Setelah pesta yang sangat heboh, di malam itu, perlahan James membuka matanya, "huh?...." berusaha membuka matanya.
Melihat langit-langit yang nampak asing sekali di matanya, tubuhnya pegal-pegal dengan tanpa sehelai baju pun di tubuhnya dia berdiri di ruangan asing itu. "Astaga apa yang terjadi semalam," dalam berdirinya di kaca dengan tubuh telanjang.
Kemudian dia melihat ke kasur dan terbelalak, dia melompat.
Melihat dua wanita yang sepertinya tidak diselimuti oleh sehelai pakaian tertidur pulas di kasur kecil itu, karena panik dia berusaha mengingat apa yang terjadi pada pesta semalam yang hanya menyisakan potongan-potongan ingatan saja. "Argh sakit... tenang James tenang, ingat kata bapak, jika ada masalah seperti ini," bergegas mengambil baju-bajunya yang tergeletak di berbagai sudut kamar yang merupakan kamar motel tersebut.
Dia masih berusaha berpikir positif tentang situasi ini, karena kedua wanita yang tidak ia kenal sama sekali. Memakai celana dan bajunya, dan segera keluar kamar dengan kecepatan kilat karena tidak ingin membuat kedua orang wanita itu berpikiran negatif terhadapnya.
"Bajingan bajingan," berlari menuruni tangga dia berpapasan dengan seorang pengurus motel itu.
"Selamat pagi kawan."
"Ya selamat pagi," menjawab sapaan itu untuk kemudian berlari kembali. James sangat takut jika dia berada di tempat antah berantah seperti film-film yang dia saksikan di bioskop beberapa hari lalu.
Namun kemudian ia menyadari, "oh" santainya, jika dia berada beberapa meter saja dari kampusnya.
...
Di kamar, kedua wanita itu. Tapi mereka hanya biasa saja, walaupun agak kaget saat pertama melihat satu sama lain, tapi sepertinya mereka sudah biasa dengan hal ini.
"Malam yang liar sekali bukan," ucap seorang wanita kulit putih pirang pada temannya yang merupakan seorang Latin Meksiko. "Diamlah, sial kemana perginya lelaki itu dia pergi begitu saja setelah melakukan hal gila semalaman," ucapnya dengan marah mengambil baju-bajunya.
Sepertinya situasi di pesta semalam sangat chaos hingga terjadi hal seperti itu, apalagi untuk James yang tidak tahu apa-apa tentang kebiasaan orang Amerika.
Wanita pirang yang terkena cahaya mentari memegang kedua pipinya, dan lehernya yang dipenuhi bekas merah. Wajahnya memerah dengan senyuman di bibirnya. "Apa-apaan dengan senyummu itu wanita gila," temannya memakai baju melihatnya tersenyum.
"Aku ingin tahu siapa lelaki itu," dia masih tersenyum. Perasaan wanita memang sulit ditebak, namun untuk sesama wanita sepertinya mudah membaca perasaan mereka. "Hahaha apa kau menyukai lelaki itu, aku heran padamu kawan, kau populer di kampus kau juga pintar, tapi kenapa yah sudahlah selera orang beda-beda," selesai memakai bajunya.
"Tapi lelaki itu memang gila sih, aku akan mati jika menjadi pacarnya," ucapnya jujur tentang James yang mereka bahkan tidak tahu namanya, dan melakukan hal tersebut karena efek dari minuman saja yang disediakan besar di kampus.
.....
setelah perjalanan sempoyongan karena masih ada efek dari alkohol semalam , james yang sampai ke asrama kampus membuka pintu , melihat temannya yang habis mandi melihatnya . "kemana saja kau" tanya arthur padanya yang wajahnya nampak ngantuk.
"berisik, kenapa kau bisa berada disini sedangkan aku berada di antah berantah" tanya james yang berjalan menuju ranjangnya yang merupakan bunk bed atau ranjang dua tingkat , dan segera menidurkan tubuhnya. "aku juga bingung bodoh, tiba tiba aku kehilangan celanaku entah kemana" arthur yang kesal .
"sebenarnya apa yang terjadi semalam " james bertanya di tidurnya.
mendengar itu , arthur dengan tanpa ragu mengatakan semuanya , dimana sebuah pesta yang santai berubah menjadi kacau ketika panitia mulai mengeluarkan alkohol mereka yang banyaknya minta ampun, arthur bahkan sampai lupa saking banyaknya .
"kacau kacau...sudahlah pergi sana aku capek kawan " james yang sudah tidak penasaran lagi dengan cerita selanjutnya .
selama dia tidak melakukan hal aneh itu sudah lebih dari cukup.
"ok kabari aku jika kau butuh bantuan" keluar dari kamar asrama itu mengenakan gaya simple dan stylish nya .
meskipun dia tipikal anak IT yang jarang bergaul untuk gaya berpakaian nya jauh dari stigma negatif anak pemroggaman.
melihat temannya keluar , james berusaha memejamkan mata untuk menimalisir efek alkohol yang masih menempel di tubuhnya , dan juga terutama hari ini dia tengah Tidak ada kelas apapun. baru saja dia berusaha tidur kembali .
Suara aneh membuatnya terbangun lagi.
Ding!
"apa?.... mungkin komputer " kembali tidur , matanya sudah tidak kuat lagi untuk tidur bahkan dengan suara berisikpun james tetap akan tidur .
lalu Ding!
mendengar lagi terus menerus membuatnya agak risih , "anjing apaan sih" beranjak dari ranjang dengan bahasa kasar indonesianya memarahi suara aneh itu yang mirip dengan notifikasi sebuah ponsel
matanya mulai merah. Ding!
"lagi!" dengan suara keras , entah sudah kesepuluh kali dia mendengar suara yang serupa, kamarnya yang hanya sebesar sebuah ruangan motel saja dengan tambahan tempat mandi itu, james benar benar mengobrak abrik ruangan mencari benda apa yang semakin ditanggapi semakin berisik.
hingga Dia tidak sengaja membaca proyek komputer temannya "apa ini...'Cara sistem java' oh ini proyek arthur" setelah mengatakan itu seketika layar muncul di wajahnya yang membuatnya meninju tubuhnya sendiri.
Buk
"aduh... sakit beneran?....lalu apa apaan ini ...aku benar benar insomnia kali ini aku benar benar harus tidue" berjalan panik ke kasur , sementara layar itu seperti mengikuti gerakannya , dia masih berusaha berpikir normal untuk hal hal tidak masuk akal.
[Sistem aktor Terbuka]
[anda adalah orang terberuntung di dunia ]
[apakah anda sen-]
layar biru itu baru saja mengeluarkan beberapa kata.
james sudah mengorok
ngoook
[-_-.......] Layar yang mengklaim dirinya sistem itu terdiam , ketika melihat james yang sudah tertidur .
[sistem otomatis tertanam, pemain tidak bisa menolak]
[......]
karena diam selama satu jam lebih layar itu hilang karena tidak ditanggapi oleh james yang berpikir semua yang terjadi hanya imajinasi saja yang mendengkur bagaikan suara beruang pemalas di hari minggu.
"ngrooook ngrooook"
james tidak tahu ada sistem layar yang entah bagaimana dia dapatkan, sepertinya dia juga tidak memperdulikan hal itu toh dia juga merasa dirinya Gila.
.....
setelah 6 jam tidur james dengan perasaan lega dan segar segera mengambil handuk untuk mandi dan membersihkan tubuhnya yang memiliki bau aneh yang belum pernah dia cium. "kapan aku meminum pandan" ucapnya mencium sekujur tubuhnya.
Tapi baru saja akan menyalakan shower...
[hallo selamat anda mendapatkan sistem ]
[ketik YA untuk setuju lanjut dan TIDAK untuk menutup]
layar biru muncul kembali di wajahnya.
karena baru bangun tidur dan bahkan kotoran matanya masih menumpuk di matanya ,james terkejut hingga membuatnya terjatuh.
"aduh... apa apaan itu anjir?" membelalak di kamar mandi melihat keanehan yang ternyata sebuah hal sungguhan dan bukan hayalan belaka.
[Karena tidak ada respon ]
[Maka mengiyakan ]
[Selesai menyiapkan Menu sistem]
melihat itu, james tambah panik lagi karena betapa memaksanya layar tersebut, padahal belum 5 detik dia terkejut dia malah dibuat bingung dengan layar biru di depannya yang seenak nya sendiri.
"wtf!!!!!"Teriaknya keras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Ika Isna
bagus, andai bagiai tidur itu nggk ada pasti lebih bagus lagi. Mau bagaimanapun ini kan masih awal chap./Frown//Hey/
2024-10-29
0