Langit pagi itu sedikit mendung, mencerminkan suasana hati James yang datar. Hari itu, 20 Juli 2024, adalah hari yang seharusnya biasa saja bagi seorang mahasiswa biasa seperti dirinya.
Tapi entah bagaimana, ia terjebak dalam situasi yang aneh—menjadi bagian dari produksi film besar yang ia tidak pedulikan. James bukanlah tipe orang yang terpesona oleh gemerlap Hollywood, apalagi untuk sesuatu seperti OASIS, sebuah film sci-fi dengan anggaran yang terbilang besar untuk zaman sekarang—$300 juta.
Sambil mengemudi melewati jalan-jalan kota yang mulai padat, James melirik temannya di kursi penumpang. Arthur, dengan mata berbinar penuh semangat, tidak henti-hentinya membicarakan artis favoritnya dan betapa beruntungnya mereka bisa melihat proses syuting secara langsung. Berbeda dengan James, Arthur memandang hari ini sebagai kesempatan emas, momen yang mungkin tidak akan terulang lagi.
Bagi James, semua ini terasa seperti ironi. Dunia di sekitarnya tampak penuh dengan ambisi dan harapan, sementara dirinya merasa seperti selembar daun yang terombang-ambing, tidak peduli ke mana angin akan membawanya. Dalam hatinya, ia tahu bahwa ia berada di sini hanya karena permintaan teman-temannya dan sedikit tekanan dari panel yang memaksanya untuk ambil bagian sebagai figuran dalam adegan penting itu.
'toh aku hanya karakter sampingan' gumam james yang berjalan dengan arthur.
kemudian seorang casting director muncul menemui para extrass yang hanya akan mendapatkan satu adegan di film ini.
dimana mereka tidak diberikan naskah karena mamang datang untuk adegan mati dan penghancuran oleh alien saja.
setelah memberikan instruksi pada mereka, para penata rias mulai meriasi mereka dengan baju robek dan darah , karena adegan mereka kali ini hanya untuk di musnahkan oleh pada alien yang setinggi sepuluh meter.
di tempat para pengunjung yang melihat pembuatan film, arthur memberikan tanda salam mereka pada james yang selesai dirias dengan pakaian compang camping dan berdarah di semua tubuh karena kehancuran kota.
'dasar anak ini' menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya se senang itu .
yang tidak diketahui james dalam syuting ini adalah Aurora berada dalam proyek ini, dan menjadi salah satu karakter utama dalam cerita film ini dan sekaligus menjadi orang yang akan diselamatkan james ketika akan di remuk kan oleh para alien dengan armor .
.....
Langit yang mendung tetap membayang ketika James berdiri di antara para extras lainnya, kini sudah berubah menjadi sosok-sosok penuh luka dan darah palsu, siap untuk adegan penghancuran kota. Baju yang compang-camping dan kotor menambah suasana muram, seolah-olah mereka adalah korban-korban yang tersisa dari kehancuran besar.
James melirik ke arah Arthur yang masih berada di tempat penonton, melambaikan tangan dengan semangat. Meskipun merasa canggung dalam situasi ini, James hanya bisa menggelengkan kepala melihat antusiasme temannya yang berlebihan.
"Ya, ya, aku tahu, aku terlihat konyol," gumamnya pada dirinya sendiri.
Kemudian, suara teriakan dari salah satu asisten sutradara menggema di sekitar lokasi syuting, memanggil para extras untuk bersiap-siap di posisi masing-masing. James mengikuti aliran orang-orang yang bergerak ke tempat yang telah ditentukan, dengan suasana hatinya yang masih terasa datar.
Tanpa disadari, ia tiba-tiba merasakan kehadiran seseorang di dekatnya. Ketika ia menoleh, ia melihat seorang wanita dengan rambut panjang yang sedikit berantakan, wajahnya penuh dengan make-up luka dan darah palsu yang sama seperti miliknya. Matanya yang tajam seolah memancarkan kekuatan di balik riasan yang menutupi wajahnya.
Namun, ada sesuatu yang berbeda dari wanita ini. Ada aura yang menarik perhatian James, sesuatu yang membuatnya merasa bahwa ia seharusnya mengenalinya.
"Aurora?" suaranya hampir tak terdengar, penuh dengan ketidakpercayaan.
Wanita itu menoleh dan tersenyum tipis. "James? Kau... apa yang kau lakukan di sini?"
James membeku, tak menyangka akan bertemu dengan Aurora di tengah situasi ini. Aurora, aktris yang sedang naik daun, yang sekarang menjadi salah satu pemeran utama dalam OASIS. Dunia kecil ini seakan mengecil lebih jauh saat keduanya saling memandang.
"Sebenarnya, aku juga tidak tahu," jawab James dengan tawa gugup. "Aku hanya... dipaksa untuk menjadi figuran di sini."
Aurora tertawa kecil, menutupi mulutnya yang sedikit berlumuran darah palsu. "Kurasa aku tidak akan mendugamu muncul di set ini, apalagi dalam kondisi seperti ini."
James menggaruk kepalanya yang tak gatal, mencoba memproses kenyataan yang terjadi. "Dan aku tidak menyangka kau akan menjadi salah satu pemeran utama. Pasti menarik, ya?"
aurora terasa canggung sekali , apalagi dengan terakhir kali mereka bertemu james menertawainya .
tak lama dari itu , sutradara mendekati aurora yang memang menjadi tonggak untuk cerita ini sekaligus aktris yang disukai karena aktingnya yang selalu berhasil.
"aurora selanjutnya kau ada di adegan 3 , tunggu dulu, apa kau extras?" tanya sutradara yang sedikit memandang james dengan tatapan remeh.
"ya pak, saya di adegan 3 ini, untuk menyelamatkan karakter utama" james dengan sopan dana sutradara yang merupakan sutradara kawakan di perfilman amerika serikat lyanne robin, dengan beberapa nominasi oscar nya.
mendengar itu , dia hanya datar saja. "baiklah, SEMUANYA BERADA DI POSISI MASING MASING! dengan speaker di tangannya memberikan instruksi pada yang lainnya , mulai dari kamera, orang cinematografi dan berbagai extrass yang cukup banyak untuk adegan penghancuran di sett yang sudah dibuat dengan greenscreen dan beberapa tambahan gedung untuk efek tambahan.
.....
Adegan dimulai dengan pemandangan kota yang hancur, bangunan runtuh, jalanan dipenuhi puing-puing, dan asap hitam mengepul ke langit yang gelap. Alien raksasa setinggi sepuluh meter dengan kulit mengkilap dan cakar tajam bergerak melalui reruntuhan, menghancurkan segala sesuatu yang ada di jalannya. Para extras berlari berhamburan, berteriak ketakutan, dan berusaha menyelamatkan diri.
Kamera mulai bergerak, menyapu lokasi syuting dengan sempurna, menangkap ketegangan dan kengerian yang meliputi para korban. Di antara mereka, James berdiri di posisi yang telah ditentukan, menunggu aba-aba untuk melarikan diri seperti yang sudah diarahkan. Namun, saat alien raksasa itu mendekat, sesuatu yang aneh terjadi dalam dirinya.
'apaan ini, mengapa darah mayat semua orang nyata?' heran dan takut james.
Pandangan James menjadi fokus pada sosok mengerikan di depannya. Suara raungan monster itu bergema dalam kepalanya, mengguncang dasar keberadaannya. Suara para kru dan instruksi yang biasanya terdengar jelas, perlahan memudar di latar belakang, digantikan oleh bunyi dentuman yang semakin nyata dan menakutkan. Asap yang semula hanya efek khusus kini terasa tebal dan beracun di tenggorokannya. Bau darah dan debu menggelitik hidungnya, membuatnya merasa seperti sedang berdiri di tengah medan perang yang sebenarnya.
Dia mengedipkan mata beberapa kali, berharap semua ini hanyalah efek dari adrenalin, tetapi sensasi itu terus berlanjut. Suara orang-orang berteriak, derak reruntuhan, dan bahkan getaran tanah di bawah kakinya, semuanya begitu nyata. James merasa seolah-olah dirinya benar-benar berada dalam kehancuran yang tidak bisa dihindari.
Saat kamera mengarah padanya, James tidak lagi berpura-pura. Matanya terbelalak, napasnya tersengal, dan detak jantungnya menggema dalam dadanya. Ketakutan yang tulus, yang berasal dari lubuk hatinya yang terdalam, terpancar di wajahnya. Ekspresi itu begitu mentah, begitu alami, hingga tak seorang pun di lokasi syuting menyadari bahwa itu bukanlah akting.
Kamera menangkap momen itu dengan sempurna—James yang terperangkap antara kenyataan dan ilusi, melihat ke arah alien yang mendekat, wajahnya penuh dengan ketakutan yang murni, dan ekspresi teror yang begitu hidup. Tidak ada yang tahu, termasuk dirinya sendiri, bahwa James sedang mengalami sesuatu yang lebih dari sekadar pembuatan film.
Alien itu mengayunkan cakarnya, siap menghancurkan segala sesuatu yang ada di depannya. James, dengan naluri bertahan hidup yang terbangun, berlari tanpa berpikir panjang, seakan hidupnya memang benar-benar dalam bahaya. Dalam satu gerakan cepat, ia meraih Aurora, yang berada di dekatnya, dan menariknya keluar dari bahaya yang mematikan.
'Tidakkk' james
Kamera menangkap setiap gerakan, setiap napas, dan setiap emosi yang terpantul dari mata James. Saat alien itu menghantam tanah di belakang mereka, membuat ledakan besar, James dan Aurora berhasil menghindar tepat pada waktunya. James terengah-engah, dan saat itu, dunia di sekitarnya tiba-tiba menjadi sunyi.
Suara sutradara yang memanggil "Cut!" terdengar di kejauhan, tetapi James tidak segera merespon. Dia berdiri di sana, masih dalam mode bertahan hidup, masih merasakan denyut adrenalin yang belum mereda. Mata James bertemu dengan mata Aurora yang terkejut, menyadari bahwa apa yang baru saja mereka alami terasa begitu nyata.
Dalam kekacauan yang baru saja terjadi, ekspresi James tertangkap oleh kamera dengan sempurna—ekspresi yang begitu alami, begitu emosional, sehingga tak seorang pun di lokasi menyangka bahwa itu lebih dari sekadar akting. Adegan itu, yang seharusnya menjadi bagian dari fantasi fiksi ilmiah, telah menjadi sesuatu yang jauh lebih dalam dan lebih nyata bagi James, meninggalkan kesan yang tidak akan mudah dilupakan oleh siapa pun yang menyaksikannya.
setelah adegan itu, james di pojok menjauh dari yang lain, memegang kepalanya , sembari terus berfikir jernih.
'sial sial sial sial sial...... ini ini pasti karena sistem sialan ini' dengan masih kaget , melihat panel yang memberitahunya segalanya yang terjadi dalam syuting barusan.
[Selamat misi selesai]
[Hadiah dikirimkan ke invetaris ]
[jika anda ingin tahu apa yang terjadi silahkan Tekan Tombol YA]
[ jika tidka ingin tekan TIDAK di layar ini]
memunculkan dua opsi untuk james , melihat itu tanpa Ragu menekan Tombolnya
'YA' menekan.
setelah mengalami hal mengerikan tadi , biasanya orang akan stress dan bahkan gila , namun james menyadari dirinya setelah 5 menit kembali normal tanpa merasakan emosi apapun lagi , namun hanya penasaran saja.
[FITUR SEBA GUNA]
[KETIKA ANDA MENJADI AKTOR MAU ITU PERAN SAMPINGAN ATAU HANYA EXTRASS ANDA AKAN MERASAKAN SEMUA HAL MENJADI NYATA MULAILINGKUNGAN SYUTING KARAKTER YANG ANDA MAINKAN DALAM FILM TERSEBUT, SERTA INGATAN MEREKA ]
[TENANG SAJA ITU HANYA SEMENTARA SAJA, SETELAH DIRECTOR MENGATAKAN 'CUT' MAKA EFEK SISTEM YANG TERTANAM DI OTAK ANDA AKAN HILANG]
melihat itu james hanya bisa tertawa kecil saja sembari , melihat aurora yang berjalan menghampirinya.
"mi minumlah" menyodorkan air dingin pada nya sembari memalingkan wajahnya dihadapan james.
"terima kasih aurora" jawab james pada aurora yang dalam padangannya berusaha terus mendekatinya bahkan tempat duduk mereka yang lebar , wanita itu duduk cukup dekat dengan tempat duduk nya.
tapi sepertinya dia tidak terlalu memikirkan hal sepele seperti itu.
james masih tidak habis fikir, bagaimana bisa dia dapat sistem yang tidak masuk akal ini dalam tubuhnya , karena dia belum mati, ingatan masih ada dan belum hilang , bahkan semua hal tidak dapat membuat otaknya memikirkan bagaimana sistem ini berada di dalamnya dan mulai memaksa berbagai permintaan aneh dengan imbalan hadiah yang tidak diberi tahu.
Director dan sutradara yang telah melihat adegan yang dilakukan james berkali kali ,masih tidak percaya melihat akting senatural dan se sempuna dalam pandangan mereka .
bahkan seorang sinematografi yang bertugas mencari adegan , yang bagus untuk dijadikan film yang bagus dan menarik, sampai tidak habis fikir lagi. "dari mana pun aku melihat pria ini, dan semua angel, sangat bagus untuk di sinematografi, ekspresi dan emosinya hingga gerakannya dari semua sudut sama sama sempurna aku bisa gila "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments