GET MARRIED With Uncle Arkhan
"Nyonya dan Tuan Mahendra, perkenalkan ini putri kami Rayla", ucap Ratna ketika Rayla memasuki ruangan private di sebuah restoran.
Siapa yang tidak terkesima melihat kecantikan Rayla. Kulitnya yang putih bersih dan polesan wajahnya yang begitu sederhana dan natural tidak mengurangi kadar kecantikannya sama sekali. Ia memakai hijab sehingga menambah keanggunannya.
Namun, setelah Rayla duduk ia memperhatikan pria yang ada di hadapannya. Pria itu tersenyum malu-malu seperti anak ABG bertemu dengan pujaan hatinya.
Mungkin akan terlihat biasa jika senyuman itu membuat dirinya semakin tampan. Tapi, lain halnya dengan yang satu ini. Pria itu malah memeluk lengan ibunya sambil tersenyum malu-malu menyembunyikan wajahnya di lengan ibunya tersebut. Hingga menghentak-hentakkan kakinya.
"Ma, aku malu. Dia cantik banget", bisik Gio pada ibunya yang juga di dengar oleh Rayla dan orang tuanya.
Rayla sampai ternganga melihat tingkah Gio yang aneh itu. Rayla meyakinkan dirinya untuk segera kabur dari tempat itu. Ia tidak ingin memiliki suami aneh seperti Gio.
"Hatchi! Hatchi!", tiba-tiba Rayla bersin dengan sangat kuat dan berulang-ulang.
Rayla menggunakan cara ini untuk segera menghindar dari jebakan orang tuanya. Rayla tidak mengerti apa yang di pikirkan kedua orang tuanya. Mereka menjodohkannya dengan pria aneh di hadapannya ini. Tapi, ini bukan yang pertama kali untuk Rayla. Sudah beberapa bulan ini dirinya terus di sibukkan oleh perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Tapi, tidak ada satupun yang nyangkut di hati Rayla.
Sebelumya Rayla di pertemukan dengan seorang pria tampan dan kaya raya. Awalnya Rayla cukup terpukau melihat ketampanannya dan cara berpakaiannya. Tapi, lama-kelamaan keluarlah asli pria itu. Ia terus menyombongkan dirinya yang memiliki banyak perusahaan yang tersebar di mancanegara. Bukan hanya itu ia juga memamerkan mobil-mobilnya dengan menaruh satu persatu kuncinya di atas meja makan. Ah, Rayla langsung skip yang itu. Rayla sangat tidak suka dengan pria yang pamer akan hartanya.
"Rayla sayang, kamu kenapa?", tanya Ratna panik.
"Hatchi! Ma, aku permisi ke toilet ya. Hatchi!", ucap Rayla sambil beranjak dan buru-buru keluar dari ruangan itu.
Tentu Ratna dan Alan tahu jika Rayla hanya berpura-pura. Mereka hanya bisa menghela napas melihat putrinya itu.
Beberapa hari kemudian...
Rayla kembali bertemu dengan seorang pria atas perintah ibunya. Awalnya Rayla menolak karena ia harus sendirian menghadapi pria itu. Tapi, Ratna meyakinkan jika mereka akan bertemu di kafe yang ramai dan Bu Tari, supir pribadi Rayla akan memantaunya dari jauh.
Akhirnya Rayla tiba di kafe itu. Ia bertanya kepada waiters meja yang di pesan oleh orang yang bernama Rocky. Waiters itu menunjukkan meja tersebut pada Rayla. Dan tampaklah seorang pria tegap sedang menunggunya di sana.
Rayla menarik napasnya dalam-dalam lalu berjalan ke arah meja tersebut. Sebenarnya ia memiliki rasa canggung karena harus sendirian berhadapan dengan seorang pria yang tidak di kenalnya. Bagaimana jika pria ini adalah pria aneh yang kesekian kalinya?
"Assalamualaikum, aku Rayla. Benar kamu Rocky?", ucap Rayla.
"Oh, iya benar aku Rocky. Si..silahkan duduk", jawab Rocky yang tampak senang dan juga grogi.
Tentu saja ia grogi karena ada bidadari yang turun dari kahyangan di hadapannya. Bukan berarti ini pertama kalinya Rocky melihat wanita cantik. Hanya saja Rocky merasa kecantikan Rayla itu seperti berlian yang begitu di jaga dan di rawat dengan baik.
Rocky itu sama seperti pria-pria yang pernah di jodohkan oleh orang tua Rayla. Yaitu pewaris sebuah perusahaan ternama di negara tersebut. Rocky benar-benar tertarik pada Rayla. Dalam hatinya ia harus membuat Rayla takjub dan langsung menerimanya sebagai calon suaminya.
Di awali dengan memesan makanan. Rayla begitu tergiur dengan menu yang ada di kafe itu. Ia memesan spaghetti, steak dan es coklat. Ya, ia memerlukan itu semua untuk membuat dirinya tetap waras kalau-kalau pria di depannya ini menjadi aneh.
Sedangkan Rocky, demi membuat Rayla terkesan ia pun ingin menunjukkan makanan sehat yang selalu di konsumsinya. Yaitu salad sayur dan air mineral. Rayla yang tidak suka dengan salad itu pun langsung bergidik geli melihatnya.
Tapi, yang di tangkap Rocky sepertinya lain. Ia mengira jika Rayla benar-benar terkesima dengannya. Karena Rayla terus memperhatikannya saat memakan salad tersebut. Dan tidak berhenti sampai di situ. Tiba-tiba Rocky membuka tas hitam yang memang sedari tadi berada di bawah meja.
Dan benar saja, pria di hadapan Rayla itu mulai bertingkah aneh. Dia mengeluarkan sebuah barbel kecil dan mulai menaikkan dan menurunkannya menggunakan tangan kanannya. Rayla sampai ternganga melihat keanehan pria yang di hadapannya itu. Bisa-bisanya ia membawa benda itu ke kafe.
"Gimana Ray? Aku keren nggak? Kamu lihat otot-otot aku? Ini terbentuk karena pola hidup yang sehat dan juga rajin berolahraga. Oh iya kamu suka olahraga apa?", ucap Rocky dengan penuh percaya diri dan tidak lepas dari menaik-turunkan barbelnya itu.
"Aaa... Aku suka pingpong", ucap Rayla asal. Rayla benar-benar jarang atau bahkan sangat-sangat jarang melakukan olah raga. Olah raga satu-satunya yang selalu ia lakukan adalah olah raga peregangan otot-otot mata. Itu pun dilakukannya setelah berjam-jam melihat serial drama di HP-nya dengan cara mengedip-ngedipkan matanya berulang-ulang kali.
"Ping pong?", tanya Rocky yang seperti tidak percaya bahwa Rayla bisa bermain pingpong.
"Iya ping pong. Yang kalau main harus pakai raket", jawab Rayla dengan percaya diri.
"Oh, mungkin maksud kamu badminton?", ungkap Rocky.
"Oh iya iya. Badminton maksudnya. Hahaha", jawab Rayla sambil terpaksa tertawa.
Rayla benar-benar ilfeel melihat Rocky yang tak kunjung menaruh barbelnya itu. Rasanya ia ingin cepat-cepat keluar dari kafe itu. Rayla melihat ke belakang ke arah Bu Tari. Dan wanita itu hanya tersenyum saat melihat Rayla.
"Em, tuan Rocky. Anda sungguh luar biasa. Anda begitu handal mengangkat barbel itu", ucap Rayla yang sedang berusaha menyelamatkan dirinya.
"Ah biasa saja", jawab Rocky sedikit sombong dengan terus mengangkat barbelnya itu.
"Tapi, anda hanya punya satu?", tanya Rayla lagi.
"Barbelnya? Saya bawa 2 sekaligus", jawabnya dengan bangga.
"Wah, benarkah? Kalau begitu bisa anda tunjukkan pada saya mengangkat keduanya sekaligus?", tantang Rayla.
Brak! Rocky menaruh barbel itu di meja dan membuat Rayla sedikit terkejut hingga menelan salivanya dengan sedikit usaha. Rocky menyuruh Rayla untuk menunggu agar dirinya mengambil barbel satu lagi di dalam tasnya.
Rocky pun menunduk ke bawah meja untuk membuka tasnya. Dan momen ini adalah kesempatan bagi Rayla untuk melarikan diri dari pria aneh itu. Rayla langsung beranjak dan buru-buru pergi dari meja itu.
Rocky melihat dari bawah kolong meja jika kaki Rayla berlari menjauh darinya. Ia begitu terkejut dan tidak menyangka. Ia buru-buru ingin menegakkan tubuhnya kembali. Namun hal sial berikutnya terjadi. Kepalanya terbentur meja dengan kuat. Sehingga membuatnya ngadu kesakitan.
Rocky melihat bagaimana Rayla lari meninggalkannya begitu saja. Sambil mengusap-usap kepalanya yang sakit ia memikirkan apa kesalahannya sehingga Rayla meninggalkannya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Lee
Mampir dlu kak, q subcribe ya bcanya nyicil klau ada wktu..
slm dri Madu Pilihan Ibu 🤗
2024-08-06
2
Indah MB
kelamaan nikahnya jadi di jodohkan 🤣
makasih banyak kak 🤭
2024-08-01
0
Rini Antika
kasihan Rayla gak usah dijodoh"in, nanti jg jodoh akan datang dengan sendirinya. Semangat terus Up nya Kak indah, like, rate & subscribe mendarat
2024-08-01
1