga anak yang memiliki pengaruh besar di sekolah karena kecantikannya itu pun berhasil membuat satu sekolah membencinya.

Alika sempat selamat dari bulian teman-teman satu sekolahnya karena ayahnya membawa Alika pulang ke kampung halamannya dan tinggal bersama neneknya. Sejak saat itu, hidup Alika terasa jauh berbeda. Meski nenek Alika terlihat sangat galak, namun ia adalah orang yang paling menyayangi Alika.

Namun kehidupan damai Alika tidak berlangsung lama. Saat hendak masuk SMA, nenek Alika meninggal dan membuat Alika kembali hidup bersama dengan ibunya. Ibunya Alika jugalah yang membuat Alika masuk ke sekolah yang sama dengan Bella saat ini.

Sekolah ini sebenarnya bukan sekolah biasa, ibu Alika sengaja memasukkan anaknya ke sekolah elit agar Alika bisa memiliki teman dari kalangan atas. Dan masuk ke dalam circle orang-orang elit.

Namun keputusan ibunya itu malah menempatkan Alika ke dalam situasi yang semakin sulit.

"Hahhh... Hahhh..." Alika berhasil masuk kelas tepat waktu, sesaat sebelum guru biologi masuk ke dalam ruangan.

"Sini, mana buku gue?" Bella menyodorkan tangannya meminta buku miliknya yang dibawa oleh Alika.

Alika langsung memberikan buku milik Bella dan tiga temannya. Mereka berempat tersenyum menyeringai melihat tingkah Alika yang nampak sangat takut pada Bella.

"Hebat banget lo, baru masuk udah langsung dapet kacung," bisik Intan, gadis yang duduk tepat di sebelah Bella.

Bella tak menjawab, ia menatap sinis pada Alika dan berkata. "Mau masuk sekolah internasional sekalipun emang dasar jiwa babu, ya bakal jadi babu aja."

Teman-teman Bella sebenarnya tidak mengerti apa maksud Bella, karena mereka sendiri tidak mengenal siapa Alika. Mereka hanya mengikuti Bella membuli Alika. Alika sendiri juga tak mengerti bagaimana Bella bisa masuk sekolah ini, seingatnya dulu Bella bukan anak orang yang kaya raya. Memang kehidupannya jauh di atas Alika, tapi Bella dulu tidak sekaya itu.

Alika tertunduk, ia tak bisa berbuat apa-apa saat ini. Kehidupan SMA yang ia bayangkan akan menjadi kehidupan yang indah, sirna sudah. Alika hanya berharap Bella tidak membeberkan kepada teman-temannya siapa Alika sebenarnya dan dari mana ia berasal.

Biarlah untuk saat ini ia akan menuruti semua mau Bella dan gengnya.

Dua jam berlalu, dan jam pelajaran pun berakhir. Mereka semua kembali ke kelas untuk mengambil tas mereka dan bersiap untuk pulang. Tidak banyak yang dipelajari hari itu karena masih dalam masa perkenalan.

"Heh, orang kaya baru. Pulang naik apa lo?" Tanya Bella pada Alika yang sedang merapihkan buku-bukunya.

"Dijemput ibu," jawabnya pelan.

"Naik apa? Becak? Gerobak?" Tanya Bella lagi dengan nada mengejek.

Alika diam saja tak menggubris ejekan Bella.

Brak!

Bella menendang kursi milik Alika hingga membuat Alika berdiri tegap.

"Kalau gue tanya ya dijawab!" Bella melotot ke arah Alika.

Semua orang di kelas memperhatikan mereka berdua, namun tak ada satu orang pun yang peduli atau berusaha mencari tau apa yang sedang terjadi. Mereka hanya melihat dari tempat mereka, bahkan teman sebangku Alika pun bergegas membereskan barang-barangnya dan keluar dari kelas.

Terlihat sekali bahwa mereka tak ingin ikut campur dengan apa yang sedang menimpa Alika.

Alika masih menunduk ketakutan. Seketika tubuhnya gemetar mengingat peristiwa saat ia duduk di bangku sekolah dasar dulu. Ada trauma tersendiri yang pernah ia rasakan dulu.

Bella menarik kerah baju Alika, lalu ia membisikkan sesuatu di telinga Alika.

"Elo jangan macem-macem, atau gue bakal bocorin semua rahasia tentang lo," ancam Bella.

Mendengar ancaman dari Bella, Alika semakin ketakutan. Ia langsung memegang tangan Bella dan memohon padanya.

"Jangan Bel, aku mohon!" Alika berusaha mengiba.

Bella buru-buru menepis tangan Alika dan mengusapkan tangan ke bajunya.

"Menjijikan!" Bella mendorong Alika hingga membuat Alika jatuh tersungkur.

Setelah mendorong Alika, Bella bergegas pergi meninggalkan kelas. Teman-teman Bella mengikuti Bella di belakangnya. Mereka juga sebenarnya tak mengerti mengapa Bella segitu bencinya pada Alika. Mereka hanya mengikuti apa yang Bella lakukan pada Alika agar mereka terlihat hebat dan tak ada yang berani melawan mereka.

Alika berusaha keras menahan tangisnya, kedua tangannya mengepal erat.

Semua orang di ruangan itu sama sekali tak ada yang memperdulikan Alika. Satu per satu mereka keluar kelas, pergi meninggalkan Alika seorang diri.

Kelas menjadi hening, sudah tak ada siapapun lagi di sana kecuali Alika yang masih dalam posisi terjatuhnya pasca didorong oleh Bella tadi.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Alika mengambil ponsel di dalam tasnya. Ternyata ibunya yang menelpon.

"Ya bu?" Alika bergegas menjawabnya.

"Kamu dimana? Kenapa belum keluar?" Tanya ibunya di seberang sana.

"Iya bu, tunggu sebentar," Alika menutup panggilan dan bergegas merapihkan barang-barang miliknya yang berserakan di lantai saat Bella mendorongnya tadi.

Alika mempercepat langkah kakinya, bergegas meninggalkan ruang kelas menuju ke gerbang utama.

Di sana, sudah ada ibunya yang berdiri di luar gerbang sambil menatapnya dan melambai-lambaikan tangannya. Alika semakin mempercepat langkah kakinya.

"Kenapa lama sekali?" Tanya Ibu Alika.

"Maaf bu," Alika bingung harus memberi alasan apa pada ibunya. Ia hanya bisa meminta maaf.

"Sudahlah, ayo ikut ibu!"

"Kemana?"

"Sudah, jangan banyak tanya. Kamu ikut saja," Ucap Eva seraya masuk ke dalam mobil sedan merah miliknya.

Alika hanya bisa menuruti perkataan ibunya. Sepanjang perjalanan, Alika hanya terdiam tanpa tau kemana ibunya pergi membawanya.

Hubungan Alika dengan ibunya juga tidak terlalu dekat. Sejak lahir, Alika selalu ditelantarkan oleh sang ibu karena sibuk mencari uang demi menafkahi dirinya. Ayahnya yang seorang penjudi dan pemabuk berat tak bisa diandalkan. Jika sedang menang judi, barulah ayahnya akan memberikan uang pada ibunya. Namun jika sedang kalah judi, Alika dan ibunya sering kali dijadikan pelampiasan kekesalannya.

Meski Eva terkesan cuek kepada Alika, namun ia sebenarnya sangat menyayangi Alika. Hanya saja, ia sendiri tak tau bagaimana cara mengekspresikan rasa sayang pada putri semata wayangnya itu.

Meski Eva sering meninggalkan Alika seorang diri di rumah sejak kecil, tapi Alika tau bahwa ibunya itu amat sangat menyayanginya.

Alika sangat ingat kala itu, ayahnya yang baru saja berhasil menang judi pulang dengan membawa banyak uang. Tak hanya uang yang ayahnya bawa, tapi juga banyak minuman keras untuk merayakan kemenangannya.

Karena mabuk berat, ayahnya hampir saja memperkaos Alika. Untung saja saat itu ibunya sedang tidak pergi bekerja sehingga Alika selamat dari terkaman ayahnya sendiri.

Sebenaranya Doni, ayah Alika pun bukan sosok yang jahat. Hanya saja pengaruh alkohol membuatnya sering kali kehilangan akal sehat. Doni sering memukuli istri dan anaknya.

Namun setelah sadar dari mabuknya, Doni langsung menangis di hadapan keduanya. Meminta maaf atas kekhilafan yang telah ia lakukan.

Saat Alika tinggal dengan neneknya dulu pun, ayahnya tak pernah absen memberinya uang setiap bulan. Meski ia sendiri tak yakin apa uang yang dihasilkan ayahnya itu halal atau bukan.

Alika memang tumbuh dari dua orang tua yang jauh dari kata layak, Alika kekurangan kasih sayang. Tumbuh seorang diri, berjuang bersama kerasnya kehidupan dan cacian orang-orang disekitarnya. Diantara orang-orang dewasa yang ada disekitarnya. Hanya neneknyalah satu-satunya orang yang benar-benar terasa hangat bagi Alika.

Namun sayang, kini neneknya sudah tak lagi bisa ia temui. Wajah ketus sang nenek terus terngiang dalam ingatan Alika. Wajah yang terlihat tidak ramah namun ternyata hatinya memiliki kehangatan yang belum pernah Alika rasakan.

Terpopuler

Comments

Muhayat Nur

Muhayat Nur

semangat Thor

2024-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sekelompok Pembuli
2 Bab 2. Berbelanja
3 Bab 3. Kehidupan Baru
4 Bab 4. Ancaman di Sekolah
5 Bab 5. Main Fisik
6 Bab 6. Salah Tempat
7 Bab 7. Makan Malam Keluarga
8 Bab 8. Ketua Pembuli
9 Bab 9. Kejadian Memalukan
10 bab 10. Pingsan
11 Bab 11. Datang ke rumah
12 Bab 12. Sarapan
13 Bab 13. Pendekatan
14 Bab 14. Makan Malam
15 Bab 15. Hak Milik
16 Bab 16. Pewaris Tahta
17 Bab 17. Tidak Memiliki Keberanian
18 Bab 18. Curiga
19 Bab 19. Dunia yang Berbeda
20 Bab 20. Tertidur
21 Bab 21. Peristiwa di Atap
22 Bab 22. Ancaman
23 Bab 23. Bahan Gunjingan
24 Bab 24. Tak Ada Tempat
25 Bab 25. Si Rubah Licik
26 Bab 26. Hasutan
27 Bab 27. Masuk Perangkap
28 Bab 28. Penyelamatan
29 Bab 29. Pengaruh Obat
30 Bab 30. Mencari Tau
31 Bab 31. Fitnah
32 Bab 32. Babak Belur
33 Bab 33. Di Unit Penthouse
34 Bab 34. Kesan Pertama
35 Bab 35. Meluruskan Kesalahpahaman
36 Bab 36. Cemburu
37 Bab 37. Gosip Di Rumah
38 Bab 38. Jadian Atau Tidak
39 Bab 39. Cemburu Buta
40 Bab 40. Trauma Kedua
41 Bab 41. Perkelahian Sepihak
42 Bab 42. Kepastian
43 Bab 43. Numpang Menginap
44 Bab 44. Kehilangan Muka
45 Bab 45. Keluarga Sempurna
46 Bab 46. Hukuman
47 Bab 47. Sikap Berdasarkan Uang
48 Bab 48. Sekolah ke Luar Negeri
49 Bab 49. Maaf Yang Tak Tulus
50 Bab 50. Hubungan Rahasia
51 Bab 51. Teman Baru
52 Bab 52. Menjadi sahabat
53 Bab 53. Uring-uringan
54 Bab 54. Cinta Pertama
55 Bab 55. Double Date
56 Bab 56. Restu Yang Tak Disangka
57 Bab 57. Pasangan Baru
58 Bab 58. Perjalanan Pulang
59 Bab 59. Salah Masuk?
60 Bab 60. Deep Talk
61 Bab 61. Melarikan Diri
62 Bab 62. Dibuntuti
63 Bab 63. Di Kediaman Keluarga Permana
64 Bab 64. Ucapan Kakak Pertama
65 Bab 65. Acara Amal
66 Bab 66. Interaksi Kakak Adik
67 Bab 67. Bisnis Kecil
68 Bab 68. Belajar Bisnis
69 Bab 69. Orang Misterius
70 Bab 70. Masalah Yang Belum Selesai
71 Bab 71. Tantangan Duel
72 Bab 72. Provokator
73 Bab 73. Permintaan Untuk Berhenti
74 Bab 74. Disidang
75 Bab 75. Izin Bekerja
76 Bab 76. Mulai Bekerja
77 Bab 77. Ramai Pelanggan
78 Bab 78. Pasangan Bucin
79 Bab 79. Kejutan
80 Bab 80. Cinta Sendirian
81 Bab 81. Girls Day
82 Bab 82. Menemani Bekerja
83 Bab 83. Sosok Masa Lalu
84 Bab 84. Berlibur
85 Bab 85. Kembalinya Sosok Masa Lalu
86 Bab 86. Hubungan Yang Terusik
87 Bab 87. Alasan Kembali
88 Bab 88. Pergilah, Jangan Kembali!
89 Bab 89. Kegelisahan Hati
90 Bab 90. Hubungan yang membaik
91 Bab 91. Firasat
92 Bab 92. Si Pengendara Motor
93 Bab 93. Kejutan Ulang Tahun
94 Bab 94. Alika menghilang
95 Bab 95. Pencarian
96 Bab 96. Salah Sangka
97 Bab 97. Bantuan
98 Bab 98. Penawaran
99 Bab 99. Ketemu
100 Bab 100. Ampunan
101 Bab 101. Pasangan Yang Lain
102 Bab 102. Romansa Beda Usia
103 Bab 103. Gagal Dihukum
104 Bab 104. Overprotective
105 Bab 105. Takut
106 Bab 106. Bukan Masalah Sepele
107 Bab 107. Tidak Hilang
108 Bab 108. Panggilan Sayang
109 Bab 109. Ambisi
110 Bab 110. Interogasi Keluarga
111 Bab 111. Campur Tangan Keluarga
112 Bab 112. Perjodohan
113 Bab 113. Meluapkan Amarah
114 Bab 114. Rencana Jahat
115 Bab 115. Bayaran Mahal
116 Bab 116. Membalaskan Dendam
117 Bab 117. Tawanan
118 Bab 118. Penyerangan
119 Bab 119. Tawaran Mematikan
120 Bab 120. Bantuan
121 Bab 121. Permintaan Putus
122 Bab 122. Terasing
123 Bab 123. Luka
124 Bab 124. Kesempatan Terakhir
125 Bab 125. Sudah Tau
126 Bab 126. Amnesia
127 Bab 127. Rahasia
128 Bab 128. Rencana Jahat
129 Bab 129. Bekerja
130 Bab 130. Gosip Baru
131 Bab 131. Kembali Ke Sekolah
132 Bab 132. Memory di atap sekolah
133 Bab 133. Nasib Pelakor
134 Bab 134. Dalang di Balik Rumor
135 Bab 135. Menjual Alika
136 Bab 136. Menyelamatkan Alika
137 Bab 137. Ketakutan
138 Bab 138. Sisi Lain Sahabat
139 Bab 139. Kecelakaan Maut
140 Bab 140. Kembali Pulang
141 Bab 141. Kesal
142 Bab 142. Pesta Penyambutan
143 Bab 143. Suasana Di Rumah Duka
144 Bab 144. Keputusan Kevin
145 Bab 145. Rencana Di Balik Keputusan
146 Bab 146. Amarah
147 Bab 147. Turut Berduka Cita
148 Bab 148. Perpisahan
149 Bab 149. Kembali
150 Bab 150. Akhir Dari Pelarian
151 Bab 151. Ketemu
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1. Sekelompok Pembuli
2
Bab 2. Berbelanja
3
Bab 3. Kehidupan Baru
4
Bab 4. Ancaman di Sekolah
5
Bab 5. Main Fisik
6
Bab 6. Salah Tempat
7
Bab 7. Makan Malam Keluarga
8
Bab 8. Ketua Pembuli
9
Bab 9. Kejadian Memalukan
10
bab 10. Pingsan
11
Bab 11. Datang ke rumah
12
Bab 12. Sarapan
13
Bab 13. Pendekatan
14
Bab 14. Makan Malam
15
Bab 15. Hak Milik
16
Bab 16. Pewaris Tahta
17
Bab 17. Tidak Memiliki Keberanian
18
Bab 18. Curiga
19
Bab 19. Dunia yang Berbeda
20
Bab 20. Tertidur
21
Bab 21. Peristiwa di Atap
22
Bab 22. Ancaman
23
Bab 23. Bahan Gunjingan
24
Bab 24. Tak Ada Tempat
25
Bab 25. Si Rubah Licik
26
Bab 26. Hasutan
27
Bab 27. Masuk Perangkap
28
Bab 28. Penyelamatan
29
Bab 29. Pengaruh Obat
30
Bab 30. Mencari Tau
31
Bab 31. Fitnah
32
Bab 32. Babak Belur
33
Bab 33. Di Unit Penthouse
34
Bab 34. Kesan Pertama
35
Bab 35. Meluruskan Kesalahpahaman
36
Bab 36. Cemburu
37
Bab 37. Gosip Di Rumah
38
Bab 38. Jadian Atau Tidak
39
Bab 39. Cemburu Buta
40
Bab 40. Trauma Kedua
41
Bab 41. Perkelahian Sepihak
42
Bab 42. Kepastian
43
Bab 43. Numpang Menginap
44
Bab 44. Kehilangan Muka
45
Bab 45. Keluarga Sempurna
46
Bab 46. Hukuman
47
Bab 47. Sikap Berdasarkan Uang
48
Bab 48. Sekolah ke Luar Negeri
49
Bab 49. Maaf Yang Tak Tulus
50
Bab 50. Hubungan Rahasia
51
Bab 51. Teman Baru
52
Bab 52. Menjadi sahabat
53
Bab 53. Uring-uringan
54
Bab 54. Cinta Pertama
55
Bab 55. Double Date
56
Bab 56. Restu Yang Tak Disangka
57
Bab 57. Pasangan Baru
58
Bab 58. Perjalanan Pulang
59
Bab 59. Salah Masuk?
60
Bab 60. Deep Talk
61
Bab 61. Melarikan Diri
62
Bab 62. Dibuntuti
63
Bab 63. Di Kediaman Keluarga Permana
64
Bab 64. Ucapan Kakak Pertama
65
Bab 65. Acara Amal
66
Bab 66. Interaksi Kakak Adik
67
Bab 67. Bisnis Kecil
68
Bab 68. Belajar Bisnis
69
Bab 69. Orang Misterius
70
Bab 70. Masalah Yang Belum Selesai
71
Bab 71. Tantangan Duel
72
Bab 72. Provokator
73
Bab 73. Permintaan Untuk Berhenti
74
Bab 74. Disidang
75
Bab 75. Izin Bekerja
76
Bab 76. Mulai Bekerja
77
Bab 77. Ramai Pelanggan
78
Bab 78. Pasangan Bucin
79
Bab 79. Kejutan
80
Bab 80. Cinta Sendirian
81
Bab 81. Girls Day
82
Bab 82. Menemani Bekerja
83
Bab 83. Sosok Masa Lalu
84
Bab 84. Berlibur
85
Bab 85. Kembalinya Sosok Masa Lalu
86
Bab 86. Hubungan Yang Terusik
87
Bab 87. Alasan Kembali
88
Bab 88. Pergilah, Jangan Kembali!
89
Bab 89. Kegelisahan Hati
90
Bab 90. Hubungan yang membaik
91
Bab 91. Firasat
92
Bab 92. Si Pengendara Motor
93
Bab 93. Kejutan Ulang Tahun
94
Bab 94. Alika menghilang
95
Bab 95. Pencarian
96
Bab 96. Salah Sangka
97
Bab 97. Bantuan
98
Bab 98. Penawaran
99
Bab 99. Ketemu
100
Bab 100. Ampunan
101
Bab 101. Pasangan Yang Lain
102
Bab 102. Romansa Beda Usia
103
Bab 103. Gagal Dihukum
104
Bab 104. Overprotective
105
Bab 105. Takut
106
Bab 106. Bukan Masalah Sepele
107
Bab 107. Tidak Hilang
108
Bab 108. Panggilan Sayang
109
Bab 109. Ambisi
110
Bab 110. Interogasi Keluarga
111
Bab 111. Campur Tangan Keluarga
112
Bab 112. Perjodohan
113
Bab 113. Meluapkan Amarah
114
Bab 114. Rencana Jahat
115
Bab 115. Bayaran Mahal
116
Bab 116. Membalaskan Dendam
117
Bab 117. Tawanan
118
Bab 118. Penyerangan
119
Bab 119. Tawaran Mematikan
120
Bab 120. Bantuan
121
Bab 121. Permintaan Putus
122
Bab 122. Terasing
123
Bab 123. Luka
124
Bab 124. Kesempatan Terakhir
125
Bab 125. Sudah Tau
126
Bab 126. Amnesia
127
Bab 127. Rahasia
128
Bab 128. Rencana Jahat
129
Bab 129. Bekerja
130
Bab 130. Gosip Baru
131
Bab 131. Kembali Ke Sekolah
132
Bab 132. Memory di atap sekolah
133
Bab 133. Nasib Pelakor
134
Bab 134. Dalang di Balik Rumor
135
Bab 135. Menjual Alika
136
Bab 136. Menyelamatkan Alika
137
Bab 137. Ketakutan
138
Bab 138. Sisi Lain Sahabat
139
Bab 139. Kecelakaan Maut
140
Bab 140. Kembali Pulang
141
Bab 141. Kesal
142
Bab 142. Pesta Penyambutan
143
Bab 143. Suasana Di Rumah Duka
144
Bab 144. Keputusan Kevin
145
Bab 145. Rencana Di Balik Keputusan
146
Bab 146. Amarah
147
Bab 147. Turut Berduka Cita
148
Bab 148. Perpisahan
149
Bab 149. Kembali
150
Bab 150. Akhir Dari Pelarian
151
Bab 151. Ketemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!