THE EAGLES OF DEATH 3

Bel istirahat berbunyi, sebagian murid menghambur menuju kantin untuk mengisi perut yang kosong. Memulihkan tenaga dan otak untuk tetap bertahan hidup hingga bel pulang tiba. Nabila yang masih belum mengenal siapa-siapa memilih untuk tetap didalam kelas, menghabiskan kotak bekal yang sudah disiapkan oleh ibunya.

Gadis itu melirik pada Zein yang entah sedang menulis apa, teman-temannya yang lain sudah keluar. Tapi entah angin apa yang membuat pemuda itu pagi ini tetap memilih berdiam diri didalam kelas.

"Mas nggak kekantin?" Tanya Nabila sembari membuka kotak bekalnya. Zein menoleh, mata elangnya menghunus tajam.

Pemuda itu mendengus sebal, seumur-umur baru kali ini ada seorang gadis yang memanggilnya 'Mas. Zein meletakkan pena nya lalu menoleh pada Nabila. Ingin sekali memaki gadis tidak tahu diri disampingnya ini, tapi karena dirinya tidak hobi berbicara panjang lebar membuat Zein mengurungkan niat.

Nabila mulai menyantap bekal makan siangnya, hari ini ibunya memasak lebih pagi dari biasanya hanya untuk membuatkan gadis itu bekal makan siang.

Zein melirik kotak bekal berwarna pink dengan gambar kartun di tutupnya, mengernyitkan dahi saat melihat makanan yang di lahap oleh Nabila.

"Kenapa? Kamu mau?" Tanya gadis itu dengan makanan yang masih memenuhi mulutnya. Zein menggeleng, lalu membuang muka.

"Ini tuh namanya oncom, pasti kamu gak pernah makan yah?" Tanya Nabila menggeser kotak nasinya ke arah Zein.

"Gak penting!" Ketus pemuda itu, lalu bangkit meninggalkan kursinya. Dengan langkah santai dan tangan yang disematkan kedalam saku celana, Zein keluar dari dalam kelas. Menyusul teman-temannya yang sudah lebih dulu ke kantin.

Suasana kantin sangat ramai, kebisingan terdengar memekakkan telinga. Pemuda dengan setelan baju yang terlihat rapi itu melangkah melewati meja yang ramai diisi para gadis. Zein melangkah acuh, hanya mengangguk saat beberapa orang menyapanya.

"Welcome babang Zein," Aric berdiri lalu setengah duduk mempersilakan Zein untuk duduk. Zein mendelik, lalu memukul pundak sahabatnya.

Pandu yang tengah menyantap makanannya seketika tersedak saat melihat sosok gadis cantik yang nampak tak asing, gadis itu datang bersama seorang pemuda dengan pakaian rapi dan atribut lengkap. Gibran namanya, seorang ketua osis yang tahun lalu menjabat sebagai sekretaris umum kepengurusan osis.

"Bangs4t!" Umpat pandu menyuarakan kekesalan, semua sontak menoleh pada pemuda itu.

"Kenapa lo ***?" Tanya Kevin terheran, pemuda yang hampir memasukkan sesendok makanan kedalam mulut itu mengurungkan niat.

Pandu menunjuk seorang gadis yang berjalan disamping Gibran dengan dagunya, semua sontak menoleh pada tersangka.

Zein menoleh dengan malas, tidak tertarik sama sekali. Namun rasa penasaran yang menggelitik hatinya membuat pemuda itu ikut menoleh.

Putri?! Zein bergumam kecil, melihat sosok gadis yang berjalan disamping Gibran sang ketua osis.

"Itu cewek bener-bener nggak punya otak, udah tahu Zein..., masih aja jalan sama Gibran!" Aric ikut mengomentari dengan cibiran pedas.

Zein mendengus, rasa kesal dan sesak menyarang dihatinya. Melihat sosok gadis yang hampir dua tahun ini mengisi hatinya bersama pemuda lain, sangat membuat mood nya berantakan.

Zein bangkit, lalu mendorong kursi dengan kakinya. Pemuda itu berjalan santai keluar dari kantin walau hatinya bergemuruh menahan amarah.

"Babang Zein, makannya belum di pesan lho!" Teriak Tito dengan suara dibuat menggemaskan.

"Diem lo b4cot!" Tito mengelus lengannya yang mendapat tepukan keras dari Andre.

"Kuy susul lah, biar si Putri urusan belakangan," Ujar Rian langsung bangkit dari kursinya menyusul Zein..

Kevin menjadi yang terakhir, pemuda itu tengah memakan suapan terakhir makanannya. Mubazir pikirnya, langsung berteriak saat teman-temannya sudah menjauh.

"Woy, ini yang bayar siapa?! Main kabur aja kalian anak kutil!" Teriaknya memanggil teman-temannya.

"Bayarin yah, sesekali sedekah sama yang kurang mampu," Teriak Tito menahan tawa, lalu merangkul bahu Aric keluar dari kantin.

"Ya Allah, apa salah hamba punya teman minim akhlak semua..," Kevin menengadahkan wajah dengan ekspresi memelas, meratapi nasib uang jajan nya untuk seminggu yang akan kandas setelah membayar makanan teman-temannya.

* * *

Zein kembali kedalam kelas, pemuda itu berjalan santai. Namun netra tajam nya mengedarkan pandangan, hanya ada beberapa orang gadis didalam kelas. Dan si kutu buku juara kelas bernama Joko.

Zein duduk dibangkunya, melirik sekilas pada gadis disebelahnya yang sedang menulis entah apa dibukunya.

"Kenapa?" Tanya Nabila saat memergoki Zein tengah meliriknya.

Zein menatap sinis dengan alis yang berkerut, lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Idih, punya mulut gak digunain. Dengus Nabila lalu meneruskan pekerjaannya.

"Nama lo siapa?" Tanya Zein setelah beberapa lama terdiam, membuat Nabila sontak menoleh.

"Aku?!" Tanya gadis itu menunjuk dirinya sendiri.

Mendengus kesal, Zein menoleh lagi. "Bukan, buku yang lo pegang tuh!" Ucapnya kemudian.

"Oh," Nabila menutup bukunya untuk memperlihatkan sampul berwarna pink mengilat.

"Hello Kitty," Ujarnya tanpa beban, Zein memukul keras mejanya. Membuat beberapa murid di depan sontak menoleh karena terkejut, begitu juga dengan Nabila. Gadis itu hampir jatuh tersungkur karena pukulan keras Zein.

"Gue nanya nama lo!" Ucap pemuda itu kesal, menatap Nabila dengan mata elangnya.

"Na.. Nabila," Jawab Nabila tergagu, masih memegangi jantungnya yang hampir berpindah tempat.

"Tadi kan nanya nama buku, ya aku kasih tau," Tambahnya kemudian, membuat Zein menggertakkan gigi gemas. Ini sebenarnya dia atau Nabila sih yang gila?

Gue yang gila, kenapa mau bicara sama gadis gila. Lirihnya dalam hati, lalu kembali fokus pada ponsel di tangannya.

"Mas-nya nggak makan?" Tanya Nabila kemudian, tanpa mendongak dari buku dihadapannya.

Zein tidak menjawab, terlalu malas membuang tenaga untuk berbicara dengan gadis itu.

"Punya mulut tuh digunain mas, di luar sana banyak banget orang bisu yang berharap bisa ngomong," Seloroh Nabila tanpa sadar, berhasil membuat Zein mendongak dari ponsel ditangannya.

"Lo ngomong apa?" Tanya pemuda itu dingin, membuat Nabila langsung menutup mulut menyesali perkataannya.

"Hahahah, nggak. Aku lagi ngitung, hasil dari ini tuh berapa yah?" Nabila menunjuk bukunya yang penuh coretan, Zein menoleh lalu menarik buku itu dari tangan Nabila.

"Gini aja nggak ngerti, lo nggak lulus SD ya?" Sindirnya tajam, membuat Nabila reflex memukul lengan pemuda itu.

Zein berdecih, lalu melihat lengannya yang tadi tersentuh, mengelap dengan buku seolah merasa jijik.

"Maaf," Ucap Nabila, lalu menjauhkan bangkunya dari Zein. Pemuda itu hanya mengangguk lalu menuliskan beberapa coretan dibuku Nabila.

"Zein!" Suara seorang gadis terdengar, membuat dua orang itu sontak menoleh ke sumber suara.

Di depan pintu, berdiri seorang gadis bertubuh tinggi dengan setelan seragam nge-press yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Rok nya yang pendek memperlihatkan paha mulus dan jenjangnya.

Nabila menoleh pada Zein yang masih terdiam di tempatnya, namun mata pemuda itu masih menatap lekat pada seorang gadis yang berdiri di depan pintu.

🌺

🌺

🌺

Terpopuler

Comments

Grizelle

Grizelle

🤣😂😂😂😂😂😂😂 polos banget

2022-01-18

0

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-08

0

Sashimi

Sashimi

next

2020-08-23

2

lihat semua
Episodes
1 THE EAGLES OF DEATH 1
2 THE EAGLES OF DEATH 2
3 THE EAGLES OF DEATH 3
4 THE EAGLES OF DEATH 4
5 THE EAGLES OF DEATH 5
6 THE EAGLES OF DEATH 6
7 THE EAGLES OF DEATH 7
8 THE EAGLES OF DEATH 8
9 THE EAGLES OF DEATH 9
10 THE EAGLES OF DEATH 10
11 THE EAGLES OF DEATH 11
12 THE EAGLES OF DEATH 12
13 THE EAGLES OF DEATH 13
14 THE EAGLES OF DEATH 14
15 THE EAGLES OF DEATH 15
16 THE EAGLES OF DEATH 16
17 THE EAGLES OF DEATH 17
18 THE EAGLES OF DEATH 18
19 THE EAGLES OF DEATH 19
20 THE EAGLES OF DEATH 20
21 THE EAGLES OF DEATH 21
22 THE EAGLES OF DEATH 22
23 THE EAGLES OF DEATH 23
24 THE EAGLES OF DEATH 24
25 THE EAGLES OF DEATH 25
26 THE EAGLES OF DEATH 26
27 THE EAGLES OF DEATH 27
28 THE EAGLES OF DEATH 28
29 THE EAGLES OF DEATH 29
30 THE EAGLES OF DEATH 30
31 THE EAGLES OF DEATH 31
32 THE EAGLES OF DEATH 32
33 THE EAGLES OF DEATH 33
34 THE EAGLES OF DEATH 34
35 THE EAGLES OF DEATH 35
36 THE EAGLES OF DEATH 36
37 THE EAGLES OF DEATH 37
38 THE EAGLES OF DEATH 38
39 THE EAGLES OF DEATH 39
40 THE EAGLES OF DEATH 40
41 THE EAGLES OF DEATH 41
42 THE EAGLES OF DEATH 42
43 THE EAGLES OF DEATH 43
44 THE EAGLES OF DEATH 44
45 Bukan Update!
46 THE EAGLES OF DEATH 45
47 THE EAGLES OF DEATH 46
48 THE EAGLES OF DEATH 47
49 THE EAGLES OF DEATH 48
50 THE EAGLES OF DEATH 49
51 THE EAGLES OF DEATH 50
52 THE EAGLES OF DEATH 51
53 THE EAGLES OF DEATH 52
54 THE EAGLES OF DEATH 53
55 THE EAGLES OF DEATH FINAL
56 Prolog Season Kedua
57 Awal Kehidupan Baru
58 Kehidupan Kampus
59 Pasutri Di Bawah Umur
60 CAST KARAKTER
61 Arena Malam
62 Kehidupan Rumah Tangga
63 First Kiss On Lips
64 Pembalut dan Kirana?
65 Buku Diary Zein
66 Tidak Pulang
67 Vita Yang Mulai Berjuang
68 Malam Yang Hangat
69 Perjuangan Seorang Suami
70 Malam Pertama, Mengerikan?
71 Belajar Lagi Agar Lebih Ahli
72 Menjadi Milik Zein Seutuhnya
73 Bekas Gigitan
74 Ungkapan Perasaan Vita
75 Terciduk!
76 Pertengkaran Dua Anak Kecil
77 Pertengkaran dan Pelajaran
78 Pulang Ke Rumah
79 Album Kenangan
80 Vita Mulai Mengusik
81 Neng..
82 Hiburan Malam
83 Malam Minggu
84 Resmi Berpacaran
85 PENGUMUMAN ! BACA BAIK-BAIK!!
86 Dia Yang Kemunculannya Tidak Diharapkan
87 Segalanya...Berakhir Sampai Disini..
88 Perasaan Tidak Enak
89 Siapapun, tolong aku!
90 Aura Sang Leader TEOD
91 Kata Pak Ustadz
92 Kejutan Tak Terbayangkan
93 Pulang Ke Tempat Ternyaman
94 Mencoba Memahami
95 Kena Prank
96 Kejutan Ulang Tahun
97 Truth Or Dare
98 Selembar Surat
99 Kebahagiaan Tak Sempurna Namun Berharga (END)
100 SPECIAL THANKS
101 BONCHAP
102 BONCHAP II
Episodes

Updated 102 Episodes

1
THE EAGLES OF DEATH 1
2
THE EAGLES OF DEATH 2
3
THE EAGLES OF DEATH 3
4
THE EAGLES OF DEATH 4
5
THE EAGLES OF DEATH 5
6
THE EAGLES OF DEATH 6
7
THE EAGLES OF DEATH 7
8
THE EAGLES OF DEATH 8
9
THE EAGLES OF DEATH 9
10
THE EAGLES OF DEATH 10
11
THE EAGLES OF DEATH 11
12
THE EAGLES OF DEATH 12
13
THE EAGLES OF DEATH 13
14
THE EAGLES OF DEATH 14
15
THE EAGLES OF DEATH 15
16
THE EAGLES OF DEATH 16
17
THE EAGLES OF DEATH 17
18
THE EAGLES OF DEATH 18
19
THE EAGLES OF DEATH 19
20
THE EAGLES OF DEATH 20
21
THE EAGLES OF DEATH 21
22
THE EAGLES OF DEATH 22
23
THE EAGLES OF DEATH 23
24
THE EAGLES OF DEATH 24
25
THE EAGLES OF DEATH 25
26
THE EAGLES OF DEATH 26
27
THE EAGLES OF DEATH 27
28
THE EAGLES OF DEATH 28
29
THE EAGLES OF DEATH 29
30
THE EAGLES OF DEATH 30
31
THE EAGLES OF DEATH 31
32
THE EAGLES OF DEATH 32
33
THE EAGLES OF DEATH 33
34
THE EAGLES OF DEATH 34
35
THE EAGLES OF DEATH 35
36
THE EAGLES OF DEATH 36
37
THE EAGLES OF DEATH 37
38
THE EAGLES OF DEATH 38
39
THE EAGLES OF DEATH 39
40
THE EAGLES OF DEATH 40
41
THE EAGLES OF DEATH 41
42
THE EAGLES OF DEATH 42
43
THE EAGLES OF DEATH 43
44
THE EAGLES OF DEATH 44
45
Bukan Update!
46
THE EAGLES OF DEATH 45
47
THE EAGLES OF DEATH 46
48
THE EAGLES OF DEATH 47
49
THE EAGLES OF DEATH 48
50
THE EAGLES OF DEATH 49
51
THE EAGLES OF DEATH 50
52
THE EAGLES OF DEATH 51
53
THE EAGLES OF DEATH 52
54
THE EAGLES OF DEATH 53
55
THE EAGLES OF DEATH FINAL
56
Prolog Season Kedua
57
Awal Kehidupan Baru
58
Kehidupan Kampus
59
Pasutri Di Bawah Umur
60
CAST KARAKTER
61
Arena Malam
62
Kehidupan Rumah Tangga
63
First Kiss On Lips
64
Pembalut dan Kirana?
65
Buku Diary Zein
66
Tidak Pulang
67
Vita Yang Mulai Berjuang
68
Malam Yang Hangat
69
Perjuangan Seorang Suami
70
Malam Pertama, Mengerikan?
71
Belajar Lagi Agar Lebih Ahli
72
Menjadi Milik Zein Seutuhnya
73
Bekas Gigitan
74
Ungkapan Perasaan Vita
75
Terciduk!
76
Pertengkaran Dua Anak Kecil
77
Pertengkaran dan Pelajaran
78
Pulang Ke Rumah
79
Album Kenangan
80
Vita Mulai Mengusik
81
Neng..
82
Hiburan Malam
83
Malam Minggu
84
Resmi Berpacaran
85
PENGUMUMAN ! BACA BAIK-BAIK!!
86
Dia Yang Kemunculannya Tidak Diharapkan
87
Segalanya...Berakhir Sampai Disini..
88
Perasaan Tidak Enak
89
Siapapun, tolong aku!
90
Aura Sang Leader TEOD
91
Kata Pak Ustadz
92
Kejutan Tak Terbayangkan
93
Pulang Ke Tempat Ternyaman
94
Mencoba Memahami
95
Kena Prank
96
Kejutan Ulang Tahun
97
Truth Or Dare
98
Selembar Surat
99
Kebahagiaan Tak Sempurna Namun Berharga (END)
100
SPECIAL THANKS
101
BONCHAP
102
BONCHAP II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!