Pernikahan Yang Dipaksakan

Pernikahan Yang Dipaksakan

Bab 01

Pada malam hari, di ruang tamu sebuah rumah besar, begitu jelas terdengar sebuah perdebatan.

"Aku tidak mau dijodohkan pah, papah tidak bisa memaksakan kehendak papah padaku. itu pilihan hidupku pah, biar aku saja yang menentukan siapa yang akan menjadi pendamping hidupku!" kata Sandi menentang.

"Tidak bisa!" kata pak Airlangga sambil memukul meja.

"Tapi pah, bagaimana dengan Lisa? aku sudah berpacaran dengannya sudah cukup lama," kata Sandi bersikukuh.

"Lupakan dia! dia bukan wanita baik-baik. Papah tidak akan pernah sudi menerimanya sebagai menantu di keluarga kita. Kecamkan itu!" kata pak Airlangga bersikukuh.

Sandi terdiam lemas mendengarkan apa yang baru saja papahnya katakan.

"Dengarkan papah San, kamu adalah satu-satunya anak yang bisa papah harapkan untuk membalas kebaikan pak Arifin," kata pak Airlangga membujuk.

"Apapun alasannya, Sandi tetap menolak perjodohan ini pah," kata Sandi dengan cukup emosional.

"Cukup San, papah tidak mau mendengar alasan darimu. Sekarang keputusan ada ditanganmu. jika kau masih menolak perjodohan ini, silahkan keluar dari rumah ini!

dan juga, jangan pernah menganggapku sebagai ayahmu lagi!" ancam pak Airlangga.

"Sudah pah, jangan begitu kepada sandi," kata bu Sari menenangkan suaminya itu.

Sandi terdiam lemas untuk kedua kalinya. bagaimana tidak? papahnya yang selalu bersikap sangat lembut kepadanya begitu tega mengancamnya. Akhirnya ia memilih untuk mengikuti permintaan ayahnya tersebut, walaupun sangat berat hati.

"Ya sudahlah pah, terserah papah," kata Sandi menyerah.

"Baguslah kalau kau menurut nak. Besok kita akan kerumah pak Arifin. Jadi, bersiaplah," kata pak Airlangga.

"Astaga! Cepat sekali pah," kata Sandi Keheranan

"Papah memang sudah merencanakan perjodohan ini sejak lama. kamu hanya perlu bersiap saja," kata pak Airlangga.

Sandi benar-benar terpakut diam saat ini. Ia tidak tau apa yang akan terjadi jika Lisa Mengetahuinya.

"Ya sudah, pergilah ke kamarmu dan segeralah tidur!" perintah Pak Airlangga.

"Ia pah, aku tidur dulu Pah,mah. Selamat malam," kata Sandi meninggalkan ruang tamu.

"Sebenarnya papah tidak tega mah kalau harus memarahi dan sampai mengancam Sandi. Tapi papah lakukan semua itu untuk kebaikan sandi sendiri mah. Selain untuk mengikat tali silaturahmi yang kuat dengan pak Arifin, papah juga gak mau Sandi jatuh ke pelukan wanita yang tidak baik seperti Lisa," kata pak Airlangga menahan kesedihan.

" Iya pah, mamah paham. Semoga pilihan papah adalah yang terbaik bagi anak kita ya pah," kata bu Sari menenangkan pak Airlangga.

"Iya mah, semoga saja," kata pak Airlangga tersenyum.

Sandi masih termenung disudut kamar. perjodohan yang diinginkan oleh papahnya membuat Sandi merasa tertekan. Terlebih ia tidak tahu harus bicara apa kepada Lisa.

..........

Tiara yang sedang makan malam bersama orang tua dan adiknya, seketika tersedak setelah ayahnya mengatakan ia akan segera menikah dengan anak pak Airlangga.

"Apa pak? menikah?" tanya Tiara keheranan.

"Iya, kamu akan bapak nikahkan dengan anak laki-laki pak Airlangga," kata pak Arifin.

"Tiara gak mau pak. Tiara belum siap menikah. Lagipula Tiara masih fokus menjalani aktivitas kuliah Tiara pah," kata Tiara menolak.

"Kamu masih bisa melanjutkan kuliah walau dalam keadaan sudah menikah. jadi tidak ada alasan untuk menolak," kata pak Arifin bersikukuh.

"Tapi pak, Tiara belum mengenal siapa laki-laki itu? bagaimana bisa Tiara menikahi seseorang yang Tiara tidak kenal?" kata Tiara.

"Dia adalah anak pak Airlangga. kamu taukan betapa baiknya beliau? kamu bisa kuliah pun karena beliau. Sudah pasti anaknya pun baik.

buah jatuh tidak jauh dari pohonnya," kata pak Arifin.

"Tapi pak...," kata Tiara tersendat

"Tidak ada kata tapi. Ini adalah salah satu cara membalas kebaikan pak Airlangga kepada kita. Kalau kamu masih bersikukuh menolak lebih baik kamu berhenti kuliah. Bapak tidak akan sudi membiayai kuliahmu," kata pak Arifin mengancam.

"Bapak tega," kata Tiara meneteskan air mata.

"Pak, kalau Tiara tidak mau jangan dipaksa pah, kasihan dia," kata bu Lilis menyanggah pak Arifin.

Berbeda dengan bu Sari, bu Lilis tidak begitu menyetujui perjodohan itu.

"Tidak bu. Tiara akan tetap menikahi anak pak Airlangga. Ibu jangan mencoba menghalangi niat baik bapak," kata pak Arifin menegur.

"Tapi pak..," kata bu Lilis tersendat

"Ibu...," kata pak Arifin membuat takut bu Lilis.

Bu Lilis pun memilih diam. Ia takut pak Arifin akan marah kalau ia menentang kehendak suaminya itu. Jarang-jarang pak Arifin memaksakan kehendak. Sekali ia memaksakan kehendaknya, maka itu harus terjadi.

Melihat perdebatan kedua orang tuanya Tiara semakin merasa sedih. bagaimana tidak? ibunya yang selalu mengerti diapun tidak bisa berbuat apa-apa.

"Kamu akan tau nak,kenapa bapak melakukan ini?" kata pak Arifin menahan sedih didalam hatinya.

Tiara hanya diam membisu dengan kesedihan yang ia rasakan.

"Bapak harap kamu menerimanya, karena bapak yakin ini yang terbaik buatmu. Alangkah baiknya kamu mengikuti keinginan bapak!," kata pak Arifin berharap.

Sama seperti Sandi, iapun memilih menyerah kepada keputusan ayahnya. Ia takut, kalau-kalau ancaman ayahnya itu benar adanya. Semua usaha dia belajar selama ini akan sia-sia bila ayahnya menghentikan kuliahnya.

Aku tidak mau berhenti kuliah ditengah jalan. aku harus mencapai impianku. walaupun aku harus terpaksa menikah, bukan berarti impianku akan lenyap bersamanya. Batin Tiara dalam hati.

"Baik pak aku akan mengikuti keinginan bapak," kata Tiara menurut.

Mendengar hal tersebut, pak Arifin merasa sangat senang. berbeda dengan bu Lilis, ibu Tiara itu merasa kaget.

"Apakah kamu sudah benar-benar siap?" tanya bu Lilis.

"Sudahlah bu, pasti anak gadis kesayangan kita ini pasti siap," kata pak Arifin.

"Siap tidak siap aku harus siap bu. Bagaimanapun kita tidak bisa menentang keinginan bapak," kata Tiara kepada ibunya.

"Gitu donk, kan bapak makin sayang sama Tiara," kata pak Arifin tersenyum.

"Bapak jangan senang dulu. Tiara memiliki dua syarat yang harus bapak penuhi!" kata Tiara.

"Syarat? apa itu? katakanlah!" tanya pak Arifin.

" Persyaratannya ialah, pertama, bapak harus mengizinkan aku tetap melanjutkan kuliah. Dan yang kedua bapak harus membiarkan aku bercerai dengan calon suamiku itu kalau ternyata aku dengannya tidak memiliki kecocokan," pinta Tiara.

pak Arifin Bingung. Syarat pertama baginya bisa ia penuhi dengan mudah tapi persyaratan yang kedua? membuat pak Arifin sulit memutuskan.

"Bagaimana pak? apakah bapak siap memenuhi persyaratan Tiara?" tanya Tiara menyadarkan pak Arifin dari lamunannya.

"Baiklah, bapak akan penuhi persyaratanmu,"

kata pak Arifin tanpa berfikir panjang.

"Ya sudah pak," kata Tiara singkat.

Sebenarnya sulit bagiku membuat keputusan seperti ini. Tapi paling tidak, aku sudah memiliki ancang-ancang kalau dikemudian hari aku merasa pernikahanku tidak cocok.

Batin Tiara dalam hati.

Tidak lama kemudian...

Terpopuler

Comments

Meylin

Meylin

orgtua yg egois main jodoh2 saja😡

2021-11-28

0

Rusmida Liawaroka Pjt

Rusmida Liawaroka Pjt

mungkin lebih asyik

2021-11-25

0

Taehyung

Taehyung

nyimak

2021-11-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!