Bab 10

"Ada apa tuan Roberto"ujar Utari sambil menatap kearah pria itu.

"Ini milikmu, dan seperti yang aku janjikan ini sebagai bonus dariku atas pekerjaan mu yang memuaskan itu, besok aku mengundang mu di pesta dansa, dan sebagai tamu kehormatan ku...aku ingin kamu bermain piano dengan sebaik mungkin"ucap Roberto.

"Terimakasih tuan Roberto, tapi saya tidak yakin bisa memuaskan anda dengan permainan itu... saya sudah lama tidak pernah memainkan benda itu"ucap Utari merendah.

"Aku tau itu, tapi meskipun sudah puluhan tahun bakat itu tidak akan pernah hilang dari dirimu...aku menunggu mu dan besok orang ku akan datang untuk menjemput mu"ucap Roberto.

"Hmm"lirih Utari.

Gadis itu pun pergi begitu saja setelah selesai berbicara dengan pria tampan itu.

Sementara tuan Roberto saat ini melihat punggung gadis itu hingga akhirnya Utari masuk kedalam mobil pribadinya untuk diantar pulang oleh asisten pribadinya.

"Aku tau perlahan tapi pasti kata itu akan semakin bertambah"ucap tuan Roberto yang kini bergumam sendiri.

Sementara itu Utari seperti biasanya dia akan terdiam sepanjang perjalanan, gadis itu tidak suka banyak bicara seperti biasanya.

Sesampainya di apartment miliknya Utari seperti biasanya selalu memberikan diri terlebih dahulu sebelum dia menghubungi sang ayah yang mungkin sudah berada di kantor.

Seusai mandi Utari seperti biasanya membuka ponselnya, namun alangkah terkejutnya saat dia melihat foto dimana tuan Gatot terbaring lemah dengan peralatan medis yang menempel di tubuhnya.

"Papah!!"teriak Utari yang kini terjatuh di samping ranjang.

Utari berusaha untuk menguatkan diri sendiri dia menghubungi Zaky, namun nomor yang ia tuju tidak dapat dihubungi.

Utari tidak punya nomor lain selain dua orang yang ia sayangi itu, sementara untuk keluarga nya yang lain ada di handphone lamanya yang tertinggal di rumah sang papah.

Utari pun akhirnya mau tidak mau menghubungi tuan Roberto untuk meminta bantuan.

Bukan dia tidak bisa hanya untuk sekedar membeli tiket pesawat, atau yang lainnya, tapi Utari ingin seseorang membantu dirinya yang bahkan kesulitan untuk berdiri karena lemas.

"Tuan saya minta maaf karena mengganggu waktu ada boleh saya minta tolong"ucapan Utari terhenti karena tangis yang tidak terbendung lagi.

"Ada apa Utari katakanlah"ucap tuan Roberto yang kini mengalihkan panggilan tersebut menjadi panggilan video.

"Ayah saya masuk rumah sakit dan dia koma, saya harus segera kembali ke tanah air, saya tidak bisa"ucapan Utari lagi-lagi terhenti karena tangisnya itu, namun tuan Roberto langsung berkata.

"Aku akan mengurus semuanya bersiaplah"ucap pria itu yang langsung menghubungi seseorang untuk menyiapkan jet pribadi yang akan mengantar gadis itu kembali ke tanah air.

Utari berusaha untuk bangkit dan berjalan menuju lemari pakaian yang tidak jauh dari tempatnya kini berada, dengan tangis pilu gadis itu memasukkan barang-barang pribadinya kedalam koper besar yang kini sudah terbuka di hadapannya.

Sampai saat seseorang datang menjemput Utari, dia adalah orang suruhan tuan Roberto yang kini merasa senang karena perlahan Utari mulai bergantung padanya.

Utari sendiri tidak menyadari hal itu, dia hanya mengingat keadaan sang ayah.

Sepanjang perjalanan selama belasan jam lamanya gadis itu tertidur setelah lelah menangis.

Sesampainya di tanah air, Utari begitu berterimakasih terhadap asisten tuan Roberto.

Namun pria itu tidak langsung pergi karena diperintahkan untuk mengawal Utari hingga tiba di rumah pribadinya dan rumah sakit tempat ayahnya di rawat.

Utari pun hanya bisa menghela nafas setelah itu ia kembali pasrah lagipula dengan begitu dia tidak perlu repot-repot untuk membawa barang pribadinya karena sudah dipastikan Utari tetap dilayani seperti nyonya muda.

...******...

Saat ia akan naik mobil, dia melihat mobil Marvel ada di hadapannya.

Utari menatap lekat mobil itu tapi tidak lama seseorang keluar dari dalam mobil, seorang wanita cantik yang kini berjalan berdampingan dengan pria yang Utari tinggalkan itu.

"Honey tunggu"ucap pria itu saat melihat Utari hendak pergi bersama dengan asisten tuan Roberto.

"Honey"ucap Marvel yang hampir saja meraih Utari, namun gadis itu tidak tau apa-apa karena headset di kedua kupingnya sedang mendengarkan alunan musik yang berasal dari rekaman piano yang sering ia mainkan dulu.

Hingga mobil yang ditumpangi oleh Utari berlalu Marvel langsung menghubungi seseorang untuk mengikuti gadis itu.

Sementara itu di dalam mobil Utari terus menatap kearah jendela mobil seperti biasanya selama ini, dia tidak suka mengobrol dengan siapapun kecuali orang terdekatnya sang ayah atau Zaky.

Gadis pendiam itu benar-benar tidak seperti Utari saat dia masih singel dulu, yang Marvel sering temui di acara-acara atau di mana saja saat kebetulan Marvel melihat itu.

Sejak dia menikah dengan Marvel dan tinggal di keluarga Davidson tiba-tiba senyum itu hilang dan wajah cantik itu menjadi datar gadis itu tidak pernah lagi tertawa lepas seperti dulu hingga hari ini.

Sesampainya di rumah dia langsung bertemu dengan keluarga besarnya yang sampai saat ini menghuni kediaman Gatot saat insiden kecelakaan maut itu terjadi.

"Cucuku sayang, kamu sudah tiba nak kemarilah sayang"ucap wanita lanjut usia yang kini duduk di kursi roda, dia adalah ibu dari tuan Gatot ayah Utari dan ia adalah nenek Utari.

"Omah dimana papah?"tanya Utari yang kini melirik ke sekeliling ruangan tersebut disana keluarga besarnya berkumpul.

"Sebentar lagi papah mu akan tiba nak,kamu yang sabar ya"ucap pria paruh baya yang merupakan adik dari tuan Gatot.

"Maksudnya Om"ucap Utari semakin bingung.

"Papah mu meninggal dunia nak, jenazah akan segera tiba di sini"ucap nenek Utari yang akhirnya mengis sesenggukan.

"Tidak!! Itu tidak mungkin! Papah!!"teriak Utari yang akhirnya tidak sadarkan diri.

"Tari sayang bangun nak, kamu anak yang kuat sayang"ucap Tante Utari.

Semua orang kini menangis sesenggukan sambil mencoba menyadarkan Utari, hingga mobil ambulans yang membawa jenazah datang beriringan dengan mobil kakak almarhum tuan Gatot.

Tangis pilu semakin pecah Utari yang tiba-tiba sadar dari pingsannya itu langsung berlari menghampiri orang-orang yang kini membawa jenazah sang papah yang langsung ia peluk dengan jerit tangis yang tidak terbendung lagi.

Sementara asisten tuan Roberto hingga saat ini masih merekam kejadian disana sebagai bukti bahwa Utari memang tidak berbohong pada pria itu.

"Papah!! Bangun Pah! Bangun! Utari dengan siapa jika papah pergi! bangun Pah ! bangun.... hiks hiks... Tari dengan siapa Pah... tari dengan siapa papah bangun"tangis pilu itu terdengar nyaring gadis itu terus mengguncang tubuh sang papah yang sudah kaku dan dingin itu.

"Pah jika papah pergi tadi juga ikut"ucap Utari semakin membuat orang-orang yang ada di sana tidak kuat menahan tangisnya.

"Papah... maafkan Tari yang tidak bisa membuat papah bahagia, Tari bahkan membohongi papah waktu itu,tari bilang tari baik-baik saja semua karena tari tidak ingin papah seperti ini...Pah katakan sama tari siapa yang sudah menyakiti papah... siapa Pah katakan sama Tari, tidak mau Tadi tidak mau seperti ini... papah!!"ucap gadis itu terus berbicara sambil sesekali menjerit karena benar-benar merasa sakit melihat orang tua satu-satunya kini sudah tiada.

Zaky yang baru saja tiba di rumah duka setelah mengurus semuanya di kantor polisi dia langsung berlari menghampiri jenazah dan sama halnya dengan Utari yang kini menangis sesenggukan sambil terus memanggil tuan Gatot.

"Pah... bukankah kemarin papah bilang papah kuat dan akan menunggu Utari.... kenapa? Sekarang seperti ini... papah bilang Zaky dan Tari akan terus papah dampingi hingga kami punya anak nanti dan papah punya cucu... tapi apa Pah, Zaky hanya pergi seharian untuk mengurus semuanya di kantor polisi tapi papah sudah menyerah hiks hiks bangun Pah bangun!"tangis pilu pemuda itu pun pecah, meskipun kebersamaan mereka baru sepuluh tahun, tapi bagi Zaky tuan Gatot adalah ayah yang sempurna yang selalu ada untuk dirinya dan Utari adik sambung nya itu.

"Kak Zaky papah masih hidup kan kak... bangunkan papah kak, bangunkan papah!"ucap Utari yang kini merengek pada Zaky yang kini memeluknya erat.

"Papah sudah tiada Tari... papah ninggalin kita, semua ini karena bajingan itu... Zaky akan menuntut balas Pah Zaky janji akan membuat orang itu mati dengan tangan Zaky sendiri"ucap Zaky yang benar-benar marah pada orang yang telah sengaja menyabotase mobil tuan Gatot.

Pria itu adalah orang suruhan seseorang yang entah siapa karena sampai saat ini masih bungkam, saat Zaky tinggal tuan Gatot masih hidup meskipun dia kesulitan untuk bicara, dan Zaky baru tau semua itu saat dia kembali ke rumah.

Utari pun langsung pingsan, dia tidak kuat mendengar kabar bahwa sang papah dicelakai oleh seseorang.

Sementara itu berita duka itu tiba di kediaman Marvel pria yang baru saja mengantar istri mudanya itu ke bandara pun langsung terlihat sangat lemas, dia baru sadar kemunculan Utari yang ia cari selama ini ternyata ada kaitannya dengan tuan Gatot yang merupakan ayah mertuanya itu.

Marvel langsung berlari menuju keluar rumah meskipun saat ini nyonya Davidson terus memanggilnya dan tidak mengijinkan Marvel melayat almarhum tuan Gatot karena dendam pribadi dari kejadian beberapa minggu lalu, dimana tuan Gatot menuntut dirinya atas penganiayaan terhadap Utari yang kini masih belum sadarkan diri.

Sementara itu Lolita yang kini tengah menimang putrinya itu, dia langsung masuk kedalam kamar dan bersiap untuk melayat ke rumah Utari, karena biar bagaimanapun Utari masih kerabatnya dan madunya karena Marvel tidak pernah menceraikan gadis itu.

Lolita yang kini sudah berubah menjadi baik hati setelah dia sadar bahwa Utari adalah gadis yang baik hati, yang telah mengingatkan Marvel untuk tetap mempertahankan putri mereka yang akhirnya lahir ke dunia dengan selamat meski nyonya Davidson tidak mengakui putrinya itu sebagai cucunya, tapi setidaknya Marvel begitu peduli pada putrinya itu.

Marvel masih berada di perjalanan menuju rumah Utari, dia benar-benar tidak menyangka jika semua itu terjadi pada tuan Gatot ayah mertuanya yang baru beberapa hari lalu ia temui untuk membicarakan tentang perdamaian.

Dan Marvel menolak untuk menandatangani surat gugatan perceraian itu, hingga tuan Gatot pun menyetujui penolakan itu. Tapi dengan satu syarat, Marvel harus memberikan waktu kepada Utari dan kembali mengejar putrinya itu hingga Utari benar-benar jatuh cinta pada Marvel, tapi jika tidak maka restunya pun gugur.

Kini pria itu sudah tidak ada lagi di dunia ini, padahal tuan Gatot adalah satu-satunya sumber kekuatan bagi Utari, pria itu selalu menjadi kenangan bagi Utari hingga saat ia menikah dengan Marvel Utari rela menanggung beban derita sendiri daripada harus membuat ayahnya menderita karena beban pikiran tersebut.

Utari begitu mencintai sang ayah, dan Marvel tidak bisa membayangkan akan bagaimana keadaan Utari saat ini.

Dan seperti yang Marvel bayangkan setibanya di rumah duka, semua orang masih menangis terutama keluarga besar tuan Gatot yang saat ini tengah mengurus Utari yang tidak kunjung sadarkan diri sambil memeluk erat sang papah hingga semua orang tidak kuasa menahan tangisnya.

Marvel pun langsung masuk dan meraih tubuh Utari yang masih memeluk erat sang papah.

"Honey... bangun kasihan papah jika kamu seperti ini, langkah papah akan sangat berat jika kamu seperti ini... biarkan papah bahagia di alam sana bersama dengan Mama"bisik Marvel yang akhirnya membuat tangan Utari terlepas meskipun gadis itu tidak membuka mata.

"Berikan adikku "ucap Zaky yang mencegah langkah Marvel yang akan membawa Utari di gendongannya

"Zaky dia istri ku, dan akan lebih baik kamu mengurus jenazah papah"ucap Marvel yang membuat Zaky akhirnya luluh dan membiarkan Marvel membawa Utari pergi menuju kamarnya.

"Bangun honey..."lirih Marvel yang kini mengecup kening istrinya yang sudah beberapa minggu ini pergi dari hidupnya, entah dimana dia tinggal.

Rasanya sungguh sangat lama, padahal Utari pergi ke Paris baru dua Minggu dan selama sepuluh hari terakhir dia melakukan tugasnya demi membayar hutang pinjaman yang ia bayarkan pada nyonya Davidson.

Sementara satu minggu setelah insiden itu terjadi, Utari melakukan pemulihan untuk luka yang ia dapat lewat operasi plastik untuk menghilangkan bekas luka tersebut.

Utari sadar dari pingsannya, tapi matanya terus menatap lekat wajah tampan pria yang selama ini ia berusaha lupakan.

"Lepas"lirih Utari yang akhirnya dilepaskan oleh Marvel.

Gadis itu berusaha untuk bangkit dan hendak berlari, tapi dia kembali terjatuh karena tubuhnya benar-benar sudah kehilangan tenaganya meskipun hanya untuk sekedar berdiri saja.

"Papah.... papah jangan tinggalkan Tari Pah..."lirih gadis itu yang kini berusaha bangkit namun tidak bisa karena akhirnya terjatuh lagi.

"Ijinkan aku untuk menggendong mu honey... tubuh mu sedang tidak baik-baik saja"ucap Marvel.

Namun Utari tetap kekeuh berdiri sendiri, meskipun pada ia kembali terjatuh di lantai, dan Marvel yang melihat itu pun langsung menggendong istrinya itu tanpa izin hingga saat Utari memukul dada bidang nya itu meskipun pelan tapi Marvel tidak menghiraukan permintaan Utari yang minta di turunkan itu.

"Honey"

Terpopuler

Comments

Nurlailia Putri

Nurlailia Putri

/Sob//Sob//Sob//Sob/

2024-11-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!