Aini Ayas Halilintar
Aini hari ini baru saja pulang dari sekolahnya, ia berniat untuk kerja kelompok dulu di rumah temannya. Yang rumahnya dekat dengan sekolah, tiba-tiba saja mobil yang di kendarai oleh Aini menabrak seseorang. Aini pun langsung keluar dari mobil, dan mereka pun membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Sang sopir langsung menghubungi nyonya nya yaitu Selly Welly Halilintar, Selly langsung menuju ke rumah sakit. Dan ia langsung memeluk Aini, kemudian menanyakan keadaan korban.
" Bagaimana keadaan korban? " tanya Selly.
" Korban ada di dalam nyonya, tapi ada yang aneh. " ucap supir itu dan membuat Selly penasaran.
" Apa yang aneh? " tanyanya.
" Lebih baik nyonya melihatnya sendiri. " ucap sopir itu dan Selly pun langsung masuk ke dalam, dan alangkah terkejutnya ia ketika melihat wajah korban yang sangat mirip dengan putrinya.
Kini ia mulai curiga kalau putrinya tertukar, karena sikap Evi sangat jauh berbeda dengan ia dan juga Aini. Ia pun langsung mendekati gadis kecil itu, dan mengambil rambutnya sebelum sadar. Dan kemudian meminta dokter untuk mengecek DNA nya dan juga Aini.
" Bunda untuk apa mengambil rambutnya? " tanya Aini.
" Sebenarnya Bunda ragu untuk mengatakannya sayang, tapi Bunda punya keyakinan kalau dia adalah saudara kembarmu. " jelas Selly.
" Yang Bunda bilang ada benar, mungkin saja dia dan Evi tertukar di rumah sakit seperti yang di film itu ya Bunda. " ucap Aini dan Selly pun mengangguk.
" Iya sayang, karena tidak mungkin anak kembar bisa memiliki wajah yang sama dengan orang lain, jadi Aini bersedia melakukan tes DNA? " tanya Selly.
" Tentu aja aku bersedia Bunda, karena aku sangat ingin memiliki saudara yang memiliki hobby yang sama dengan ku. " jelasnya.
Dokter pun melakukan tes DNA, dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Akhirnya hasil tes pun telah keluar, dan sesuai dengan tebakan awal ternyata itu memang adalah saudara kembar Aini. Selly pun kembali ke ruangan rawat, dan ia pun melihat korban. Dan kebetulan korban sudah sadar.
" Halo sayang. " ucap Selly yang bersikap setenang mungkin.
" Halo Tante, maaf aku nggak bisa melihat Tante. Karena sebenarnya aku buta. " jawabnya.
" Apa, sungguh kasihan sekali kau sayang. Kau sudah seperti ini sejak lahir, atau... " ucap Selly.
" Baru beberapa tahun yang lalu Tante. " jawabnya.
" Ibumu tidak memperhatikanmu? " tanyanya.
" Kata Tante Juli, ibu aku sudah meninggal Tante. " jawabnya.
" Apa, maafkan Bunda ya sayang. " ucapnya.
" Apa maksud Tante? " tanyanya.
" Bunda nggak tau kalau selama ini kau tertukar, hal itu bisa terbukti dari wajah mu sangat mirip dengan kembaranmu. Selama ini Bunda tidak tau hal ini, dan justru membesarkan anak orang lain, Hiks... Hiks. " ucapnya.
" Jadi aku bukan anak haram dan ibu kandungku belum meninggal, jadi Tante ibu kandungku dan aku memiliki saudara kembar. " ucapnya yang tidak percaya.
" Halo Kakak, aku Aini dan aku maunya jadi adik. Boleh kan? " tanya Aini.
" Aku nggak masalah jadi adik atau kakak, yang terpenting aku bisa bertemu dengan keluarga ku. " ucapnya dan Aini pun langsung memeluknya.
" Aku juga sangat bahagia, ternyata aku kembar identik bukan tidak identik. Akhirnya aku bisa seperti anak-anak yang lain, bercanda sedang bercermin. " ucapnya.
" Tapi aku buta. " jawabnya.
" Tapi tidak sebentar lagi, Bunda sudah mengurusnya. Dan kita akan segera menemukan donor mata untukmu sayang, dan setelah itu kamu bisa melihat lagi. " ucap Selly.
" Yang Bunda bilang benar kak, dan setelah itu kita akan main dan sekolah bareng. " ucap Aini.
" Sekolah... Apakah aku bisa sekolah? " tanyanya.
" Tentu saja kakak bisa sekolah. " ucap Aini.
" Yang dikatakan Aini benar sayang, secepatnya kamu akan sekolah. Oh iya, gimana kalau sekarang kita pulang ke rumah dulu, nanti kamu tidur di kamar Aini dan besok kita baru ke rumah Tante Juli. " ucap Selly.
" Iya Ibu. " ucapnya dengan tersenyum.
" Jangan panggil ibu sayang, panggil Bunda ya sayang. " ucapnya.
Selly pun segera mengurus administrasi, dan mereka pun segera pulang. Sebelumnya Selly sudah mengabari ke grup keluarga, dan mereka sudah berkumpul di rumah untuk menyambut kedatangan Aini dan juga kembarannya.
" Dimana dia? " tanya Awan Delta Halilintar yang merupakan Pak uwek dari Aini.
" Iya, dimana dia sayang. Umi sudah sangat tidak sabar untuk bertemu dengannya. " ucap Dita Hulma Halilintar, istri dari Pak
uwek.
" Abi sama Umi tenang dulu ya, dia lagi sama Aini. Tapi satu yang perlu aku kasih tau, dia buta Bi, Mi. " jelasnya.
" Astaghfirullah, lalu apakah kau sudah mencari pendonor untuknya? " tanya Dita.
" Aku sudah menghubungi pihak rumah sakit, dan pihak rumah sakit sedang mencarikan pendonor untuk Melodi." ucapnya.
" Jujur saja aku tidak menyangka, ternyata selama ini Evi bukanlah saudara kembar dari Aini. Lalu siapa sebenarnya Evi, dan mengapa ia bisa berada di dalam keluarga kita." ucap Dita.
" Aku juga sudah mencari tahunya, tetapi tidak ada yang mengatakan sama sekali Kalau terjadi kesalahan. Kemungkinan besar ini semua ada hubungannya dengan ayah dari Aini." ucapnya.
" Apa maksud pertanyaan ini semua ada hubungannya dengan Erdi?" tanya Awan.
" Bukannya aku ingin suudzon dengan mas Erdi, tetapi data yang kudapatkan. Ternyata orang yang merawat melodi selama ini adalah istri kedua dari Mas Erdi, dan mungkin saja Evi adalah anak mas Erdi dengan istri keduanya itu." jelas Selly dan semuanya pun terkejut.
" Kamu jangan sembarangan menyebarkan rumor Selly." ucap Awan yang tidak terima.
" Mau percaya atau tidak, itu semua tergantung pada ayah sendiri. Ini adalah bukti yang aku dapatkan ketika mengecek identitas dari Melodi, dan sebenarnya aku masih sangat tersakiti ketika membaca itu semua." ucapnya.
Awan dan Dita pun membaca semua data yang telah diberikan oleh Selly, alangkah terkejutnya mereka ketika membaca informasi tersebut. Mereka sangat tidak percaya kalau anak semata wayangnya itu ternyata memiliki dua istri, dan bisa saja semua ini adalah rencana dari anaknya itu agar Evi bisa masuk ke dalam keluarga besar mereka.
" Bunda masih tidak percaya dengan ini semua, ternyata selama ini Evi bukanlah anak kandungmu Selly." ucap Dita.
" Jujur saja aku juga masih tidak mempercayainya Bunda, tetapi semua bukti telah terpampang dengan sangat jelas di sini. Bahkan di sini juga disebutkan nama ibu kandung Evi, namanya adalah Juli." jelas Selly.
" Itu anak memang harus dihajar, iya telah mencoreng nama keluarga besar Halilintar." ucap Awan kemudian ia segera menelpon Erdi.
" Segera baca grup, dan langsung menuju ke rumah sakit." ucap Awan dan kemudian langsung mematikan sambungan telepon.
...----------------...
Alangkah kagetnya Erdi ketika membaca pesan di dalam grup, kini ia merasa frustasi karena rencananya selama ini telah diketahui. Ia pun segera menghubungi istri keduanya, karena ia takut kalau orang dari keluarganya akan menyakiti istri keduanya itu.
" Juli, sepertinya kamu harus segera pindah dari rumah itu." ucap Erdi.
" Memangnya apa yang terjadi Mas, mengapa Mas sampai meminta aku pindah dari sini?" tanyanya.
" Keluarga aku sudah mengetahui semuanya, tanpa sengaja mereka bertemu dengan Melodi di jalan." jelasnya.
" Mengapa ini semua harus terjadi, lalu bagaimana dengan Evi?" tanyanya yang mengkhawatirkan putrinya.
" Kamu tenang saja, walau bagaimanapun Evi adalah anakku. Dan aku yakin mereka tidak akan mungkin menyakiti Evi, tetapi kamu yang saat ini berada dalam bahaya. Lebih baik kamu segera pindah dari sana, dan untuk Evi biar aku yang akan menjaganya." ucap Erdi.
" Baiklah kalau itu adalah keputusanmu Mas, aku akan segera pindah dari sini. Dan tolong jaga Evi baik, jangan biarkan siapapun menyakiti dia." ucapnya kemudian Juli segera mematikan sambungan telepon.
Juli pun segera mengemasi barang-barangnya, karena ia akan segera pindah ke luar negeri. Ia sangat tidak ingin bila ditemukan oleh keluarga Halilintar, karena hal tersebut akan membahayakan nyawanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments