Istri Kedua

Istri Kedua

PERNIKAHA ARTIYA DAN REZZA

"Sudah siap belum nduk(sebutan anak perempuan dari jawa)" tanya bu Suriyah

"Sudah bude" jawab Tiya

"Yawis ayo sudah ditunggu sama pak Penghulu dan calon suamimu nduk"

kata bu Suriyah sambil memegang lengan Artiya dengan penuh kasih sayang.

Bu Suriyah adalah budenya Artiya kakak dari ibu Tiya yang sudah meninggal dunia saat Tiya berumur duabelas tahun, sebab kecelakaan motor, berboncengan dengan bapak Tiya waktu mereka mau ke pasar.

Akibat kecelakaan itu bapak dan ibu Tiya meninggal ditempat.

Tragis memang.

Setelah Tiya menjadi yatim piatu dia diasuh oleh paman dan bibinya,

yang menyayanginya seperti anaknya sendiri,mereka tak membeda bedakan Tiya dengan anak kandungnya sendiri.

Bu Suriyah dan Pak Sudiman mempunyai seorang anak gadis yang dua tahun lebih muda dari Artiya.

"Ayo nduk duduk disebelah calon suamimu" ucap bu Suriyah.

Dengan malu malu Tiya duduk disebelah calon suaminya yang sedari tadi sudah duduk bersila didepan pak Penghulu.

?

"wah ayu tenan mantuku,ra(nggak) salah milih aku yo jeng" ucap bu Sanusi kepada bu Suriyah.

"iyo jeng",

"matursuwun(trimakasih) tenan(sekali) lhoo jeng udah mau menjadikan ponakkanku Tiya mantumu",

"aku lega mulai sekarang Tiya sudah ada yang njaga",

"ada yang melindungi dan menyayangi" ucap bu Suriyah terharu.

Sore ini kurang lebih jam empat adalah waktu ijab kabul Artiya dan Rezza.Tiya merasa bahagia sebab dia akan menikah dengan Rezza laki laki yang Tiya cintai secara diam diam sejak duduk dibangku SMP.

Namun berbeda dengan Rezza yang mau dijodohkan dengan Tiya karna ancaman sang ibu yang tidak akan mau mengakui Rezza sebagai anaknya dan dia akan dicoret dari ahli waris jika Rezza menolak menikah dengan Tiya sehingga mau tidak mau Rezza menerima perjodohan ini.

Menurut Rezza Tiya hanyalah wanita biasa biasa aja,yang sama sekali tidak menarik jauh dari kata modis, berkerudung dan suka pake rok sama sekali jauh dari seleranya.

Berbeda dengan Amelia kekasih hatinya yang cantik,manja dan modis,memiliki tinggi badan yang proporsional pokoknya berbanding terbalik dengan penampilan Tiya.

Amelia adalah anak kuliahan yang baru menginjak semester satu mengambil jurusan tata busana,itulah kenapa Amel pandai bergaya,umurnyapun baru sembilan belas tahun.

Diatas pelaminan Tiya tampak bahagia mendapat ucapan dari para tamu undangan yang sedari tadi mengantri untuk memberi ucapan selamat padanya dan Rezza yang sekarang resmi menjadi suaminya, walaupun merasa lelah Tiya tetap tersenyum manis dan terlihat sangat bahagia.

Berbeda dengan suaminya yang terlihat gelisah dan kaku sedari tadi waktu ijab kabul.

Tiya mengira kalau suaminya seperti itu karena merasa tegang waktu mengucap ijab kabul tadi.

Tiyapun bertanya kepada suaminya

"mas apa kamu lelah?"

tidak ada sahutan dari Rezza,sampai tiga kali Tiya bertanya pada suaminya itu, namun hasilnya sama suaminya diam membisu.

Tiyapun merasa cemas dengan keadaan suaminya,kemudian Tiya menggoyang goyangkan lengan Rezza, hingga Rezza kaget dan menoleh kearah Tiya menunjukkan rasa tak senangnya

" ya", " ada apa?"

tanya Rezza ketus

"apa kamu baik baik saja mas?"

" dari tadi aku panggil panggil kamu nggak ngerespon"

ucap Tiya lembut,

"mmeemmm"

jawab Rezza malas dan terkesan ketus

Tiyapun terdiam tak berani bertanya lagi melihat sikap suaminya yang dingin dan ketus terhadapnya,dia mengira suaminya itu sedang merasa lelah saja.

Diujung ruangan terlihat seorang gadis,

matanya berkaca kaca tampak begitu kecewa memandang kearah pelaminan,

dia masih tak percaya klau kekasih hatinya yang berdiri disana sebagai pengantin laki laki,

bersanding dengan sodara sepupunya Tiya.

Ya...Tiya adalah adik sepupu Amelia,umur mereka terpaut dua tahun,

walaupun Amelia kakak sepupu, tapi Tiya 2 tahun lebih tua darinya.

Amel merasa marah dengan Tiya,menurutnya Tiya merebut kekasih hatinya,sedari dulu Amel memang kurang suka dengan Tiya sebab orang tua Amel selalu membanggakan Tiya,mengunggul unggulkan Tiya karna kemandirianya,kesederhanaanya,kepintarannya dalam pendidikan.

Selalu saja Tiya yang lebih unggu.Hal itu membuat Amel merasa dinomer duakan oleh kedua orang tuanya, padahal itu perasaan Amel sendiri saja.

Dan sekarang Tiya malah merebut kekasih hatinya sehingga membuat Amel bertambah kesal kepada Tiya.

Diatas pelaminan Rezza menyadari keadaan Amel yang menyedihkan diujung sana, hingga membuat Rezza kalut.

Rezza merasa bersalah karna telah menghianati Amel.Ingin rasanya Rezza lari memeluk kekasih hatinya itu yang ia pacari sejak setahun yang lalu.

Rezza dan Amel berpacaran secara diam diam dikarenakan orang tua Amel melarang amel berpacaran dulu,

mereka ingin anak gadisnya fokus kependidikan saja dulu,karena orang tua Amel takut jika Amel pacaran akan kebablasan.Kalau hal itu terjadi tentu orang tua Amel akan menanggung malu.

Setelah resepsi usai,didalam ruangan itu hanya tinggal keluarga dan kerabat jauh sang mempelai ,mereka masih asyik berbincang bincang sebab jarang jarang mereka bisa berkumpul dan saling melepas rindu disebabkan mereka semua tinggal diluar kota.

Karena Tiya sudah sangat lelah diapun berpamitan pada semua untuk kembali kekamar pengantin.Tiya membuka pintu kamar dan merasa takjub dengan dekorasi kamar pengantinya.

Tiya tersipu sendiri membayangkan sebentar lagi ia dan Suaminya akan tidur diranjang yang sama dan dipenuhi kelopak mawar merah,dan Tiyapun tak berani membayangkan hal apa yang selanjutnya akan terjadi.

Tiyapun buru buru masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket dan tidak karuan rasanya karena lelah,setelah mengambil air wudu Tiyapun keluar dengan handuk yang melilit badannya.

Karena terburu buru Tiya lupa membawa baju gantinya,

Tiya terperanjat melihat suaminya yang sudah terbaring terlentang dikamar tidur dengan mata terpejam,

bukannya Rezza tak tau kalau Tiya keluar dari kamar mandi,Rezza sengaja pura pura tidur guna menghindari bertegur sapa dengan Tiya,

Rezza merasa malas dan sedang tidak bersemangat meladeni Tiya, hatinya sedang kalut,

Rezza merasa sangat bersalah kepada Amelia.

Pelan pelan Tiya berjalan untuk mengambil baju dalam kopernya, lalu diapun masuk kekamar mandi lagi untuk berganti.

Diatas tempat tidur pikiran Rezza menerawang ,terbayang pada kejadian tadi diruang Resepsi.

Setelah Tiya pamit kembali kekamar buru buru Rezza menghampiri Amelia yang sedang duduk diujung ruangan yang agak gelap menangis dalam kekecewaan yang teramat dalam.

Kemudian Rezza menghampiri Amelia, dan Rezzapun memeluk tubuh langsing kekasihnya itu dengan erat.

"sayang maafkan aku ya..", "aku bersalah padamu",

"Ibuku memaksaku menikah dengan Tiya"

"berkali kali aku sudah menolaknya tapi Ibu mengancamku"

" aku tidak akan diakui sebagai anak dan namaku akan dicoret dari ahli waris keluarga kalo aku tak menerima perjodohan ini",

"sayang".

"Aku tidak mau hal itu terjadi",

"aku janji jika harta warisan ibu sudah diserahkan kepadaku"

"pasti Tiya aku ceraikan"

"aku tak mencintainya sama sekali",

"aku hanya cinta sama kamu sayang.."

"aku mohon maafkan aku ya..sayang"

Rezza mengiba pada Amelia, hati Rezza bagai disayat sayat pisau melihat kekasih yang sangat dia cintai terluka hatinya karena penghianatan Rezza.

"sudahlah mas"

"sudah ratusan kali kamu mengatakan itu padaku"

"aku kecewa sama kamu mas"

"kenapa kamu tidak meyakinkan ibumu?",

"kenapa kamu tidak mau menceritakan hubungan kita kepada ibumu mas?",

"kenapa kamu tidak mau mengatakan pada ibumu kalau akulah wanita yang kamu cintai?",

"bukan Tiya wanita perebut itu"

sambil terisak isak Ameliya mengungkapkan semua rasa kemarahannya.

"aku akan pergi jauh darimu mas"

"aku benci kalian semua"

"aku benci kalian semua..."

sambil menangis Amelia mendorong tubuh Rezza yang memelukknya dan Amelpun lari keluar dari ruangan itu,

Rezza ingin sekali mengejar Amelia, namun dari belakang bu Sanusi memanggilnya.

"Rezza mau kemana kamu, buru buru begitu?"

tanya bu sanusi heran.

"itu pakdemu sama budemu pengin ngobrol sama kamu,mereka masih kangen denganmu Zaa"

"mereka jauh jauh datang kesini pengin berbagi kebahagiaan denganmu Zaa!" ucap bu Sanusi.

Rezzapun melangkah gontai tanpa semangat mengikuti langkah ibunya dari belakang,tanpa berkata sepatah katapun.

"Zaa kamu kenapa kok lemes gitu?" tanya bude Heru

"Capek bude.." jawab Rezza singkat tanpa semangat,

"Ooohhh...pakde kira kamu lagi patah hati le(sebutan untuk anak laki laki dijawa)"

"wong mukamu mbok tekuk koyo koran bekas gitu lho(orang mukamu kamu tekuk kayak koran bekas gitu lho)..hee...hee...he..."

goda pakde heru pada Rezza.

"Wwee..lha,kamu ini pie to mas, sak karepmu dewe wae nik ngomong(kamu ini gimana to mas,seenakmu sendiri kalo ngomong)"

"wong keponakkanmu itukan baru aja dadi manten kok wes patah hati(orang keponakanmu itu baru saja menikah kok sudah patah hati),ngawur wae to koe(kamu) kui(itu) mas"

sanggah bude Heru.

" Iyo aku tau nik kui bune(iya aku tau kalo itu bu)",

"Rezza patah hatine kui(itu),mergo(sebab) ditinggal istrinya kembali kekamare ngono(gitu) lho bune,maksudku"

"pie to koe kui bune..kok ra mudeng(gimana to kamu itu bu..kok nggak ngerti), he he he "

Pakde Heru berucap sambil menepuk nepuk bahu Rezza seolah memahami apa yang ada dibenak Rezza.

Rezza hanya tersenyum terpaksa tanpa berkata sepatah katapun.

"Ya sudah kamu nyusul istrimu sana saja",

"nik capek estirahar wae le( kalo capek istirahat saja le)".

"njih pakde(iya pakde)" jawan Rezza singkat,

Dengan malas Rezza melangkah kakinya menuju kamar pengantinya.

Sesampainya dikamar, Rezzapun membantingkan tubuhnya ketempat tidur dengan kasar,

tak lama kemudian Rezza mendengar pintu kamar mandi terbuka

"ceklik"

namun Rezza pura pura tertidur.

Tiya keluar kamar mandi dengan berbalut handuk untuk menutupi tubuhnya,sebab dia lupa membawa baju gantinya tadi saat masuk kekamar mandi.

Tiya melihat kearah suaminya yang tidur terlentang,

dengan pelan Tiya menghampiri suaminya ,

Tiya mulai membuka sepatu dan kaus kaki suaminya dengan pelan,kemudian menyelimuti tubuh suaminya.

setelah itu Tiyapun mengambil baju gantinya lalu masuk kembali kekamar mandi,selesai berganti baju Tiya menunaikan ibadah sholat isya' yang belum ia kerjakan.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2022-12-12

0

Hani Ani Yusril

Hani Ani Yusril

Thor sorry,tapi klu boleh gimana klu bahasa Indonesia aja di pake Thor klu bahasa Jawa otakku ngga bisa ngerti sorry thirt🙏🙏🙏

2022-01-04

0

Dewieggs

Dewieggs

eh eee3mbbm mu:0:0*\0/*:0:0:0:-*:-*:0

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!