Aku Bukan Actor Genius

Aku Bukan Actor Genius

Di california

California Amerika 2024.

Di sebuah kampus di california. tempat para mahasiswa lokal maupun internasional berada.

Di taman di salah satu kampus terbesar di california."james Bagaimana kabarmu kawan" seorang lelaki kulit putih yang menyapa pada seorang Pria yang tengah memakan burger sembari mengerjakan tugas di laptopnya .Rambut peria berambut putih itu berwarna pirang , kebanyakan tipikal orang amerika , namun tingginya hampir 7 kaki keatas .

  Mendongakkan kepalanya mulutnya mengunyah burger .

"oooh arthurr what up man ?" bersalaman gaul.

Mereka menggunakan Inggris- amerika dengan aksennya yang terdengar jelas .

Suasana Disana terasa begitu enak sekali, angin sepoi sepoi dipagi hari, serta burung burung bersiul bagaikan Bernyanyi. "Hey bagaimana pesta semalan kawan " tanya Lelaki asia dengan Kulit sawo matang itu . pada Bule tersebut yang nampak tidak bergairah duduk didekatnya.

hahhhh

'mmm pasti masalah cewek lagi'

"Aku gagal mendapatkan nomor wanita yang kusebutkan minggu kemarin itu kawan" Arthur kecewa.

'sudah kuduga'

"APAAAA, bagaimana bisa bukankah kata kau dia tertarik padamu.., eh atau kau yang tertarik padanya" Reaksi yang dibuat buat oleh Lelaki Bernama james tersebut. ia nampak sudah terbiasa dengan keluh kesah temannya tersebut, yang sudah bersamanya sejak semester awal di kampus tersebut.

   "meledek terus terus aja terus, aku tidak percaya diri kawan , aku merasa belum memiliki kepercayaan dia akan memberikan nomor padaku atau ngedate " kesalnya meminta kentang goreng Perusahaan M .

Tanpa berpikir dua kali James.

Plakkkk

Menampar Pria tersebut dengan keras , hingga membuat beberapa orang yang mendengar itu heran , dari mana suara itu.

"Arghhh WTF MAN" terkejutnya dengan Tamparan Itu , memegang pipi kanannya yang merah dengan cap tangan james disana.

   Dia dengan kesal pada temannya tersebut. "Pengecut !. aku berteman dengan seorang pengecut" kesalnya pada arthur yang masih kaget dengan apa yang terjadi.

Namun sepertinya tidak ada emosi dan perselisihan diantara mereka , sepertinya mereka sudah seperti sahabat ketimbang teman , Berusaha menenangkan dirinya , James melanjutkan makannya dan menutup Laptopnya ' mmm burger big mac selalu membuatku tenang' pikirnya.

Meskipun ia terlihat seperti pemakan junk food handal dan sering juga memakannya , namun dari bentuk tubuhnya dan perawakannya , ia lebih mirip seperti infuencer kesehatan yang terus mengatakan memakan daun seumur hidup nya dan memamerkan otot palsu mereka .

Dia benar benar Sehat.

"Sial Habis... Jika kau sudah tenang kawan, Biar aku berikan nasehat yang kudapat di panti jompo di negaraku Di indonesia sana , Jika kau tidak percaya pada dirimu , maka Bagaimana orang lain akan percaya padamu " Ucapnya yang kehabisan burger dan menceramahi sahabatnya tersebut.

"lihat kau lelaki 7 kaki , apa kau berpikir tidak ada wanita lain selain jalang dari jurusan sains itu" tandasnya pada kawannya itu. Arthur mendengarkan sembari mengusap pipinya dengan seksama .

arthur melihat james lebih dari sahabatnya sendiri, dimata dia James seperti Kakaknya yang selalu menasihatinya dan peduli padanya , bahkan semenjak pertama mereka berteman.

"Kadang aku berpikir kau orang tua 60 tahun yang bijak , tapi awww kau kebiasaan melakukan itu kawan, apa wanita mengatakan hal yang tidak sepihak dengan pendapatmu kau akan menaparnya" mengusap pipinya.

"tentu" santainya

"kau lupa aku hidup di depat panti jompo" lanjutnya.

James berdiri , membereskan barangnya dan tak lupa , membuang sampahnya ke tempat sampah, ia cukup tinggi untuk seukuran orang asia tentunya , dengan 6 kaki lebih , rambutnya hitam seperti kebanyakan orang asia juga , intinya tidak ada yang spesial darinya , dia Tampan nggak jelek juga tidak , dia berada di bagian tengah .

Berasal dari bandung tidak membuatnya Sulit menghilangkan accent sundanya .

Dia kuliah di california dikarenakan kegabutannya waktu lulus sma dahulu, ia sering memasukkan dan menjalankan tes beasiswa di kampus kampus berbagai negara , dan ia malah lolos di amerika ini, Namun sebenarnya impiannya kuliah di jepang , bukan karena ilmunya sih, namun rasa penasarannya akan budaya dan tentunya film legenda jepang yang terkenal seindonesia tentunya.

Itu tudak masalah menurutnya , Toh fikirnya kedua negara itu memiliki sejarah bersama yang epik , untuk membantu kemerdekaan indonesia. (wkwk).

"berhenti bersikap cengeng, ayo ke kelas, bodoh"meninggalkan arthur yang masih melamun seperti memikirkan sesuatu.

'sial ini sudah semester 5 , kerja juga libur, apa yang harus kulakukan ya?' langkahnya berhenti di sebuah papan berita dan pengumuman yang tersebar di berbagai sudut kampus. yang mana undangan ke seluruh angkatan semester 5 untuk pesta di area aula kampus . yang mana di bawahnya tertulis 'Gratis burger,pizza,soda dan sushi' membacanya dengan seksama .

Buk!

arthur menepuk punggung james yang jengan tertegun membaca poster undangan.

"ini dia arthur " menarik kepala arthur untuk melihat beritanya.

"pesta angkatan musim panas?.... huh kau mau ke pesta? .... james " arthur melihatnya dengan wajah seperti melihat jumscare .

"apa kau sudah tertarik pada wanita ".

"ehem tentu kawan, dan kau harus ikut , hehehe karena disana aku akan bertemu dengan burger,pizza,buritto secara geratis" memperlihatkan niat aslinya tanpa dipaksa oleh arthur.

melihatnya dengan datar 'dasar otak makanan'.

arthur kini berjalan melewati james untuk mengikuti kelas , "hey tunggu bodoh, apa kau tidak ingin bertemu dengan tuan gurger- ehem maksudku  rafael atau apalah nama jalang itu" ucapnya membujuk arthur untuk datang bersamanya.

"ayolah kawan , sebenatar lagi musim panas kau tahu "

"tidak " datar arthur

james mash berusaha terus untuk membujukanya datang ke pesta , yang tidak pernah james datangi selama ia berada di AS. karena kesibukan kerja dan kuliahnya . dia juga harus mengirim uang ke indonesia untuk adik adiknya dan kebutuhan orangtuanya.

Dan ini adalah kesempatan paling bagus yang pernah didapatkan james selama di amerika, juga sebentar lagi musim panas , tentu ia harus memanfaatkan itu.

'orang bodoh mana yang akan menolak makan geratis;' isi pikiran james yang menyukai sesuatu yang berbau gratisan, tipikal orang lokal sekali.

Terpopuler

Comments

Ika Isna

Ika Isna

jujur y kak author
ini yg saya cari

2024-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!