Tok Tok Tok, Lisa mengetuk pintu dan setelahnya langsung membukanya. Tampaklah Lisa di sana dan 2 orang aneh di belakangnya.
Keempat orang tua yang berada di dalam ruangan itu pun terkejut melihat kedatangan Lisa yang tidak di undang itu. Di tambah lagi membawa 2 orang yang tidak mereka kenal.
"Lisa? Kenapa kamu kemari? Dan siapa mereka berdua?", tanya Faridah.
Lisa menoleh ke belakang melihat Rayla dan Arkhan. Ia tersenyum, namun sulit diartikan oleh para orang tua itu. Sedangkan Rayla dan Arkhan hanya memalingkan wajah mereka. Kemudian, Lisa menggandeng mereka untuk masuk ke ruangan itu.
"Perkenalkan, ini adalah Nona muda Rayla dan Tuan muda Arkhan", ucap Lisa sambil menahan tawanya.
Tentu saja para orang tua itu terkejut mendengar ucapan Lisa. Mereka melihat Rayla dan Arkhan dari atas hingga ke bawah. Sungguh perubahan yang menakjubkan. Dari Putri dan pangeran kini menjadi si buruk rupa.
"Kenapa kalian berdua jadi seperti ini?", tanya Ratna kebingungan.
Ratna tidak pernah membayangkan jika Rayla bisa menjadi sejelek itu. Beberapa kali matanya tertuju pada calon besannya karena takut mereka malah tidak suka akibat penampilan Rayla. Namun, Ratna tidak khawatir pada penampilan Arkhan karena ia tahu bagaimana wajah asli Arkhan yang tampan rupawan.
"Nyonya Faridah, maaf tapi sebenarnya ini bukanlah wajah asli Rayla. Pasti...", ucap Ratna mencoba ingin menjelaskan.
"Nyonya Ratna, anda tidak perlu khawatir. Saya sangat tau wajah asli Rayla. Dia adalah sahabat cucu saya, Lisa. Sudah pasti saya mengenal Rayla dengan baik. Iyakan Rayla?”, sambung Faridah dengan tenang.
"Iya, Oma", jawab Rayla malu sambil menundukkan kepalanya.
Rayla memang pernah beberapa kali di ajak Lisa untuk ke mansion neneknya. Namun ia tidak pernah bertemu dengan Arkhan. Ya, ada beberapa foto keluarga. Namun, Rayla tidak terlalu memperhatikannya.
"Jadi, Om, Tante, Oma, Opa, mereka berdua ini sengaja memperjelek diri mereka agar perjodohan ini batal. Tapi, yang aku heran kenapa ide kalian berdua bisa sama. Oh iya, sudah jodoh! Hihihi", ucap Lisa sambil tertawa kecil menggoda Rayla dan Arkhan.
Tiba-tiba Arkhan menoyor kepala Lisa dari belakang. Ia sangat geram pada ponakannya yang suka sekali menggodanya.
"Au!", ucap Lisa kesakitan. "Oma!", rengek Lisa lalu berlari kecil memeluk Faridah yang tengah duduk dari belakang.
Tinggallah Rayla dan Arkhan yang masih berdiri seperti tersangka yang sedang di interogasi. Keduanya terlihat tidak ingin saling memandang.
Dan keadaan pun menjadi hening. Tidak ada yang tahu harus berkata apa lagi. Karena sudah jelas pasangan yang di jodohkan itu sama-sama tidak tertarik.
"Kayaknya bakalan percuma kalau Mama nanya alasan kamu lagi, Ray", ucap Ratna yang kecewa. "Kalau begitu lebih baik kami permisi pulang saja ya Nyonya Faridah, Tuan Abram. Sepertinya kita batalin saja perjodohan ini. Mengingat anak-anak kita tidak saling tertarik sepertinya".
Namun, Lisa tidak ingin perjodohan ini batal.
Ia mencoba mencari cara untuk mengatur kedekatan keduanya. Ia mengirim pesan kepada pegawainya untuk membawakan gaun yang dipersiapkannya untuk di coba oleh Rayla ke mansion-nya.
"Oh iya Ray. Kamu kan udah janji mau bantuin aku nyobain gaun yang aku buat. Gaunnya udah selesai tapi, adanya di mansion. Karena itu untuk photo shoot produk perusahaan, jadi mau aku tunjukkan ke Om Arkhan juga. Jadi, aku tinggal di sana deh. Gimana kalau kamu ikut kita ke mansion aja?", usul Lisa dengan berbagai kata.
"Tapi kan..."
"Nggak ada tapi-tapi ya Ray. Kamu sudah janji!", ancam Lisa.
"Rayla, ikut saja. Sudah lama kan nggak main ke mansion?", ajak Faridah dengan ramah.
"Iya Rayla, kamu ikut dengan kami saja. Kalau begitu mari kita pulang", sambung Abram.
Rayla menjadi bingung. Ia ingin sekali menyela omongan Lisa tapi, tidak enak dengan Faridah dan Abram. Rayla takut dia akan di cap sebagai gadis yang sombong. Walaupun ia tahu apa keinginan Lisa sebenarnya. Rayla sangat tahu seperti apa Lisa. Ia pun menatap sinis pada Lisa yang sedang tersenyum merasa menang.
Mereka pun beranjak dari duduk dan berjalan keluar dari ruangan. Ratna menoleh ke arah lain dan tidak mau melihat putrinya. Rayla pun menjadi cemberut karenanya. Alan yang melihat wajah putrinya cemberut, langsung merangkulnya dengan erat. Rayla melihat ke atas memandangi wajah ayahnya. Ia pun akhirnya berjalan keluar bersama dengan ayahnya.
Di tengah perjalan menuju parkiran, seorang pria mengintip mereka dari balik tembok. Ia melihat satu persatu-persatu namun, sepertinya ia menemukan hal yang aneh. Di sana ia tidak melihat Arkhan dan calon istrinya. Malah ia melihat dua orang yang berpenampilan sangat jelek.
Pria itu adalah Gilang. Ia merupakan keponakan Arkhan. Ia tampak berpikir keras. Ia tidak bisa menebaknya. Namun, ia sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian, ia berlari kecil menuju suatu tempat.
Dan secara tiba-tiba Gilang muncul di hadapan mereka semua. Ia dengan santainya berjalan kearah mereka dengan bersedekap dada.
"Aku dengar hari ini, paman akan di jodohkan lagi. Tapi, kenapa aku tidak melihatnya? Apakah dia tetap tidak ingin menikah? Seharusnya Oma dan Opa tidak perlu berusaha payah menjodohkannya. Biarkan perusahaan itu berada di tangan yang tepat", ucap Gilang dengan percaya diri sambil menunjukkan tangannya.
Lisa benar-benar jangan pada Gilang. Tidak ada habisnya Gilang mencari jalan untuk mendapatkan kekuasaan di perusahaan kakeknya. Dan ia selalu saja mengacaukan suasana.
"Tutup mulutmu, Gilang! Kau tidak punya hak untuk berbicara seperti itu!", Bentak Abram.
Gilang pun menatap sinis pada Abram. Ia tidak pernah suka pada Abram karena Abram selalu kasar padanya.
"Cukup Gilang! Kau selalu merusak suasana!”, sambung Lisa sebelum yang lainnya ikut berkomentar. "Kamu tidak perlu khawatir soal pernikahan Om Arkhan. Secepatnya Om Arkhan akan mengumumkan pernikahannya. Jadi, tunggu saja tanggal baik itu! Permisi!", lanjut Lisa sambil berjalan ke hadapan Gilang dan memandangnya begitu tajam.
Gilang juga melakukan hal yang sama. Ia sangat jengkel dengan Lisa yang selalu saja ikut campur. Dengan begitu Gilang tidak bisa berkutik lagi dan membiarkan yang lainnya pergi. Dan setelah semuanya melewati Gilang, Lisa pun turut pergi dan tak lupa menabrak bahu Gilang.
Gilang sangat kesal. Ia mengepalkan tangannya dengan sangat kuat. Ia begitu takut jika Arkhan benar-benar akan menikah. Itu artinya sedikit pun ia tidak akan pernah mencicipi jabatan yang paling tertinggi di perusahaannya.
Gilang tidak ingin itu sampai terjadi. Apapun itu, dia akan memikirkan sebuah rencana untuk menggagalkan pernikahan Arkhan. Arkhan dan keturunannya kelak tidak boleh ada yang berkuasa atas perusahaan tersebut. Menurutnya, sebagai cucu pertama dari anak pertama seharusnya ia yang paling cocok menjabat sebagai CEO, bukan Arkhan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Lee
Bahaya ya si Gilang ini🤔
2024-08-15
0
Rini Antika
km kepo ya Gilang 🤭
2024-08-04
1
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
haha, ngakak. rayla sama arkhan dibilang orang aneh.🤣
2024-06-19
2