THE EAGLES OF DEATH

THE EAGLES OF DEATH

THE EAGLES OF DEATH 1

Pagi yang cerah, matahari mulai menyingsing naik kepuncak kepala. SMA Taruma Bangsa sedang melangsungkan proses belajar-mengajar didalam kelas namun, tidak dengan tujuh siswa laki-laki yang sedang berdiri sambil memberi hormat pada bendera sangsaka merah putih.

Tujuh siswa dengan pakaian putih abu itu berdiri melawan teriknya mentari yang terasa membakar permukaan kulit. Sesekali terdengar umpatan dan juga teriakan kekesalan dari mereka.  Seorang pemuda, berdiri dengan raut wajah dinginnya yang khas. Tak ada suara dari mulutnya, hanya sesekali deheman terdengar saat yang lain mengumpat kesal.

Zein namanya, Zein Julian Wijaya. Seorang pemuda bertubuh tinggi tegap, dengan raut wajah hampir tanpa ekspresi. Sorot matanya tajam, seperti seekor elang yang memindai mangsanya.

Netra nya berwarna cokelat hazel, mirip dengan sang mama yang juga memiliki manik serupa. Fisiknya yang tinggi tegap, dengan kulit putih, dan alis tebal yang runcing. Hidung nya mancung tegas, dengan bibir tipis nan merekah. Ditambah dengan belahan dagu, membuatnya memiliki paras diatas rata-rata. Sempurna? Tentu tidak, hanya saja Zein memiliki kadar ketampanan di atas standar pada umumnya.

Suasana hening tiba-tiba berubah gaduh, saat seorang gadis melintasi lorong kelas tepat dihadapan tujuh pemuda itu sedang berdiri.

"Wanjirrr, mantap gile tu ciwi. Bening-bening ala bihun!"  Teriak Kevin dengan semangat, lalu bersiul-siul menggoda sang gadis. Pria tinggi jangkung dengan kulit yang sedikit gelap itu memang paling ahli dalam hal merayu para gadis, hampir seluruh siswi kelas XI IPA 2 adalah korban php dari Kevin.

"Muke gile, liat yang bening aja langsung kinclong mata lo. Belum pernah ngerasain disiram air keras ya?!" Seloroh Andre sembari menyikut Kevin disampingnya.

Andre, adalah anak dari seorang CEO di salah satu perusahaan ternama yang menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga Wijaya. Dengan harta yang berlimpah, dan tampang yang cukup mumpuni membuat daya tarik seorang Andre begitu memikat para gadis. Hingga tak jarang pemuda itu menjadi sasaran empuk para rubah betina berwajah imut.

"Gak ada akhlak lo,  dikira gue Novel Baswedan apa lo siram pakai air keras?!" Seloroh Kevin tidak terima, mengundang keributan dari teman-teman nya yang lain.

"Suwiwit, ciwi liat sini dong! Ada abang Pandu disini!" Pemuda bernama Pandu bersiul sembari memanggil dengan nada menggemaskan.

"Itu bagian gue kampret, lu cari yang lain aja kenapa?!" Protes Kevin tidak terima, mengundang tawa dari yang lain.

"Iri bilang sahabat!" Celetuk Rian yang berdiri diujung barisan, Andre yang berdiri tepat disampingnya sontak memukul kepala sahabatnya itu.

"Aku bukan boneka mu, yang bisa kau suruh-suruh," Tambah Rian lagi, menyanyikan salah satu lagu yang sedang viral di aplikasi YouTube.

"Bisa diem nggak sih?! Gue udah capek panas-panasan, kalau kalian ngebacot mulu kapan hukuman selesai," Umpat Tito yang sejak tadi menahan kekesalan. Tito adalah yang paling pendiam diantara mereka, namun sekali membuka mulut, tak jarang pemuda itu membuat para sahabatnya makan hati karena perkataan yang pedas level mantap.

"Zein! Masih idup gak lo? Ngedip njir, mata lo mau loncat ngikutin tu ciwi yah?!" Aric menyikut Zein yang berdiri tepat disampingnya.

Zein berdiri dalam diam, namun tatapan tajam nya menyorot pada gadis yang tengah berjalan sendirian di koridor itu. Seorang gadis dengan tinggi yang tidak mencapai 160 cm, dengan wajah kecil yang berbentuk oval. Dengan rambut lurus yang digerai indah dan tas berwarna pink. Nampak imut, namun bukan itu yang menarik perhatian Zein. Gadis itu nampak tak asing, dan benar saja!

 Dia cewek itu! Gumam Zein dalam hati, mengingat kejadian beberapa hari lalu, saat dirinya sedang terjebak lampu merah diperjalanan ke sekolah.

Gadis itu adalah gadis penjual tisyu di perempatan lampu merah, dekat sekolah.

Saat itu, Zein tengah terjebak lampu merah. Dan saat itu pula lah, si gadis mendekati motornya dan menawarkan sebungkus tisyu. Gadis itu cantik, manis, dan bertubuh tinggi.

"Weh abang Zein, ngedip matanya bang. Jangan sampai lompat ngikutin itu cewek!" Celetuk Aric lagi, Zein mendengus kesal. Lalu mengalihkan pandangannya dari gadis itu.

Setengah jam lamanya tujuh pemuda itu menghormat pada sangsaka merah putih, kini hukumannya selesai. Rombongan pemuda berandalan sekolah yang menjuluki dirinya sebagai 'The Eagles Of Death' itu kembali kedalam kelas.

Dengan Zein sebagai pemimpin jalan, kehadiran mereka yang menyusuri koridor sekolah sontak menjadi pusat perhatian para gadis penggilanya.

"Babang Zein, liat sini dong!" Seorang gadis dengan rambut lurus di cat pirang menyapa dengan girang. Tak lupa mengarahkan kamera ponsel kearah Zein.

"Sama Aa' Kevin aja neng, lebih ganteng dan cute." Celetuk Kevin sembari mengedipkan mata genit. Pandu yang berjalan tepat disampingnya langsung menimpuk kepala sahabatnya itu.

"Masih aja ini buaya, gak ada jera-jeranya!" Memukul lengan Kevin dengan gemas.

Pintu kelas terbuka, suasana yang tadinya hening mendadak gaduh. Saat pak Santos sebagai guru matematika langsung menyemprot rombongan 'Eagles' dengan semprotan pedas.

"Makanya kalau kesekolah jangan terlambat! Kalian ini, selalu saja membuat para guru senam jantung!" Maki pak Santos emosi.

"Sana duduk!" Perintahnya mutlak. Tak terbantahkan.

Tak lama setelah rombongan 'The Eagles' duduk dibangku masing-masing. Pintu kembali terbuka, membuat pak Santos yang barusaja memulai penjelasan. Harus kembali terganggu karena kehadiran seorang gadis.

"Assalamualaikum," Sapa gadis itu mengucap salam. Melangkah perlahan masuk kedalam kelas, gadis itu menunduk. Tidak berani mengangkat wajah, mungkin malu.

"Kamu murid baru itu?" Tanya pak Santos ramah. Gadis berambut lurus yang digerai indah itu mengangguk sembari tersenyum.

"Perkenalkan diri kamu pada teman-teman kelasmu," Ucap pak Santos lalu duduk di kursi guru.

Gadis itu menghadap pada kawan-kawan kelasnya, bisikan demi bisikan mulai terdengar. Membuat gadis itu semakin nervous.

"Perkenalkan, nama saya Nabila Azakiya Maureen. Saya murid pindahan dari SMA Harapan,"  Ucapnya setelah lama terdiam.

"Oh, SMA Harapan. Pantesan penampilannya culun, itu kan SMA untuk orang-orang miskin," Celetuk salah seorang gadis yang duduk dibarisan depan.

Yang lain mulai ikut bersuara, mengomentari penampilan gadis bernama Nabila itu. Wajahnya memang lumayan, namun penampilannya sama sekali tidak menarik dan modis.

"Silakan duduk di kursi kosong yang ada disebelah Zein!" Perintah pak Santos sembari menunjuk bangku di sudut ruangan, dimana seorang pemuda tengah duduk santai sembari mengunyah permen karet.

Nabila mengangguk, lalu perlahan berjalan mendekati bangku yang di tunjuk oleh pak Santos.

Nabila duduk perlahan, lalu tersenyum kaku saat Zein menatapnya.

"Jangan deket-deket!" Celetuk Zein tanpa menatap gadis itu.

Nabila mengangguk, lalu menjauhkan sedikit bangku nya dari sisi Zein.

Siapa juga yang mau deket kamu?! Geram Nabila dalam hati, lalu mulai mengeluarkan buku tulisnya.

🌺

🌺

🌺

Terpopuler

Comments

kanjengprewty_

kanjengprewty_

Heheheh gak sabar lihat zein bucin

2021-10-02

0

Tri Dikman

Tri Dikman

Mulai baca

2021-04-23

0

ihhi

ihhi

awas nanti jatuh cinta,cinta kepada diriku,jangan"kau jodohku🤣🤣

2021-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 THE EAGLES OF DEATH 1
2 THE EAGLES OF DEATH 2
3 THE EAGLES OF DEATH 3
4 THE EAGLES OF DEATH 4
5 THE EAGLES OF DEATH 5
6 THE EAGLES OF DEATH 6
7 THE EAGLES OF DEATH 7
8 THE EAGLES OF DEATH 8
9 THE EAGLES OF DEATH 9
10 THE EAGLES OF DEATH 10
11 THE EAGLES OF DEATH 11
12 THE EAGLES OF DEATH 12
13 THE EAGLES OF DEATH 13
14 THE EAGLES OF DEATH 14
15 THE EAGLES OF DEATH 15
16 THE EAGLES OF DEATH 16
17 THE EAGLES OF DEATH 17
18 THE EAGLES OF DEATH 18
19 THE EAGLES OF DEATH 19
20 THE EAGLES OF DEATH 20
21 THE EAGLES OF DEATH 21
22 THE EAGLES OF DEATH 22
23 THE EAGLES OF DEATH 23
24 THE EAGLES OF DEATH 24
25 THE EAGLES OF DEATH 25
26 THE EAGLES OF DEATH 26
27 THE EAGLES OF DEATH 27
28 THE EAGLES OF DEATH 28
29 THE EAGLES OF DEATH 29
30 THE EAGLES OF DEATH 30
31 THE EAGLES OF DEATH 31
32 THE EAGLES OF DEATH 32
33 THE EAGLES OF DEATH 33
34 THE EAGLES OF DEATH 34
35 THE EAGLES OF DEATH 35
36 THE EAGLES OF DEATH 36
37 THE EAGLES OF DEATH 37
38 THE EAGLES OF DEATH 38
39 THE EAGLES OF DEATH 39
40 THE EAGLES OF DEATH 40
41 THE EAGLES OF DEATH 41
42 THE EAGLES OF DEATH 42
43 THE EAGLES OF DEATH 43
44 THE EAGLES OF DEATH 44
45 Bukan Update!
46 THE EAGLES OF DEATH 45
47 THE EAGLES OF DEATH 46
48 THE EAGLES OF DEATH 47
49 THE EAGLES OF DEATH 48
50 THE EAGLES OF DEATH 49
51 THE EAGLES OF DEATH 50
52 THE EAGLES OF DEATH 51
53 THE EAGLES OF DEATH 52
54 THE EAGLES OF DEATH 53
55 THE EAGLES OF DEATH FINAL
56 Prolog Season Kedua
57 Awal Kehidupan Baru
58 Kehidupan Kampus
59 Pasutri Di Bawah Umur
60 CAST KARAKTER
61 Arena Malam
62 Kehidupan Rumah Tangga
63 First Kiss On Lips
64 Pembalut dan Kirana?
65 Buku Diary Zein
66 Tidak Pulang
67 Vita Yang Mulai Berjuang
68 Malam Yang Hangat
69 Perjuangan Seorang Suami
70 Malam Pertama, Mengerikan?
71 Belajar Lagi Agar Lebih Ahli
72 Menjadi Milik Zein Seutuhnya
73 Bekas Gigitan
74 Ungkapan Perasaan Vita
75 Terciduk!
76 Pertengkaran Dua Anak Kecil
77 Pertengkaran dan Pelajaran
78 Pulang Ke Rumah
79 Album Kenangan
80 Vita Mulai Mengusik
81 Neng..
82 Hiburan Malam
83 Malam Minggu
84 Resmi Berpacaran
85 PENGUMUMAN ! BACA BAIK-BAIK!!
86 Dia Yang Kemunculannya Tidak Diharapkan
87 Segalanya...Berakhir Sampai Disini..
88 Perasaan Tidak Enak
89 Siapapun, tolong aku!
90 Aura Sang Leader TEOD
91 Kata Pak Ustadz
92 Kejutan Tak Terbayangkan
93 Pulang Ke Tempat Ternyaman
94 Mencoba Memahami
95 Kena Prank
96 Kejutan Ulang Tahun
97 Truth Or Dare
98 Selembar Surat
99 Kebahagiaan Tak Sempurna Namun Berharga (END)
100 SPECIAL THANKS
101 BONCHAP
102 BONCHAP II
Episodes

Updated 102 Episodes

1
THE EAGLES OF DEATH 1
2
THE EAGLES OF DEATH 2
3
THE EAGLES OF DEATH 3
4
THE EAGLES OF DEATH 4
5
THE EAGLES OF DEATH 5
6
THE EAGLES OF DEATH 6
7
THE EAGLES OF DEATH 7
8
THE EAGLES OF DEATH 8
9
THE EAGLES OF DEATH 9
10
THE EAGLES OF DEATH 10
11
THE EAGLES OF DEATH 11
12
THE EAGLES OF DEATH 12
13
THE EAGLES OF DEATH 13
14
THE EAGLES OF DEATH 14
15
THE EAGLES OF DEATH 15
16
THE EAGLES OF DEATH 16
17
THE EAGLES OF DEATH 17
18
THE EAGLES OF DEATH 18
19
THE EAGLES OF DEATH 19
20
THE EAGLES OF DEATH 20
21
THE EAGLES OF DEATH 21
22
THE EAGLES OF DEATH 22
23
THE EAGLES OF DEATH 23
24
THE EAGLES OF DEATH 24
25
THE EAGLES OF DEATH 25
26
THE EAGLES OF DEATH 26
27
THE EAGLES OF DEATH 27
28
THE EAGLES OF DEATH 28
29
THE EAGLES OF DEATH 29
30
THE EAGLES OF DEATH 30
31
THE EAGLES OF DEATH 31
32
THE EAGLES OF DEATH 32
33
THE EAGLES OF DEATH 33
34
THE EAGLES OF DEATH 34
35
THE EAGLES OF DEATH 35
36
THE EAGLES OF DEATH 36
37
THE EAGLES OF DEATH 37
38
THE EAGLES OF DEATH 38
39
THE EAGLES OF DEATH 39
40
THE EAGLES OF DEATH 40
41
THE EAGLES OF DEATH 41
42
THE EAGLES OF DEATH 42
43
THE EAGLES OF DEATH 43
44
THE EAGLES OF DEATH 44
45
Bukan Update!
46
THE EAGLES OF DEATH 45
47
THE EAGLES OF DEATH 46
48
THE EAGLES OF DEATH 47
49
THE EAGLES OF DEATH 48
50
THE EAGLES OF DEATH 49
51
THE EAGLES OF DEATH 50
52
THE EAGLES OF DEATH 51
53
THE EAGLES OF DEATH 52
54
THE EAGLES OF DEATH 53
55
THE EAGLES OF DEATH FINAL
56
Prolog Season Kedua
57
Awal Kehidupan Baru
58
Kehidupan Kampus
59
Pasutri Di Bawah Umur
60
CAST KARAKTER
61
Arena Malam
62
Kehidupan Rumah Tangga
63
First Kiss On Lips
64
Pembalut dan Kirana?
65
Buku Diary Zein
66
Tidak Pulang
67
Vita Yang Mulai Berjuang
68
Malam Yang Hangat
69
Perjuangan Seorang Suami
70
Malam Pertama, Mengerikan?
71
Belajar Lagi Agar Lebih Ahli
72
Menjadi Milik Zein Seutuhnya
73
Bekas Gigitan
74
Ungkapan Perasaan Vita
75
Terciduk!
76
Pertengkaran Dua Anak Kecil
77
Pertengkaran dan Pelajaran
78
Pulang Ke Rumah
79
Album Kenangan
80
Vita Mulai Mengusik
81
Neng..
82
Hiburan Malam
83
Malam Minggu
84
Resmi Berpacaran
85
PENGUMUMAN ! BACA BAIK-BAIK!!
86
Dia Yang Kemunculannya Tidak Diharapkan
87
Segalanya...Berakhir Sampai Disini..
88
Perasaan Tidak Enak
89
Siapapun, tolong aku!
90
Aura Sang Leader TEOD
91
Kata Pak Ustadz
92
Kejutan Tak Terbayangkan
93
Pulang Ke Tempat Ternyaman
94
Mencoba Memahami
95
Kena Prank
96
Kejutan Ulang Tahun
97
Truth Or Dare
98
Selembar Surat
99
Kebahagiaan Tak Sempurna Namun Berharga (END)
100
SPECIAL THANKS
101
BONCHAP
102
BONCHAP II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!