Waktu sudah menunjukkan malam hari, namun belum ada orang yang datang ke acara pesta karena belum tengah malam. Baru menunjukkan pukul 10. Hanya ada beberapa panitia yang tengah menyiapkan beberapa hal saja.
Dan James... Dia sudah berada di sana dengan menikmati makanan yang ada. Ia sudah datang bahkan sebelum panitia acara datang.
"Whahaha, mungkin rasanya tidak enak, tetapi siapa yang bisa menolak makan gratis?" ujarnya sambil menikmati makanan yang tersedia. Ia sendirian, Arthur belum datang karena sepertinya dia tidak ingin datang.
Panitia hanya melihat James dengan kekhawatiran makanan untuk pesta akan habis.
Dalam hidup, James selalu memiliki prinsip yang tidak akan pernah ia ubah, yakni dia tidak pernah dan tidak akan melewatkan gratisan. Ia juga tidak memiliki cita-cita yang muluk-muluk. Toh, dia juga ada di sini karena beasiswa.
Cita-citanya hanya ingin membuka toko buku terbesar di daerahnya sembari menulis novel, seperti impiannya. Itu saja. Ia tidak pernah berpikiran untuk menjadi miliarder atau menjadi orang terkuat di dunia. Impiannya hanya itu dan tidak akan berubah.
Kembali ke pesta.
Orang-orang mulai berdatangan dan James tengah menikmati makanannya. Tiba-tiba, "Hey, lihat ini, ada penerima beasiswa sialan. Hey, kau tidak boleh ada di sini, kawan," seorang lelaki Amerika dengan rambut merah dan wajah seputih salju berkata kepada James.
James tetap fokus pada makanannya.
"Yah, lu dikacangin Eric," kata temannya pada lelaki itu.
Mereka adalah sekelompok pemain American Football yang memang terkenal dengan sikapnya yang menyebalkan.
Mahasiswa lain melihat kejadian itu dengan seksama. Mereka tahu siapa kelompok itu, tetapi mereka tidak mengenal siapa lelaki sawo matang itu.
"Apa kau tuli, bajingan?" Lelaki itu menepuk piring plastik James. "Aku tidak bercanda," katanya. Tingginya jauh lebih tinggi dari James.
Piring berisi pizza itu jatuh.
Mereka tertawa melihat kejadian itu. "Hahaha, mampus!"
"Bersihkan itu, nak. Hahaha."
Bamm!
Tanpa aba-aba, James menghajar wajah pria itu dengan sangat keras, hingga membuat semua orang mendengar suaranya dengan jelas.
Pria itu terlempar beberapa meter. Sepertinya ia pingsan dalam satu kali pukulan.
"Astaga, Eric! Kau tak apa-apa, kawan?"
Seorang temannya berusaha menyadarkan lelaki itu yang bekas pukulan James masih terlihat jelas.
Melihat kejadian itu, teman-temannya yang beberapa pria kulit hitam atau African-American mulai menyerang James dengan kesal sekali. entah lah apa yang terjadi selanjutnya .
Di asrama Kamar arthur dan james , ia terlihat sangat khawatir akan kondisi temannya itu , karena dia belum pernah kepesta dan tidak mengetahui apa yang boleh dilakukan dan tidak , Mondar mandir kesana kemari karena rasa khawatir .
"arghhh orang bikin khawatir saja"
berjalan mengambil jaketnya di pintu untuk pergi ke pesta tersebut yang tidak jauh dari sana .
bagaimana pun juga kesalnya karena rasa khawatir pada sahabatnya tersebut yang memang tidak pernah ikut pesta orang amerika .
ia berjalan cukup cepat, nampak di parkiran gedung aula , banyak mobil terparkir dan beberapa mobil baru datang , yang mana cukur ramai untuk sebuah pesta satu angkatan saja .
"hey arthur apa kabar kawan," seorang rekan basketnya menyapa .
"minggirlah Joe !" berjalan melewatinya .
"woah , ada apa kawan "
pria itu yang penasaran dengan rekan setimnya itu dengan cepat mengikutinya , meninggalkan wanita yang dibawanya ke pesta .
Sesampainya di dalam , arthur terkejut dengan kejadian yang terjadi , dimana , james memang tengah menikmati makanannya sembari melambai padanya dari jauh , namun disana ia melihat sekumpulan Orang orang yang Berjatuhan di bawah kakinya.
Semua orang hanya diam melihat itu.
"oh oiiii arthur apa yang membawamu kemari " melambai sembari tersenyum.
Arthur berjalan secara perlahan , di belakangnya rekan basketnya mengikutinya , ia tak kalah kagetnya , karena ia jelas tahu siapa orang orang itu.
"hey sialan apa yang terjadi " tanya arthur dengan suara bisik bisik padanya
james melihatnya dengan tatapan datar "oh mereka terjatuh" ucapnya melanjutkan makannya.
"mana da jatuh mukanya biru begitu bodoh!" teriaknya menjadi perhatian mahasiswa lain yang melihatnya .
"hahhh ok ok , mereka ini sih sok asik bangat tau , udah begitu mereka dengan sengaja membuat pizza ku terjatuh padahal masih banyak loh" ujarnya pada arthur yang dengan cepat berubah menjadi pasrah dengan kelakukan sahabat asianya tersebut.
tentu sebelum arthur datang james sudah menyelesaikan dengan keahlian silatnya yang ia sudah mendapat sabuk hitam di indonesia , bukan hal sulit untuk membuat mereka pingsan , bahkan beberapa wanita yang meihat itu , menaruh minat padanya , yang baru kali ini mereka lihat di acara pesta ini .
seorang ketua dari klub american football yang melihat itu dari jauh berjalan mendekati james yang tengah berargumen dengan arthur . "emm maaf, apa bisa memberikan waktu bersamaku " ujar lelaki besar dan tinggi itu pada james.
arthur dan rekan timnya yang melihat siapa itu , mulai mundur , karena ia tahu siapa itu .
"hehe ini masalahmu sekarang kawan" arthur berjalan menyingkir.
meninggalkan james yang mulai berhadapan dengan lelaki itu .
"hey lihat , sepertinya akan terjadi sebuah perkelahian seru, mau bertaruh" orang orang yang menonton dari jauh melihat kedua lelaki itu berhadapan .
"ok 50 dollar untuk pria kulit coklat itu" orang dari tiongkok bertaruh dengan teman kulit putihnya, ia terdengar rasis .
"huh, 100 dollar untuk Si hulk ".
mereka saling menatap satu sama lainnya .
nampak mereka tahu kedua dari mereka mengetahui beladiri dan mereka saling waspada dengan cara mereka masing masing . "ada masalah kawan?" tanya james padanya.
Dia melihat tangan james yang sangat biru dan beberapa bahkan ada bekas luka yang besar, yang menandakan ia sangat ahli dan tinjunya sudah dilatih sangat lama.
"ah tidak kawan , perkenalkan aku Robert , orang biasa panggil aku Hulk , kau siapa ? aku baru pertama melihatmu di pesta ?" tanya nya dengan memawarkan jabat tangan.
karena james tipe orang santai , ia memberikan tangan kanannya . "aku JAMES dari jurusan Perpustakaan dan sejarah salam kenal kawan " senyum padanya .
"apakah mereka temanmu?" menunjukan kelompok itu yang mulai siuman
dia melihat mereka . "ya mereka satu tim denganku, aku lupa... maafkan aku atas kebodohan mereka ya , semoga saja kita bisa berteman baik" ujarnya tersenyum dan mulai mengobrol dengan james.
Yang sangat santai dan Enak diajak bicara.
tentu melohat itu , orang orang yang bertaruh hanya bisa kecewa dengan kejadian tersebut .
sementara itu mereka mulai berdiri , dan lelaki bernama eric itu yang melihat james berbicara akrab dengan ketuanya terlihat kesal sekali. "Bajingan sialannn , ". akan menyerang james dari belakang.
Namun Robert dengan cepat , menahannya .
"heii santai bodoh, " ujarnya memperingatkan eric.
mendengar itu ia tidak mengerti dan berusaha menghajar james yang kini mulai meminum alcohol garis yang disediakan , meninggalkan mereka dengan santainya . sepertinya ia ingin menghapus rasa malunya , karena dihajar di depan bayak orang dan juga pacarnya .
"APA MAKSUD ANDA KETUA BIARKAN AKU MENGHAJARNYA " berusaha terlepas dari cengkraman pria itu yang sangat kuat.
"HEIII AKU AKAN MEMBUNUH MU SIALANNN" teriaknya yang tak dihiraukan oleh james
karena sudah kesal , pria besar itu membantingnya . "DIAMMM BODOH , AKU BERUSAHA MENYELAMATKAN MU DARINYA APA KAU INGIN MATI ATAU CACAT HUH!" peringatan dari nya pada eric yang terkejut sengan apa yang terjadi , dan apa yang ia dengar .
mendengar ketua mereka mengatakan itu , anggota lain tidak berani hanya diam melihat aric di tahan oleh nya.
untuk kemudian karena mungkin akan semakin merusak pesta dan mengacaukan semuanya , Robert mengangkat dia dengan mudahnya ke pundaknya sembari eric yang seperti ikan yang keluar dari air , ia benar benar tidak bisa diam sama sekali sembari berkata yang lebih ke arah rasis pada james yang tidak menghiraukannya.
"YO James aku pergi dulu , " teriak nya .
"OK kawan semoga bertemu dilain kesempatan" santai james yang meminum beberapa teguk alkohol untuk pertama kalinya .
sembari orang orang melihatnya dengan tatapan aneh dan takut.
ia sadar akan hal itu . "ada apa ? ini , bukankah kita pesta ?......hei ayo bersenang senang!" teriak nya pade semua orang yang terdiam.
"Hei dj mainkan musiknya" ucap james pada dj diatas panggung yang segera memainkan musiknya .
membuat suasana berubah menjadi pesta sesungguhnya hanya dalam beberapa saat saja .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Hr⁰ⁿ
yang bener *arghhh bikin orng khawatir saja*
2025-02-26
0