AAH 4

Mereka bertiga pun terus saja melakukan perbincangan, mereka terus saja membicarakan Apa yang akan kita rencanakan. Dan mereka berencana melibatkan Melodi dalam setiap rencana mereka, karena mereka yakin kalau melodi pasti mengetahui semuanya. Tetapi melodi belum berani untuk bercerita kepada sang Bunda, karena Ia memang baru bertemu dengan sang Bunda Setelah sekian lama.

Mereka terus saja melakukan perbincangan hingga tanpa mereka sadari hari sudah mulai petang, Hafza pun memutuskan untuk pulang. Karena pada dasarnya Ia hanya izin untuk mengerjakan tugas bersama dengan Aini, tak dapat mereka justru larut pada perbincangan yang teramat dalam. Dan akhirnya dipukul 9 malam, Hafza baru diantar pulang oleh Azam.

Kini hanya tinggal Nana dan juga Aini, mereka berdua pun menjadi penasaran dengan kondisi dari Melodi. Apalagi Aini yang memang sangat merindukan Melodi, Aini pun segera menghubungi Selly. Karena ia mengetahui kalau sang Bunda saat ini masih berada di rumah sakit, dan ia sangat ingin untuk berbicara dengan melodi.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya telepon Aini dan juga Selly tersambung. Aini sengaja melakukan video call, karena iya ingin bertatapan langsung dengan Melodi. Ia yakin melodi pasti akan sangat bahagia ketika bertemu dengannya, karena rupa mereka memang sangat mirip bagaikan pinang dibelah dua.

" Assalamualaikum bunda." ucapnya untuk mengawali panggilan telepon.

" Waalaikumsalam Aini, kenapa jam segini belum tidur sayang?" tanya Selly dengan melihat jam yang melingkar di tangannya.

" Aini boleh ngobrol nggak sama Melodi?" tanyanya dan Selly pun mengangguk.

Selly pun akhirnya segera menyerahkan handphonenya kepada Melodi, karena Ia memang mengetahui kalau putrinya itu pasti sangat merindukan melodi. Sekian lamanya sejak masih bayi mereka berdua sudah dipisahkan, dan akhirnya kini mereka dipertemukan kembali. Tetapi sayangnya mereka dipertemukan dengan situasi yang tidak baik, karena mereka dipertemukan dengan kondisi melodi yang saat itu dalam keadaan buta.

" Assalamualaikum Kak Melodi." ucap Aini dengan tersenyum.

" Waalaikumsalam Aini, Aku tidak menyangka ternyata wajah kita begitu mirip. Kalau begitu pantas saja kau dan yang lainnya bisa dengan mudah mengenaliku, ternyata ini semua karena kita adalah anak kembar identik." jawabnya dengan tersenyum juga.

Aini sangat senang mendengar penuturan dari melodi, Karena itu adalah hal yang ia inginkan sejak dulu. Memiliki saudara kembar yang wajahnya sangat mirip dengan dia, sangat berbeda dengan Evi yang memiliki wajah dan karakter yang juga berbeda dengannya. Sejak dulu ia meyakini kalau ia tidak ada kecocokan dengan Evi, dan ternyata telah terkuat kalau Evi bukanlah saudara kembarnya.

Keduanya sama-sama tersenyum dan saling pandang, terutama melodi yang memang baru pertama kali melihat saudara kembarnya itu. Ia yang sejak dulu memang tidak mau memiliki kasih sayang, iya sangat bahagia kini telah berada di tengah-tengah keluarga yang begitu menyayanginya. Ia merasa sangat bahagia dan tidak ingin kalau itu hanyalah mimpi semata, dia ingin selalu saja di dalam mimpi itu jika itu adalah mimpi.

" Sebenarnya aku sangat ingin bertemu dengan kak Melodi, tetapi sayangnya aku nggak bisa main ke rumah sakit." ucapnya dengan tatapan sendu.

" Bentar lagi kau akan menghadapi ujian mid semester Aini, dan Bunda tidak ingin kejadian ini membuat bilang fokus. Bunda ingin kau tetap belajar dengan baik, dan menjadi juara 1. Kau harus mempersembahkan suaramu itu kepada Melodi, kau inginkan membuat bangga melodi?" ucap Selly yang tentunya membuat Aini mengangguk.

" Kalau begitu aku akan menunggu piala kejuaraan mu, Aku sangat ingin mendengar prestasimu. Sejuk dulu aku tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, karena itu aku sangat ingin berada di tengah-tengah kalian." ucap Melodi yang tanpa sadar meneteskan air mata.

" Kalau begitu Kak melodi harus segera keluar dari rumah sakit, Setelah itu kita akan bersekolah di sekolah yang sama. Ia kan Bun?" tanya Aini dan Selly mengangguk.

" Tentu saja, Melodi juga akan bersekolah di sekolah yang sama dengan Aini. Dan Melodi harus segera pulih kemudian kita akan segera mendapatkan Melodi di sekolah itu, Bunda yakin Melodi pasti bisa memiliki banyak teman di sekolah nantinya." ucap Selly dengan tersenyum dan mengelus surai Putri sulungnya itu.

" Kak Melodi tentang aja, di hari pertama sekolah nantinya. Aku akan selalu berhenti di samping Kak Melodi, dan aku yakin perlahan-lahan nanti Kak Melodi pasti bisa memiliki banyak teman di sekolah." ucapnya.

" Terima kasih ya Aini, Aku merasa bahagia karena ternyata aku memiliki saudara sepertimu. Aku tidak menyangka kehidupan yang awalnya aku kira hancur lebur, ternyata gini aku bisa bangkit kembali dan menemukan kalian semua." ucapnya dan Selly pun langsung memeluknya.

" Sekali lagi maafkan Bunda karena tidak mengetahui keberadaan mu sayang, selama ini Bunda mengira kalau Evi adalah kau." ucapnya yang merasa bersalah dengan Melodi.

" Bunda tidak perlu merasa bersalah denganku, setidaknya sekarang kita telah bertemu kembali. Dan aku sangat senang karena ternyata aku memiliki seorang adik, selama ini aku selalu memimpikan memiliki orang tua dan juga saudara. Awalnya aku mengira Itu semua hanya anganan ku semata, tetapi akhirnya kini semua yang aku mimpikan itu telah menjadi nyata." ucapnya.

" Tentunya semuanya akan menjadi nyata, karena Allah tidak mungkin membiarkan hambanya yang begitu baik menderita terlalu lama." ucap Aini.

" Aku sangat bersyukur dengan ini semua Aini, dan aku menjadi tidak sabar untuk bermain denganmu." ucapnya.

" Bunda akan terus memantau kondisimu, dan mudah-mudahan saja secepatnya Melodi bisa segera keluar dari rumah sakit." ucapnya yang membuat kedua anak kembar itu tersenyum dan sangat bahagia.

" Nanti kalau Kak melodi sudah mau pulang kabarin Aini ya Bunda, Aini sangat ingin pulang bersama dengan kak Melodi. Tetapi kita mau tinggal di mana Bunda?"tanyanya yang memang saat ini sedang tinggal di rumah pamannya Azam.

" Kemungkinan kita akan tinggal di rumah paman Azam, Bunda tidak yakin di rumah adalah situasi yang aman." ucapnya dan kedua anaknya itu pun mengangguk.

" Kalau begitu nanti kak Melodi harus tidur satu kamar dengan Aini ya, kalau kak Melodi mau lihat kamarnya ini bisa tunjukin semuanya." ucapnya dan tentu saja melodi pun mengangguk.

Aini pun langsung mengarahkan ke arah kamera belakang, dan di sana tampak jelas seisi ruangan. Melodi sangat menyukai dekorasi di dalam kamar itu, menurutnya dekorasinya sangat sederhana tetapi nyaman. Ia sudah menanti-nanti untuk tidur di dalam kamar indah yang saat ini ditempati saudara kembarnya itu, Selly pun bisa merasakan dari tatapan putrinya yang memang sangat ingin tidur di sana.

" Untuk sekarang Aini tidur, besok pagi Aini harus masuk sekolah." ucap Selly memperingatkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!