AAH 5

Aini pun segera mematikan sambungan telepon sesuai dengan permintaan sang Bunda, karena ia tidak ingin mendapat amukan dari Bundanya itu. Sebab Bundanya ketika marah menurutnya sangatlah menyeramkan, dan tentunya hasil dari amarahnya adalah lukisan indah di dekat kulitnya. Yang tentunya nanti di sana akan tercetak ruam-ruam, dan ruang itu sangat menyakitkan.

...----------------...

Sang surya gini telah menyapa, kini tampak Aini yang sudah mulai merapikan pakaiannya untuk berangkat ke sekolah. Ia berangkat ke sekolah bersama dengan Zaina, walaupun ini banyaknya berbeda tingkatan tetapi mereka sangat dekat. Karena memang dasarnya mereka bersaudara dan memiliki karakter yang sama, dan sejak dulu mereka memang tidak dekat dengan Evi yang menurutnya jauh berbeda.

Perlahan-lahan kabar mengenai Melodi penilai tersebar ke sekolah itu, dan tentu saja hal tersebut membuat Evi merasa kesal. Karena sekarang di mana-mana orang sudah mulai mengetahui kalau dia bukan cuma saudara kembar dari Aini, yang gimana orang-orang selama ini selalu memandang Aini sebagai Putri keluarga halilintar. Tetapi tidak dengan dia yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda, bahkan ia juga tidak berprestasi seperti Aini.

Ia yang kesal pun menghampiri Aini di ruangan kelasnya, tanpa Kia membuat keributan di ruangan kelas Aini yang merupakan kelas plus. Sontak saja teman-teman Aini merasa tidak suka dengan hal tersebut, mereka memang tidak suka melihat Evi sejak dulu. Yang membuat mereka tidak suka dengan Evi adalah sifat dan karakternya, dan sekarang setelah mengetahui siapa sebenarnya Evi mereka semakin tidak menyukainya.

Mereka semua bersikap baik kepada Evi selama ini hanya memandang Aini, karena mereka menghargai ini sebagai teman sesaat mereka. Tetapi sekarang tidak ada alasan untuk mereka memandang Evi lagi, karena Aini saja sudah tidak mau untuk bertemu dengan Evi. Dan mereka semua pun mendukung keputusan dari Aini, karena menurut mereka itu adalah hal yang memang pantas dilakukan sejak dulu.

Dan seperti yang mereka lihat semakin kesini tingkah Evi semakin mengerikan, tinggalnya sangat tidak mencerminkan orang berpendidikan. Dan sepanjang sejarah, Evi adalah anak pengusaha yang paling buruk sepanjang sejarah di sekolah itu. Sebab baru dialah yang menempati urutan kelas terakhir, dari sejarah pengusaha hebat yang ada di kota itu.

" Kalian semua nggak usah ikut campur dengan urusanku dan Aini, aku dan Aini itu kakak adik." ucapnya dan semua yang mendengarnya pun tertawa.

" Kau masih bisa mengaku kalau kau adalah saudara dari Aini, kabar sudah terdengar tengah-tengah jelas kalau kau bukan mual saudara kembar dari Aini." ucap seorang gadis yang memang tidak menyukai Evi sejak dulu.

" Siapa bilang aku adalah saudara kembar Aini, sejak dulu pun aku tidak pernah mengakui dia sebagai saudara kembarku. Karena pada dasarnya dia bukanlah saudara kembar ku, walaupun begitu kami tetap sadar karena kami satu ayah." ucapnya dan mereka semua yang di sana sangat terkejut mendengar penuturan dari Evi.

" Dia...?" tanya seorang gadis yang menatap ke arah Aini.

" Sesuai dengan apa yang ia katakan tadi, Dia memang anak ayah aku tapi bukan dengan bundaku." ucap Aini yang sontak mereka juga sangat terkejut mendengar penuturannya, karena mereka meyakini kalau Aini sejak dulu tidak pernah berbohong.

" Tetap saja kau tidaklah aku memasuki kelas kami lagi, karena kami tidak akan pernah memandang mu lagi sebagai saudara dari Aini. Sejak dulu kami memandang mu sebagai saudara dari Aini, Itu semua adalah permintaan Aini untuk menganggap sebagai teman kami juga. Tetapi sekarang kami sudah tidak memiliki alasan untuk menganggap mu sebagai teman kami, dan jika kau ingin membahas urusan dunia ini maka bahas lah di luar saja." ucap seorang ketua kelas yang memang sangat tegas.

Evi yang kesal berakhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan kelas Aini, dan dia pun kembali ke dalam ruangan kelasnya. Dan perlahan-lahan teman satu kelas Aini mulai memeluknya, karena mereka meyakini kalau nilainya masih sedang sakit mendengar apa yang dikatakan oleh Evi tadi. Mereka sangat tidak menyangka kalau Evi sangat mengerikan, dengan terang-terangan ia bisa menyakiti Aini.

Tanpa disadari tadi ada yang melewati ruangan kelas mereka, dan saat perbincangan kedua kakak adik yang berbeda ibu itu sedang memanas. Ternyata ada salah satu dari mereka yang merekam aktivitas itu, dan kemudian menyebarkannya di sebuah forum. Dan dalam sekejap berita itu telah menyebar ke seluruh penjuru sekolah, dan tentunya membuat Evi mendapat pandangan buruk dari para masyarakat sekolah termasuk para guru yang memang tidak menyukai sifat dan karakter Evi.

Dengan singkat kabar itu menyebar ke dalam ruangan kelasnya, dan kini tiba-tiba saja ada yang melemparkan sebuah kertas ke arahnya. Ia pun merasa kesal karena ada yang melakukan hal tersebut kepadanya, iya pun langsung menoleh ke arah sumber lemparan. Dan ternyata di sana ada seseorang yang melakukan saingannya di kelas, dengan santainya ia berkacak pinggang menatap ke arah Evi.

Ia yang kesal dan merasa tidak terima pun langsung menghampirinya, ia pun langsung mendorongnya hingga sampai jatuh. Tetapi gadis itu tidak menyerah, Ia pun langsung berdiri dan menatap mata Evi dengan sangat tajam. Evi pun merasa heran dengan hal tersebut, karena biasanya gadis itu tidak seperti itu.

" Selama ini kami menghargai mu karena kau adalah saudara kembar dari Aini, tetapi ternyata kau bukanlah saudara kembar dari Aini. Dan aku yakin Aini juga tidak akan pernah membelamu lagi, apalagi setelah Apa yang kau lakukan kepadanya barusan." ucapnya yang membuat Evi merasa heran bagaimana musuhnya itu mengetahui hal tersebut.

" Apa maksudmu berkata seperti itu, aku dan Evi tetaplah saudara. tidak usah menyebarkan sebuah berita yang tidak benar, kau sama sekali tidak pantas untuk ikut campur dalam urusan keluargaku." ucapnya.

" Kau sama sekali tidak ada malunya ya, dengan sampainya kau berkata seperti itu kepada kami. Bahkan bisa dikatakan kau sangat tidak sebanding dengan Aini, Aini adalah gadis yang cantik dan juga pintar. Sedangkan engkau memiliki setengah dari kepintarannya saja tidak, dan rupamu juga sangat buruk." ucapnya yang tentu saja membuat Evi semakin kesal.

" Kau mengatakan kalau rupaku buruk, apakah kau tidak berkaca terlebih dahulu bagaimana rupamu." ucapnya.

" Setidaknya hatiku tidak seburuk hatimu, kau sudah sangat keterlaluan kepada Aini dan juga keluarga besarnya. Aku yakin kau sebenarnya sudah mengetahui siapa jati dirimu sejak lama, karena aku mengingat kau sering dijemput oleh seorang wanita yang bukan anggota keluarga kalian. Dan aku meyakini kalau dia adalah Ibu kandungmu, seorang wanita yang merupakan istri kedua dari ayah Aini." ucapnya dan Ia pun sangat terkejut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!