Bab 02

Tidak lama kemudian, terdengar begitu jelas nada panggilan pada handphone pak Arifin.

Itu adalah panggilan dari pak Airlangga.

"Selamat malam pak," kata pak Airlangga memberi salam.

"Malam juga pak, gimana pak? ada yang hendak bapak sampaikan?," tanya pak Arifin.

"Oh ya pak. Jadi begini, bagaimana anak gadis bapak? apakah dia sudah siap untuk menikah?" tanya pak Airlangga.

"Tentu pak, anak saya sudah lebih dari siap untuk menikah," jawab pak Arifin tertawa.

Mendengar jawaban ayahnya tersebut, seketika raut wajah Tiara jengkel.

"Benarkah pak? baguslah," kata pak Airlangga merasa senang.

"Iya pak," kata pak Arifin.

"Bagaimana kalau besok saya dan keluarga saya berkunjung ke rumah bapak? untuk membahas rencana pernikahan anak kita," kata pak Airlangga.

"Boleh pak boleh. Saya malah sangat senang kalau bapak mau berkunjung ke rumah saya," kata pak Arifin.

"Hahaha, bisa saja pak Arifin. Baiklah, besok saya akan mengunjungi kediaman bapak," kata pak Airlangga.

"Iya pak, ditunggu kedatangannya," kata pak Arifin.

"Ya sudah pak, saya tutup dulu. Selamat malam," kata pak Airlangga.

"Selamat malam pak," kata pak Arifin.

"Pak, kenapa cepat sekali sih pembahasan pernikahannya? pasti bapak sudah merencanakan hal ini sejak lama," kata Tiara merengut.

"Memang bapak sudah merencanakan ini dari dua tahun yang lalu saat kamu awal lulus SMA. Tapi, bapak merasa saat itu kamu belum pantas untuk menikah. Jadi, bapak mengurungkan niat bapak untuk menikahkan kamu dengan anak pak Airlangga," kata pak Arifin.

"Bapak memang..," kata Tiara

"Sudahlah, kelak kau akan berterima kasih kepada bapak," kata pak Arifin.

Semoga saja benar yang bapak baru bicarakan. Batin Tiara dalam hati.

"Masuklah kekamar! segera belajar dan tidurlah," perintah Pak Arifin.

"Iya pak," kata Tiara menurut.

Didalam kamar Tiara sibuk mengerjakan tugas kuliahnya yang lumayan banyak. dikala kesibukannya mengerjakan tugas, tiba-tiba dering nada handphonenya berbunyi. Hal itu menandakan kalau adanya panggilan what's app.

Tiara mengangkat panggilan tersebut. Rupanya panggilan itu berasal dari Fira sahabatnya.

"Tiara... kamu udah tau belum kalau kak Ferdi sebentar lagi akan menikah?" tanya Fira.

"Apa? menikah? dengan siapa?" tanya Tiara balik.

"Aku juga tidak tau Tiara. Yang jelas calon istri kak Ferdi bukan orang kampus kita. Mungkin saja orang yang satu kampung halaman dengan kak Ferdi," kata Fira menerka.

Seketika Tiara termenung lemas mendengar berita itu dari Fira. Tiara yang sudah menyukai Ferdi sejak lama harus kehilangan sosok lelaki tampan itu ditangan wanita lain.

Tapi dia bisa apa? semisalnya pun Ferdi belum menikah, mungkinkah hal tersebut menjadi jaminan kalau Ferdi akan menjadi milik dia?.

"Tiara?," panggil Fira.

"Oh iya Fira, ada apa?" tanya intan tersadar dari lamunannya.

"Kenapa kau diam saja? apa kau merasa sedih karena kak Ferdi sudah menjadi milik orang lain?" tanya Fira.

"Tentu aku sedih. Kamu sendiri juga tahu kalau aku menyukainya sejak lama. Tapi ya sudahlah, ia sudah menjadi milik orang lain.

aku harus mengikhlaskan dia," kata Tiara.

"Ya sudahlah kalau kau sudah bisa mengikhlaskannya, aku sangat senang mendengarnya," kata Fira.

"Iya Fira," kata Tiara.

"Owh iya Tiara, bolehkah aku meminta soft file tugas dari pak imam?" tanya Fira.

"Tentu sangat boleh," kata Tiara.

"Baiklah, kirimkan setelah aku mengakhiri panggilan ini. Selamat malam Tiara," kata Fira menutup telepon.

"Selamat malam juga Fira," kata Tiara membalas.

......

Jam dinding menunjukkan pukul lima pagi. sudah menjadi kebiasaan bagi Tiara untuk bangun jam segitu. Setelah bangun, ia membasuh wajah dan merapikan tempat tidur. Setelahnya ia mengikat rambutnya dan pergi ke dapur untuk membantu ibunya memasak.

"Ibu sudah lama disini?" tanya Tiara.

"Gak kok nak," jawab Ibunya.

"Hmm iya yah bu, apa lauk yang akan kita masak bu?" tanya Tiara kepada ibunya.

"Kita masak ikan saja nak," kata bu Lilis.

"Baiklah bu kalau begitu," kata Tiara.

Sehabis memasak, Tiara kembali kekamar. Ia menyiapkan buku yang kuliahnya dan membersihkan diri. Sesudahnya Tiara akan kembali kemeja makan untuk bersarapan bersama ayah, ibu dan adiknya.

Seusai sarapan, Tiara akan bergegas menuju kampus tempat ia kuliah supaya tidak telat. Kadang, kalau ayahnya tidak sempat Tiara pasti akan diminta untuk mengantar adik bungsunya Dani kesekolah. Itulah keseharian yang dijalani seorang Tiara selama ini.

Aktivitas perkuliahan sudah dimulai. Fira menghampiri Tiara. Mereka bersama-sama masuk kelas. belum ada tanda-tanda kedatangan dosen, jadi mereka mengobrol satu sama lain.

Sekitar tiga puluh menit para mahasiswa menunggu, dosen yang ditunggu-tunggu akhirnya pun datang. Semua mahasiswa berdiri karena itu memang peraturan yang berlaku ditempat Tiara berkuliah.

Perkuliahan dimulai, dosen menerangkan pelajaran. Semua orang memperhatikan dengan seksama.

"Semuanya pahamkan?" tanya dosen.

"Paham," jawab murid.

"Kalau begitu buatlah tugas tentang pembahasan ini. Tugas ini dibuat berkelompok, oleh karenanya pilihlah teman kelompok kalian. Satu kelompok beranggotakan dua orang," kata dosen mengarahkan.

"Baik pak," jawab murid dengan lugas.

"Tiara, aku satu kelompok dengan mu ya," kata Fira meminta.

"Tentu Fir, kapan kita akan mengerjakan tugas ini?" tanya Tiara.

"Bagaimana kalau malam ini? kita mengerjakannya dirumah mu," tanya Fira.

mendengar pertanyaan Fira, Tidak menjadi salah tingkah. Ia tidak mau siapapun tau tentang perjodohannya.

"Jangan malam ini deh Fir," kata Tiara menolak

"Kenapa Tiara?" tanya Fira

"Aku ada acara keluarga Fir. Bapak dan ibuku mengharuskan aku ikut menghadirinya," kata Tiara memberi alasan.

"Jadi kapan Tiara?" tanya Fira kembali.

"Bagaimana kalau besok malam?," tanya Tiara.

"Iya gak papa deh. Janji ya gak ditunda," kata Fira meminta kepastian.

"Iya Fira, aku janji," kata Tiara memberi kepastian.

"Ayo kita pergi ke kantin," ajak Fira.

"Ayo," kata Tiara menerima ajakan.

.....

Dikantor Sandi terlihat sangat tidak fokus. Terlebih pembahasan pernikahannya yang dipaksakan akan dibahas malam ini.

Apa yang harus kukatakan kepada Lisa? kalau dia tau aku akan menikah dia pasti sangat marah. Batin Sandi kebingungan.

"Sayang, kita makan malam yuk nanti malam?," isi pesan what app dari Lisa membuat Sandi kaget.

Apa? makan malam? yang benar saja?. Batin Sandi kebingungan.

"Aku tidak bisa sayang, aku ada acara keluarga bersama papah mamah. Papah mewajibkan aku harus ikut," kata Sandi tanpa disadari bahwa alasan yang ia beri persis sama dengan alasan yang diberikan oleh Tiara kepada Fira.

"Masa gak bisa sih sayang, jarang-jarang banget lho aku minta sama kamu gini," kata Lisa merengek.

"Iya maaf deh sayang," kata Sandi merasa

bersalah.

"Jadi kamu bisanya kapan sayang?" tanya Lisa.

"Gimana besok malam sayang?" tanya Sandi kembali.

"Ya udah deh gak papa," kata Lisa.

"Makasih ya sayang atas pengertiannya," kata Sandi.

"Iya sayang," kata Lisa.

Terpopuler

Comments

Nadiatul Adfarin

Nadiatul Adfarin

kok ada intan?

2021-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!