MUSUHKU MENJADI SUAMIKU

MUSUHKU MENJADI SUAMIKU

Pernyataan Cinta

"Aku mencintaimu! Entah sejak kapan rasa itu tumbuh di dalam hatiku. Aku merasa segala hal terasa begtu indah saat bersamamu. Jadi, maukah kau menjadi pelengkap hari-hari indahku?" ucap seorang pemuda tampan seraya menyodorkan sebuah bucket bunga ditangannya.

"Ya, aku mau!" jawab suara lantang seorang gadis muda dengan tersenyum manis.

Sontak pemuda itu menoleh ke belakang. "Keyra...! Kebetulan sekali kau ada di sini", katanya seraya mendekati Keyra. "Menurutmu, bagaimana caraku menyatakan cinta barusan? Kira-kira Diandra akan menerimaku, nggak?" tanya Dirga, pria yang telah disukai oleh Keyra sejak usia 10 tahun itu.

Sementara Keyra termangu mendengar perkataan Dirga barusan Jadi selama ini kak Dirga menyukai Diandra? batin Keyra.

"Bagaimana Kei?" desak Dirga.

"Um, bagus kak! Kei yakin Diandra pasti langsung menerima pernyataan cinta kakak", sahut Keyra dengan tersenyum, namun siapa sangka di balik sorot matanya menyimpan kesedihan yang amat dalam. 'Kalau gitu Kei pamit ya kak. Masih ada mata kuliah yang harus Kei ikuti pagi ini", lanjutnya seraya berlari kencang ke sembarang arah.

"Eh, tunggu Kei - !" Dirga terpaksa menghentikan ucapannya, karena Keyra sudah jauh dari jangkauan matanya, "Kayaknya ada yang aneh dengan Keyra hari ini", katanya bergumam dengan mengkerutkan kening.

*-*

Brukk

"Aww..." ringis Keyra seraya mengusap jidatnya. Lalu dia mendongak, menatap pria bertubuh tinggi yang telah menghalangi jalannya.

"KAU!" kesal Keyra pada pria tampan yang sedang menatapnya dengan tatapan dingin.

"Pantesan dari tadi bulu kudukku serasa merinding. Ternyata habis kena seruduk makhluk jadi-jadian!" keluh Albian, pria yang menjadi rival Keyra itu sejak duduk di bangku kelas 2 SMA.

"Kau yang makhluk jadi-jadian!" balas Keyra dengan tatapan penuh kebencian. "Aku bahkan terkena sial, setiap ketemu makhluk astral sepertimu!"

"Coba lihat sekelilingmu!" titah Albian seraya memutar paksa kepala Keyra.

"Jangan pegang-pegang!" berontak Keyra dengan mencoba menepis tangan Albian. Namun Keyra gagal melakukannya. Dia pun terpaksa menuruti ucapan Albian dan memperhatikan sekelilingnya. Eh, dia benar! Kenapa aku bisa sampai ke fakultas kedokteran? tanya Keyra dalam batin.

"Masih mengelak?" sergah Albian dengan sedikit mencondongkan tubuhnya.

"Emangnya kenapa kalau aku datang ke sini? Toh penghuni fakultas kedokteran bukan cuma kamu doang!" ketus Keyra seraya menatap tajam Albian.

Tatapan mereka pun saling mengunci, namun bukan tatapan penuh cinta, melainkan tatapan kebencian.

"Apa kau terpesona dengan ketampananku?"

"Cuih, tak sudi!" cibir Keyra. Lalu dia berlari kencang meninggalkan Albian.

Albian menatap gadis mungil yang sedang berlari semakin jauh itu dengan muka cengo. Tanpa dia sadari sudut bibirnya mulai tertarik ke atas hingga membentuk senyuman tipis, namun masih terlihat jelas.

"Apa kau menyukainya, Al?" tanya Rudy, sahabat Albian yang sedari tadi berdiri tepat disampingnya.

Sontak Albian mengalihkan pandangannya. "Jangan asal bicara! Dia itu musuh bebuyutanku!"

"Aku tidak asal bicara, Al! Hampir setiap hari aku menyaksikan kalian bertengkar. Jadi, aku bisa lihat sendiri, bagaimana caramu menatapnya. Lebih baik kau jujur dengan perasaanmu!" sergah Rudy seraya menoleh pada Albian. "Aku lihat-lihat kalian itu cocok juga."

"Aku rasa kau perlu memeriksakan diri ke spesialis mata!" kesal Albian seraya beranjak dari posisinya berdiri.

Rudy termangu kala mendengar jawaban Albian. "Al, tunggu aku!" seru Rudy dengan mengejar langkah Albian. "Al. Apa hubungan kalian memang tidak bisa diperbaiki lagi?" tanyanya sesaat setelah langkahnya sejajar dengan Albian.

"Bisa! Asalkan dia memohon maaf dariku!"

Rudy menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya membayangkan wajah garang Keyra. "Itu sama saja dengan kata mustahil", gumamnya bergidik ngeri.

Tanpa mereka sadari ada sepasang iris coklat yang menatap kepergian Albian dan Rudy dengan tatapan penuh arti.

*-*

20 menit kemudian.

Di koridor kampus, Keyra berjalan seraya menatap seorang wanita yang datang dari arah berlawanan.

Wanita itu bergegas menghampiri Keyra. "Kei!" sapanya dengan tersenyum menampilkan gigi gingsulnya.

"Oh, hai Diandra?" sahut Keyra malas, namun dia tetap memaksakan senyumannya.

"Baru saja aku mau mendatangi kelasmu", lanjut Diandra seraya menghela nafas panjang.

Keyra mengernyitkan keningnya, menatap saudara sepupunya itu yang jarang sekali mencarinya di kelas. "Ada perlu apa?"

"Kak Dirga mengajakku ketemuan!" seru Diandra girang seraya menggenggam tangan Keyra, namun Keyra tidak menunjukkan reaksi apapun. "Mungkin menurutmu ini hal biasa. Tapi menurutku ini sangat spesial, karena kak Dirga memintaku datang seorang diri", lanjut Diandra yang tiada henti berbicara dengan ceria.

Tahan Kei, tahan! Ucap Keyra dalam batin. Lalu dia berusaha tersenyum seraya berkata, "Kalau begitu pergilah! Jangan biarkan kak Dirga menunggu lama!" balas Keyra sambil menyentak lembut genggaman tangan Diandra. "Maaf aku masih ada urusan!" katanya dengan buru-buru pergi.

"Kei, tunggu dulu! Kei - !" teriak Diandra kencang, namun Keyra mengabaikannya. Dianda hanya bisa menatap punggung Keyra yang hampir tak terlihat itu dengan tatapan dingin. Lalu dia bergegas pergi menemui Dirga.

Sementara Keyra sudah sampai di ujung lorong kampus. Dia terus berjalan dengan mulut komat kamit dan raut muka murung. "Dia pasti sengaja!" keluh Keyra dengan nada kesal. Keyra belum bisa menerima kenyataan, pria yang dia sukai malah menyukai sepupunya sendiri. "Kenapa hari ini begitu sial sih? Arrgggh!" pekik Keyra seraya mengacak kasar rambutnya.

"Mungkin pagi tadi kau belum mandi!" sela suara pria yang tak asing lagi bagi Keyra..

Namun Keyra tidak marah mendengar perkataan Albian barusan. Dia malah berpura-pura bingung sambil celingak celinguk, seolah sedang mencari sesuatu disekitarnya. "Ada suaranya, tapi tidak ada wujudnya! Ah, sial! Apa makhluk astral sekarang sangat berkembang baik di kampus ini ya?" lanjut Keyra dengan bergidik ngeri.

Pletak.

"Aww... " ringis Keyra seraya memegang jidatnya.

"Sekarang, apa masih belum kelihatan wujudnya?" tanya Albian dengan bersedekap.

Keyra mengusap jidatnya yang sebenarnya tidak sakit. "Lebih baik aku segera pergi!" katanya seraya berbalik badan.

Albian gegas menarik tali tas Keyra, hingga menahan bobot tubuh gadis mungil itu.

"Hei, lepaskan!" teriak Keyra dengan emosi.

"Aku punya nama!"

"Siapapun di sana, aku tidak pernah mengganggu kalian, jadi tolong jangan ganggu aku ya", mohon Keyra dengan mengatupkan kedua tangannya.

Albian semakin jengah melihat sikap Keyra. Dia gegas melepaskan tali tas Keyra dan pergi begitu saja, tanpa mengatakan apapun pada Keyra.

"Tumben ngalah", gumam Keyra dengan tatapan curiga. "Tapi bagus deh, nggak ada pengganggu", lanjutnya seraya mengayunkan langkahnya.

*-*

Setelah 20 menit dalam perjalanan pulang, akhirnya Keyra tiba di rumah.

"Putri cantik mama sudah pulang", ucap Vivi, ibunya Keyra seraya berjalan mendekatinya.

"Iya, ma. Hari ini cukup melelahkan."

"Kenapa sayang?"

"Pokoknya hari ini Kei bete banget!"

"Kalau gitu kamu pergi ganti baju dulu. Setelah itu kita makan siang bareng, ada yang mau mama dan papa omongin sama kamu."

Keyra mengernyitkan keningnya, menatap curiga pada ekspresi serius sang ibu. "Hubungan papa dan mama baik-baik saja kan?"

"Hus, kamu ini ya!" sahut Vivi seraya mencubit gemas hidung Keyra.

"Abis, kata-kata mama mencurigakan", protes Keyra.

"Sekarang kamu pergi ganti baju dulu!"

"Iya, siap ma!" sahut Keyra dengan tersenyum. Lalu dia buru-buru mengayunkan langkahnya menuju lantai 2.

Terpopuler

Comments

Triple.1

Triple.1

baru baca udah nyesek... kirain buat si keyra ...ngga taunya latihan /Scowl/

2024-11-18

1

Citoz

Citoz

semangat kk 😘

2024-11-18

1

mama Al

mama Al

aku mampir kak salam dari Fajar untuk Embun

2024-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pernyataan Cinta
2 Dijodohkan
3 Menikah
4 Apa Yang Terjadi Pada Diandra?
5 Merawat Diandra
6 Keyra Kelaparan
7 Ingin Merahasiakannya
8 Kewajiban Albian
9 10 tahun lalu
10 Keyra Menyetujui
11 Mantan Tunangan berulah
12 Hari Pernikahan
13 Keyra belum siap menerima pernikahannya
14 Pria Sejati
15 Kejahatan Arvan
16 Makan Malam
17 Membuka lembaran baru
18 Tugas Malam Keyra
19 Salah Hari
20 Ancaman Albian
21 Pria Pengganggu
22 Apa yang terjadi?
23 Kesombongan Chika
24 Kecantikan Keyra
25 Pergi Ke acara Reuni
26 Bukan Wellcome Drink
27 Terjadinya Penyatuan
28 Menginap satu malam
29 Menggemaskan
30 Apakah Keyra menyukai Albian?
31 Menginap
32 Hati Diandra Pilu
33 Memuji Wanita Lain
34 Ayah Diandra di tahan
35 Di hadang Preman
36 Mencurigai
37 Kewajiban
38 Membawa Yuri ke Rumah Sakit
39 Ingin membuat Keyra Cemburu
40 Mencintai Suamiku
41 Sikap Diandra
42 Menyakiti
43 Curang
44 Menemani Albian
45 Terjadi Kecelakaan
46 Mencurigai Diandra
47 Menyerang Keyra
48 Apa yang terjadi pada Keyra?
49 Akibat Benturan Keras
50 Dendam?
51 Pengakuan Diandra
52 Aku Sangat Mencintaimu
53 Arvan di tahan
54 Diandra Menceritakan
55 Koma
56 Penyesalan Diandra
57 Diracuni
58 Dirga sadar
59 Keyra Mengaku Salah
60 Tawaran Chika
61 Pak Joko Kabur
62 Menahan di dalam lift
63 Keyra Pingsan
64 Pembelaan Seno
65 Selalu Mendukungmu
66 Kebencian Dedy
67 Kecurigaan Albian
68 Perubahan Sikap Diana
69 Keyra sedih
70 Kemarahan Dirga
71 Bukan Sepupu
72 Alasan Dedy membenci Diandra
73 Cerai?
74 Rencana Diandra
75 Dirga bertemu Seno
76 Makan Malam
77 Jebakan?
78 Diana tahu rencana Diandra
79 Menjadi Detektif
80 Ibu kandung Albian
81 Ibu Kandung Chika
82 Albian Setuju
83 Penangkapan Willy dan Diandra
84 Vivi Cemburu
85 Kebakaran
86 Bertemu Dirga
87 Keyra pingsan
88 Dirga sadar
89 Mengganti Nama
90 Kelahiran (End)
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pernyataan Cinta
2
Dijodohkan
3
Menikah
4
Apa Yang Terjadi Pada Diandra?
5
Merawat Diandra
6
Keyra Kelaparan
7
Ingin Merahasiakannya
8
Kewajiban Albian
9
10 tahun lalu
10
Keyra Menyetujui
11
Mantan Tunangan berulah
12
Hari Pernikahan
13
Keyra belum siap menerima pernikahannya
14
Pria Sejati
15
Kejahatan Arvan
16
Makan Malam
17
Membuka lembaran baru
18
Tugas Malam Keyra
19
Salah Hari
20
Ancaman Albian
21
Pria Pengganggu
22
Apa yang terjadi?
23
Kesombongan Chika
24
Kecantikan Keyra
25
Pergi Ke acara Reuni
26
Bukan Wellcome Drink
27
Terjadinya Penyatuan
28
Menginap satu malam
29
Menggemaskan
30
Apakah Keyra menyukai Albian?
31
Menginap
32
Hati Diandra Pilu
33
Memuji Wanita Lain
34
Ayah Diandra di tahan
35
Di hadang Preman
36
Mencurigai
37
Kewajiban
38
Membawa Yuri ke Rumah Sakit
39
Ingin membuat Keyra Cemburu
40
Mencintai Suamiku
41
Sikap Diandra
42
Menyakiti
43
Curang
44
Menemani Albian
45
Terjadi Kecelakaan
46
Mencurigai Diandra
47
Menyerang Keyra
48
Apa yang terjadi pada Keyra?
49
Akibat Benturan Keras
50
Dendam?
51
Pengakuan Diandra
52
Aku Sangat Mencintaimu
53
Arvan di tahan
54
Diandra Menceritakan
55
Koma
56
Penyesalan Diandra
57
Diracuni
58
Dirga sadar
59
Keyra Mengaku Salah
60
Tawaran Chika
61
Pak Joko Kabur
62
Menahan di dalam lift
63
Keyra Pingsan
64
Pembelaan Seno
65
Selalu Mendukungmu
66
Kebencian Dedy
67
Kecurigaan Albian
68
Perubahan Sikap Diana
69
Keyra sedih
70
Kemarahan Dirga
71
Bukan Sepupu
72
Alasan Dedy membenci Diandra
73
Cerai?
74
Rencana Diandra
75
Dirga bertemu Seno
76
Makan Malam
77
Jebakan?
78
Diana tahu rencana Diandra
79
Menjadi Detektif
80
Ibu kandung Albian
81
Ibu Kandung Chika
82
Albian Setuju
83
Penangkapan Willy dan Diandra
84
Vivi Cemburu
85
Kebakaran
86
Bertemu Dirga
87
Keyra pingsan
88
Dirga sadar
89
Mengganti Nama
90
Kelahiran (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!