Merawat Diandra

Keyra tersentak kaget kala mengetahui keadaan Diandra. Rasa iba dan cemas bercampur aduk kala dia menuruni anak tangga bersama sang ibu.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Keyra pada Diandra yang sedang duduk di sofa.

"Hanya luka ringan saja."

"Hanya?" protes Dirga dengan raut wajah kesal. "Kei, Diandra berbohong! Kakak jelas-jelas melihat lukanya yang begitu parah."

"Jangan dengarkan kak Dirga, Kei. Mungkin kak Dirga belum pernah melihat luka seperti ini, makanya dia menganggap aku terluka parah."

"Andai saja kita tidak memilih jalan itu, mungkin kau tidak akan kenapa-napa."

"Semuanya sudah terjadi nak! Tidak ada yang perlu disesali", sela Vivi. "Yang penting Diandra selamat. Kamu jangan panik seperti itu, Diandra hanya perlu beristirahat beberapa hari saja."

"Baik, tante. Tapi Dirga boleh menjenguk Diandra setiap hari kan, tante?"

Vivi tersentak kaget mendengar ucapan Dirga. Netranya menatap Dirga, namun pikirannya pada Keyra. "Em, tentu saja boleh. Biasanya juga kamu sering main ke sini kan?"

"Iya, tante benar. Hanya saja dulu Dirga datang kemari untuk sekedar bermain dengan Kei dan Diandra. Tapi sekarang Dirga ingin mengejar cintanya Diandra!"

Sontak kedua orang tua Keyra dan Keyra sendiri terbelalak.

"Oh, gitu ya", balas Vivi dengan canggung. Lalu dia menoleh ke arah Keyra.

"Ini sudah larut malam. Sebaiknya kamu pulang!" seru Dedy pada Dirga.

"Baik Om. Kalau begitu Dirga pamit."

"Em..."

"Kei, kakak titip Diandra. Tolong kamu jagain selama kakak tidak ada di sini."

Keyra membalas dengan menganggukkan kepalanya. "Kak Dirga tidak perlu kuatir. Kei pasti menjaga Diandra dengan baik."

"Terimakasih Kei. Kalau gitu kakak merasa sedikit tenang. Om, tante dan Kei, Dirga pamit ya", ucap Dirga dengan ramah. Lalu dia menatap ke arah Diandra. "Jaga dirii baik-baik ya. Hubungi kakak, jika perlu sesuatu."

"Baik kak", jawab Diandra

"Bye, kak Dirga", sahut Keyra dengan tersenyum dipaksakan.

Setelah Dirga pergi, Keyra gegas mendekati Diandra. "Ayo, kita ke kamarku", katanya dengan lembut.

"Ayo Kei", jawab Diandra dengan lembut pula.

Kemudian mereka sama-sama menaiki anak tangga. Sementara Dedy dan Vivi menatap punggung Keyra dan Diandra tanpa membuka suaranya.

Apa sebelumnya Kei sudah tau, kalau Dirga menyukai Diandra? tanya Vivi dalam batin.

"Ayo, kita kembali ke kamar juga ma", ajak Dedy yang membuyarkan lamunan Vivi.

"Ayo, pa", sahut Vivi seraya menggandeng tangan sang suami.

*-*

Di dalam kamar, Keyra gegas membantu Diandra naik ke tempat tidur.

"Coba ceritakan, bagaimana kalian bisa di serang preman", pinta Keyra seraya duduk di tepi ranjang.

Diandra menyandarkan tubuh rampingnya, lalu dia menatap Keyra yang sedang menunggu jawaban darinya. "Aku tidak tau persis kejadiannya. Hanya saja saat itu kak Dirga tiba-tiba menginjak rem. Kemudian dia turun dari mobil untuk memeriksa keadaan mobilnya."

Keyra mengernyitkan keningnya kala mendengar sebagian dari cerita Diandra. "Apa yang kau dan kak Dirga lakukan saat itu? Kenapa kak Dirga tiba-tiba ngerem?"

Spontan Diandra menyentil jidat Keyra. "Katanya masih kecil, tapi kenapa pikirannya sudah dewasa ya?"

"Kau salah paham! Aku tidak memikirkan seperti yang kau tuduhkan itu."

"Lalu, menurutmu apa yang bisa kami lakukan saat mobil sedang berjalan?"

"Nggak tau! Di dalam mobil kan cuma kalian berdua!"

Diandra menghela nafas berat seraya berkata, "Kami cuma ngobrol biasa. Hanya saja waktu itu kak Dirga menanyakan jawaban dariku tentang pernyataan cintanya pagi tadi di kampus. Tapi aku tidak bisa memberi jawaban, karena belum mendengarkan pendapatmu."

"Kenapa meminta pendapatku?"

"Karena kita bertiga adalah sahabat. Aku tidak mau nantinya kau salah paham padaku."

"Aku tidak akan - "

"Tunggu dulu!" seru Diandra memotong ucapan Keyra.

"Kenapa?"

"Aku merasakan ada ponsel yang bergetar di tempat tidur."

Keyra gegas mencari ponselnya yang dia lempar ke atas tempat tidur. "Siapa yang menelpon selarut ini!" kesalnya seraya melihat layar ponselnya. "Kak Dirga", gumamnya lirih. Lalu dia menyerahkan ponselnya pada Diandra.

"Kenapa tidak di angkat Kei?"

"Angkat saja! Dia pasti mencarimu!"

Diandra gegas menggeser tombol hijau di ponsel milik Keyra.

"Halo kak."

"Eh, ini bukan Kei. Tapi baguslah kau yang angkat, aku tidak perlu repot meminta Keyra memberikan ponselnya padamu."

"Ini sudah larut kak. Apa kak Dirga tidak bisa menyampaikannya besok saja?"

"Maafkan kakak karena sudah mengganggu waktu istirahat kalian. Kakak cuma mau mengatakanya sekali lagi. Sebelum memberikan jawaban besok, kakak harap kau sudah mempertimbangkannya dengan matang."

"Iya, Diandra tau kak."

"Oke, kalau begitu kakak tidak mengganggu kalian lagi. Tolong sampaikan maaf kakak sama Kei."

"Oke kak", jawab Diandra sekaligus menutup sambungan telepon.

"Cepat sekali", ucap Keyra kala dirinya baru saja keluar dari kamar mandi. Kemudian dia bergegas naik ke atas tempat tidur.

"Kak Dirga cuma menanyakan jawaban dariku", jawab Diandra seraya menyerahkan ponsel Keyra. "Kalau menurutmu, apakah aku dan kak Dirga cocok, Kei?"

Keyra membisu kala mendengar pertanyaan Diandra. Lidahnya pun kelu, tak mampu untuk berkata-kata.

"Kei!" desak Diandra.

'Menurutku cocok tidaknya itu bukan berdasarkan penilaian orang lain, tapi kamu sendiri yang bisa merasakannya."

'Jadi, apakah aku harus menerima pengakuan cinta Kak Dirga?"

"Tanyakan itu pada dirimu sendiri!"

"Baiklah, aku sudah tau jawabannya", ujar Diandra dengan cepat.

Tangan Keyra terhenti saat hendak menarik selimut untuk Diandra. "Em, baguslah kalau kau sudah punya jawaban", katanya seraya menarik selimut sampai di dada Diandra.

"Terimakasih Kei."

'Tidak perlu berterimakasih! Kita adalah saudara."

Diandra membalas dengan tersenyum menampilkan gigi gingsulnya.

"Senyumanmu manis", kata Keyra seraya menarik selimut untuk dirinya. "Good night", lanjutnya saat akan memejamkan mata.

"Good night Kei", balas Diandra sambil memejamkan mata.

*-*

Pagi pun menjelma. Keyra sudah mempersiapkan air hangat buat Diandra.

"Diandra, sini aku bantu kamu", katanya kala Diandra kesulitan untuk bangkit.

"Terimakasih Kei. Biar aku saja yang melakukannya sendiri", sahut Diandra seraya meraih handuk hangat dari tangan Keyra.

"Jangan! Tanganmu masih sakit. Lagipula kau tidak perlu malu denganku."

Diandra melepaskan handuk yang hampir dia ambil dari Keyra.

Keyra gegas melepas pakaian Diandra. "Katakan jika aku tidak sengaja mengenai lukamu", ucap Keyra. Lalu dia mulai membersihkan tubuh Diandra. "Apa kalian sudah membuat laporan polisi?" tanya Keyra.

"Aww, sakit", ringis Diandra kala Keyra baru saja mulai.

"Maaf, maaf. Aku tidak sengaja."

"Sudahlah Kei. Biarkan aku saja yang melakukannya. Lagipula tangan kiriku masih berfungsi dengan baik."

Keyra tampak berfikir sejenak. Lalu dia mengangguk pelan. "Oke", katanya ragu.

"Kau siap-siaplah ke kampus. Nanti biar bibi Sumi aja yang membantuku di sini."

"Apa kau yakin?"

"Iya!"

"Hm, baiklah. Kalau begitu aku siap-siap ke kampus."

*-*

15 menit kemudian

Keyra baru saja akan menaiki mobil yang biasa dia gunakan ke kampus, namun kedatangan seseorang membatalkan niatnya.

"Pagi Kei", sapa pria itu dengan tersenyum.

Terpopuler

Comments

FT. Zira

FT. Zira

🌹 buat ka author

2024-06-05

1

FT. Zira

FT. Zira

Al??

2024-06-05

1

FT. Zira

FT. Zira

pikiranku yg belom nyampe kah ini atau apa?? aku malah gak paham yg di pikirin kei

2024-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Pernyataan Cinta
2 Dijodohkan
3 Menikah
4 Apa Yang Terjadi Pada Diandra?
5 Merawat Diandra
6 Keyra Kelaparan
7 Ingin Merahasiakannya
8 Kewajiban Albian
9 10 tahun lalu
10 Keyra Menyetujui
11 Mantan Tunangan berulah
12 Hari Pernikahan
13 Keyra belum siap menerima pernikahannya
14 Pria Sejati
15 Kejahatan Arvan
16 Makan Malam
17 Membuka lembaran baru
18 Tugas Malam Keyra
19 Salah Hari
20 Ancaman Albian
21 Pria Pengganggu
22 Apa yang terjadi?
23 Kesombongan Chika
24 Kecantikan Keyra
25 Pergi Ke acara Reuni
26 Bukan Wellcome Drink
27 Terjadinya Penyatuan
28 Menginap satu malam
29 Menggemaskan
30 Apakah Keyra menyukai Albian?
31 Menginap
32 Hati Diandra Pilu
33 Memuji Wanita Lain
34 Ayah Diandra di tahan
35 Di hadang Preman
36 Mencurigai
37 Kewajiban
38 Membawa Yuri ke Rumah Sakit
39 Ingin membuat Keyra Cemburu
40 Mencintai Suamiku
41 Sikap Diandra
42 Menyakiti
43 Curang
44 Menemani Albian
45 Terjadi Kecelakaan
46 Mencurigai Diandra
47 Menyerang Keyra
48 Apa yang terjadi pada Keyra?
49 Akibat Benturan Keras
50 Dendam?
51 Pengakuan Diandra
52 Aku Sangat Mencintaimu
53 Arvan di tahan
54 Diandra Menceritakan
55 Koma
56 Penyesalan Diandra
57 Diracuni
58 Dirga sadar
59 Keyra Mengaku Salah
60 Tawaran Chika
61 Pak Joko Kabur
62 Menahan di dalam lift
63 Keyra Pingsan
64 Pembelaan Seno
65 Selalu Mendukungmu
66 Kebencian Dedy
67 Kecurigaan Albian
68 Perubahan Sikap Diana
69 Keyra sedih
70 Kemarahan Dirga
71 Bukan Sepupu
72 Alasan Dedy membenci Diandra
73 Cerai?
74 Rencana Diandra
75 Dirga bertemu Seno
76 Makan Malam
77 Jebakan?
78 Diana tahu rencana Diandra
79 Menjadi Detektif
80 Ibu kandung Albian
81 Ibu Kandung Chika
82 Albian Setuju
83 Penangkapan Willy dan Diandra
84 Vivi Cemburu
85 Kebakaran
86 Bertemu Dirga
87 Keyra pingsan
88 Dirga sadar
89 Mengganti Nama
90 Kelahiran (End)
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pernyataan Cinta
2
Dijodohkan
3
Menikah
4
Apa Yang Terjadi Pada Diandra?
5
Merawat Diandra
6
Keyra Kelaparan
7
Ingin Merahasiakannya
8
Kewajiban Albian
9
10 tahun lalu
10
Keyra Menyetujui
11
Mantan Tunangan berulah
12
Hari Pernikahan
13
Keyra belum siap menerima pernikahannya
14
Pria Sejati
15
Kejahatan Arvan
16
Makan Malam
17
Membuka lembaran baru
18
Tugas Malam Keyra
19
Salah Hari
20
Ancaman Albian
21
Pria Pengganggu
22
Apa yang terjadi?
23
Kesombongan Chika
24
Kecantikan Keyra
25
Pergi Ke acara Reuni
26
Bukan Wellcome Drink
27
Terjadinya Penyatuan
28
Menginap satu malam
29
Menggemaskan
30
Apakah Keyra menyukai Albian?
31
Menginap
32
Hati Diandra Pilu
33
Memuji Wanita Lain
34
Ayah Diandra di tahan
35
Di hadang Preman
36
Mencurigai
37
Kewajiban
38
Membawa Yuri ke Rumah Sakit
39
Ingin membuat Keyra Cemburu
40
Mencintai Suamiku
41
Sikap Diandra
42
Menyakiti
43
Curang
44
Menemani Albian
45
Terjadi Kecelakaan
46
Mencurigai Diandra
47
Menyerang Keyra
48
Apa yang terjadi pada Keyra?
49
Akibat Benturan Keras
50
Dendam?
51
Pengakuan Diandra
52
Aku Sangat Mencintaimu
53
Arvan di tahan
54
Diandra Menceritakan
55
Koma
56
Penyesalan Diandra
57
Diracuni
58
Dirga sadar
59
Keyra Mengaku Salah
60
Tawaran Chika
61
Pak Joko Kabur
62
Menahan di dalam lift
63
Keyra Pingsan
64
Pembelaan Seno
65
Selalu Mendukungmu
66
Kebencian Dedy
67
Kecurigaan Albian
68
Perubahan Sikap Diana
69
Keyra sedih
70
Kemarahan Dirga
71
Bukan Sepupu
72
Alasan Dedy membenci Diandra
73
Cerai?
74
Rencana Diandra
75
Dirga bertemu Seno
76
Makan Malam
77
Jebakan?
78
Diana tahu rencana Diandra
79
Menjadi Detektif
80
Ibu kandung Albian
81
Ibu Kandung Chika
82
Albian Setuju
83
Penangkapan Willy dan Diandra
84
Vivi Cemburu
85
Kebakaran
86
Bertemu Dirga
87
Keyra pingsan
88
Dirga sadar
89
Mengganti Nama
90
Kelahiran (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!