Apa Yang Terjadi Pada Diandra?

Lidah Albian seakan kelu, hingga dia membisu untuk waktu yang cukup lama.

Melihat kebisuan Albian, Dedy pun menyimpulkan bahwa tebakannya benar. Dia menghela nafas berat seraya berkata. "Papa minta kalian segera akhiri permusuhan ini! Karena minggu depan kalian akan menikah."

"Apa? Tapi pa - "

"Tidak ada bantahan!" tegas Dedy.

Keyra tampak lesu kala mendengar keputusan yang di buat oleh sang ayah. Sementara Albian masih saja tidak memberikan reaksi apapun.

"Apa waktunya tidak terlalu mendadak pa?" tanya Vivi.

"Tidak ma. Karena papa sudah mempersiapkannya jauh hari."

What? Papa bahkan sudah mempersiapkannya jauh hari? Sepertinya memang tidak ada harapan lagi. Aku terpaksa menerima perjodohan ini. Batin Keyra meringis.

"Em, maaf jeng. Sepertinya kami harus pamit pulang", kata Diana dengsn sedikit canggung.

"Kenapa buru-buru pulang? Sebaiknya kita makan malam bersama dulu, toh sebentar lagi kita akan menjadi satu keluarga."

"Em, baiklah", jawab Diana ragu.

Sementara Keyra masih saja tak percaya bahwa pernikahannya diputuskan begitu saja. "Papa, Kei tetap menolak pernikahan ini!" tegasnya seraya bangkit berdiri.

"Kei! Jangan beranjak dari sana!" titah sang ayah.

"Tapi pa - " protes Keyra.

Namun ketika sang ayah menghunuskan tatapan tajam padanya, Keyra pun menuruutinya dan duduk kembali.

"Maaf jeng, sepertinya kami tidak bisa ikut makan malam, karena baru saja pengacara keluarga kami kirim pesan ke saya, dia minta kami ketemuan sore ini."

"Wah, sayang sekali. Kalau begitu kita atur waktu lain saja ya jeng", sesal Vivi.

Diana membalas dengan menganggukkan kepalanya "Oke, jeng. Kalau begitu kami pamit."

"Ya, jeng", jawab Vivi pasrah.

"Hati-hati di jalan ya tante, Bian", ucap Diandra sopan.

Sontak Diana menoleh ke arah Diandra. Lalu dia terseyum menatap wajah cantik Diandra. "Andai saja sikap Kei seperti kamu. Mungkin tante akan menjadi mertua yang paling bahagia."

"Tante terlalu memuji Diandra. Kei juga anak yang baik kok tante."

"Kei memang baik. Hanya saja dia sedikit keras kepala", sahutnya yang masih di dengar oleh Keyra.

Diandra gegas melirik ke arah Keyra yang sedang duduk dengan raut wajah kesal. "Jangan marah ya Kei! Mungkin maksud tante bukan seperti itu.'

"Apa kamu pikir dirimu itu cenayang? Bahkan kau dapat menebak apa yang sedang aku pikirkan!" balas Keyra dengan kesal, hingga membuat Diandra membisu.

"Kei jaga sikapmu!" tegur Dedy.

"Iya, maaf pa", jawabnya.

Lalu Vivi bergegas menghampiri Diana dan Albian yang masih berdiri diposisinya. "Tolong maafkan sikap putri saya.ya jeng. Dia bersikap seperti itu hanya untuk memberikan kesan buruk pada jeng dan Albian."

"Saya tahu kok jeng", jawab Diana dengan tersenyum. Dia mencoba menenangkan Vivi yang tampak sedikit khawatir pada putrinya tersebut. "Saya yakin, Kei pasti akan menjadi menantu yang baik nantinya."

"Kalau begitu saya sudah bisa tenang."

Diana membalas ucapan Vivi dengan tersenyum. Lalu Diana dan Albian pun kembali berpamitan.

Setelah Diana dan Albian pergi, Keyra gegas bangkit dari tempat duduknya.

"Kei, mau kemana?" tanya sang ayah.

"Mau kabur pa!"

Sontak kedua orang tua Keyra terbelalak mendengar ucapan Keyra.

"Jangan berfikir sembrono Kei! Duduklah dulu, ada yang mau papa bicarakan denganmu."

"Maaf om, Diandra mau izin keluar, karena teman Diandra sudah menunggu lama di luar", sela Diandra.

Keyra membatalkan niatnya kala mendengar ucapan Diandra. "Mau pergi pacaran ya?" tebak Keyra dengan raut wajah kesal.

Diandra terbelalak mendengar ucapan Keyra. "Tidak!" jawabnya.

"Biarkan Diandra pergi pa. Tadi dia sudah izin ke mama. Katanya mau kerja kelompok." Vivi sengaja menyela ucapan Keyra. Dia tidak ingin putrinya itu melampiaskan kekesalahannya pada Diandra.

Keyra tersenyum mendengar ucapan sang ibu. "Coba mama tanyakan pada Diandra. Apakah dia memiliki tugas kelompok bareng kak Dirga?" ucapnya seraya menatap Diandra.

"Sudah cukup Kei! Ayo, kamu ikut mama ke kamar!" Vivi menarik paksa tangan Keyra dan membawanya menuju lantai 2.

Sementara Diandra masih menunggu izin dari Dedy.

"Om tidak menghalangi kamu pacaran. Tapi om paling tidak suka dibohongi. Jadi om harap kamu selalu berkata jujur."

"Baik om."

"Em, kamu sudah boleh pergi. Om harap kamu dapat mengejar impianmu."

"Terimakasih Om. Kalau begitu Diandra pamit", jawabnya dengan sopan. Lalu dia beranjak setelah Dedy membalas ucapannya.

*-*

Malam hari di dalam kamar Keyra. Suasana hati Keyra seakan berbaur dengan keheningan malam. Entah sudah berapa kali Keyra menguap, namun netranya tak kunjung terpejam.

"Kenapa pernikahan yang aku idamkan tak sejalan dengan kenyataan?" gumamnya seraya menatap langit-langit kamarnya.

Keyra membolak-balikkan badannya dengan gelisah. Otak kecilnya terus memikirkan berbagai ide.untuk membatalkan pernikahannya, namun tak satupun ide yang berhasil dia pikirkan. "Lama-lama kepalaku bisa botak kalau terus memikirkan ide!" lanjutnya frustasi.

Ting.

Tiba-tiba sebuah notifikasi masuk di ponsel Keyra, perhatiannya pun teralihkan. "Awas saja kalau itu pesan yang tak penting!" ancamnya pada ponsel miliknya yang telah berada dalam genggamannya. Netra Keyra terbelalak kala membaca sebuah isi pesan dari nomor kontak yang tidak tersimpan di dalam ponselnya, namun dia tau dengan jelas siapa yang telah mengirimkannya.

Baru saja Keyra akan mengetik kalimat balasan, ponselnya tiba-tiba berdering. Keyra pun gegas menggeser tombol hijau diponselnya.

"Kenapa di telpon?" ketus Keyra.

"Kelamaan nunggu kamu ngetik!"

Keyra pun membuang nafasnya dengan kasar. Lalu dia bersiap untuk meneriaki Albian, namun telah didahului oleh Albian.

"Kamu belum gosok gigi ya?"

"Kamu yang belum gosok gigi. Nafasmu pasti bau!" balas Keyra dengan kesal.

"Kamu belum mencobanya, bagaimana kamu bisa tau?"

Keyra membisu untuk waktu yang cukup lama kala mendengar ucapan Albian.

"Kei! Apa kau masih di sana?"

"Iya, aku masih di sini. Tapi aku sudah ngantuk!"

"Lalu, bagaimana dengan besok?"

"Aku pasti datang", jawab Keyra seraya memutuskan sambungan telepon. Lalu dia melempar ponselnya ke atas tempat tidur. "Aarrrgg!" pekik Keyra frustasi. "Kenapa dia yang jadi suamiku? Kenapa bukan kak Dirga?"

Baru saja Keyra menyebut nama Dirga, suara mobil Dirga pun terdengar tengah menepi di dekat gerbang rumahnya. "Diandra pulang selarut ini. Apa dia tidak takut ketahuan berbohong?" gumamnya. Namun dia berusaha tidak ikut campur pada hubungan Diandra dan Dirga. Keyra gegas menarik selimutnya sampai di dada dan mencoba memejamkan matanya.

Setelah 5 menit berlalu, tiba-tiba terdengar suara pintu kamarnya di ketuk.

"Kei! Kei!" panggil sang ibu dari balik pintu.

Keyra pun buru-buru bangkit dari tempat tidurnya. "Iya, sebentar ma."

Ceklek.

"Sayang, maaf mengganggu tidurmu."

"Tidak.kok ma. Kei belum tidur sama sekali."

"Oh, begitu ya. Tapi mama bisa minta bantuan kamu nggak?"

"Bisa dong ma. Emangnya mama mau minta bantuan apa?"

"Tolong kamu jaga Diandra!"

"Emangnya apa yang terjadi pada Diandra ma?"

Terpopuler

Comments

Vincar

Vincar

Tidak ada pertanyaan lain kah Bian🤣🤣

2024-06-13

0

FT. Zira

FT. Zira

🌹🌹buat ka author

2024-06-04

1

FT. Zira

FT. Zira

iya.. kenapa kenpa😳

2024-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Pernyataan Cinta
2 Dijodohkan
3 Menikah
4 Apa Yang Terjadi Pada Diandra?
5 Merawat Diandra
6 Keyra Kelaparan
7 Ingin Merahasiakannya
8 Kewajiban Albian
9 10 tahun lalu
10 Keyra Menyetujui
11 Mantan Tunangan berulah
12 Hari Pernikahan
13 Keyra belum siap menerima pernikahannya
14 Pria Sejati
15 Kejahatan Arvan
16 Makan Malam
17 Membuka lembaran baru
18 Tugas Malam Keyra
19 Salah Hari
20 Ancaman Albian
21 Pria Pengganggu
22 Apa yang terjadi?
23 Kesombongan Chika
24 Kecantikan Keyra
25 Pergi Ke acara Reuni
26 Bukan Wellcome Drink
27 Terjadinya Penyatuan
28 Menginap satu malam
29 Menggemaskan
30 Apakah Keyra menyukai Albian?
31 Menginap
32 Hati Diandra Pilu
33 Memuji Wanita Lain
34 Ayah Diandra di tahan
35 Di hadang Preman
36 Mencurigai
37 Kewajiban
38 Membawa Yuri ke Rumah Sakit
39 Ingin membuat Keyra Cemburu
40 Mencintai Suamiku
41 Sikap Diandra
42 Menyakiti
43 Curang
44 Menemani Albian
45 Terjadi Kecelakaan
46 Mencurigai Diandra
47 Menyerang Keyra
48 Apa yang terjadi pada Keyra?
49 Akibat Benturan Keras
50 Dendam?
51 Pengakuan Diandra
52 Aku Sangat Mencintaimu
53 Arvan di tahan
54 Diandra Menceritakan
55 Koma
56 Penyesalan Diandra
57 Diracuni
58 Dirga sadar
59 Keyra Mengaku Salah
60 Tawaran Chika
61 Pak Joko Kabur
62 Menahan di dalam lift
63 Keyra Pingsan
64 Pembelaan Seno
65 Selalu Mendukungmu
66 Kebencian Dedy
67 Kecurigaan Albian
68 Perubahan Sikap Diana
69 Keyra sedih
70 Kemarahan Dirga
71 Bukan Sepupu
72 Alasan Dedy membenci Diandra
73 Cerai?
74 Rencana Diandra
75 Dirga bertemu Seno
76 Makan Malam
77 Jebakan?
78 Diana tahu rencana Diandra
79 Menjadi Detektif
80 Ibu kandung Albian
81 Ibu Kandung Chika
82 Albian Setuju
83 Penangkapan Willy dan Diandra
84 Vivi Cemburu
85 Kebakaran
86 Bertemu Dirga
87 Keyra pingsan
88 Dirga sadar
89 Mengganti Nama
90 Kelahiran (End)
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pernyataan Cinta
2
Dijodohkan
3
Menikah
4
Apa Yang Terjadi Pada Diandra?
5
Merawat Diandra
6
Keyra Kelaparan
7
Ingin Merahasiakannya
8
Kewajiban Albian
9
10 tahun lalu
10
Keyra Menyetujui
11
Mantan Tunangan berulah
12
Hari Pernikahan
13
Keyra belum siap menerima pernikahannya
14
Pria Sejati
15
Kejahatan Arvan
16
Makan Malam
17
Membuka lembaran baru
18
Tugas Malam Keyra
19
Salah Hari
20
Ancaman Albian
21
Pria Pengganggu
22
Apa yang terjadi?
23
Kesombongan Chika
24
Kecantikan Keyra
25
Pergi Ke acara Reuni
26
Bukan Wellcome Drink
27
Terjadinya Penyatuan
28
Menginap satu malam
29
Menggemaskan
30
Apakah Keyra menyukai Albian?
31
Menginap
32
Hati Diandra Pilu
33
Memuji Wanita Lain
34
Ayah Diandra di tahan
35
Di hadang Preman
36
Mencurigai
37
Kewajiban
38
Membawa Yuri ke Rumah Sakit
39
Ingin membuat Keyra Cemburu
40
Mencintai Suamiku
41
Sikap Diandra
42
Menyakiti
43
Curang
44
Menemani Albian
45
Terjadi Kecelakaan
46
Mencurigai Diandra
47
Menyerang Keyra
48
Apa yang terjadi pada Keyra?
49
Akibat Benturan Keras
50
Dendam?
51
Pengakuan Diandra
52
Aku Sangat Mencintaimu
53
Arvan di tahan
54
Diandra Menceritakan
55
Koma
56
Penyesalan Diandra
57
Diracuni
58
Dirga sadar
59
Keyra Mengaku Salah
60
Tawaran Chika
61
Pak Joko Kabur
62
Menahan di dalam lift
63
Keyra Pingsan
64
Pembelaan Seno
65
Selalu Mendukungmu
66
Kebencian Dedy
67
Kecurigaan Albian
68
Perubahan Sikap Diana
69
Keyra sedih
70
Kemarahan Dirga
71
Bukan Sepupu
72
Alasan Dedy membenci Diandra
73
Cerai?
74
Rencana Diandra
75
Dirga bertemu Seno
76
Makan Malam
77
Jebakan?
78
Diana tahu rencana Diandra
79
Menjadi Detektif
80
Ibu kandung Albian
81
Ibu Kandung Chika
82
Albian Setuju
83
Penangkapan Willy dan Diandra
84
Vivi Cemburu
85
Kebakaran
86
Bertemu Dirga
87
Keyra pingsan
88
Dirga sadar
89
Mengganti Nama
90
Kelahiran (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!